GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK
BY : Kelompok 1
01
---
Laju Perambatan
Gelombang
Elektromagnetik
Laju perambatan gelombang elektromagnetik
1.
material Konstanta Dielektrik
Vakum 1
udara 1,00058986 0,00000050 Tabel Permeabilitas relative dan
constant dielektrik sejumlah
teflon 2,1 material
Ploietilen 2,25
Konstanta dielektrik relatif material
mika 3-6
yang dapat ditembus cahaya sangat
Silikon Dioksida 3,9 bervariasi. Namun permeabilitas
safir 8,9-11,1 relatif hampir semuanya mendekati
satu. Material dengan permeabilitas
Glas Pirex 3,7-10
relatif di atas satu umumnya tidak
Intan 5,5-10 dapat dilewati cahaya karena
Garam 3-15 material tersebut merupakan material
Silikon 11,68 magnetik yang umumnya tidak
transparan. Jadi, secara umum laju
Amonia 17 – 26 rambat cahaya dalam material hanya
Metanol 30 bergantung pada konstanta dielektrik
Etilen Glikol 37
Gliserol 41,2 – 42,5
Air 1,77
02
---
Spektrum Gelombang
Elektromagnetik
Spektrum gelombang elektromagnetik
Gelombang Mikro
Gelombang mikro digunakan untuk memancarkan sinyal televisi dan telepon melalui cakram logam yang
dipasang di pemancar-pemancar. Radiasi latar belakang microwave (microwave background radiation)
merupakan sisa proses dentuman besar (big bang) dan berasal dari semua arah di alam semesta.
Gelombang Inframerah
Radiasi inframerah ditemukan tahun 1800 oleh William Herschel. Semua benda yang hangat
memancarkan gelombang inframerah. Gelombang inframerah dapat menembus asap maupun debu lebih
mudah daripada cahaya tampak sehingga detektor inframerah digunakan oleh tim penyelamat untuk
mendeksi orang atau oleh tentara dalam penyerangan dalam tempat berasap
Cahaya Tampak
Cahaya Tampak adalah gelombang elektromagnetik yang sangat membantu manusia atau hewan untuk
melihat benda-benda di sekelilingnya. Sel-sel dalam retina sangat sensitive pada cahaya tampak. Hanya
bayangan benda yang dihasilkan oleh cahaya tampak yang dapat dideteksi retina. Cahaya tampak dapat
dihasilkan oleh benda yang suhunya cukup tinggi, seperti matahari, api, atau filamen dalam lampu. Cahaya
tampak juga dihasilkan akibat transisi electron dalam atom dari keadaan dengan energi tinggi ke keadaan
dengan energi rendah.
Gelombang ultraviolet
Sinar ultraviolet dihasilkan akibat perubahan ringkat energi electron dalam atom. Sinar
ultraviolet sering digunakan untuk memendarkan material yang disebut fosfor untuk berpendar
sehingga menghasilkan warna tertentu. Beberapa lampu yang menghasilkan warna tertentu
sebenarnya di bagian dalamnya mengandung lapisan bahan fosfor. Di dalam lampu tersebut
dibangkitkan sinar ultraviolet, yang apabila mengenati lapisan fosfor terjadi perpendaran
dengan memancarkan warna tertentu. Sinar ultraviolet cukup energetic dan dapat mengionisasi
atom sehingga berbahaya untuk sel-sel hidup yang dapat meyebabkan kanker kulit.
Sinar-X
Sinar-X dihasilkan ketika electron diperlambat dalam waktu yang sangat singkat,
misalnya saat electron yang berkecepatan sangat tinggi dihentikan akibat tumbukan dengan
permukaan logam. Sinar-X pertama kali ditemukan oleh Willian Rontgern (1845-1923), ketika
melakukan percobaan dengan sinar katoda. Ia mengamati bahwa layar fosfor yang jaraknya
beberapa meter dari sinar katoda mengalami perpendaran. Diamati juga bahwa sinar-X dapat
memenbus dengan mudah bagian tubuh yang lunak, tetapi diserap oleh material yang lebih
rapat seperti logam dan tulang. Sejak saat itu, sinar-X digunakan dalam kedokteran untuk
mengamati kerusakan pada tulang, seperti tulang patah.
Sinar Gamma
Sinar gamma dihasilkan akibat perubahan susunan inti atom akibat peluruhan radioaktif., ketika
inti radioaktif melakukan perubahan ke kondisi dengan enegri lebih rendah maka dipancarkan sinar
gamma. Pada perubahah tersebut, baik nomor atom maupun nomor massa tidak berubah. Sinar
gamma juga dihasilkan ketika terjadi reaksi nuklir, atau pemusnahan partikel elementer. Contohnya
pertemuan electron negative dan electron positik (positron) menghasilkan sinar gamma. Sinar gamma
sangat energetic dan memiliki kemampuan penembusan yang kuat
Mengapa transisi dalam inti atom menghasilkan sinar gamma? Inti atom tersusun oleh proton dan
neutron yang berada pada jarak yang sangat dekat. Gaya antar partikel-partikel tersebut luar biasa
besarnya. Akibatnya energi potensial yang dihasilkan amat besar. Dengan demikian, perubahan
sedikit saja pada penyusunan partikel-partikel tersebut menghasilkan perubahan energi yang sangat
besar. Perubahan energi tersebut bersesuaian dengan energi foton sinar gamma. Oleh karena itu,
transisi keadaan ini yang menuju ke keadaan energi lebih rendah akan disertai pemancaran sinar
gamma. Sebaliknya, transisi keadaan inti ke keadaan dengan energi lebih tinggi akan diikuti oleh
penyerapan sinar gamma
03
---
Pemantulan
Cahaya
Pemantulan Cahaya
Pemantulan Cahaya, proses terpancarnya kembali cahaya apabila mengenai permukaan
benda yang terkena cahaya tersebut. Cahaya yang jatuh pada bidang pembatas dua material
mengalami pemantulan dengan sudut pantul yang sama persis dengan sudut datang.
Hukum pemantulan cahaya Cahaya mempunyai beberapa aturan, yang dimana biasa
menyebutnya dengan hukum pemantulan cahaya. hukum tersebut memiliki bunyi:
1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal ada dalam satu bidang datar yang mana
ketiganya berada dalam satu titik potong bidang pantulnya.
Dan secara matematis pemantulan cahaya bisa dirumuskan dengan :
Rumus Pemantulan Cahaya
dimana :
•n = indeks bias
•c = laju cahaya dalam ruang hampa
( 3 x 108 m/s)
•v = laju cahaya dalam zat
•Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1
(artinya, n ³1), dan nilainya untuk beberapa zat
ditampilkan pada tabel disamping.
Hukum Pembiasan Cahaya
Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell melakukan eksperimen untuk
mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama
Hukum Snell yang berbunyi :
•Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
•Hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap (disebut indeks bias).
Secara matematis, hasil bagi sudut datang dan sudut bias dinyatakan sebagai :
i = sudut datang ; r = sudut bias
Penerapan Pembiasan Dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam hal ini peristiwa pembiasan cahaya terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
•Sedotan Yang Tercelup Air Sebagian Tampak Membengkok, Sedotan yang sebagian batangnya tercelup di dalam air
akan tampak bengkok jika dilihat dari luar. Hal ini disebabkan cahaya datang dari udara “kurang rapat” menuju air “lebih
rapat” akan dibiaskan menjauhi garis normal. Sehingga proses pembiasan cahaya berlangsung di dalam gelas
•Dasar Kolam Tampak Dangkal, Dasar kolam akan terlihat dangkal bila dilihat dari darat, hal ini disebabkan cahaya
datang dari udara “kurang rapat” menuju air “lebih rapat” akan dibiaskan menjauhi garis normal. Sehingga proses
pembiasan cahaya berlangsung di dalam kolam.
•Berlian Dan Intan Tampak Berkilauan, cahaya yang masuk ke dalam intan maupun berlian mengalami beberapa kali
pembiasan oleh permukaan intan maupun permukaan berlian tersebut. Hal ini disebabkan indeks bias intan yang besar
yakni 2.417 dan sudut kritis intan kecil hanya 24 derajat.
