Anda di halaman 1dari 37

Materi 8 A

 PENGERTIAN GEOLOGI
 BUMI SEBAGAI PLANET
 LITHOSFERA - MINERAL
 BATUAN BEKU
 BT .SEDIMEN
 BT. METAMORF
- STRATIGRAFI
 P E TA
 TERJADI MINYAK BUMI - HAKEKAT
MINYAK BUMI
STRATIGRAFI
STRATIG
RAFI
Stratigrafi  cabang dari ilmu geologi, yang berasal dari bahasa Latin,
strata (perlapisan, hamparan) dan grafia (memerikan, menggambarkan).
Stratigrafi dalam arti luas adalah ilmu yang membahas aturan, hubungan
dan kejadian (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan
waktu sedangkan dalam arti sempit ialah ilmu pemerian lapisan-lapisan
batuan.
Hukum-hukum yang digunakan dalam penentuan urut-urutan kejadian
geologi adalah sebagai berikut:
1. Hukum Superposisi
2. Hukum Keaslian Horisontal
3. Hukum Cross Cutting Relationship
4. Hukum Kesinambungan Lateral
5. Hukum Faunal Succesions
• Penggolongan Stratigrafi ialah pengelompokkan bersistem batuan menurut
berbagai cara, untuk mempermudah pemerian, aturan dan hubungan batuan
yang satu terhadap lainnya. Kelompok bersistem tersebut di atas dikenal
sebagai Satuan Stratigrafi.
• Batas Satuan Stratigrafi ditentukan sesuai dengan batas penyebaran ciri
satuan tersebut sebagaimana didefinisikan. Batas Satuan Stratigrafi jenis
tertentu tidak harus berhimpit dengan batas Satuan Stratigrafi jenis lain,
bahkan dapat memotong satu sama lain.
• Tatanama Stratigrafi ialah aturan penamaan satuan-satuan stratigrafi, baik
resmi maupun tak resmi, sehingga terdapat keseragaman dalam nama
maupun pengertian nama-nama tersebut seperti misalnya: Formasi/formasi,
Zona/zona, Sistem dan sebagainya
• Korelasi ialah penghubungan titik-titik kesamaan waktu atau penghubngan
satuan-satuan stratigrafi dengan mempertimbangkan kesamaan waktu.
• Horison adalah suatu bidang (dalam praktek, lapisan tipis di muka bumi
atau di bawah permukaan) yang menghubungkan titik-titik kesamaan
waktu. Horison dapat berupa : horison listrik, horison seismik, horison fosil
dan sebagainya. Istilah-istilah seperti : datum, marker, lapisan pandu
sebagai padanannya dan sering dipakai dalam keperluan korelasi.
• Fasies adalah aspek fisika, kimia atau biologi suatu endapan dalam
kesamaan waktu. Dua tubuh batuan yang diendapkan pada waktu yang
sama dikatakan berbeda fasies, kalau kedua batuan tersebut berbeda ciri
fisik, kimia atau biologinya.
• Pembagian Litostratigrafi dimaksud untuk menggolongkan batuan di
bumi secara bersistem menjadi satuan-satuan bernama yang bersendi
pada ciri-ciri litologi. Pada Satuan Litostratigrafi penentuan satuan
didasarkan pada ciri-ciri batuan yang dapat diamati di lapangan.
Penentuan batas penyebaran tidak tergantung kepada batas waktu
• Ciri-ciri litologi meliputi jenis batuan, kombinasi jenis batuan,
keseragaman gejala litologi batuan dan gejala-gejala lain tubuh batuan di
lapangan.
• Urutan tingkat satuan litostratigrafi resmi, masing-masing dari besar
sampai kecil ialah : Kelompok, Formasi dan Anggota. Formasi adalah
satuan dasar dalam pembagian satuan litostartigrafi.
• Pembagian biostratigrafi dimaksud untuk mengolongkan lapisan-
lapisan di bumi secara bersistem menjadi satuan-satuan bernama
berdasarkan kandungan dan penyebaran fosil. Satuan biostratigrafi
ialah tubuh lapisan batuan yang dipersatukan berdasar kandungan
fosil atau ciri-ciri paleontologi sebagai sendi pembeda terhadap tubuh
batuan sekitarnya.
• Tingkat dan jenis satuan Biostratigrafi , dmulai dari Zona ialah satuan
dasar biostratigrafi. Zona adalah suatu lapisan atau tubuh batuan yang
dicirikan oleh satu takson fosil atau lebih. Urutan tingkat satuan
biostratigrafi resmi, masing-masing dari besar sampai kecil ialah :
Super-Zona, Zona, Sub-Zona dan Zonula.
STRATIGRAFI
Pengertian : ilmu geologi yang
mempelajari urutan lapisan batuan
Meliputi :
 Litologi penyusun, dengan deskripsi
tekstur, komposisi mineral, struktur
sedimen, ketebalan lapisan, kontak
lapisan, lingkungan pengendapan,
umur batuan.
LINGKUNGAN PENGENDAPAN
 DEFINISI
Tempat dimana batuan sedimen diendapkan secara beruntun
dan mempunyai keadaan fisika, kimia dan biologi yang
kompleks.
Hal ini menyangkut :
 Material : Pasir, Lumpur, Karbonat
 Energi : Gelombang, Arus, Temperatur, Kimia
 Organisme : Hewan dan tumbuh-tumbuhan

