Anda di halaman 1dari 82

STATISTIKA DESKRIPTIF

By : Anita Sulistyawati
DATA & VARIABEL

 Data adalah sekumpulan datum yang berisi fakta-


fakta serta gambaran suatu fenomena yang
dikumpulkan, dirangkum, dianalisis dan selanjutnya
diinterpretasikan.
 Variabel adalah karakteristik data yang menjadi
perhatian.
DATA MENURUT SKALA PENGUKURAN
a. Nominal
sifatnya hanya untuk membedakan antar kelompok.
Contoh: Jenis kelamin, Jurusan dalam suatu
sekolah tinggi (Manajemen, Akuntansi).

b. Ordinal
selain memiliki sifat nominal, juga menunjukkan
peringkat.
Contoh: Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA),
Ranking
c. Interval
selain memiliki sifat data ordinal, juga memiliki
sifat interval antar observasi dinyatakan dalam unit
pengukuran yang tetap.
Contoh : Nilai Test

d. Rasio
selain memiliki sifat data interval, skala rasio
memiliki angka 0 (nol) dan perbandingan antara
dua nilai mempunyai arti.
Contoh : Temperatur, Berat badan.
JENIS DATA MENURUT WAKTU
PENGUMPULANNYA
1. Cross-sectional Data
yaitu data yang dikumpulkan pada waktu tertentu
yang sama atau hampir sama
Contoh: Jumlah mahasiswa AMIK JTC 2005/2006,
Jumlah perusahaan go public tahun 2006

2. Time Series Data


yaitu data yang dikumpulkan selama kurun waktu/
periode tertentu
Contoh: Pergerakan nilai tukar rupiah dalam 1
bulan, Produksi Padi Indonesia tahun 1997-2006
CARA PENYAJIAN DATA
1. Tabel
 Tabel satu arah (one-way table)
 Tabulasi silang (lebih dari satu arah (two-way
table), dst.)
 Tabel Distribusi Frekuensi
2. Grafik
• Batang (Bar Graph), untuk perbandingan/
pertumbuhan
• Lingkaran (Pie Chart), untuk melihat perbandingan
(dalam persentase/proporsi)
• Grafik Garis (Line Chart), untuk melihat
pertumbuhan
• Grafik Peta, untuk melihat/menunjukkan lokasi
OGIVE
Contoh: Bengkel Hudson Auto
DIAGRAM SCATTER

y y y

x x
x

Hubungan Positif Hubungan Negatif Tidak ada hubungan


Jika X naik, maka Jika X naik, maka antara X dan Y
Y juga naik dan Y akan turun dan
jika X turun, maka jika X turun, maka
Y juga turun Y akan naik
PROSEDUR PENGGUNAAN TABEL & GRAFIK
Data

Data Kualitatif Data Kuantitatif

Metode Metode Metode Metode


Tabel Grafik Tabel Grafik
 Distr. Frekuensi
 Distr. Frekuensi  Distr. Frek. Relatif
 Grafik  Plot Titik
 Distr. Frek.  Distr. Frek. Kum.
Batang  Distr. Frek. Relatif  Histogram
Relatif
 Grafik Kum.  Ogive
 % Distr. Frek.
Lingkaran  Diagram Batang-
 Tabulasi silang
Daun
 Tabulasi silang
UKURAN STATISTIK DESKRIPTIF
Ukuran statistik adalah bilangan yang diperoleh dari
sekumpulan data statistik melalui proses sistematik
tertentu

Ukuran statistik deskriptif dibedakan menjadi :


1. Ukuran gejala pusat
2. Ukuran penyebaran data
3. Ukuran simpangan dispersi dan variasi
Ukuran Gejala Pusat
Macam ukuran gejala pusat :
1. Rata-Rata (Average atau Mean)
2. Median
3. Modus
I. Rata-Rata Hitung (Average atau Mean)
Terdapat dua rata-rata hitung yaitu rata-rata hitung
untuk populasi yang berukuran N dan rata-rata
hitung untuk sampel berukuran n.
Rata-rata populasi : Rata-rata sampel :
N n
x  x 
 i 1 i
x i 1 i

N n

Contoh 1:
Diperoleh data tentang nilai yang diperoleh 5
mahasiswa pada mata kuliah statistika, yaitu; 30, 50,
60, 40, dan 60. Jika data berasal dari populasi,
hitunglah berapa nilai rata-rata nilai statistika untuk 5
orang di atas ?
Jawab :
30  50  60  40  60
  48
5
Contoh 2:
Seorang pengamat makanan mengambil secara
random sebanyak 7 kaleng terhadap makanan kaleng
yang bertujuan untuk mengetahui kadar zat beracun
(dalam prosen) yang terdapat dalam kaleng tersebut.
Data yang dikumpulkan dari 7 buah kaleng tersebut
adalah: 1,8 ; 2,1 ; 1,7 ; 1,6 ; 0,9 ; 2,7 ; dan 1,8.
Hitunglah rata-rata sampel?
Jawab :
1,8  21,  1,7  0,9  2,7  1,8
x  1,8
7
Rumus untuk data kelompok :

X
fx    f i ci 
x  x o  p 
i i

f  f 
i
 i 

Contoh 3:
Jika ada lima mahasiswa mendapat nilai 70, enam
mendapat nilai 69, tiga 45 dan masing-masing seorang
mendapat nilai 80 dan 56. Hitunglah rata-rata sampel?
Jawab :
Cara Pertama
Xi fi Xi . fi
70 5 …
69 6
45 3
80 1
56 1
Jml 16 …
Contoh 4:
Data Kelembatan Hidrometeorologi di Singomerto
Selama 80 Hari
Kelembaban (x) fi Tentukan rata-rata kelembaban
31 - 40 1 hidrometeorologi di
41 – 50 2 Singomerto selama 80 hari !
51 – 60 5
61 –70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80
Jawab :
  f i ci 
x  x o  p 
 f 
 i 

Kelembaban (x) fi xi ci fici


31 - 40 1 35.5 -4 -4
41 – 50 2 45.5 -3 -6
51 – 60 5 55.5 -2 -10
61 –70 15 65.5 -1 -15
71 – 80 25 75.5 0 0
81 – 90 20 85.5 1 20
91 – 100 12 95.5 2 24
Jumlah 80 - - 9
Latihan :
1. Berdasarkan data hasil ulangan harian Matematika
di kelas XI IPA, enam siswa mendapat nilai 8, tujuh
siswa mendapat nilai 7, lima belas siswa mendapat
nilai 6, tujuh siswa mendapat nilai 5, dan lima
siswa mendapat nilai 4. Tentukan rata-rata nilai
ulangan harian Matematika di kelas tersebut !
2. Tentukan rata-rata berat badan dari data berikut !
Berat Badan fi

40 – 44 1
45 – 49 6
50 – 54 10
55 – 59 2
60 – 64 1
Jumlah 20
II. Rata-Rata Harmonik
Untuk data x1, x2, x3, ….. xn dalam sebuah sampel
berukuran n, maka rata-rata harmonik ditentukan
n
oleh : H 
 1
 
x 

  i

Contoh :
Rata-rata harmonik untuk kumpulan data : 3, 5, 6,
6, 7, 10, 12, dengan n = 7 adalah ….
Jawab :
n
H = 1 1 1 1 1 1 1  5,87
     
3 5 6 6 7 10 12
Contoh 2:
Si A bepergian pulang pergi. Waktu pergi ia
melakukan kecepatan 10 km/jam sedangkan waktu
kembalinya 20 km/jam. Berapakah rata-rata kecepatan
pulang-pergi ?
Jawab :
Otomatis, dengan rata-rata hitung biasa adalah (10+20)/ 2
km/jam = 15 km/jam
Ini salah !
karena panjang jalan 100 km, maka untuk pergi
diperlukan waktu 10 jam dan kembali 5 jam. Pulang
pergi perlu waktu 15 jam dan menempuh 200 km.
200 1
Rata-rata kecepatan jadinya = km / jam = 13
15 3
Hasil dengan rata-rata harmonik :
2 40 1
H   13
1 1 3 3

10 20
Rumus Daftar Data Distribusi Frekuensi
 f
H  i

 f 
  i

 x  i

Keterangan : xi = nilai tengah tiap kelas interval


fi = frekuensi kelas
Contoh : Kelembaban (x) fi xi fi /xi
31 - 40 1 35.5 0.0282
41 – 50 2 45.5 0.0440
51 – 60 5 55.5 0.0901
61 –70 15 65.5 0.2290
71 – 80 25 75.5 0.3311
81 – 90 20 85.5 0.2339
91 – 100 12 95.5 0.1256
Jumlah 80 - 1.0819
Jawab :
 f
H  i

 f 
  i

 x  i

80
  73,94
1,0819
III.Rata-Rata Ukur
Jika perbandingan tiap dua data berurutan tetap
atau hampir tetap, rata-rata ukur lebih baik dipakai
daripada rata-rata hitung, apabila dikehendaki rata-
ratanya. Untuk data bernilai x1, x2, ……xn maka
rata-rata ukur U didefinisi sebagai berikut :

U  n x1.x2 .x3 .......xn


Contoh 1:
Rata-rata ukur untuk data x1 =2, x2=4, x3=8 adalah
Jawab :
U  n x1.x2 .x3 .......xn
U  3
2 x 4 x8  4
Contoh 2:
Diketahui data suku bunga tabungan beberapa bank adalah
sebagai berikut.
6.75, 5.75, 6.50, 6.25, 6.25, 6.10, 5.70, 5.90, 6.25, 5.60
Berapakah rata-rata ukur (geometrik) suku bunga bank-bank
tersebut?
Jawab : …
Untuk bilangan-bilangan bernilai besar, lebih baik
digunakan logaritma :
 (f log x )
log u  i i

f
i
Contoh :
Diketahui data suku bunga tabungan beberapa bank adalah
sebagai berikut.
6.75, 5.75, 6.50, 6.25, 6.25, 6.10, 5.70, 5.90, 6.25, 5.60
Berapakah rata-rata ukur (geometrik) suku bunga bank-bank
tersebut?
Jawab :

log 6,75  log 5,75  log 6,25  ...  log 5,60


log u 
10
0,829303773  0,759667845  ...  0,748188027
log u 
10
7,849769756
log u 
10
Log U= 0,785
U = anti log(0,785)
= 6,095
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi
frekuensi rata-rata ukurnya dihitung dengan rumus :

Keterangan : xi = tanda kelas,


fi = frekuensi yng sesuai dengan xi
Contoh :
untuk data dalam daftar III(1) tentang nilai ujian 80
mahasiswa, kita bentuk tabel berikut
NILAI UJIAN fi xi Log xi fi log xi
31 – 40 1 35,5 1,5502 1,5502
41 – 50 2 45,5 1,6580 3,3160
51 – 60 5 55,5 1,7443 8,7215
61 – 70 15 65,5 1,8162 27,2430
71 – 80 25 75,5 1,8779 46,9475
81 – 90 20 85,5 19320 38,6400
91 – 100 12 95,5 1,9800 23,7600
Jumlah 80 - - 150,1782
150,1782
log u 
80
log u  1,8772
u  anti log(1,8772)
u  75,37
MODUS
Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak
terjadi atau paling banyak terdapat digunakan ukuran
modus disingkat Mo
 Data Tunggal
Modus untuk data tunggal ditentukan dengan jalan
menentukan frekuensi terbanyak diantara data itu
Contoh :
terdapat sampel dengan nilai-nilai data :
12, 34, 14, 34, 28, 34, 34, 28, 14.
Dalam tabel dapat disusun seperti dibawah ini
xi fi Frekuensi terbanyak, ialah f = 4, terjadi
12 1 untuk data bernilai 34.
Maka modus Mo = 34
14 2

28 2

34 4
 Data Kelompok
Jika data kuantitatif telah disusun dalam daftar
distribusi frekuensi, modusnya dapat ditentukan
dengan rumus :

Keterangan : b = batas bawah kelas interval, ialah kelas


interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas
b1 = frekuensi kelas dikurangi frekuensi kelas
interval di sebelum
b2 = frekuensi kelas dikurangi frekuensi kelas
interval di sesudah
Contoh :
untuk data dalam daftar III(1) tentang nilai ujian 80
mahasiswa, kita bentuk tabel berikut
NILAI UJIAN frekuensi
31 – 40 1
41 – 50 2
51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80
MEDIAN
Median menentukan letak data setelah data itu
disusun. Menurut urutan nilainya. Kalau nilai median
sama dengan Me, maka 50% dari data harga-harganya
paling tinggi sama dengan Me sedangkan 50% lagi
harga-harganya paling rendah sama dengan Me.
Contoh:
sampel dengan data : 4, 12, 5, 7, 8, 10, 10 setelah
disusun menurut nilainya menjadi :
4, 5, 7, 8, 10, 10, 12. Data paling tengah bernilai 8.
Jadi Me = 8

Contoh:
Diberikan sampel dengan data: 12, 7, 8, 14, 16, 19, 10,
8. Setelah disusun menurut nilainya menjadi :
7, 8, 8, 10, 12, 14, 16, 19. Data tengahnya ialah 10 dan
12 ; sehingga median Me = ½(10+12)=11
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi
frekuensi , mediannya dihitung dengan rumus :

Dengan b = batas bawah kelas median


p = panjang kelas median
n = ukuran sampel atau banyak data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda
kelas lebih kecil dari tanda kelas
median
f = frekuensi kelas median
Contoh :
jika untuk nilai ujian 80 mahasiswa akan dihitung
mediannya, dengan menggunakan daftar berikut kita
tempuh hal di bawah ini NILAI UJIAN frekuensi
31 – 40 1
41 – 50 2
51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80
Latihan :
1. Berdasarkan data hasil ulangan harian Matematika
di kelas XI IPA, enam siswa mendapat nilai 8, tujuh
siswa mendapat nilai 7, lima belas siswa mendapat
nilai 6, tujuh siswa mendapat nilai 5, dan lima
siswa mendapat nilai 4. Tentukan modus dan
median di kelas tersebut !
2. Tentukan modus dan median berat badan dari data
berikut ! Berat Badan fi

40 – 44 1
45 – 49 6
50 – 54 10
55 – 59 2
60 – 64 1
Jumlah 20
Kuartil
Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang
sama banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya,
maka bilangan pembaginya disebut kuartil. Ada tiga buah
kuartil, ialah kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil
ketiga yang masing-masing disingkat dengan K1, K2 dan
K3. Pemberian nama ini dimulai dari nilai kuartil paling
kecil. Untuk menentukan nilai kuartil caranya adalah :
1. Susun data menurut urutan nilainya,
2. Tentukan letak kuartil,
3. Tentukan nilai kuartil
Letak kuartil ke i, ditentukan oleh rumus :

Contoh :
sampel dengan data 75, 82, 66, 57, 64, 56, 92, 86, 52,
60, 70. Tentukan K1, K2 dan K3 !
Jawab :
Data di urutkan terlebih dahulu :
52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94
1
Letak K1 = data ke- = data ke- 3 , yaitu antara
4
data ke-3 dan data ke-4 seperempat jauh dari data ke-3
1 1
Nilai K1 = data ke- 3 + = 57 + (60 – 57) = 57 3
4 4 4

Nilai K3 = …
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi
frekuensi kuartil ( i = 1, 2, 3) dihitung dengan rumus :
 in 
 F
k  b  p 4 
 f 
i

 
Dengan b = batas bawah kelas
p = panjang kelas Ki
F = jumlah frekuensi dengan tanda kelas
lebih kecil dari tanda kelas
f = frekuensi kelas
Contoh :
NILAI UJIAN frekuensi
31 – 40 1
41 – 50 2
51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80
Desil
Jika kumpulan data itu dibagi menjadi 10 bagian yang
sama, maka didapat sembilan pembagi dan tiap
pembagi dinamakan desil. Karenanya ada sembilan
buah desil, ialah desil pertama, desil kedua, . . . , desil
kesembilan yang disingkat , , . . . , . Desil – desil ini
dapat ditentukan dengan jalan :
1. Susun data menurut urutan nilainya,
2. Tentukan letak desil,
3. Tentukan nilai desil
Letak desil ke i, ditentukan oleh rumus :

Contoh :
untuk data yang telah disusun dalam contoh terdahulu,
ialah : 52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94,
maka letak D7 = data ke = data ke 9,1
D7 = x9 + 0,1(x10 – x9)
= 82 + 0,1(86 – 82)
= 82 + 0,1(4)
= 82,4
Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi, nilai (i =
1, 2, . . . , 9) dihitung dengan rumus
 in 
 F
D  b  p 10 
 f 
i

 
Dengan b = batas bawah kelas
p = panjang kelas Ki
F = jumlah frekuensi dengan tanda kelas
lebih kecil dari tanda kelas
f = frekuensi kelas
Contoh :
NILAI UJIAN frekuensi
31 – 40 1
41 – 50 2
51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80
Persentil
Sekumpulan data yang dibagi menjadi 100 bagian
yang sama akan menghasilkan 99 pembagi yang
berturut-turut dinamakan persentil pertama, persentil
kedua, . . . , persentil ke-99. Simbol yang digunakan
berturut-turut P1, P2, …, P99.
Karena cara perhitungannya sama seperti perhitungan
desil, maka disini hanya diberikan rumus-rumusnya
saja.
Data Tunggal
Letak persentil ( i = 1, 2, . . . , 99 ) untuk sekumpulan
data ditentukan oleh rumus :

Contoh :
Tentukan letak P20 serta nilainya dari data berikut ini:
35, 40, 70, 80, 91, 50, 61, 25, 95 !
Jawab :
Data diurutkan dari data terkecil hingga terbesar :
15, 35, 40, 50, 61, 70, 80, 91, 95
Letak P20 = 20(9  1) = data ke 2
100
Jadi P20 = 35
Data Kelompok
Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi, nilai (i =
1, 2, . . . , 99) dihitung dengan rumus :
 in 
 F
P  b  p 100 
 f 
i

 
Contoh 1:
NILAI UJIAN frekuensi
31 – 40 1
41 – 50 2
51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80
Contoh 2:
Perusahaan Baldroc yang bergerak dalam penjualan
bahan-bahan bangunan mempekerjakan 50 tenaga
penjual (salesman) yang beroperasi dari rumah
kerumah.Selama semester pertama tahun 2012, total
nilai penjualan masing-masing tenaga penjualan dapat
disajikan sebagai berikut :
Nilai Penjualan Tenaga
(Juta Rupiah) Penjual
Rp. 100 – < Rp. 150 4
Rp. 150 – < Rp. 200 9
Rp. 200 – < Rp. 250 11
Rp. 250 – < Rp. 300 15
Rp. 300 – < Rp. 350 7
Rp. 350 – < Rp. 400 4
Jumlah 50

Pimpinan Perusahaan Baldroc menetapkan bahwa


tenaga penjual yang dapat mencapai penjualan
Rp.275.000.000,- atau lebih akan menerima bonus
sebesar 10% dari nilai penjualan. Perkirakan jumlah
tenaga penjual yang menerima bonus tersebut !
Jawab :
Diketahui : Pi = 275 f = 15
P = 50 b = 250
n = 50 Fk = 24
Ditanya : i …?
Jawab :  in 
 100  F 
Pi  b  p  
 f 
 

 50i  24 
275  250  50   ...
 15 
Ukuran Simpangan Dispersi dan Variasi
Beberapa ukuran tentang dispersi ialah:
1. Jangkauan (Range)
2. Rentang antar kuartil dan simpangan kuartil
3. Rata-rata simpangan
4. Simpangan baku
5. Bilangan baku
6. Koefisien variasi
Jangkauan (Range)
Ukuran penyebaran yang paling sederhana (kasar)
adalah jangkauan (range) atau rentangan nilai, yaitu
selisih antara data terbesar dan data terkecil
Range data tunggal
Untuk range data tunggal dirumuskan dengan :
R = xmaks – xmin
Contoh soal
Tentukan range dari data-data di bawah ini !
6, 7, 3, 4, 8, 3, 7, 6, 10, 15, 20
Jawab :
R = xmaks – xmin
= 20 – 3
= 17
Range data kelompok
Untuk data bergolong, nilai tertinggi diambil dari nilai
tengah kelas tertinggi dan nilai terendah diambil dari
nilai kelas yang terendah
Contoh :
NILAI UJIAN frekuensi Tentukan range !
31 – 40 1 Jawab :
41 – 50 2
Nilai tengah kelas terendah :
31  40
51 – 60 5  35,5
2
61 – 70 15 Nilai tengah kelas tertinggi :
71 – 80 25 91  100
 95,5
81 – 90 20 2
R = xmaks – xmin
91 – 100 12
= 95,5 – 35,5
Jumlah 80 = 60
Rentang antar kuartil dan simpangan kuartil
Diketahui bahwa kuartil dari suatu data dibedakan
menjadi dua yaitu kuartil bawah, kuartil tengah
(median) dan kuartil atas. Kuartil atas dan kuartil
bawah inilah yang akan digunkaan untuk mencari nilai
dari jangkauan interkuartil dan simpangan kuartil. Jika
jangkauan interkuartil dinotasikan dengan KR maka :
KR= K3 - K1
Simpangan kuartil atau jangkauan semiinterkuartil
adalah setengah dari jangkauan interkuartil. Jika
jangkauan semiinterkuartil dinotasikan dengan SK,
maka : SK = ½KR atau SK = ½(K3 – K1)

Contoh 1:
Tentukan jangkauan interkuartil dan simpangan kuartil
dari data berikut !
20 35 50 45 30 30 25 40 45 30 35
Jawab :

KR = …
SK = …
Contoh 2 :
NILAI UJIAN frekuensi
Tentukan KR dan SK !
31 – 40 1
41 – 50 2
51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80
Rata – Rata Simpangan
Sekumpulan data kuantitatif yang tidak
dikelompokkan dinyatakan oleh x1,x2, …, xn. Dari
data tersebut dapat ditentukan simpangan rata-rata
(SR) dengan menggunakan rumus :
x  x dengan : SR = simpangan rata-rata
SR 
i

n xi = data ke-i
x = rataan hitung
n = jumlah data
Contoh :
Hitung simpangan rata-rata dari data kuantitatif
berikut :12, 3, 11, 3, 4, 7, 5, 11 !
Jawab :
Data Kelompok

NILAI UJIAN frekuensi


31 – 40 1

Contoh : 41 – 50 2
Tentukan SR! 51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80
Varians dan Simpangan Baku

Penyebaran
data

Karl Ganss
(ahli matematika Jerman)

Simpangan Baku
(standar Deviasi)
Definisi
Deviasi standar adalah akar dari jumlah kuadrat
deviasi dibagi banyaknya data.
 Simbol
Varians : S2
2
Simpangan Baku : S = S
 Rumus
1. Varians dan Simpangan baku data tunggal

s
 x
 xi
2
N< 30, untuk data sampel

n1
n  x   x 
2 2

s i i
N >30, untuk data populasi
n(n  1)
Contoh :
Diberikan sampel dengan data : 8, 7, 10, 11, 4.
Tentukan simpangan baku S!
Jawab :
xi ഥ
xi - 𝒙
4
7
8
10
11
2. Simpangan baku data kelompok

n  f x   f x 
2 2
N >30, untuk data populasi
s i i i i

n(n  1)
Dengan : S : Simpangan baku
n : banyaknya sampel
fi : frekuensi data
xi : data ke-
x : rata-rata
Contoh : NILAI UJIAN frekuensi

Tentukan simpangan baku 31 – 40 1


41 – 50 2
data tersebut !
51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80
Jawab :
Nilai fi xi fi.xi (fi.xi)2 xi2 fi.xi2
31 – 40 1 35,5
41 – 50 2 45,5
51 – 60 5 55,5
61 – 70 15 65,5
71 – 80 25 75,5
81 – 90 20 85,5
91 – 100 12 95,5
Jml 80
Koefisien Varians
Definisi
koefisien varians adalah variasi dalam bentuk
relative.
 Rumus
S
KV  x100%
x
Dengan : S = simpangan baku
x = rata – rata
Contoh : NILAI UJIAN frekuensi

Tentukan koefisien varians 31 – 40 1


41 – 50 2
data tersebut !
51 – 60 5
61 – 70 15
71 – 80 25
81 – 90 20
91 – 100 12
Jumlah 80
Latihan:
Hasil tes matematika 30 siswa kelas IX IPA seperti
ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Tentukan mean,
median, modus, simpangan baku dan KV data tersebut
!
Nilai Frekuensi
5–9 3
10 – 14 8
15 – 19 11
20 – 24 6
25 – 29 2
Jawab :
Nilai fi xi fi.xi xi - x (xi - x)2 fi .(xi - x)2 fi.xi2
5–9 3 7
10 – 14 8 12
15 – 19 11 17
20 – 24 6 22
25 – 29 2 27
Jml

fx

X i i

f
i
Thank You

Kingsoft Office
Make Presentation much more fun

Anda mungkin juga menyukai