Anda di halaman 1dari 45

FLOWERS

Dr. Dra. Syamsiah. M.Si


Struktur Organ Reproduksi pada Angiosperm

Keterangan :

Bagian bunga yang Steril :


1. receptacle
2. petala (Corolla)
3. sepala (Calyx)

Bagian bunga yang Fertil :

1. Androecium Stamen :
Anthera , Filamen

2. GynoeciumPistillum
(Carpel) : Stigma, Stilus,
dan Ovarium
ASAL USUL BUNGA
Asal-Usul
Metamorfose kuncup (Buding; Gemma) yang bagian-
bagiannya beralih fungsi. Baik kuncup ujung (bunga
terminalis) atau kuncup lateral (bunga aksilaris).
Yang berupa batang:
Tangkai induk atau aksis perbungaan (pedunculus communis),
Cabang tangkai induk (Rachis),
Tangkai bunga (pedicel),
Dasar bunga (receptacle).
Yang berupa daun:
Daun pelindung (brachtea),
Daun kelopak (sepal) menyusun kelopak bunga (calyx),
Daun mahkota (petal) menyusun mahkota bunga (corolla),
Daun pendukung microspora (jantan) membentuk benang sari
(stamen)
Daun pendukung megaspora (betina) sebagai daun buah
(pistillum)
Bunga dapat berumah satu/monoecious
(♀dan ♂dalam bunga/individu yang sama)
atau

Berumah dua/dioecious (♀ dan ♂ dalam


individu yang berbeda)

Bisa bersifat hermaprodit/bisexual (♀ dan ♂


lengkap dalam 1 bunga),
Bagaimana dengan Unisexual...?

Masculus (hanya memiliki ♂)


Femineus (hanya memiliki ♀)
Dikotil dan Monokotil

Gambar perbandingan Tumbuhan dikotil dan monokotil


( www.progressivegardens.com)
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan (Angiosperm)
• Bunga lengkap terdiri dari :
• Bagian steril yaitu periantium (sepala dan petala)
• Bagian fertil yaitu androecium dan gynoecium
Bagian-bagian Bunga Angiosperm
Bunga muncul dari ujung distal pedicel
(tangkai bunga) yang membengkak dan
meluas disebut receptaculum.
Bunga mempunyai 4 macam organ,yaitu:
1.Sepala; letaknya paling luar tersusun membentuk
calyx (kelopak bunga), umumnya berwarna hijau
dan letaknya paling bawah/luar.
2.Petala; letaknya tepat di atas receptaculum di
sebelah dalam sepala, tersusun membentuk
corolla (mahkota bunga); umumnya berwarna-
warni. Calyx dan Corolla bersama-sama
membentuk periantium (perhiasan bunga).
3.Stamen (benang sari); letaknya sebelah luar dan
membentuk Androecium
4.Carpella (daun buah); letaknya sebelah dalam
dan membentuk Gynoecium
Androesium, tersusun atas:

Stamen terdiri dari filamen (tangkai sari ) dan


anthera (kotak sari) yang letaknya distal.

Anthera terdiri dari lobus yang menempel dan


bersambungan dengan conectivum (lanjutan
dari filament).
Setiap lobus berisi polen (serbuk sari)
Gynoecium, tersusun atas:
Carpella bebas (apocarpus) atau carpella berlekatan
(sincarpus), terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1.Ovarium (bakal buah) yang berisi 1 atau lebih ovulum
(bakal biji) yang menempel pada penebalan carpela
yang disebut plasenta.
2.Stylus (tangkai putik); dibentuk dari pemanjangan
dinding ovarium.
3.Stigma (kepala putik); ujung stylus merupakan
struktur permukaan yang memungkinkan tempat
penyerbukan
Evolution of the Carpel
Terminologi
• Bunga hypogin, apabila letak carpela lebih tinggi dari sumbu bunga
dan ovariumnya disebut superior.
• Bunga perigin, apabila perianthium dan stamen terdapat di tepi
perluasan diskus ke arah lateral dan didapatkannya di atas ovarium.
Ovariumnya disebut intermediate atau pseudo-inferior/semi inferior.
• Bunga epigin, apabila ovariumnya tertutup diskus cekung , sehingga
ovarium terletak dibawah organ bunga. Ovariumnya disebut ovarium
inferior.
• Ginofor; apabila receptaculum membawa carpela memanjang
• Androfor; apabila pemanjangan receptaculum membawa stamen.
• Androginopor, pemanjangan receptaculum membawa carpela dan
stamen.
Bagian fertil pada bunga Clivia miniata
(www.shieldgardens.com)
ORCHID

Gambar bagian bunga Laelia sp.


(www.orchidlady.com)
ORCHID

Gambar bagian bunga Paphiopedilum sp.


(www.orchidlady.com)
LEGUMINOSAE
COMPOSITAE
GRAMINEA
Benang Sari

Gambar bagian-bagian benang sari pada lily


(www.skidmore.edu)
Anthera

Gambar penampang lintang anthera lilium (www.upload.wikimedia.org)


Perkembangan Polen secara umum

Sel sporogen primer membelah mitosis, bersamaan


dengan berkembangnya dinding anter yang
kemudian akan menurunkan sel induk serbuk sari
atau mikrosporosit.

Tiap sel induk serbuk (mikrosporosit) mengalami


pembelahan meiosis membentuk tetrad yaitu:
membentuk 4 sel mikrospora yang haploid. Bentuk
tetrad diselubungi dinding kalose.
Catatan:
Mikrosporosit awal: tersusun kompak satu sama lain
dihubungkan oleh plasmodesmata.
Satu sel mikrosporosit pada awal meiosis
membentuk kalose ( polimer dari b- 1,3 glukan) di
luar plasmalema.

Dinding sel dibentuk pada meiosis II, yaitu


dengan terbentuknya fragmoplas sehingga
terjadi vesikel-vesikel diantara inti-intinya,
kemudian berintegrasi dan membentuk
mikrosporogen yang dilekatkan oleh
kalose.
Mikrosporogenesis, berakhir dengan
terbentuknya tetrad (bentuknya
tetrahedral/tetragonal: tergantung pada
pembelahan)
Putik (Pistillum)

Gambar bagian putik (pistillum) (www.csu.edu.au)


Vaskularisasi pada bunga

Gambar penampang lintang pada gynoecium lilium (www.skidmore.edu)


PERKEMBANGAN SEPALA DAN PETALA
• Primordia organ bunga, dimulai dari pembelahan
secara antiklinal dalam lapisan sel paling luar,
• kemudian dilapisan kedua terjadi pembelahan
periklinal dan antiklinal atau pembelahan miring.
• Pada beberapa tumbuhan sepala dan petala
dibentuk pada pembelahan periklinal dalam
lapisan kedua dan ketiga.
• Sedangkan primordia stamen dalam lapisan
ketiga dan keempat.
• Perkembangan selanjutnya untuk sepala dan
petala mengalami pertumbuhan ujung dan tepi
serta interkalar.

• Struktur luar sepala dan petala dapat


dibedakan,yaitu:

• apabila berwarna hijau disebut sepala dan


yang berwarna bukan hijau disebut petala.

• Sistem pembuluh pada periantium, tidak


mempunyai sklerenkim
Mesofil periantium terdiri dari: jaringan spons
yang berisi: protoplas yang mengandung:
kromoplas atau pigmen.

Epidermis berdinding tipis,


Dinding sel yang membelah antiklinal
menyebabkan petala berlipat atau bergelombang.

Dinding luar epidermis umumnya mempunyai


papila, adanya papila permukaan epidermis
terlihat mengkilap.

Bila ada stomata; jarang atau tidak berfungsi


Struktur Stamen (Benang Sari)
Epidermis filamen mempunyai kutikula dan pada
tumbuhan tertentu mempunyai trikoma
Parenkim filamen mempunyai vakuola dan ruang
antarsel yang kecil-kecil, sering didapatkan adanya
pigmen.
Bentuk luar stamen Angiospermae besar,
Anteranya berisi 4 kantung sari (mikrosporangia)
yang berpasangan, sehingga membentuk 2 pasang
lobus. Kedua pasangan tersebut dihubungkan
dengan jaringan steril disebut konektivum.
Sel-sel anter terdiri dari protoderm dan massa
meristem dasar saja. Lapisan sub-epidermis anter
muda terdiri dari sporogen, Sporogen berkembang
dari 4 sel yang letaknya di keempat sudut anter
yang sedang berkembang.
Gambar Karakteristik struktur bunga pada angiosperma
Flower Structure Variation

perfect

imperfect imperfect
Flower Structure Variation
Ovary Position

A. ovary superior, floral parts hypogynous


B. ovary inferior, floral parts epigynous
C. ovary half-inferior
D. ovary superior, floral parts perigynous, hypanthium cup
shaped
Flower Structure Variation

A flower having sepals, petals, stamens,


and pistils is complete; if a flower is
lacking one or more of these whorls, it is
said to be incomplete.

complete

incomplete
no stamens present = incomplete
Inflorescences

raceme spike

corymb umbel
Inflorescences

spadix head

catkin
Pattern Formation in Flowers
• Floral meristems
• Contain three cell types that affect flower
development
Carpel
Stamen
Petal

L1
Cell L2
layers L3

Sepal

Floral meristem Anatomy of a flower Tomato flower

Figure 21.20
• Tomato plants with a mutant allele

• Have been studied in order to understand the genetic mechanisms


behind flower development Tomato plants with the fasciated (ff )
mutation develop extra floral organs.
Sepal

Petal

Carpel
Stamen

Wild-type Fasciated (ff)


normal extra organs

Researchers grafted stems from mutant plants onto


wild-type plants. They then planted the shoots that
emerged near the graft site, many of which were
chimeras.

Graft

For each chimera, researchers recorded the


flower phenotype: wild-type or fasciated.
Analysis using other genetic markers
identified the parental source for each of Chimeras
the three cell layers of the floral meristem
(L1–L3) in the chimeras.
Figure 21.21
Induction event is important for flower development
The flowers of the chimeric plants had the fasciated
phenotype only when the L3 layer came from the fasciated parent.
L1 L2
L3
Key

Wild-type (FF ) Floral


Fasciated (ff ) meristem

Plant Flower Phenotype Floral Meristem

Wild-type
parent Wild-type

Fasciated (ff )
parent Fasciated

Chimera 1 Fasciated

Chimera 2 Fasciated

Chimera 3
Wild-type

CONCLUSION Cells in the L3 layer induce the L1 and L2 layers to form


flowers with a particular number of organs. (The nature of the inductive signal
from L3 is not entirely understood.)
Floral meristems
Carpel
Stamen

Petal

L1
Cell L2
layers L3

Sepal

Floral meristem Anatomy of a flower Tomato flower


Metamorfose bunga

1. Labellum= 5 dari 6 benangsari menjadi penarik


serangga, 1 lagi menjadi benang sari
fertil dan berukuran besar
2. nectarium= alih fungsi 1 dari 6 benangsari
pada Musaceae
3. polinia= persatuan serbuk sari menjadi
bahan seperti lilin
4.staminodia=benang sari yang memiliki
serbuk sari steril, bentuk dan warnanya
berbeda dgn benangsari fertil
5. anulus=reduksi benangsari yang tangkai
sarinya berkembang menjadi cincin pd
benangsari kelapa

12/07/2010
Floral Organs

Anda mungkin juga menyukai