 PEMBAGIAN LINGKLUNGAN PENGENDAPAN


1. Darat (Continental) : fluvial, eolian, danau, glasial
2. Transisi (Transitional) : litoral, lagoon, Delta
3. Laut (Marine) : neritik, bathial, abisal, hadal
CAUSE EFFECT

Process
Erosional • Geometry
Physical SEDIMENTARY
Non Depositional • Lithology
Chemical ENVIRONMENT SEDIMENTARY
Depositional • Sedimentary
FACIES Stuructures
Biological
• Paleocurrents
• Fossils
TRANGRESI DAN REGRESI

Transgresi = Genang Laut Proses


perpindahan relatif
Regresi = Susut Laut dari Garis Pantai

Transgresi Regresi
Bukan proses pengangkatan dan
penurunan dasar cekungan
berkaitan dengan pengertian laju
Transgresi Regresi sedimentasi (rate of deposition) dan
dibandingkan dengan laju penurunan
cekungan (rate of Subsidence)

Transgresi : Laju penurunan cekungan (rate of Subsidence =Rs) lebih cepat


daripada laju pengendapan (rate of deposition =Rd) sehingga
menyebabkan pantai mundur ke arah daratan (Rs >Rd)
Regresi : Rs < Rd  pantai maju ke arah laut
Sea
Level

Structure Hydrographic
Settling Regime

Waves Waves
‘Basement’ Vertical
Relief Movement
Storms
Sediment
Supply
DELTA

 System Fluvial dan Delta


 Bagian-bagian delta
 Proses yang mempengaruhi delta
 Tipe siklus delta
 Klasifikasi delta
96° E 100° E 104° E 108° E 112° E 116° E 120° E 124° E 128° E 132° E 136° E 140° E 144° E
Ma nila