05
---
Sudut Kritis
Untuk
Pembiasan
Sudut kritis untuk pembiasan
06
---
Fiber
Optik
Fiber Optik
Salah satu aplikasi penting fenomena pemantulan total internal adalah pengiriman berkas
cahaya melalui fiber optik. Fiber optik merupakan material transparan yang berbentuk silinder
sangat kecil. Gambar 10.26 adalah contoh fiber optik yang digunakan dalam komunikasi. Fiber
optik untumnya telah dibungkus dalam satu bundelan di mana tiap bundelan mengandung
sejumlah fiber optik.
Fiber optic merupakan media transmisi dengan kemampuan transmisi dalam jumlah besar dan
cepat. Fiber optic dipilih menjadi saluran backbone untuk kepentingan telekomunikasi, dalam
hal ini penghubung antar node b. Karena fungsinya yang sangat penting maka dari segi
performa jaringan perlu dilakukan pengawasan secara rutin.
Fiber optik terdiri dari dua bagian utama, yaitu teras berupa silinder sangat kecil dengan indeks
bias n1 dan kladding yang membungkus teras dengan indeks bias n2
Pemakaian utama fiber optik dijumpai dalam dunia telekomunikasi. Karena cahaya memiliki
frekuensi di atas 1014 Hz maka jumlah data yang dapat dikirim melalui fiber optik per detik
sangat besar. Ingat, makin besar frekuensi gelombang yang digunakan untuk mengirim data
maka makin banyak data yang dapat dikirim per detiknya. Sistem fiber optik dapat membawa
percakapan telepon, TV kabel, sambungan internet, sinyal videotelekonferensi, dan lain-lain.
Fiber optik dapat membawa sejumlah sinyal percakapan telepon secara serentak.
Lalu terdapat keterbatasan pada proses penelitian fiber optic, Keterbatasan tersebut dapat diatasi
dengan pembuatan aplikasi berbasis android, dimana android merupakan operating system (OS)
yang umum digunakan oleh smartphone. Maka dari itu, untuk mengukur performa jaringan fiber
optic diperlukan software pengukur performa jaringan komunikasi fiber optic yang berbasis
Android untuk memudahkan pengguna dalam segi mobilitas yang sangat tinggi. Performa yang
dibahas dalam penelitian ini yaitu redaman total, Optical Signal to Noise Ratio (OSNR) dan Bit
Error Rate (BER).
OSNR merupakan perbandingan dari daya sinyal yang dipancarkan dengan daya noise yang
terjadi saat proses transmisi sinyal optik.
BER merupakan rasio/tingkat error bit yang ditransmisikan dari pemancar menuju penerima.
Sehingga, jika dalam proses transmisi memiliki nilai BER yang besar maka data yang
ditransmisikan akan memiliki kemungkinan terjadinya perubahan data ketika ditransmisikan
07
---
Pembiasan cahaya oleh
lapisan sejajar
Pembiasan cahaya oleh lapisan sejajar
Pembiasan cahaya oleh lapisan sejajar merupakan pergeseran arah rambat setelah melewati
material dengan tebal tertentu. Pembiasan akan terjadi 2 kali pembiasan, pembiasan pertama
dari udara ke kaca maka tentu sinar dating dibiaskan mendekati garis normal, karena dari
medium kurang rapat ke medium lebih rapat. Lalu pembiasan kedua pembiasan dari medium
yang rapat ke medium yang kurang rapat sehingga sinar biasnya menjauhi garis normal
θ1= θ2 +α= θ4
θ2 = θ3
dan,
sehingga:
d/sinα = t/cos θ2
d = t sin α/cos θ2
θ2 + θ3 = β
θ1 + θ4 = δ + β
Proses pembiasan Cahaya pada Prisma, Cahaya yang datang dari udara menuju bidang pembias 1 pada
prisma cahaya dibiaskan mendekati garis normal. Selanjutnya cahaya akan sampai pada bidang pembias
kedua pada prisma maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal, sebelum pada akhirnya cahaya
keluar meninggalkan prisma.
Deviasi Minimum (δ min)
Deviasi mimimum dicapai apabila sudut datang pertama sama dengan sudut bias akhir yaitu
θ1 = θ4
sehingga dari rumus diatas berlaku persamaan rumus deviasi minimum
θ1 = θ4 ⇒ 2θ1 = 2θ4 = δmin + β
karena θ1 = θ4 maka
θ2 + θ3 = 2θ2 = 2θ3 = β
jika indes bias prima = np dan indeks bias medium (udara) = nm berlaku rumus
Keterangan:
n = indeks bias mutlak medium
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (3 × 10 8 m/s)
v = cepat rambat cahaya di dalam medium.
11
---
Intereferensi Cahaya
Interferensi Cahaya
Pengertian dari Interferensi cahaya adalah salah satu kombinasi dari dua gelombang cahaya sehingga
memiliki gangguan cahaya diamati dengan jelas dari kedua gelombang dengan frekuensi atau fase
yang padat.
Interferensi Cahaya terdapat dua hasil gangguan dengan jelas ketika kedua gelombang dapat saling
mengganggu dengan meningkat kan pengaruh dari timbal balik dari garis-garis yang diamati. Ketika
gelombang cahaya saling melemahkan maka dapat menghancurkan beberapa garis dengan peristiwa
pada gangguan cahaya yang dilakukan oleh para ilmuwan.
Maka dalam hal ini juga terdapat dua kondisi pada Interferensi Cahaya adalah sebagai berikut:
Pada gelombang harus memiliki cahaya dengan perbedaan dari fasa yang memiliki frekuensi
secara bersamaan.
Pada gelombang harus memiliki cahaya yang dapat di pantulkan secara bersamaan.
Percobaan tentang interferensi celah ganda pada cahaya merupakan percobaan
monumental yang dilakukan Thomas Young. Karena sejak saat itulah konsep tentang
gelombang cahaya diterima secara utuh. Sebelum percobaan Young, konsep gelombang
cahaya belum diterima oleh semua ilmuwan karena tidak ada eksperimen yang secara
langsung membuktikan sifat gelombang cahaya. Akibatnya, teori partikel cahaya yang
dirumuskan oleh Newton masih diterima sebagian orang. Kesulitan dalam melakukan
eksperimen tersebut muncul akibat panjang gelombang cahaya yang terlalu pendek dan
peralatan yang ada saat itu tidak mendukung untuk mengukur panjang gelombang cahaya
secara langsung. Skema percobaan interferensi celah ganda yang dilakukan Young
diperlihatkan pada gambar dibawah ini :
12
---
Difraksi Cahaya
Difraksi Cahaya
Difraksi merupakan pelenturan cahaya saat cahaya melalui celah sehingga cahaya akan
terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan memiliki sifat cahaya yang baru
Jika amplitudo pada sumbu-x nol (E0x = 0), maka hanya ada satu komponen, yaitu dalam sumbu-y (vertika
A. POLARISASI LINIER
A.2. POLARISASI PADA SUDUT 45⸰
Jika tidak ada perbedaan fasa ( ε = 0) dan pada sumbu-x nol (E0x = E0V), maka E x = E y.
A.2. POLARISASI PADA SUDUT 45⸰
Evolusi medan listrik terhadap waktu.
•POLARISASI SIRKULAR Nilai medan listrik tetap, arahnya yang berubah. Merupakan superposisi
polarisasi pada arah-x dan arah-y
Jika beda fasa ε= 90º dan E0x = E0y, maka E x / E0x = cos Θ dan E y / E0y = sin Θ, sehingga
diperoleh persamaan lingkaran/sirkular :
•POLARISASI ELIPTIK
Merupakan gabungan dari polarisasi linier dan polarisasi sirkular. Jadi nilai dan arah medan listrik berubah-
ubah.
Gambar 8. Pembiasan
Berkas cahaya yang dibiaskan mengalami beberapa derajat polarisasi dan terjadi
pada bidang tegak lurus permukaan. Cahaya yang datang pada suatu bahan (Kristal)
mengalami pembiasan dan terbagi menjadi 2 berkas cahaya.
Polarisasi Oleh Hamburan
Polarisasi cahaya terjadi secara parsial dari langit (sky). Polarisasi disebabkan
oleh hamburan molekul-molekul udara yang ada pada amosfer.