Tn.Beni 75 tahun, datang ke dokter puskesmas dengan keluhan kencing tidak keluar sejak dua hari
yang lalu. Dari anamnesis didapatkan bahwa sejak tiga bulan yang lalu, Tn.Beni sudah mengalami masalah
dengan kencingnya, antara lain rasa tidak puas setelah kencing, pancaran kencing yang sudah melemah dan
akhir-akhir ini kencingnya sering menetes saja.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, gizi sedang, tampak kesakitan. Vital sign
dalam batas normal. Pemeriksaan abdomen, teraba masa di supra simfisis, lebih kurang sebesar kepalan
tangan, lunak. Pada pemeriksaan rectal toucher teraba anus tenang, mukosa licin, prostrat membesar,
kenyal, permukaan rata dan tidak nyeri tekan. Dokter menerangkan pada Tn.Beni tentang penyakitnya dan
minta persetujuan untuk dipasang kateter. Setelah kateter terpasang, keluar urin ± 1500 cc.
Dokter menganjurkan pada Tn.Beni untuk dikonsultasikan ke dokter spesialis urologi dan
kemungkinan operasi TURP. Apa yang yang terjadi pada Tn.Beni ?
1. PSA (Prostate Spesific Antigen) suatu enzim protease serin, bersifat protelotik dan spesifik
untuk prostat yang dihasilkan epitel normal prostat maupun neoplastik.
3. Penyebab masalah kencing 3 bulan yang lalu dan tidak bisa kencing 2 hari yang lalu?
Gejala pembesaran prostat terjadi perubahan hormone DTH dalam suatu jaringan kelenjar
prostat dengan seiring dengan peningkatan pada usia dewasa. Pada usia 50 tahun,
perkembangan kelenjar peri uretra bisa mencapai 100 ggram, bahkan 200 gram. Hal
tersebut menyebabkan terjadinya pencekikan pada lumen uretra yang akhirnya terjadi
obstruksi total, sehingga Tn. Benitidak bisa berkemih lagi.
Bisa juga karna kompensasi dari otot detrusor yang sudah kelelahan menyebabkan
terjadinya retensi otot pada saat terjadinya dekompensasi.
4. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisis & abdomen?
Pasien kesakitan karena vesika urinaria yang terisi penuh. Ditandai dengan masa di supra
simfisis, lunak karena berisi urine. Pada RT di temukan tanda-tanda BPH.
teraba masa di supra simfisis, vesika urinaria penuh oleh urin dan disebabkan karena
retensi urin berlebihan yang menyebabkan overdistensi pada buli-buli.
lebih kurang sebesar kepalan tangan, lunak