Anda di halaman 1dari 19

Kanker Paru

Definisi Kanker Paru

Kanker paru adalah tumor ganas paru


primer yang berasal dari saluran napas
atau epitel bronkus
Epidemiologi

Laki-laki > Perempuan

Rata-rata usia 57,5 tahun

Jenis terbanyak : Adenokarsinoma


Etiologi dan Faktor resiko

Merokok

Perokok pasif

Polusi udara dan pekerjaan yang terpapar


karsinogen
Etiologi dan Faktor resiko

Diet

Genetik

Penyakit paru
Stadium klinis
Pembagian stadium klinis kanker paru berdasarkan sistem TNM menurut Internatio
nal Union Against (IUAC)/The American Joint Comittee on Cancer (AJCC) 1997 adal
ah sebagai berikut :
Keterangan :
Status Tumor Primer (T)
T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer.
Tx : Kanker yang tersembunyi terlihat pada sitologi bilasan bronkus, tetapi tidak ter
lihat pada radiogram atau bronkoskopi.
Tis : Karsinoma in situ.
T1 : Tumor berdiameter ≤ 3 cm dikelilingi paru atau pleura viseralis yang normal.
T2 : Tumor berdiameter > 3 cm atau ukuran berapa pun yang sudah menyerang ple
ura viseralis atau mengakibatkan ateletaksis yang meluas ke hilus; harus berjarak >
2 cm distal dari karina.
T3 : Tumor ukuran berapa saja yang langsung meluas ke dinding dada, diafragma, p
leura mediastinalis, dan perikardium parietal atau tumor di bronkus utama yang te
rletak 2 cm dari distal karina, tetapi tidak melibatkan karina, tanpa mengenai jantu
ng, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, atau korpus vertebra.
T4 : Tumor ukuran berapa saja dan meluas ke mediastinum, jantung, pembuluh
darah besar, trakea, esofagus, korpus vertebra, rongga pleura/perikardium yang
disertai efusi pleura/perikardium, satelit nodul ipsilateral pada lobus yang sama
pada tumor primer
Stadium klinis:

Keterlibatan Kelenjar Getah Bening Regional (N)


N0 : Tidak dapat terlihat metastasis pada kelenjar getah bening regional.
N1 : Metastasis pada peribronkial dan/atau kelenjar hilus ipsilateral.
N2 : Metastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelenjar getah bening subkarina.
N3 : Metastasis pada mediastinal atau kelenjar getah bening hilus kontralateral; kele
njar getah bening skalenus atau supraklavikular ipsilateral atau kontralateral.
Metastasis Jauh (M)
M0 : Tidak diketahui adanya metastasis jauh.
M1a: Metastasis ke paru kontralateral, nodul di pleura, efusi pleura ganas, efusi peri
kardium.
M1b: Metastasis jauh terdapat pada tempat tertentu misalnya otak
Tampilan

Skala Skala
Keterangan
Karnofsky WHO

Aktivitas normal
90-100 0

70-80 1 Ada keluhan tetapi masih aktif dan dapat mengurus diri

50-60 2 Cukup aktif namun kadang memerlukan bantuan

30-40 3 Kurang aktif, perlu perawatan

10-20 4 Tidak dapat meninggalkan tempat tidur, perlu rawat di RS

0-10 - Tidak sadar


Gejala Klinis :
• Batuk dengan/tanpa dahak
(dahak putih, dapat juga purulen)
• Batuk darah
• Sesak napas
• Suara serak
• Sakit dada
• Sulit / sakit menelan
• Benjolan di pangkal leher
• Sembab muka dan leher, kadang-kadang
disertai sembab lengan dengan rasa nyeri
yang hebat.
Keluhan tambahan :

• Berat badan berkurang

•Nafsu makan hilang

•Demam hilang timbul

•Sindrom paraneoplasti (Hypertrophic pulmonary


osteoartheopathy, trombosis vena perifer dan
neuropatia).
Diagnostik :
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Radiologi :
• Rontgen torak
• CT-Scan torak
4. Sitologi
5. Bronkoskopi
6. Biopsi transtorakal
7. Torakoskopi
8. Transbronchial Needle Aspiration (TBNA)
Penatalaksanaan

