Prostat merupakan jaringan yang fibromuskular dan granduler untuk orang dewasa dan terletak dibagian bawah vesika urinaria dan tepat disekeliling pangkal uretra serta dapat diraba permukaanya dengan jari melalui anus. Kelenjar prostat tumbuh pada bulan ke 3 kehidupan janin, dari lahir sampai masa kanak kanak kelenjar ini tetap kecil, baru pada masa pubertas seorang pria remaja akan memiliki kelenjar prostat sebesar kurang lebih 20-25gram, bentuknya seperti buah kemiri, dengan warna kemarahan dan mendapatkan aliran darah dari arteri haemoidalis media, arteri pudenda interna dan kembali melalui vena pleksus pelvic dan vena hipogastrike serta dipersyarafi oleh nurvus pudenda. Fungsi kelenjar prostat : Memproduksi dan menyimpan cairan semen. Mendorong, merangsang atau mengantarkan sperma. Melindung kehidupan sperma Pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria lebih tua dari 50 tahun) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius Bertambahnya usia, Usia > 50 tahun Perubahan keseimbangan Testosteron Estrogen Usia > 50 tahun
Perubahan keseimbangan tedtosteron estrogen
Testosteron menurun
Terjadi konversi testosteron menjadi estogen pada jaribgan adiposa di perifer
Pertumbuhan nodula-nodula fibroadenomatosa majemuk dalam prostat
Hiperplastik jaringan dari kelenjar dengan stroma fibrosa yang jumlahnya berbeda-beda
Pembesaran jaringan prostat periuretral
Hirersensitivitas Resistensi leher vesika urinaria dan daerah pospat
Bertambahnya keinginan miksi Obstruksi leher kandung kemih dan uretra pers prostatika
Nokturia Aliran kemih <
Disuria Retensi urine
Mengakibatkan kompensasi otot dinding
Detrusor lelah
Iritasi Dekompensasi otot detrusor Tidak mampu berkontraksi
Kencing sedikit - sedikit
1. Rectal grading Yaitu dengan rectal taucher diperkirakan beberapa centimeter prostat menonjol kedalam lumen dari rectum. Rectal taucher sebaiknya dilakukan dengan pengosongan buli-buli terlebih dahulu, bila buli2 penuh hasilnya tidak akurat. 0-1cm Grade 0 1-2cm Grade 1 2-3cm Grade 2 3-4cm Grade 3 Lebih dari 4 cm Grade 4 2. Clinical grading Yang menjadi patokan adalah banyaknya sisa urine. Pada pagi hari setelah pasien bangun, disuruh kencing sampai selesai, Kemudian dipasang kateter untuk mengeluarkan sisa urin dari buli-buli : a. Sisa urin 0 cc Normal b. Sisa urin 0-50cc Grade 1 c. Sisa urine 50-150cc Grade 2 d. Sisa urine > 150 cc Grade 3 e. Sama sekali tidak bisa kencing Grade 4 3. Intra uretral grading Melihat berapa jauh penonjolan lobus lateral kedalam lumen uretra. Pengukuran ini hanya dapat dilakukan dengan alat uretroscopi. 1. Tindakan konservatif dengan obat2an. cth. Testoteron untuk meningkatkan tonus vesika urinaria. 2. Tindakan pembedahan Pembedahan diperlukan dengan indikasi yang bervariasi, antara lain : a. Adanya dilatasi traktus urinarius atas (hydroureter, hidroneprosis dan gangguan fungsi ginjal) hal ini biasanya dikonfirmasi dengan urografi. b. Tingkat ketidakmampuan untuk miksi dan klien mengalami gangguan aktifitas. c. Adanya Vesika urinaria yang tidak bisa dikosongkan. d. Vesika menunjukan adanya obstruksi leher vesika urinaria yang lama, yang diakibatkan oleh dekompensasi vesika urinaria. e. Sisa urine dalam vesika urinaria kurang lebih 60cc atau lebih, serta menunjukan komplikasi pada vesika urinaria. f. Hematuria yang lama dan berat karena tersumbatnya pembuluh2 prostat. g. Retensi urine akut h. Infeksi traktus urinarius yang berulang Pembedahan prostat biasanya disebut prostatektomi, biasanya yang diangkat adalah jaringan adenomanya, sedangkan jaringan prostat asli dan capsul fibrosa tidak diangkat. Gangguan pola eliminasi BAK berhubungan dengan peradangan pada saluran kencing yang ditandai dengan : - Klien mengatakan sakit dan panas saat BAK. - Jumlah urine sedikit - Setiap BAK sedikit-sedikit Intervensi : - Kaji pola dan frekwensi BAK klien sehari- hari. - Observasi intake dan out put - Observasi warna, jumlah, BJ dan bau urine - Berikan HE pada klien bahwa gangguan eliminasi hanya bersifat sementara dan akan kembali normal apabila peradangan telah sembuh. - Dorong klien untuk menceritakan masalah yang dihadapinya sehubungan dengan kesulitan BAK Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan spasme blass. Intervensi : - Berikan posisi yang nyaman - Ciptakan lingkungan yang tenang - Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi - Kolaborasi untuk pemberian analgetika dan anti spasmodik. Kurangannya pengetahuan tentang proses dan penyembuhan penyakit. Intervensi : - Jelaskan pada pasien tentang proses dan penyembuhan penyakit. - Berikan kesempatan kepada klien dan keluarga untuk mengekpresikan perasaanya. Potensial infeksi berhubungan dg pemasangan kateter. Intervensi : - Pasang kateter urine dengan tehnik septik aseptik. - Pertahankan kateter urine maksimal 7 hari kemudian ganti - Pasang urine bag lebih rendah dari posisi pasien - Observasi jumlah, warna, BJ dan bau urine - Kolaborasi untuk pemberian obat antibiotik dan pemeriksaan laboratorium. Potensial kerusakan integritas kulit berhubungan dengan urine menetes. Intervensi : - Keringkan sekitar kemaluan dari urine. - Bersihkan dan beri betadine pada pangkal kateter - Ganti celana dalam bila basah Potensial terjadinya kelebihan cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi ginjal. Intervensi : - Kontrol intake dan out put - Kolaborasi untuk pemasangan kateter - Restriksi cairan masuk.