Anda di halaman 1dari 27

UNDERWATER WELDING

GROUP
Bagaimana cara
mengelas disini?
Apakah dengan mengangkat
kapal tersebut?
THE SOLUTION IS
UNDERWATER WELDING
Apa itu Underwater Welding ?

Underwater welding merupakan pengembangan dari


proses pengelasan umum dan dilakukan di bawah air,
umumnya laut.

Pengelasan bawah air biasanya menggunakan arc welding,


dengan menggunakan elektroda tahan air.
Penerapannya terutama dalam bidang perkapalan
ataupun perbaikan instalasi eksplorasi lepas pantai.

Pada pelaksanaannya, pemilihan teknik pengelasan ini


adalah alternatif lain yang dipilih bilamana tidak memungkinkan
untuk dikerjakan di permukaan air.
Gambar Komponen-komponen
Underwater Welding

4/17/2014 7
Bagian-bagian dan Fungsinya
Mesin Las Essab : Penyalur arus dari power source.

Work Cable: Penghubung antara Power Source dengan


Work Clamp.

Electrode Cable: Penghubung antara Power Source


dengan Electrode Holder.
8
Bagian-bagian dan Fungsinya
 Work Clamp: Penjepit bahan kerja terhadap benda yang akan
di las.

 Stinger: Benda berbentuk pegangan yang berguna sebagai


tempat penyimpanan elektroda untuk pengelas

 Elektroda : Untuk memberikan gas pelindung pada logam


yang dilas, melindungi kontaminasi udara pada waktu
logam dalam keadaan cair. Membentuk lapisan terak,
yang melapisi hasil pengelasan dari oksidasi udara
selama proses pendinginan.
Metode Underwater Welding

Terdapat 2 Metode Pengelasan dalam Air, yaitu:

1. Pengelasan Basah (Wet Underwater Welding)


2. Pengelasan Kering (Dry Underwater Welding)
Pengelasan Basah (Wet Underwater
Welding)

Pengelasan basah di dalam air


merupakan salah satu metode
penyambungan pada industri kelautan
dan konstruksi perairan.

Metode yang umum digunakan


yaitu pengelasan dengan menggunakan
elektroda terbungkus [Shielded Metal Arc
Welding (SMAW)]
Pengelasan Basah (Wet Underwater
Welding)

Pengelasan ini menggunakan


elektroda B4T yang dimodifikasi dengan
menggunakan pelapis berupa lapisan lilin.

Penggunaan pelapis ini untuk


mencegah masuknya air kedalam fluks
elektroda.
K3 Underwater Welding
Yang harus diperhatikan:

 Sengatan Listrik
 Ledakan
 Kedalaman
 Tenggelam
 Kedinginan
 Kehidupan di Bawah Air
Sengatan Listrik

Untuk mencegah dari sengetan listrik:

• Setelan
Menggunakan pakaian berbahan karet (seperti pakaian
penyelam) dan sarung tangan harus dipakai rapat sehingga
bunga api ataupun terak tidak masuk ke daerah tangan

• Kabel
Harus terbungkus oleh bahan yang tahan air agar tidak
terjadi korsleting
• Elektroda
Harus khusus untuk pengelasan dalam air

• Power Supply
Harus terlindungi dari air
Ledakan
Pengelasan dalam air menghasilkan gas berupa oksigen,
hidrogen dimana gas gas tsb bereaksi dalam kadar yang tinggi
dapat menyebabkan ledakan.
Untuk menghindarinya:
• Menggunakan tabung ventilasi untuk mengarahkan gas ke
permukaan.
• Las dari yang tertinggi ke titik terendah jika memungkinkan.
• Elektroda yang melebihi 10.000 derajat Fahrenheit gas dapat
meledak.
Bends
• Bends adalah suatu kondisi yang terjadi ketika dekompresi
mendadak menyebabkan gelembung nitrogen terbentuk
dalam jaringan tubuh. Hal ini dialami terutama oleh penyelam
dan dapat menyebabkan rasa sakit pada otot dan sendi, kram,
kesemutan, mual, dan kelumpuhan.

• Sebisa mungkin metode pengelasan menggunakan hiperbaric


chamber
Untuk mengurangi resikonya maka jangan:

• Berenang ke permukaan secara cepat setelah menyelam dari


tempat dalam
• Menyelam terus menerus
• Meminum Alkohol
Kendala pada Underwater Welding

• Hasil pengelasan bawah air belum direkomendasikan untuk


perbaikan permanen
• Hasil pengelasan belum maksimal seperti di atas permukaan
air
• Tingginya resiko cracking akibat adanya hidrogen
• Pengelasan bawah air umumnya hanya direkomendasikan
untuk kedalaman kurang dari 100 meter
• Kinerja elektroda dan sifat hasil pengelasan berkurang seiring
bertambahnya kedalaman, terutama ductility dan toughness
• Resiko ledakan sangat rentan terjadi apabila aliran gas
oksigen dan hidrogen yang mengalir keudara tertahan.
Pemecahan Masalah dari
Kendala Underwater Welding

• Temper Bead (MTB).


Konsep dari teknik ini adalah dengan mengontrol rasio panas
(heat input) diantara lapisan-lapisan bead pengelasan.
Tiga parameter yang mempengaruhi kualitas pengelasan
dalam penerapan MTB ini, yaitu jarak antara temper bead,
rentang waktu pengelasan, dan heat input.
• Teknik buttering juga bisa digunakan terutama untuk material
dengan CE lebih dari 0.4%.

• Pemakain elektroda dengan oxidizing agent. Agent ini akan


menyerap kembali gas hidrogen atau oksigen yang terserap di
HAZ.
• Pemakaian thermit elektroda. Elektroda jenis ini akan
memproduksi panas yang tinggi dan pemberian material las
(weld metal) yang sedikit sehingga mengurangi kecepatan
pendinginan dari hasil pengelasan oleh suhu di sekitarnya
sehingga terjadi semacam proses post welding heat treatment.

• Elektroda berbasis nikel bisa menahan hidrogen untuk tidak


berdifusi ke area HAZ. Sayangnya hardness di area HAZ
masih tinggi dan kualitas pengelasan hanya baik untuk
kedalaman sampai 10 meter.
Video
Proses Underwater Welding
Hasil praktikum
Jenis Lapisan Diameter Arus Lama Awalan Lama
Elektroda Elektroda Pengelasan
Tanpa Lapisan 2.6 mm 80 A - -
Tanpa Lapisan 2.6 mm 100 A 20 detik 2 detik
Cat Tembok 2.6 mm 80 A 20 2
Cat Tembok 2.6 mm 110 A 15 2 detik
Pylox Clear 9 detik 2 detik
Pylox Hitam 2.6 mm 90 A 19 detik 3 detik
Pylox Hitam 2.6 mm 110 A 15 detik 3 detik
Lilin 2.6 mm 100 A 13 detik 5 detik
Lilin 3.2 mm 140 A 9 detik 3 detik
Lilin (BK 3.2 mm 110 A 3 detik 2 detik
gerinda)
Lilin (BK 3.2 mm 140 A 3 detik 3 detik
gerinda)
Lilin (BK 2.6 mm 100 A 3 detik 3 detik
gerinda)

Catatan:
Waktu yang tercantum adalah waktu rata-rata dari seluruh percobaan.
Jumlah percobaan setiap elektroda tidak sama.
Kondisi saat setiap percobaan tidak sama.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai