Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN TUMOR


KULIT JINAK
NAMA KELOMPOK

PUTU INDAH JELITA LESTARI (173222826)


NI WAYAN KENDRANITI (173222822)
NI PUTU SUYATI NINGSIH (173222820)
NI WAYAN SUTARNI (173222824)
NI LUH WIDARSIH (173222811)
NI MADE WIDYANTHI (173222816)
PENGERTIAN

Tumor kulit adalah suatu benjolan yang dapat


berbentuk dari berbagai jenis sel – sel dalam kulit (
sel-sel epidermis , melanosit ).

Tumor Kulit Jinak merupakan manifestasi dari


kekacauan pertumbuhan kulit yang bersifat
kongenital atau akuisita, tanpa tendensi invasif dan
metastasis, dapat berasal dari vaskuler dan non
vaskuler
ETIOLOGI

 Penyebab pasti dari tumor belum diketahui


Faktor resiko:
 Paparan sinar matahari
 Usia
 Kongenital
 Genetik
 Virus (Human Papiloma Virus)
 Obesitas
 Kehamilan
 Inflamasi
 Kelainan perkembangan
Jenis-jenis Tumor Jinak

1. Nevus Berpigmen
Nevus pigmentosus adalah lesi berpigmen pada kulit
yang merupakan hasil dari proliferasi melanosit
pada epidermis dan dermis (Porth, 2015)

Nevus Pigmentosus Nevus Displastik

Sumber: Essential of Pathophysiology


2. Kista
 Kista adalah rongga yang dilapisi epitelium, berisi
cairan atau material padat (Smeltzer, 2010)
 Kista yang paling sering adalah Kista Epidermal
(kista epitelial, kista keratin), berasal dari proliferasi
sel-sel epidermis dan berkeratin
 Disebabkan oleh inflamasi di sekitar folikel sebasea.
Tindakan pengobatan dengan eksisi.

Kista Epidermoid
3. Siringoma

 Siringoma adalah tumor jinak adenoma duktus


kelenjar ekrin intra epidermis.
 Penyebab pasti belum diketahui tetapi berhubungan
dengan genetik dan paparan sinar matahari serta
produksi kelenjar ekrin yang berlebihan.
 Penatalaksanaan pilihan adalah dengan kuretase,
elektrodesikasi dan laser.

Gambar: Siringoma
Sumber: eScholarship.org
4. Veruka

 Veruka atau kutil adalah tumor jinak pada kulit yang


disebabkan virus Papiloma (HPV). Tumor ini dapat
mengenai segala umur, tapi yang tersering usia 12
sampai 16 tahun

Gambar: Veruka Vulgaris


Sumber: Medicastore.com
5. Keratosis Seboroik

 Keratosis Seboroik adalah tumor jinak yang berasal


dari sel basal kecil yang terlokalisasi pada epitel
dermis. Penyebab dari tumor jinak ini tidak
diketahui.
6. Keratosis Aktinik

 Keratosis Aktinik adalah lesi prakanker yang muncul


pada kulit yang terpajan sinar matahari secara
kronik.
 Pemeriksaan histologi perlu dilakukan untuk
menyingkirkan kemungkinan keganasan. Tindakan
pengobatan termasuk elektrodesikasi dengan
kuretase.

Keraatosis Aktinik
Sumber: Andrew’s Desease of the skin
7. Keratoakantoma

 Keratoakantoma adalah suatu tumor jinak kulit yang


berasal dari sel skuamosa. Penyebab belum
diketahui pasti, namun tempat predileksi hampir
selalu pada kulit yang terpapar sinar matahari.

Keratoakantoma Keratoakantoma Centriugum


Marginatum

Sumber: Dermatology at a glance


Andrew’s Desease of the Skin
8. Dermatofibroma

 Dermatofibroma adalah nodul yang terbentuk dari


proliferasi fibroblast pada dermis. Penyebab belum
diketahui pasti.

Gambar: Dermatofibroma
Sumber: 1.drkenlandow.com
2. Dermatology at a Glance
9. Akrokordon

 Akrokordon merupakan skin tag atau tanda pada


kulit. Kebanyakan orang mempunyai lesi-lesi kecil
bertangkai disekitar daerah leher dan aksila.
Penyebab tidak diketahui pasti.

Akrokordon (Skin tags)


Sumber: Dermatology at a glance
10. Keloid
 Keloid adalah tumor jinak yang terjadi karena
pembentukan jaringan parut abnormal setelah
trauma dan ada kecendrungan genetik.
 Diagnosa biasanya mudah ditegakkan dengan
berdasarkan gambaran klinias. Eksisi untuk alasan
kosmetik. Injeksi kortikosteroid kedalam lesi
seringkali merupakan pengobatan yang efektif.

Gambar: Keloid
Sumber: 1. Wikipedia.com
2. rebrn.com
Manifestasi Klinis

 Manifestasi klinis dari tumor kulit jinak yaitu (Imam


Budi Putra, 2008):
1. Tekanan atau desakan tumor menyebabkan sakit
atau disfungsi
2. Gatal
3. Obstruksi saluran tubuh
4. Kompresi dari pembuluh darah atau organ vital.
Patofisiologi

Paparansinarmatahari , kongenital, genetic,


obesitas, virus, Inflamasi , Mutasi DNA Aktivasionkogen
kelainanperkembangan

Menekan gen tumor


Muncul sel tumor
supresor

MK: Ansietas Prosedur operatif Perubahan pada kulit MK: Gangguan body image

Pre operatif Post operatif

Luka operasi

MK: Kerusakan integritas


MK: Nyeri Akut Port de entry kuman MK: Resiko infeksi
kulit
Pemeriksaan Diagnostik

 Pemeriksaan fisik
 Histopatologi.
 Pemeriksaan sinar-x toraks.
 Tes faal hepar
 Pemeriksaan CT scan radionukleida.
Penatalaksanaan

 Menurut Graham-Brown, Robin dan Tony Burns,


(2005) Penatalaksanaan pilihan pada tumor kulit
jinak yaitu:
 Bedah
Eksisi
Kuretase
Bedah elektrik
Bedah Krio atau Cryosurgery
 Terapi laser dan fotodinamik
 Radioterapi
ASUHAN
KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN
TUMOR KULIT JINAK
Pengkajian

 Anamnesa
 Identitas klien
 Keluhan utama
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat kesehatan dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Keperawatan

 Kerusakan integritas kulit


 Gangguan citra tubuh
 Resiko infeksi
 Ansietas
 Nyeri Akut
RENCANA
KEPERAWATAN
NO DX KEP NOC NIC

1 Kerusakan Setelah dilakukan Incision care


integritas tindakan •Lakukan perawatan luka operasi;
kulit keperawatan …x24
jam kerusakan membersihkan, memantau dan
integritas jaringan meningkatkan proses penyembuhan
ditangani / teratasi,
dengan kriteria hasil: luka
•Tanda proses •Monitor proses perbaikan daerah luka
penyembuhan
primer insisi
•Perfusi jaringan baik •Monitor tanda dan gejala infeksi
•Gunakan topikal medikasi sesuai
program
•Ganti balutan dengan interval waktu
yang telah ditentukan
NO DX KEP NOC NIC

2 Gangguan Setelah dilakukan Body image enhancement


citra perawatan …x24 jam •Kaji secara verbal dan non verbal
tubuh gangguan citra tubuh respon klien terhadap kondisinya
teratasi, dengan •Monitor frekuensi mengkritik diri
kriteria hasil; •Dorong klien mengungkapkan
Gambaran diri positif perasasaannya
Mendeskripsikan •Sediakan informasi kepada klien
secara faktual tentang penyakitnya dengan cara yang
perubahan fungsi tepat
tubuh •Identifikasi support group termasuk
Mempertahankan keluarga/kerabat
interaksi sosial •Fasilitasi kontak dengan individu lain
dalam kelompok lokal
•Beri penguatan positif terhadap hal
lain pada diri klien
NO DX KEP NOC NIC

3 Resiko Setelah dilakukan Infection control


Infeksi perawatan …x24 jam
infeksi dapat •Cuci tangan setiap sebelum dan
dicegah, dengan setelah melakukan tindakan
kriteria hasil;
Klien bebas dari keperawatan
tanda-tanda infeksi •Pertahankan sterilitas dalam
Jumlah keukosit
dalam batas normal perawatan luka operasi
Proses penyembuhan •Observasi adanya tanda-tanda infeksi
luka baik
•Tingkatkan intake nutrisi
•Monitor hitung granulasit, WBC
•Beri antibiotik sesuai program
NO DX KEP NOC NIC

4 Ansietas Setelah dilakukan Anxiety reduction


perawatan …x24 jam •Gunakan pendekatan yang
ansietas teratasi, menenangkan
dengan kriteria hasil; •Identifikasi tingkat kecemasan
Klien mampu •Nyatakan dengan jelas harapan
mengidentifikasi, terhadap prilaku klien
mengungkapkan •Pahami perspektif klien terhadap
kecemasannya situasi stress
Klien mampu •Jelaskan semua prosedur
menunjukkan tehnik •Dorong klien untuk mengungkapkan
mengontrol cemas perasaan, ketakutan, persepsi
Ekspresi wajah dan •Dengarkan dengan penuh perhatian
bahasa tubuh •Ajarkan tehnik relaksasi
menunjukkan •Kolaborasi untuk farmakologi bila
berkurangnya diperlukan
kecemasan Teaching desease Process
No Diagnosa Kep NOC NIC
5 Nyeri Akut Setelah dilakukan Pain management
tindakan •Kajian nyeri secara komprehensif;
keperawatan …. x PQRST
24 jam nyeri •Observasi reaksi non verbal
berkurang / •Kontrol lingkungan yang dapat
teratasi, dengan mempengaruhi nyeri
kriteria hasil; •Kurangi faktor presipitasi
Level nyeri •Ajarkan tehnik penanganan nyeri non
berkurang farmakologi
Mampu •Monitor penerimaan klien tentang
mengontrol nyeri manajemen nyeri
Menyatakan rasa •Kolaborasi untuk farmakologi
nyaman setelah •Analgesic administration
nyeri berkurang •Cek intruksi dokter tentang jenis obat,
dosis dan frekuensi
•Cek riwayat alergi
•Tentukan analgesik pilihan
•Monitor TTV sebelum dan setelah
pemberian
•Evaluasi efektifitas analgesik

Anda mungkin juga menyukai