Anda di halaman 1dari 25

9th GRADE

MAKALAH KARSINOMA KULIT


Dosen Pengampu : Hepta Nur Anugrahini , S.Kep.Ns.,M.Kep

Di Susun Oleh:

Reguler A / Kelompok 14

1. Putri Eka Nur Fadilah (P27820721029)

2. Regina Defortu Putri Anura (P27820721030)


01

LAPORAN
PENDAHULUAN
Definisi

Kanker kulit adalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang
tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang
lain (Ajoemodi soemardi, 2006)

Kanker kulit adalah penyakit dimana kulit kehilangan kemampuannya untuk generasi dan
tumbuh secara normal. Sel-sel kulit yang sehat secara normal dapat membelah diri secara teratur
untuk menggantikan sel-sel kulit mati dan tumbuh kembali (tiro. 2010)
Patofisiologi
Kanker kulit merupakan kanker yang paling nampak gejalanya karena kanker kulit itu ada
dibagian kulit tersebut. Kanker kulit biasanya di awali dari sebuah bentol atau tompel dibagian
kulit tersebut atau tumor jinak (tahi lalat, kista) dan tumor ganas (kanker). Diantaranya ada
keadaan yang disebutprankenker, yaitu penyakit kulit yang dapat berubah menjadi ganas atau
kanker kulit.

Misalnya kemerahan karena terkena arsenatau matahari, jaringan parut menahun, beberapa
jenis benjolan yang membesar perlahan, penyakit kulit karena penyinaran, beberapa jenis tahi
lalat, bercak keputihan dirongga mulut atau lidah dan kemaluan, tahi lalat besar yang sudah ada
sejak lahir dan lain-lain
Gambar
Etiologi

01 Paparan Sinar UV 02 Orang


Kulit Putih
yang memiliki kulit putih
Penyebabnya lama paparan
sinar UV dan tidak adanya lebih rentan terkena kanker kulit
pelindung kulit daripada orang yang memiliki
kulit lebih gelap.

03 Genetik 04 Bahan
Paparan Karsinogen
kimia tertentu seperti
Susunan genetik dalam
keluarga bisa berpengaruh arsenik, nikotin, tar, dan
juga terhadap munculnya minyak diyakini dapat
kanker kulit. meningkatkan resiko terkena
kanker kulit.
TAKING CONTROL OF MY SUCCESS

05 07
Faktor Usia Sinar matahari
Sebagian besar usia mereka matahari memiliki kandungan
selalu 60 tahun ke atas ultraviolet juga diyakini
menyebabkan kanker kulit.
06 08
Rokok dan tembakau Bahan Kimia
Asap dihirup oleh hidung Dapat terjadi pada sayuran
juga diduga menjadi salah dan buah-buahan yang
satu penyebab kanker kulit menggunakan peptisida
berlebihan.
Klasifikasi
1. Karsinoma sel basal, disebut juga epitelioma sel basal,
merupakan tumor kulit yang tumbuh lambat dan destruktif yang
biasanya terjadi pada individu berusia lebih dari 40 tahun.

2. Karsinoma sel skumosa merupakan proliferasi maligna yang


timbul dari dalam epidermis.

3. Melanoma maligna merupakan neoplasma maligna dengan


terdapatnya melanosit (sel-sel pigmen) dalam lapisan epidermis
maupun dermis (dan kadang-kadang sel subkutan)
1. Stadium 0 : Kanker hanya berada pada lapisan kulit luar
2. Stadium I : Ketebalan kanker menjadi 2 mm tetapi belum menyebar ke kelenjar
getah bening atau bagian lain
3. Stadium II : Kanker bisa setebal 1, 01 mm hingga lebih tebal dari 4 mm
dan belum menyebar kelenjar betah bening atau bagian lain.
4. Stadium III : Kanker telah menyebar kesatu atau lebih kelenjar getah
bening/saluran limfatik didekatnya, tetapi tidak ke tempat yang
jauh, kanker asli mungkin tidak lagi terlihat, jika terlihat
mungkin lebih tebal dari 4 mm
5. Stadium IV : Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ
seperti otak, paru-paru dan hati.
Pathway
Manifestasi Klinis
1. Benjolan kecil yang membesar
Benjolan terdapat diwajah, berwarna pucat seperti lilin, permukaannya
mengkilap, tidak terasa sakit atau gatal, dan yang semula kecil makin lama makin
membesar.
2. Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah
Benjolan ini membasah dan tertutup keropeng, teraba keras kenyal, dan mudah
berdarah bilah disentuh.
3. Tahi lalat yang berubah warna
Tahi lalat menjadi lebih hitam, gatal, sekitarnya berwarna kemerahan dan mudah
berdarah.
4. Koreng atau borok dan luka yang tidak sembuh
Koreng atau luka yang sudah lama, tidak pernah sembuh walaupun sudah diobati,
koreng ini teraba keras serta mudah berdarah, adanya koreng karena terjadi
benturan, bekas luka yang sudah lama atau terinfeksi.
Komplikasi
Kecacatan karena pembedahan terutama bila
kanker kulit tersebut kambuh ada wajah yang
membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas
dibutuhkan seperti halnya ada melanoma. Selain
itu juga dapat terjadi metastase penyakit ke
otak biasanya fatal kecuali bila reseksi
pembedahan masih mungkin di lakukan.
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium test dan cuci darah
Test lab dan pemeriksaan darah membantu mendagnosis kanker. Sebagian
malignasi dapat merubah komposisi atau hematologic.
2. Biopsy jaringan
Hasil biopsy memastikan diagnosa melanoma. Spesimen biopsy yang
diperoleh dengan cara eksisi mengungkapkan informasi histologik mengenai
tipe, taraf invas dan ketebalan lesi. Biopsy insisi harus dilakukan jika lesi yang
dicurigai terlalu luas untuk dapat diangkat dengan aman tanpa pembentukan
sikatris yang berlebihan ( Runkle dan Zalonznik, 1994). specimen biopsy
yang diperoleh dengan pemangkasan, kuretase atau aspirasi jarum dianggap
bukan bukti histologik penyakit yang dapat diandalkan.
3. Pemeriksaan darah, sinar x dan atau CT scan
Untuk melanoma yang lebih dalam, pemeriksaan mungkin diindikasikan untuk
menemukan adanya metastase penyakit. Ini meliputi pemeriksaan darah,
pemeriksaan sinar x, dan atau CT scan
02
.

ASUHAN
KEPERAWATA
N
Pengkajian

Identitas Keluhan Utama Riwayat Penyakit saat ini


Nama.Usia, Jenis Sesuai tanda dan gejala Adanya benjolan pada lokasi
Kelamin, Pekerjaan dan disertai nyeri. kanker (leher, wajah dan
exstremitas)

Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Pemeriksaan Fisik


TTV, Pemeriksaan
Orang yang menderita sikatriks Ada tidaknya dari pihak persistem,
akibat luka bakar yang berat dapat keluarga yang mengalami pemeriksaan
mengalami kanker kulit setelah 20 hal yang sama pada integument
hingga 40 tahun kemudian. pasien.
1. Nyeri berhubungan dengan
agen injuri fisik, biologi, kimia.

2. Gangguan integritas kulit


berhubungan dengan
Diagnosis
pembedahan, proses penyakit.

3. Gangguan citra tubuh


berhubungan dengan proses
pembedahan.
Intervensi Diagnosis 1
NO Diagnosa Tujuan Rencana

1. Nyeri akut Hasil yang diharapkan: a. Kaji nyeri, lokasi,


berhubungan a. Menyatakan/menunjukkan karakteristik, intensitas / skala
denganagen injuri nyeri hilang Rasional: membantu evaluasi
fisik, biologi, kimia b. Menunjukkan kemampuan derajat ketidaknyamanan
untuk membantu dalam b. Berikan suasana yang
tindakan kenyamanan umum tenang
dan mampu untuk Rasional: meningkatkan .
tidur/istirahat dengan cepat istirahat pasien
.
NO Diagnosa Tujuan Rencana

c. Ajarkan penggunaan teknik


relaksasi
Rasional: membantu pasien
untuk istirahat lebih efektif dan
menurunkan nyeri serta
ketidaknyamanan.
d. Berikan obat sesuai indikasi, .
contoh : analgetik
Rasional: menghilangkan nyeri,
meningkatkan istirahat.
Intervensi Diagnosis 2
NO Diagnosa Tujuan Rencana

2 Gangguan Hasil yang diharapkan : a. Inspeksi kulit dan tingkat


integritas kulit Mempertahankan integritas kerusakannya
berhubungan kulit Rasional: mengetahui seberapa
dengan Menunjukkan perilaku/teknik jauh kerusakan yang terjadi
pembedahan, untuk meningkatkan pada kulit
proses penyakit. penyembuhan/ mencegah b. Rawat luka aseptik
kerusakan kulit Rasional: mencegah kerusakan
kulit lebih lanjut dan mencegah .
infeksi
c. Ajarkan pentingnya
nutrisi/cairan adekuat
Rasional: perbaikan nutrisi dan
hidrasi akan memperbaiki
kondisi kulit.
.
NO Diagnosa Tujuan Rencana

d. Kolaborasi pemberian
antibiotik dan anti inflamasi
Rasional: mencegah dan
mengurangi infeksi serta
peradangan yang lebih lanjut.

.
Intervensi Diagnosis 3
NO Diagnosa Tujuan Rencana

3 Gangguan citra Hasil yang diharapkan: a. Kaji perubahan diri pasien


tubuh berhubungan Pasien lebih percaya diri Rasional : mengidentifikasi
dengan proses dalam menginterpretasikan perasaan dan metode koping
pembedahan kondisi tubuhnya pasien terhadap persepsi diri
negatif
b. Berikan penguatan positif
terhadap kemajuan kesehatan
Rasional : meningkatkan .
perilaku koping positif
.
NO Diagnosa Tujuan Rencana

c. Anjurkan pada keluarga


untuk memberi motivasi pada
pasien
Rasional : pasien dapat
termotivasi
d. Kolaborasi dengan keluarga
untuk selalu memberi semangat .
dan dukungan pada pasien
Rasional : meningkatkan
semangat pasien bahwa dirinya
masih berharga di tengah
keluarga.
Implementasi merupakan tindakan
yang sesuai dengan yang telah
direncanakan, mencangkup tindakan
mandiri dan kolaborasi. Rencana
Implementasi tindakan tersebut diterapkan dalam
situasi yang nyata untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan dan hasil
yang di harapakan. Tindakan
keperawatan harus mendetail. Agar
semua tenaga keperwatan dapat
menjalankant ugasnya dengan baik
dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan dan di lakukan sesuai
dengan kondisi pasien.
Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses
keperawatan. Tahap evaluasidalam
proses keperawatan menyangkut
pengumpulan data subjektif dan data
objektif yang akan menunjukkan apakah
tujuan asuhan keperawatan sudah
tercapai sepenuhnya, sebagian atau
belum tercapai. Serta menentukan
masalah apa yang perlu di kaji,
direncanakan, dilaksanakan dan dinilai
kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Nair, Muralitharan, dan Peate, Ian.2018. At a
Glance Patofifiologi. Erlangga: Indonesia
Grace, Pierce,A, dan Borley, Neil,R.2006. At a
Glance Ilmu Bedah. Erlangga: Jakarta
Made Putri Hendaria, Asmarajaya & Sri
Maliawan. 2013. Jurnal Kesehatan PDF Kanker
kulit. Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana/ Rumah Sakit Umum
Pusat Sanglah Denpasar.
Smelt.Z, Susanne. C. 2001. Buku Ajar
Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddar. Edisi: 8. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai