PANTULAN TANAH (BARE SOIL REFLECTANCE) Nama Kelompok : Arpenius Vernando Sitohang Astry Lucyana Waty Dwi Ardiansyah Muzdalifah Definisi Spektral
Spektral merupakan interaksi antara energy elektromagnetik (EM)
dengan suatu objek. Energy matahari yang lolos sampai kepermukaan bumi, selanjutnya akan berinteraksi dengan objek dipermukaan bumi. Objek yang ada di permukaan bumi mempunyai karakteristik yang khas dimana setiap suatu objek berbeda karakteristik dengan objek yang lainnya. Tiap objek mempunyai karakteristik tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga sensor. Interaksi dan Respon Spektral Terhadap Objek
Terdapat objek yang absorpsi terhadap energy elektromagnetik
(EM) tinggi namun daya pantulannya rendah, ada pula yang absorpsi terhadap EM rendah namun daya pantulnya tinggi. Objek yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga akan tampak lebih cerah pada citra, sedangkan objek yang pantulan atau pancarannya sedikit akan tampak lebih gelap pada citra.
Pola pantulan dan absorpsi berbeda sesuai panjang gelombang
yang berbeda. Menurut Kusumowidagdo, dkk pada 2007 “Jika dikaitkan dengan citra satelit, maka masing-masing objek akan memberikan pantulan EM yang berbeda, sehingga kita mampu membedakan suatu objek dengan objek lain”. Pengenalan objek dilakukan dengan menyidik karakteristik spectral objek yang tergambar pada citra atau foto udara.
Terdapat objek yang berlainan tetapi mempunyai karakteristik
spectral sama sehingga menyulitkan pembedaan dan pengenalannya pada citra. Berikut model formula interaksi antara energy dengan objek dipermukaan bumi, Berdasarkan gambar di atas, tenaga elektromagnetik yang diterima oleh objek sebagian ada yang dipantulkan ke sensor, diserap, diteruskan, dan di hamburkan. Proses tersebut sangat bergantung pada karakteristik objek yang berinteraksi. Perbedaan pola objek akan berbeda pula pantulan pola spectral yang dihasilkan. Terdapat tiga objek utama dipermukaan bumi, yaitu vegetasi, tanah, dan air TANAH
Tanah memiliki hasil pantulan spektral yang dominan dan
sedikit yang diserap, nilai pantulan spektral pada tanah dipengaruhi oleh kelembapan tanah, kandungan material organik, ukuran butir, kekasaran permukaan tanah dan kandungan oksida besi. Pada tanah kering pantulannya lebih cerah dibandingkan dengan tanah yang lembab karena hampir semua energy yang diterima tanah dipantulkan langsung ke sensor dan makin besar gelombang yang dipancarkan makin besar pantulan spektralnya.
Grafik pantulan spektral dari objek tanah cenderung terbalik
dengan grafik pantulan objek vegetasi. Pantulan spektral untuk objek tanah cenderung naik seiring bertambah panjangnya gelombang yang diakibatkan oleh material organik, tingkat kelembaban, dan oksidasi pada tanah. Adanya penurunan pada panjang gelombang 1.35 dan 1.95 dikarenakan pada panjang gelombang tersebut terjadi penyerapan kandungan air pada tanah sedangkan penurunan pada panjang gelombang di atas 2.0 biasanya diakibatkan oleh adanya lempung. Pola Pantulan Spektral Tanah
Karakteristik dari pantulan spektral tanah memiliki bentuk yang
berbalik dengan pantulan spektral air. Kurva pantulan tanah selalu naik dari spektrum biru hingga spektrum infra merah. Reflektivitas dari tanah disebabkan oleh keberadaan material organik, tingkat kelembaban, dan oksida besi pada tanah.
Serapan oksida besi banyak terjadi pada spektrum ultraviolet,
sehingga nilai pantulan tanah pada spektrum tersebut sangat rendah. Kandungan oksida besi juga memberikan pengaruh terhadap reflektivitas tanah berupa serapan pada rentangan 0.85 hingga 0.93 µm. Sementara serapan oleh kandungan air terjadi pada rentang spektral 1.35 hingga 1.5 µm dan 1.75 hingga 0.95 µm. Pantulan spektral tanah ini cenderung turun pada rentang spektral di atas 2µm yang diakibatkan biasanya oleh adanya lempung (Budiyanto, 2015). Gambar 1. KURVA PANTULAN SPEKTRAL TANAH