Anda di halaman 1dari 4

MODUL 5

PENYAKIT DEGENERATIF DAN NEOPLASMA SISTEM UROGENITAL

Skenario 5: Kencing tidak puas

Tn.Beni 75 tahun, datang ke dokter puskesmas dengan keluhan kencing tidak keluar sejak dua hari
yang lalu. Dari anamnesis didapatkan bahwa sejak tiga bulan yang lalu, Tn.Beni sudah mengalami masalah
dengan kencingnya, antara lain rasa tidak puas setelah kencing, pancaran kencing yang sudah melemah dan
akhir-akhir ini kencingnya sering menetes saja.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, gizi sedang, tampak kesakitan. Vital sign
dalam batas normal. Pemeriksaan abdomen, teraba masa di supra simfisis, lebih kurang sebesar kepalan
tangan, lunak. Pada pemeriksaan rectal toucher teraba anus tenang, mukosa licin, prostrat membesar,
kenyal, permukaan rata dan tidak nyeri tekan. Dokter menerangkan pada Tn.Beni tentang penyakitnya dan
minta persetujuan untuk dipasang kateter. Setelah kateter terpasang, keluar urin ± 1500 cc.
Dokter menganjurkan pada Tn.Beni untuk dikonsultasikan ke dokter spesialis urologi dan
kemungkinan operasi TURP. Apa yang yang terjadi pada Tn.Beni ?

1. PSA (Prostate Spesific Antigen)  suatu enzim protease serin, bersifat protelotik dan spesifik
untuk prostat yang dihasilkan epitel normal prostat maupun neoplastik.

RUMUSAN MASALAH & HIPOTESA


1. Mengapa Tn. Beni, 75 tahun tidak keluar kencing sejak 2 hari yang lalu?
 Ketidak seimbangan estrogen dan tertosteron, estrogen tetap dan testosteron yang terus
menurun. Menyebabkan terjadinya peningkatan dari proliferasi kelenjar prostat yang
meningkatkan sensitifias hormon androgen akibatnya terjadi proliferasi sel.
2. Apa interpretasi dari hasil anamnesis Tn. Beni?
Gejala yang dialami oleh Tn. Ali adalah gejala obstruksi dan iritasi yang dikategorikan sebagai
Lower Urinary Tract Syndrome (LUTS). Gejala obstruksi disebabkan karena lelahnya otot
detrusor setelah fase kontraksi yang kuat akibat adanya obstruksi. Sedangkan gejala iritasi
disebabkan oleh karena hipersensitivitas saluran kemih.

3. Penyebab masalah kencing 3 bulan yang lalu dan tidak bisa kencing 2 hari yang lalu?
 Gejala pembesaran prostat terjadi perubahan hormone DTH dalam suatu jaringan kelenjar
prostat dengan seiring dengan peningkatan pada usia dewasa. Pada usia 50 tahun,
perkembangan kelenjar peri uretra bisa mencapai 100 ggram, bahkan 200 gram. Hal
tersebut menyebabkan terjadinya pencekikan pada lumen uretra yang akhirnya terjadi
obstruksi total, sehingga Tn. Benitidak bisa berkemih lagi.
 Bisa juga karna kompensasi dari otot detrusor yang sudah kelelahan menyebabkan
terjadinya retensi otot pada saat terjadinya dekompensasi.
4. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisis & abdomen?
 Pasien kesakitan karena vesika urinaria yang terisi penuh. Ditandai dengan masa di supra
simfisis, lunak karena berisi urine. Pada RT di temukan tanda-tanda BPH.
 teraba masa di supra simfisis,  vesika urinaria penuh oleh urin dan disebabkan karena
retensi urin berlebihan yang menyebabkan overdistensi pada buli-buli.
 lebih kurang sebesar kepalan tangan, lunak

- KU lemah: metabolism di ginjal yang terganggu menyebabkan zat-zat yang seharusnya


diekskresikan melalui urin tertahan di ginjal
- Gizi sedang: akibat rasa tidak nyaman karena tidak dapat berkemih selama 2 hari dapat
mengganggu nafsu makan Tn. beni
- Tampak kesakitan: akibat retensi urin pada buli-buli menyebabkan distensi buli-buli
sehingga menekan saraf yang menimbulkan rasa nyeri (bisaanya pada daerah suprapubik)
 Krn obstruksi shg tjd iritasi pada buli2, karena butuh miksi (rangsangan buli2 yg
penuh dgn saraf) tp tjd obstrusi urin sulit keluar shg timbul rasa sakit

5. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan rectal toucher?


