Anda di halaman 1dari 13

Dr.

Shofa Nur Fauzah


 Mikturisi
Proses pengosongan kandung kemih setelah
terisi urin
 Tidak terdapat perbedaan tekanan hidrostatik
antara kaliks ginjal dengan ureter  Urin
mencapai kandung kemih karena adanya
kontraksi peristaltic ureter

 Proses urinasi ini dikoordinasikan oleh


Refleks mikturisi
:
. • Kabdung kemih terisi secara progresif
 tegangan dinding meningkat
Tahap I melampaui nilai ambang batas

• Refleks saraf  pengosongan


kandung kemih
Tahap II
Urin di
Otot
duktus
koligentes ureter detrusor
berkontrak
si

Kaliks
terega
ng
Kontraksi
peristaltik Urin
pelvis ginjal masuk
kandung
kmih
pacem
aker
 Ketika terjadi peningkatan aktivitas serabut
saraf afferent
 stimulasi motor neurons parasimpatis
medula spinalis saraf sakral
 stimulasi interneuron medula spinalis
• Volume urin meningkat  Kandung kemih
teregang stimulasi reseptor regang

• Impuls serabut afferent nervus pelvic  ke


saraf sakralis medula spinalis

• Serabut preganglionik parasimpatis nervus


pelvic membawa impuls  kandung kemih

• Neuron postganglionik ganglia intramural


stimulasi kontraksi otot detrusor
•Stimulus dari serabut afferent ke
interneuron medula spinalis  thalamus

•Informasi dari thalamus Serabut


proyeksi otak

•Sensasi kandung kemih penuh  korteks


cerebri  sphincter uretra eksternal relaks
•Relaksasi volunter spinchter uretra
eksterna 

•Relaksasi sphincter internal

•miksi
 Serabut otot detrusor (otot polos) meluas ke
segala arah bergabung satu sama lain
membentuk jalur elektrik bertahanan rendah
 potensial aksi dapat menyebar ke seluruh
otot detrusor kontraksi bersamaan

 Ketika otot detrusor berkontraksi  tekanan


kandung kemih akan meningkat hingga 40 -
60 mmHg  tahap awal pengosongan
kandung kemih

Anda mungkin juga menyukai