Anda di halaman 1dari 25

Askep klien dengan kehilangan

Oleh
Lilik S
Definisi kehilangan dan berduka
 Kehilangan dan berduka merupakan bagian integral dari
kehidupan
 suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi
sebagian atau keseluruhan
Berduka: respon individu terhadap kehilangan
Kehilangan lebih menekankan pada kejdian, berduka mrupakan
respon thd kehilangan yang dialami.
Teori Berduka
TANDA DAN GEJALA
1. Marah
2. Menolak potensial kehilangan
3. Menolak kehilangan yang signifikan
4. Mengekspresikan distress dari potensial kehilangan
5. Rasa bersalah
6. Perubahan kebiasaan, makan, pola, tidur, pola mimpi
7. Perubahan tingkat aktivitas
8. Perubahan pola komunikasi
9. Perubahan libido
10. Tawar menawar
11. Kesulitan mengatakan yang baru atau peran yang berbeda
12. Potensial kehilangan objek yang signifikan (misal orang, hak milik,
pekerjaan, status, rumah, bagian dan proses tubuh)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
reaksi kehilangan
1. Arti dari kehilangan
2. Sosial budaya
3. kepercayaan / spiritual
4. Peran seks
5. Status social ekonomi
6. kondisi fisik dan psikologi individu
Tipe Kehilangan

1. Aktual atau nyata


Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya
amputasi, kematian orang yang sangat berarti / di cintai.
2. Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat
dibuktikan, misalnya; seseorang yang berhenti bekerja /
PHK,
Jenis-jenis kehilangan
 Kehilangan seseorang seseorang yang dicintai
 Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)
 Kehilangan objek eksternal
 Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal
 Kehilangan kehidupan/ meninggal
Rentang Respon Kehilangan

 D : denial
 A : anger
 B : bargaining
 D: depression
 A : acceptance
 Fase denial
a. Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan
b. Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu terjadi ”.
c. Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak
jantung cepat, menangis, gelisah.
 Fase anger / marah
a. Mulai sadar akan kenyataan
b. Marah diproyeksikan pada orang lain
c. Reaksi fisik; muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal.
d. Perilaku agresif.
 . Fase bergaining / tawar- menawar.
a. Verbalisasi; “ kenapa harus terjadi pada saya ? “ kalau saja yang sakit bukan saya “
seandainya saya hati-hati “.
 Fase depresi
a. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa.
b. Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun.
 5 Fase acceptance
a. Pikiran pada objek yang hilang berkurang.
b. Verbalisasi ;” apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”, “ yah, akhirnya
saya harus operasi “
Proses berduka:
• Fase awal
Dimulai dengan adanya kehilangan spt kematian.
Berlangsung beberapa minggu
Reaksi : syok, tidak yakin atau tidak percaya
perasan dingin, perasaan kebal (mati
rasa) dan bingung

Berakhir setelah beberapa hari

Kembali berduka berlebihan

Menangis dan ketakutan


Lanjutan……

 Fase Pertengahan
Dimulai : kira-kira 3 minggu sesudah kematian
Berakhir : kurang lebih 1 tahun
Pola tingkah laku yang ditunjukan:
a. Perilaku obsesi, meliputi : pengulangan
pikiran tentang peristiwa kematian.
b. Suatu pencarian arti dari kematian
Lanjutan….
 Fase Pemulihan
Terjadi sesudah kurang lebih satu tahun.
Individu memutuskan untuk tdk mengenang masa lalu.

Meningkat partisipasi
pada kegiatan sosial
Tugas proses berduka
1. Memutus ikatan psikososial thd orang yang dicintai
2. Menambah peran, keterampilan, dan perilaku baru
3. Mengikuti gaya hidup yang sehat
4. Mengintegrasian kehilangan dalam kehidupan
TUJUAN Asuhan
 Klien dapat mengatasi rasa berdukanya
 Klien mampu mengenal kehilangan yang
dialaminya
 Klien mampu mengatasi rasa kehilangan
atau berduka yang dialami
Respon terhadap berduka
Kognitif emosional perilaku

fisiologis
Karakteristik berduka yang berkepanjangan:
-Waktu mengingkari kenyataan kematian yang lama
- Depresi
- Adanya gejala fisik yang berat
- Keinginan untuk bunuh diri
Duka cita dengan penyulit
 Respon berduka diluar norma yang ada :
- Tanpa emosi
- Berduka dalam waktu yang lama
- Ekspresi berduka yang tampaknya tidak wajar
Faktor Resiko thd berduka
disfungsional
 Harga diri rendah
 Kurang percaya pada orang lain
 Upaya bunuh diri sebelumnya
 Tidak memiliki anggota keluarga
 Kedekatan yang ambivalen
pengkajian
Tiga area utama yang perlu dikaji:
1. Persepsi yang adekuat tentang kehilangan
2. Dukungan yang adekuat ketika berduka akibat kehilangan
3. Perilaku koping selama proses berduka
Pengkajianpersepsi ttg kehilangan
 Apa yang klien pikirkan dan rasakan ttg kehilangan?
 Bagaimana kehilangan berdampak thd kehidupan klien?
 Informasi apa yang perlu diklarifikasi atau diberikan kepada
klien?
Pengkajian dukungan

 Siapa yang dapat membantu dan mendukung klien thd


masalah kehilangan yang dirasakan???
Pengkajian perilaku koping
 Apa yang dilakukan klien thd kehilangan yang dialami?
 Bagaimana klien mengalami kehilangan sebelumnya dan saat
ini
Aplikasi peran perawat bekerja dengan
klien menjelang ajal
1. Membantu klien mencapai kematian yang baik
- Menjaga kontrol diri
- Pertahankan pengharapan
- Memiliki rasa makna dan tujuan hidup
2. Komunikasi pada anggota keluarga menjelang ajal-
- Jujur dan menjawab pertanyaan secara jelas
- Menyampaikan perkembangan kondisi dan perubahan yg terjadi
- Mejelaskan dg baik
- Memberikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan keluarga
- Mendiskusikan siapa yg bisa dihubungi, isu legal, dan rencana pemakaman
- Mengapresiasikan pengalaman konflik yang dialami oleh keluarga
- Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk berkomunikasi dengan klien
Tindakan keperawatan
1. Kaji pengalaman masa lalu klien terhadap kehilangan,
keberadaan support system dan kegiatan berduka yang biasa
dilakukan
2. Jelaskan karaktersistik yang normal dan abnormal dari
berduka
3. Diskusikan perbedaan pola individu terhadap berduka
(misalnya antara laki-laki dan perempuan)
4. Dukung klien untuk memverbalisasi ketakuan dan
berkonsentrasi pada potensial kehilangan, termasuk konflik
dalam keluarga
5. Bantu klien unutk sharing rasa takut, rencana dan harapan
terhadap anggota keluarga yang lain.
Tindakan.............
6. Pada klien anak bantu untuk mengklarifikasi konsep yang salah tentang kematian
atau kehilangan
7. GrieveWork Fasilitation
a) Identifikasi tentang kehilangan klien
b) Jelaskan tentang tahapan proses berduka dan beri dukungan
c) Dukung klien untuk mengidentifikasi kehilangan objek atau orang
d) Beri dukungan untuk mengekspresikan perasaan terhadap kehilangan
e) Beri dukungan untuk mengidentifikasi ketakutan yang besar yang
menyertai kehilangan
e) Beri dukungan klien untuk mengimplementasikan budaya, religius dan
sosial dan kehilangan
e) Gunakan kata-kata yang jelas seperti “kematian” atau meninggal dari
euphemisme (peristilahan)
e) Pada klien anak : beri dukungan untuk mengekspresikan rasa nyaman
seperti menulis, menggambar atau bermain

Anda mungkin juga menyukai