 prostrat membesar,  Ketidakseimbangan antara sel apoptosis dan proliferasi
Menurunnya jumlah sel apoptosis dan meningkatnya sel yang berproliferasi dapat
menyebabkan pembesaran pada prostat.
6. Apa tujuan pemasangan kateter?
 Hal ini dikarenakan Kencing Tn. Beni sudah tidak keluar sejak 2 hari yang lalu, dan dari
pemeriksaan abdomen,adanya masa di suprasimfisis merupakan tanda adanya retensio
urin(urin diproduksi namun tertahan di buli) karena adanya obstruksi total dari urine Tn.
Beni atau kemungkinan telah terjadi fase dekompensasi dari buli (tidak mampu regang
,gagal kontraksi) Tn. Beni
 Pemasangan kateter di gunakan untuk mengeluarkan urin. Karna lumen yang fleksibel, jadi
keteter dapat masuk ke uretra.
7. Apa interprestasi urin keluar 1500cc?
 Volume di dalam vesika urinaria yang dapat merangsang saraf, sehingga mempunyai
keinginan untuk berkemih adalah 300-500cc. otot detrusor terus berdilatasi, hingga volume
mencapai 2000-3000cc menyebabkan urine naik ke atas sehingga terjadi hidro ureter .
 Karena tjd obstruksi maka vesika urinarianya mglm dilatasi shg volumenya mjd banya
karena tdk bisa dikeluarkan
8. Kenapa dianjurkan pemeriksaan PSA?
Pemeriksan PSA bertujuan untuk mendeteksi adanya kanker prostat. Di tandai dengan nilai
yang bermakna >4ng/ml.
9. Apakan ada yang dapat dilakukan dokter selain operasi ?
Obat-obatan yang menghambat DHT dan rileksasi otot-otot prostat sehingga mengurangi
jepitan prostat. Golongan alfa 1 reduktase inhibitor menghambat pembentukan DHT. Alfa
bloker menyebabkan terjadinya vasodilatasi system saraf pusat. Pilihan lain dengan operasi dan
perbaikan gaya hidup.
10. Apakan spesimen untuk PSA dan syarat-syarat pengambilan ?
Specimen yang di ambil adalah darah pada pembuluh darah perifer. Di ambil dengan cara
flebotomi, di periksa serumnya.
11. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin, dan faktor resiko lain pd kasus Tn. Beni?
Jk : laki-laki krn punya kelenjar prostat
Usia : > 50 tahun beresiko
Faktor resiko : ketidak seimbangan teststeron dan estrogen, DHT meningkat , proliferasi sel-
sel prostat, meningkatnya sensitifitas sel prostat
12. Bagamana prognosis dan komplikasi dari pengakit yang di derita Tn. Beni?
Prognosis dan pada BPH yang merupakan hyperplasia jinak yang tidak mungkin berubah
menjadi keganasan.
Komplikasi bisa terjadi hidro ureter, hingga kembali ke ginjal. Refluks tersebut bisa
menyebabkan gagal ginjal. Hematuria, disfungsi ereksi, Pielonefritis, Retensi urin
akut/kronik, Refluks vesico-ureter, Hidronefrosis

13. Diagnosis dan DD?


Dx : BPH ( Benign prostatic hyperplasia)

DD : Sistitis, Prostatitis, Batu saluran kemih, Kandung kemih neurogenik/neurogenic bladder,


Striktur urethra, Infeksi saluran kemih
14. Apa pemeriksaan lanjutan yang diberikan pada Tn. Beni?
 Urinalisa (untuk menilai fungsi ginjal>> akibat komplikasi retensi urin atau untuk
menyingkirkan kemungkinan penyebab lain), Tes darah (PSA), Uroflometry, CT Urogram
, dan lain-lain
 Jika sudah didiagnosis BPH, dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan foto polos abdomen
(IVP), pielografi intravena, dan transrektal urethra
15. Apa indikasi operasi yang mungkin dilakukan pada Tn. Beni?
Indikasi terbagi 2, yakni:
Indikasi absolut
 Konservatif gagal
 Retensi berulang
 ISK berulang
 Kelainan ginjal (hidronefrosis, ureum dan kreatinin meningkat)
 Perdarahan pada BPH
 Divertikel buli-buli
 Batu buli (komplikasi dari retensi urin jangka panjang)
Indikasi relatif
 Uroflowmetry <10 ml/dtk
 Penyakit lain (hernia atau hemorrhoid akibat sering mengedan saat berkemih)
 IPSS sedang-berat (≥8)

Anda mungkin juga menyukai