Pengobatan • pembedahan
lokal • radioterapi

Pengobatan • Kemoterapi
sistemik • Targeted terapy
1. Pembedahan
• Indikasi pembedahan kuratif: untuk kanker paru jenis karsinoma
bukan sel kecil (KPKBSK) stage I dan II. Pembedahan juga
merupakan bagian dari combined multi modalitas terapy,
misalnya didahului kemoterapi neoadjuvan untuk stage IIIA.
• Indikasi bedah paliatif: dilakukan bila ada kegawatan yang
memerlukan intervensi bedah, seperti kanker paru dengan
sindroma vena kava superior berat.
• Prinsip pembedahan adalah sedapat mungkin tumor direseksi
lengkap berikut jaringan KGB intrapulmoner, dengan lobektomi
maupun pneumonektomi.
2. Radioterapi

•Radioterapi pada kanker paru dapat menjadi terapi


kuratif atau paliatif. Pada terapi kuratif, radioterapi
menjadi bagian dari modalitas. Neo adjuvan kemo-
radioterapi hanya diberikan pada pancoast tumor.
Pada kondisi tertentu, radioterapi saja tidak jarang
menjadi alternatif terapi kuratif.
•Radiasi sering merupakan tindakan darurat yang
harus dilakukan untuk meringankan keluhan
penderita, seperti sindroma vena kava superiror,
nyeri tulang akibat invasi tumor ke dinding dada dan
metastasis tumor di tulang atau otak.
Dosis radiasi yang diberikan secara umum adalah 5000 – 6000 cGy,
dengan cara pemberian 200 Gy/x, 5 hari perminggu.

Syarat standar sebelum penderita diradiasi


adalah:
- Hb > 10 g%
- Trombosit > 100.000/mm3
- Leukosit > 3000/dl

Radiasi paliatif diberikan pada unfavourable


group, yakni:
- PS < 70.
- Penurunan BB > 5% dalam 2 bulan.
- Fungsi paru buruk (PDPI, 2016)
3. Kemoterapi

Kemoterapi pada kanker paru merupakan terapi yang paling


umum diberikan pada SCLC atau pada kanker paru stadium lanjut
yang telah bermetastasis ke luar paru seperti otak, ginjal, dan
hati. Kemoterapi dapat digunakan untuk memperkecil sel kanker,
memperlambat pertumbuhan, dan mencegah penyebaran sel
kanker ke organ lain. Kadang-kadang kemoterapi diberikan
sebagai kombinasi pada terapi pembedahan atau radioterapi.
Prinsip pemilihan jenis antikanker dan pemberian
sebuah regimen kemoterapi adalah:
•Platinum based therapy (sisplatin atau karboplatin)
•Respons obyektif satu obat antikanker 15%
•Toksisitas obat tidak melebihi grade III skala WHO
•Harus dihentikan atau diganti bila setelah pemberian 2
siklus pada penilaian terjadi tumor progresif.
Regimen untuk kemoterapi lini pertama untuk
KPKBSK adalah:
•Paklitaksel 175 mg/BSA + sisplatin 60-80 mg/BSA
atau karboplatin AUC-5, siklus 3 mingguan
•Gentamisin 1250 mg/BSA (hari 1,8) + sisplatin 60-80
mg/BSA (hari 1,8) atau karboplatin AUC-5 (hari 1)
•Dosetaksel 75 mg/BSA + sisplatin 60-80 mg/BSA
atau karboplatin AUC-5
•Vinorelbin 30 mg/BSA (hari 1,8) + sisplatin 60-80
mg/BSA (hari 1,8) atau karboplatin AUC-5 (hari 1)
Prognosis

Prognosis kanker paru adalah dengan menentukan


stadium penyakit.
Pada kasus kanker paru jenis KPKBSK yang
dilakukan tindakan pembedahan, kemungkinan
hidup 5 tahun adalah 30%. Pada karsinoma in situ,
kemampuan hidup setelah dilakukan pembedahan
adalah 70%, pada stadium I, sebesar 35-40% pada
stadium II, sebesar 10-15% pada stadium III, dan
kurang dari 10% pada stadium IV.

Anda mungkin juga menyukai