Anda di halaman 1dari 9

Mekanisme

Kerja Hati
Manusia Terkait
Dengan Sistem
Ekskresi

1. Aryudha Jakasulistyo

2. Firdaus Juliansyah

3. Ismi Shofiatun Zahroh

4. Nada Pujasmara
Cara Kerja Hati yang Berkaitan
dengan Sistem Ekskresi pada
Manusia
– 3.1. Proses Pembentukan Getah Empedu
– Getah empedu merupakan hasil dari perombakan hemoglobin sel darah merah
(eritrosit) yang telah tua. Proses pembentukan getah empedu terjadi di dalam
sinusoid yang banyak terdapat di dalam hati. Pertama-tama, hemoglobin
dirombak menjadi hemin (kristal), zat besi (Fe), dan globin. Zat besi dan globin
disimpan di dalam hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk
membentuk antibodi atau hemoglobin baru. Sedangkan hemin dirombak
menjadi bilirubin dan biliverdin. Kedua zat tersebut kemudian menjadi zat
warna empedu yang berwarna hijau biru.
– 3.2. Proses Pembentukan Urea dan Amonia

– Urea terbentuk ketika sel tubuh kelebihan asam amino sehingga mengalami
deaminasi. Dalam proses deaminasi, gugus amin (-NH) dipindahkan dari asam
amino. Proses ini menghasilkan amonia yang beracun.
– Di mitokondria terjadi reaksi pembentukan sitrulin. Amonia (NH4+) beraksi
dengan CO2, ATP, dan ADP sehingga menghasilkan karbomoil fosfat (CP). CP
bereaksi dengan ornitin dan menghasilkan sitrulin. Sitrulin akan dibawa ke
sitosol dan bereaksi dengan aspartat. Kemudian hasil reaksi tersebut pecah
menjadi arginin (salah satu asam amino esensial) dan fumarat.
– Hati dengan bantuan enzim arginase dan air akan mengubah arginin menjadi
ornitin dan urea. Urea akan dibuang melalui ginjal, sedangkan ornitin akan
mengikat amonia dan membawanya ke dalam empedu atau dibawa keluar
bersamaan dengan urin.
Penyakit pada Hati yang Berkaitan
dengan Sistem Ekskresi

– 4.1. Alagille’s Syndrome


– Alaggille’s Syndrome adalah suatu kondisi dimana saluran empedu menyempit
dan memburuk. Pada umumnya penderita adalah bayi baru lahir.
– 4.2. Biliary Atresia
– Biliary atresia adalah kondisi dimana saluran empedu yang terbentang dari hati
ke usus halus terlalu sempit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Anatomi Hati Manusia
– Gambar diatas adalah anatomi hati manusia. Gambar kiri adalah tampak depan hati dan gambar
kanan adalah tampak belakang hati. Hati terdiri dari dua bagian utama yaitu lobus kiri dan lobus kiri.
Namun, jika dilihat lebih lanjut, hati sebenarnya dibagi menjadi empat bagian dengan tambahan
lobus kaudatus dan lobus quadratus. Kedua lobus tersebut tersembunyi di belakang hati. Di dalam
lobus terdapat banyak sel yang mengandung beberapa enzim. Setiap sel dipisahkan oleh jaringan
ikat yang berisi pembuluh darah yang memenuhi hati. Di hati juga terdapat kantung empedu yang
berfungsi untuk menyimpan empedu.
– Secara histologi, studi tentang anatomi mikroskopik menunjukkan dua tipe sel hati yaitu sel
parenkimal dan sel non-parenkimal. 80% dari volume hati terdiri dari sel parenkimal yang sering
disebut hepatosit. Sel non-parenkimal mengisi 40% dari total jumlah sel hati namun hanya
menempati 6,5% volume hati.
– Hepatosit tersusun tidak beraturan dan bercabang-cabang. Di antara sel-sel hepatosit tersebut
terdapat ruang endothelial-lined yang disebut sinusoid yang diteruskan ke aliran darah. Sinusoid
tersebut terdiri dari sel fagosit dan sel kupffer yang berfungsi untuk merombak sel darah merah dan
menghasilkan empedu. Sinusoid tersebut terhubung langsung dengan vena pusat.
Fungsi Hati dalam Sistem
Ekskresi pada Manusia
– Hati termasuk ke dalam sistem ekskresi pada manusia karena hati mengekskresikan getah
empedu dan urea. Berikut adalah beberapa fungsi hati yang berkaitan dengan sistem ekskresi
pada manusia:
– Menghasilkan getah empedu. Getah empedu adalah getah hasil perombakan sel darah merah.
Getah ini terdiri dari dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam
empedu ini memiliki manfaat dalam sistem pencernaan pada manusia yaitu untuk
mengemulsi lemak. Kemudian getah empedu ini keluar bersama dengan urine dan feses. Zat
warna empedu inilah yang membuat feses dan urine kekuningan.
– Menghasilkan urea dan amonia. Urea dan amonia adalah salah satu hasil perombakan protein
yang harus dibuang dari tubuh karena beracun. Urea ini akan diserap ke dalam darah, disaring
oleh ginjal, lalu keluar dari tubuh bersama urine. Sedangkan amonia akan diikat oleh ornitin
kemudian dibawa keluar bersama urin atau dimasukkan ke dalam empedu. Amonia inilah yang
akan membuat urin berbau menyengat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai