Anda di halaman 1dari 18

INDIKATOR PENILAIAN MUTU

PELAYANAN KEPERAWATAN

Nunung Rachmawati, S.Kep., Ns., M.Kep


Yang Dibeli Konsumen ?

o Kenyamanan
o Keselamatan
o Feature
o Limited edition
o Luxury
o Kepantasan harga
o Ketahanan produk
o Prestise
o dll
Service / Jasa

Yang Dibeli Konsumen ?


INDIKATOR ?
 Suatu alat ukur atau pernyataan yang
digunakan untuk mengkaji sebuah
karakteristik mutu / kualitas (Schoeder)
 Sesuatu yang membantu kita untuk
memahami dimana kita berada, kemana kita
pergi dan seberapa jauh kita dari tujuan
(Baldy)
MUTU YANG BAIK ?

 Tersedia dan terjangkau


 Tepat kebutuhan

 Tepat sumber daya

 Tepat standar profesi atau etika

profesi
 Wajar dan aman

 Memuaskan bagi pasien yang dilayani

(Sabarguna, 2006)
Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan

1. Tangibles (bukti fisik)


2. Reliability (kehandalan)
3. Responsiveness (daya tanggap)
4. Assurance (jaminan)
5. Emphaty (empati)
PERSEPSI MUTU

Proses dimana individu memberikan


makna terhadap kesan indera mereka
pada saat memperoleh pelayanan
kesehatan (Robbins, 2008)
PENILAIAN
MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
INPUT PROSES OUTPUT

o Tenaga  o Kegiatan yang o Hasil akhir kegiatan


pengalaman, tingkat dilaksanakan secara dokter, perawat dan
absensi, rata-rata profesional oleh tenaga profesi lain
turnover, rasio tenaga kesehatan terhadap pasien
pasien-perawat dalam hal ini perawat o Indikator  derajat
o Sarana Prasarana  dan interaksinya kesehatan pasien dan
kenyamanan, dengan pasien kepuasan pasien
keamanan, suplai yg (Wijono, 2000) terhadap pelayanan
adekuat, seni o Indikator  perawatan yang telah
menempatkan kesesuaian diberikan (Wijono,
peralatan pelaksanaan dengan 2000)
o Metode asuhan SOP, relevansi
keperawatan tidaknya dengan
o Dana  gaji, pasien, efektifitas
kecukupan dan pelaksanaannya
sumber keuangan
Indikator Mutu Yang Mengacu
Pada Aspek Pelayanan

1.Angka infeksi nosocomial: 1-2%


2.Angka kematian kasar: 3-4%
3.Kematian pasca bedah: 1-2%
4.Kematian ibu melahirkan: 1-2%
5.Kematian bayi baru lahir: 20/1000
6.NDR (Net Death Rate): 2,5%
7.ADR (Anasthesia Death Rate) maksimal
1/5000
8.PODR (Post Operation Death Rate): 1%
9.POIR (Post Operative Infection Rate): 1%
Indikator Mutu Pelayanan Untuk
Mengukur Tingkat Efisiensi RS
1. Biaya per unit untuk rawat jalan
2. Jumlah penderita yang mengalami decubitus
3. Jumlah penderita yang mengalami jatuh dari tempat
tidur
4. BOR: 70-85%
5. BTO (Bed Turn Over): 5-45 hari atau 40-50 kali per
satu tempat tidur/tahun
6. TOI (Turn Over Interval): 1-3 hari TT yang kosong
7. LOS (Length of Stay): 7-10 hari (komplikasi, infeksi
nosocomial; gawat darurat; tingkat kontaminasi dalam
darah; tingkat kesalahan; dan kepuasan pasien
Indikator Mutu Yang Berkaitan
Dengan Kepuasan Pasien
 Diukur dengan jumlah keluhan
pasien/keluarganya, surat pembaca dikoran,
surat kaleng, surat masuk di kotak saran, dan
lainnya.
Indikator Cakupan Pelayanan RS

1. Jumlah dan presentase kunjungan rawat jalan/inap


menurut jarak RS dengan asal pasien.
2. Jumlah pelayanan dan tindakan seperti jumlah
tindakan pembedahan
Untuk mengukur mutu pelayanan sebuah RS, angka-
angka standar tersebut di atas dibandingkan dengan
standar (indikator) nasional.
Jika bukan angka standar nasional, penilaian dapat
dilakukan dengan menggunakan hasil penacatatan mutu
pada tahun-tahun sebelumnya di rumah sakit yang
sama, setelah dikembangkan kesepakatan pihak
manajemen/direksi RS yang bersangkutan dengan
masing-masing SMF dan staff lainnya yang terkait.
Indikator Mutu Yang Mengacu
Pada Keselamatan Pasien
1. Pasien terjatuh dari tempat tidur/kamar mandi
2. Pasien diberi obat salah
3. Tidak ada obat/alat emergensi
4. Tidak ada oksigen
5. Tidak ada suction (penyedot lendir)
6. Tidak tersedia alat pemadam kebakaran
7. Pemakaian obat
8. Pemakaian air, listrik, gas, dan lainnya
STANDAR NASIONAL
 BOR (Bed Accupancy Ratio)  angka penggunaan tempat
tidur  75 – 80%
 ALOS (Average Length of Stay)  Rata-rata lamanya
pasien dirawat  1-10 hari
 TOI (Turn Over Interval)  Tenggang perputaran  1-3
hari
 BTO (Bed Turn Over)  Angka perputaran tempat tidur 
idealnya dalam satu tahun, satu TT rata-rata dipakai 40-50
kali
 NDR (Net Death Rate) angka kematian 48 jam setelah
dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar  < 2,5%
 GDR (Gross Death rate)  angka kematian untuk setiap
1000 penderita keluar  < 3%
Indikator Kualitas Pelayanan RS
(Nursalam, 2014)
1. Keselamatan pasien (patient safety), yang
meliputi: angka infeksi nosokomial, angka
kejadian pasien jatuh/kecelakaan, dekubitus,
kesalahan dalam pemberian obat, dan tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan
2. Pengelolaan nyeri dan kenyamanan
3. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
4. Perawatan diri
5. Kecemasan pasien
6. Perilaku (pengetahuan, sikap, dan keterampilan)
pasien.
INSTRUMEN ABC
INSTRUMEN ABC
UPAYA PENINGKATAN MUTU
(Nursalam, 2014)
 Mengembangkan akreditasi dalam meningkatkan
mutu rumah sakit
 Memperbaharui keilmuan untuk menjamin
tindakan medis dan tindakan keperawatan
didukung oleh bukti ilmiah yang mutakhir
 Mengembangkan aliansi dengan rumah sakit di
dalam ataupun luar negeri
 Melakukan evaluasi terhadap strategi
pembiayaan
 Orinetasi ada pada pelayanan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai