Anda di halaman 1dari 26

DEMENSIA

Pembimbing :
dr. Nugroho E. Brodjonegoro, Sp.KJ

Oleh :
Ni Wayan Eka Arimas
Putu Putrinewa Yudisita
Yana Erika Dewi
Dewa Putu Jaya P
Roselina Reniati
Dwiyunia ARTI H
Intan Dwi Lisanti
IGNA Bayu T
Definisi

• Demensia: Definisi Demensia menurut PPDGJ-III


merupakan suatu sindrom akibat
penyakit/gangguan otak yang biasanya bersifat
kronik-progresif, dimana terdapat gangguan
fungsi luhur kortikal yang multiple (multiple
higher cortical function).
• Termasuk di dalamnya: daya ingat, daya pikir,
orientasi, daya tangkap (comprehension),
berhitung, kemampuan belajar, berbahsa, daya
nilai (judgement).
• Pedoman diagnostik demensia menurut PPDGJ III:
1. Adanya penurunan kemampuan daya ingat & daya
pikir, yang sampai mengganggu kegiatan harian
seseorang (personal activities of daily living) seperti:
mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, buang air
besar & kecil.
2. Tidak ada gangguan kesadaran (clear consciousness).
3. Gejala & disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6
bulan
Epidemiologi
• Demensia pada dasarnya adalah penyakit kaum
lansia.
• Menurut Practice Guideline for the treatment of
patients with Alzheimer’s Disease and other
Dementias of Late Life dari the American
Psychiatric Association (APA), awitan penyakit ini
umumnya paling kerap terjadi pada usia 60-an, 70-
an, & 80-an ke atas, namun pada kasus yang jarang
gangguan ini muncul pada usia 40-an & 50-an
disebut dengan demensia awitan dini.
Etiologi
• Tipe-tipe Demensia:
1. Demensia Tipe Alzheimer
2. Demensia Vaskular
3. Demensia terkait HIV
4. Demensia terkait Trauma Kepala
Diagnosis dan Gambaran Klinis

• Diagnosis: Diagnosis Demensia pada DSM IV-TR terdiri dari


:
– Demensia tipe Alzheimer
– Demensia Vaskular
– Demensia akibat kondisi medis umum lain
– Demensia Persisten terinduksi Zat
– Demensia akibat Etiologi Multipel
– Demensia yang tidak tergolongkan ditempat lain.
• Gambaran Klinis:
a. Kepribadian
b. Halusinasi dan Waham
c. Mood
Kriteria Diagnosis

Kriteria Diagnosis DSM-IV-TR untuk Demensia


a.Demensia Tipe Alzheimer:
1 Munculnya defisit kognitif multiple yang
dimanifestasikan baik oleh:
 Hendaya memori,
 Satu (atau lebih) gangguan kognitif.
2. Defisit kognitif pada kriteria A1 dan A2 masing-masing
menyebabkan hendaya yang signifikan dalam fungsi
sosial & okupasional serta menggambarkan
penurunan tingkat kemampuan berfungsi sebelumnya
yang signifikan.
3. Perjalanan penyakit ditandai oleh awitan yang
bertahap & penurunan kognitif yang kontinu.
4. Defisit kognitif pada kriteria A1 dan A2 tidak
disebabkan oleh salah satu hal berikut ini:
 penyakit system saraf pusat lain yang menyebabkan deficit
progresif memori & kognisi (cth, penyakit serebrovaskular,
penyakit Parkinson, penyakit Huntington, hematoma
subdural, hidrosefalus tekanan normal, tumor otak),
 penyakit sistemik yang diketahui menyebabkan demensia
(cth, hipotiroidisme, devisiensi vitamin B12 atau asam
folat,
 penyakit terinduksi zat
5. Defisit tidak terjadi hanya pada saat delirium,
6. Gangguan ini tidak lebih mungkin disebabkan oleh
gangguan lain pada Axis I (contoh, gangguan depresif
mayor, skizofrenia).
b. Demensia Vaskular
1. Munculnys defisit kognitif multiple yang dimanifestasikan
baik oleh :
– Hendaya memori
– Satu (atau lebih) gangguan kognitif
2. Defisit kognitif pada kriteria A1 dan A2 masing-masing
menyebabkan hendaya yang signifikan dalam fungsi
sosial dan okupasional serta menggambarkan
penurunan tingkat kemampuan berfungsi sebelumnya
yang signifikan.
3. Tanda & gejala neurologis fokal (cth, refleks tendon
yang berlebihan, respon plantar ekstensor,
pseudobulbar palsy, abnormalitas cara berjalan,
kelemahan pada satu ekstremitas) atau bukti
laboraturium yang mengindikasikan adanya penyakit
serebrovaskular (cth, infark multiple yang melibatkan
korteks & substansia alba didalamnya) yang dianggap
secara etiologi berkaitan dengan gangguan tersebut.
4. Defisit tidak hanya terjadi pada satu delirium.
c. Demensia Akibat Kodisis Medis Umum Lain
d. Demensia Pesisten Terinduksi Zat
1) Munculnya defisit kognitif yang dimanifestasikan
membaik oleh Hendaya memori,
2) Satu (atau lebih) gangguan kognitif,
3) Defisit tidak terjadi hanya pada saat delirium &
bertahan melampaui durasi yang umum pada
intoksikasi atau keadaan putus zat.
4) Terdapat bukti dari anamnesis, pemeriksaan fisik
atau temuan laboraturium bahwa defisit tersebut
secara etiologi berkaitan dengan efek persisten
penggunaan zat (cth, obat yang disalah gunakan)
e. Demensia Akibat Etiologi Multipel
f. Demensia yang tidak terdefinisikan
kategori ini sebaiknya digunakan untuk
mendiagnosis demensia yang tidak
memenuhi salah satu kriteria tipe spesifikasi
yang dideskripsikan di bagian ini contohnya
adalah presentasi klinis demensia yang tidak
memiliki cukup bukti untuk menetapkan satu
etiologi spesifik.
Kriteria Diagnosis PPDGJ-III untuk
Demensia
Demensia pada penyait Alzheimer:
• Demensia pada penyakit Alzheimer dengan
onset dini
• Demensia pada penyakit Alzheimer dengan
onset lambat
• Demensia pada penyakit Alzheimer, tipe tak
khas atau tipe campuran
• Demensia pada penyakit Alzheimer YTT
Demensia Vaskular
– Demensia vaskular onset akut
– Demensia multi-infark
– Demensia vaskular subkortikal
– Demensia vaskular campuran kortikal dan
subkortikal
• Demensia vaskular lainnya
• Demensia vaskular YTT
• DEMENSIA PADA PENYAKIT LAIN YDK
– Demensia pada penyakit Pick
– Demensia pada penyakit Creutzfeldt-Jakob
– Demensia pada penyakit Huntington
– Demensia pada penyakit Parkinson
– Demensia pada penyakit human
immunodeficiency virus (HIV)
– Demensia pada penyakit lain YDT YDK
• DEMENSIA YTT
Menurut Willy F. Maramis (2009) macam-
macam demensia salah satunya ada:
• Demensia Senilis
• Demensia Presenilis
Penemuan Patologi, Fisik dan
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan laboratorium yang komprehensif
harus dilakukan saat mengevaluasi pasien
demensia,
• Pemeriksaan fisik umum merupakan
komponenen rutin dalam pemeriksaan demensia.
Hal tersebut dapat mengungkapkan bukti adanya
penyakit sistemik yang menyebabkan disfungsi
otak, seperti hepar yang membesar dan
ensefalopati hepatik atau mungkin menunjukkan
penyakit sistemik yang berhubungan dengan
proses pada system saraf pusat.
Diagnosis Banding

• Demensia tipe Alzheimer versus Demensia


Vaskular
• Demensia Vaskular versus Serangan Iskemik
Sesaat (TIA)
• Delirium
• Depresi
• Gangguan Buatan
• kizofrenia
• Penuaan Normal
• Gangguan lain
Perjalanan Penyakit dan Prognosis
Perjalanan penyakit demensia yang klasik
adalah awitan pada pasien berusia 50-an atau
60-an tahun, dengan perburukan bertahap
selama 5 sampai 10 tahun, yang akhirnya
berujung pada kematian.
Penatalaksanaan

• Lankah pertama pengobatan demensia adalah


verifikasi diagnosis.
• Diagnosis yang akurat mutlak diperlukan karena
progresi penyakit dapat dihentikan bila diberikan
terapi yang tepat.
• Tindakan preventif penting dilakukan, terutama
pada demensia vaskular. Tindakan tersebut
mungkin mencakup perubahan diet, olah raga,
serta pengendalian diabetes dan hipertensi.
Terapi Psikososial

• Perburukan kemampuan mental memiliki


makna psikologis yang signifikan bagi pasien
demensia
• Pengalaman sesorang dengan waktu yang
memiliki kontinuitas bergantung pada
memori.
Farmakoterapi

• Klinisi dapat meresepkan benzodiazepin untuk


insomnia & ansietas
• Antidepresan untuk depresi
• Obat antipsikotik untuk waham & halusinasi
• Namun harus waspada akan kemungkinan
efek idiosinkratik obat pada lansia (seperti
eksitasi paradoksal, kebingungan &
peningkatan sedasi
Kesimpulan
• Demensia adalah gangguan fungsi kognitif berupa kemunduruan
kemampuan intelektual hingga ke titik yang melemahkan fungsi
sosial dan pekerjaan.
• Menurut (APA), awitan penyakit ini umumnya paling kerap terjadi
pada usia 60-an, 70-an, & 80-an ke atas, namun pada kasus yang
jarang gangguan ini muncul pada usia 40-an & 50-an disebut
dengan demensia awitan dini.
• Menurut DSM-IV :
– Demensia tipe Alzheimer
– Demensia Vaskular
– Demensia akibat kondisi medis umum lain
– Demensia Persisten terinduksi Zat
– Demensia akibat Etiologi Multipel
– Demensia yang tidak tergolongkan ditempat lain.
• Terapi-terapi yang dilakukan dapat berupa farmakologis dan non
farmakologis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai