Herediter
Infeksius
pakan
Faktor Langsung Penyebab
Distokia
Faktor Maternal Faktor Fetus
Kondisi induk sapi Ukuran fetus
Ukuran pelvis Jenis kelamin fetus
Lama kebuntingan Kondisi fetus
Umur induk dan berat Maldisposisi pada fetus
badan Kembar siam
Monster fetus
Gejala Klinis
Dapat dilihat pada stadium partus terutama stadium
kedua yaitu mengalami pemejangan yang sulitterlihat
pula dari progres selama stadium kedua partus yang
mengalami peningkatan paling tidak selama 20-30
menit tapi tidak mengalami perubahan apapun. Induk
akan terus mengejan dan terlihat pada postur urinasi.
Diagnosa
Partus meliputi tiga stadium yaitu stadium pertama berupa
dilatasi serviks yang berlangsung sekitar 1-24 jam dengan rata-
rata waktu 2-6 jam. Stadium kedua mulai terjadi kontraksi
uterus dan keluarnya amnion sampai fetus keluar. Stadium ini
terjadi selama sekitar 2 jam. Stadium ketiga berupa
pengeluaran plasenta yang terjadi sekitar 8-12 jam.
Sectio caesaria
Fetotomi
Pemilihan obat
Antibiotik
Oksitetrasiklin
Penisilin
Streptomycin
Sulfadiazine
Multivitamin
Biosan TP Inj
Lama pemberian dan alasan pemilihan
obat
Antibiotik
Pemberian antibiotik berspektrum luas untuk mencegah terjadinya
infeksi bakteri sebagai akibat dari proses kelahiran yang tidak steril.
Oksitetrasiklin (Limoxin- 50) = 4-8 ml/ 50-100 kg BB IM interval 48 jam
Penisilin = 44.000-66.000 Umit/Kg BB IM SC interval 24 jam
Streptomycin = 25- 50mg/ kg BB IM SC interval 24 jam
Sulfadiazine ( Colibact Bolus)= 2-4 bolus
Multifitamin
Multivitamin yang mengandung berbagai macam vitamin, ATP serta
elektrolit seperti Mg, K, Na dapat diberikan sebagai terapi suportif
pada kasus distokia. Pemberian multivitamin juga dapat mempercepat
pemulihan dari pasien.
ATP (Biosan TP Inj) = 20mg/ ekor sebanyak 3 – 4 kali suntik IM
interval 2 – 5 hari.
Interaksi Obat
Oksitetrasiklin, produk makanan atau produk susu yang diberikan bersamaan akan
menurunkan penyerapan. Efek GI dari tetrasiklin dapat meningkat jika diberikan
bbersamaan dengan produk teofilin.
Penisilin, pemberian dengan aminoglikosida atau sefalosporin memiliki aktifitas
yang sinergis untuk mellawan bakteri tertentu.
Streptomycin, peningkatan nefrotoksisitas bila digunakan dengan sefalosporin
terutama sefalotin dan obat sitotoksik. Efek dari neostigmin dan piridostigmin dapat
berlawanan dengan aminoglikosida.
Sulfadiazine , pemberian dengan antasida dapat menurunkan bioavabilitas dari
sulfonamide. Meningfkatkan resiko nefrotoksisitas jika diberikan dengan
cyclosporine. Pemberian dengan thiazide dapat meningkatkan r esiko
trombositopenia.
Kegagalan Terapi
Terjadi resistensi antibiotik karena kegagalan
pemberian antibiotik dengan dosis yang tepat dan
tepat waktu.
Kasus
Nama : -
Jenis hewan/ Spesies : Sapi
Ras / Breed : Bali
Warna Bulu/& Kulit : Merah
Jenis Kelamin : Betina
Berat Badan : 250 kg
Suhu Tubuh : 39,1oC
Frekuensi Nadi : 66x/menit
Frekuensi Nafas : 44x/menit
Frekuensi Jantung : 94x/menit
Seorang Peternak melaporkan bahwa ternak sapinya yang merupakan sapi bali
mengalami gejala merejang pada pagi hari dan disertai keluarnya cairan amnion
pada saluran melahirkan dan sampai pada sore hari belum terjadi proses
melahirkan. Ini merupakan proses kelahiran pertama bagi sapi tersebut yang
berumur 2 tahun. Pemeriksaan fisik sapi terlihat kurus dengan suhu tubuh 39,1oC,
frekuensi nafas 44x/menit dan mulai nampak kelelahan dan lemas.
Oksitetracyclin Keterangan
Indikasi Antibiotik berspektrum luas yang menghambat sintesis protein
bakteri.
Kontra Indikasi Formulasi konsentrasi injeksi yang digunakan untuk ternak dan
domba tidak boleh diberikan pada hewan kecil. Hindari dosis oral
pada burung, selain untuk profilaksis, karena tetrasiklin kurang baik
diserap oleh saluran pencernaan.
Dosis 4-8ml/ 50-100 kg BB
Dosis Pemberian 20ml
Rute IM, SC
Frekuensi 48 jam
Sediaan Injeksi
Catatan Pada satu tempat injeksi jangan berikan lebih dari 20ml pada sapi
Nama Paten Limoxin- 50
sulfadiazine Keterangan
Kontra Indikasi
Frekuensi
Sediaan Bolus
Frekuensi 2- 5 hari
Sediaan Cairan
Klinik Hewan Pendidikan Unhas
Drh. Rianti rhasinta
Jl. Al- Markaz Al- Islami
Telp. (0401) 123456
SIP: 008/ 12552/DKPPP/XII/2016
Makassar, 16 Sept 2017
R/ Limoxin- 50 50ml fls NO.I
i.m.m.Pro.Inj
……………………………………………….paraf
R/ Colibact bolus Bol. 2
S. u.c
....…………………………………..............paraf
R/ Biosan TP INJ 50ml fls NO.I
i.m.m. Pro. Inj
……….…………………………………........paraf