THAILAND
TYPES OF BASINS Bangkok
LIST OF BASINS
INTRACRATONIC OCEANIC TRENCH* ISLAND ARC
1 NORTH SUMATRA
2 CENTRAL SUMATRA
18 NORTH WEST JAVA
19 NORTH EAST JAVA
35 SOUTH MAKASSAR
36 LARIANG
52 WEBER
53 SERAM (BULA)
INDONESIA BASINS
3 OMBILIN 20 FLORES 37 SPERMONDE 54 NE HALMAHERA (KAU BAY)
4 SOUTH SUMATRA 21 WEST NATUNA 38 SALAYAR Mi ndoro 55 EAST HALMAHERA (BULI BAY)
CAMBODIA OCEANIC AND 5 MEULABOH 22 EAST NATUNA 39 SENGKANG 56 SE HALMHERA (WEDA BAY)
PASSIVE MARGIN FOREARC
REMNANT OCEANIC 6 NIAS 23 MELAWI 40 BONE 57 ARAFURA
Samar
12° N 7 MENTAWAI 24 KETUNGAU 41 GORONTALO 58 ARU
Pnom Pene
VIETNAM
FOREDEEP 8 SUNDA STRAIT 25 PEMBUANG 42 SOUTH MINAHASA 59 AKIMEUGAH
ABORTED RIFT INTRA-ARC FORELAND 9 SOUTH WEST JAVA 26 BARITO 43 NORTH MINAHASA 60 CENTRAL IRIAN JAYA
PLATFORM Panay
10 SOUTH JAVA 27 ASEM ASEM & PASIR 44 BANGGAI-SULA 61 LENGGURU
Ho Chiminth
11 SOUTH BALI-LOMBOK 28 PATERNOSTER 45 SALABANGKA 62 BINTUNI
12 SOUTH CENTRAL JAVA 29 UPPER KUTEI 46 MANUI 63 TELUK BERAU-AJUMARU PHILIPPINES
PULL-APART BACK-ARC THRUST FOLD BELT 13 SOUTH EAST JAVA 30 KUTEI 47 BUTON 64 MISOOL-ONIN
14 SUNDA 31 MUARA 48 BANDA 65 SALAWATI
15 ASRI
16 VERA
32 NORTH EAST KALIMANTAN
33 CELEBES
49 SAVU
50 TIMOR
66 WAIPOGA-WAROPEN
Negros PACIFIC
SUTURES outh China 17SBILLITON
ea Palawan
TRANSFORM MARGIN SUSPENDED 34 NORTH MAKASSAR 51 TANIMBAR-KAIS

This distribution of basin in Indonesia is not an official document. This map has been prepared and modified
OCEAN
from the previous PERTAMINA/BEICEP 1982 and 1985 non exclusive studies.

08° N
Mi ndanao
TH

T
AI

IN HAIL
DO A
LAY D
SIA
LA

NE ND
N
ILA

SIA
ND

THA
MA

Sandakan

1
M

22
a

BRUNEI
la

Banda Aceh
SABAH
cc

Lhokseumaw e
a

PHILIPPINES
21
S

Brunei Darusalam
tr

INDONESIA
AL
a
it

AY

04° N Natuna
M
IN AL
5 Me dan
D A
O Y
SI

N S Kualalumpur
ES IA
IA Anambas
33
A

AK
INDO

Morotai
MALA

Toba Lake
A W
NESI

Simeule Natuna Sea


AR 32 43
YSIA

S
A

Sulawesi Sea HALMAHERA


31 42 Ma nado

6 SINGAPORE Kucing
54 Halmahera Sea
Nias
2 Batam
Bintan
55

it
24

tra
Pekanbaru
SU

Padang

r S
Pontianak Waigeo
00° Singkep
29 41
M

23 Samarinda

sa
Tana Batu
AT

3 30 M aluku Sea Bacan

s
Mahakam
Total

56

ka
KALIMANTAN Palu Biak
RA

Ma
Siberut
Banggai
65 Yapen
34 63
K

Obi
Jambi Mangole
ar

44 Talibu
Misool
66
im

Palangkaraya

36 SULAWESI Cendrawasih Bay


a

Sakakemang
Sipura
62
ta

Block

25 27 Seram Sea
S

Bangka
26
Jayapura
tr

Palembang
Belitung
53 64
ai

Pagai
4 Banjarmasin
45 Seram
t

Plaju

Buru

Bengkulu 14 Laut Ambon 61 I R I A N J A YA


04° S
7 28
Kendari

46
15 17
J av a Sea 35 60
Ujungpandang Buton
Lampung
39 47 59
Enggano
16 52 Kai

18 37
Banda Sea
51
Wakem

8 Jakarta 19 Kobroor PAPUA NEW


Cirebon 40 GUNEA
9 38 58

PAPUA NEW GUINEA


Bandung Semarang Madura Trangan

JAVA
Surabaya
48 57

INDONESIA
r
ba
20 A rafura Sea

nim
12 Yo gyakarta Bali Sea

Ta
Pasuruhan Flores Sea Wetar
08° S Yos Sudarso

13 Bali
Denpasar
Lombok
Ma tara m
Flores
Alor

Sumbawa
Dili Timor Sea
10 INDONES
IA

Sumba
49
Sawu Sea Timor AUSTRA
LIA

11 Kupang 50
I N D I A N O C E A N
12° S

AUSTRALIA
KILOMETERS
0 500
AUSTRALIA
16° S

Anda mungkin juga menyukai