SabukITCZ melintasiequatordariUtarakeSelatandansebaliknyasesuaidengan
pergerakkansemumatahari,dimanaITCZ beradadi sekitarequatorpadabulan
MaretdanSeptember, sehinggapadabulantersebutdi atasequatorterjadi
konvergensiyangberkontribusiterhadapmeningkatnyacurahhujan.
BULAN JULI
Sedang saat bulan Juli, Indonesia tidak berada dibawah garis ITCZ sehingga pada
bulan tersebut Indonesia mengalami curah hujan yang rendah ( musim kemarau).
PROSES
ITCZ terbentuk akibat adanya konvergensi, konvergensi terjadi
jika ada penambahan massa udara di suatu daerah yang
disebabkan adanya arus udara horizontal ke daerah tersebut dan
jika yang terjadi sebaliknya disebut divergensi. Dalam skala
bumi, penyebab utamanya adalah Angin Pasat di belahan bumi
sebelah utara equator (khatulistiwa) yang mempunyai arah
angin Timur Laut dan Angin Pasat di belahan bumi sebelah
selatan equator yang mempunyai arah angin Tenggara.
Pertemuan kedua Angin Pasat atau dua massa udara tersebut,
dinamakan ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone ).
12
DAMPAK
1
Letak ITCZ akan mempengaruhi curah hujan
pada tempat-tempat yang bertepatan dengan
keberadaan ITCZ, dan kemungkinan besar akan
menyebabkan hujan berhari-hari dengan cuaca
mendung terus menerus. ITCZ berada tepat di
garis ekuator dua kali dalam setahun, yakni pada
bulan September dan bulan Maret, maka pada
bulan-bulan tersebut di atas ekuator terjadi
konvergensi yang berkontribusi terhadap
meningkatnya curah hujan
13
DAMPAK
2
Secara umum wilayah Indonesia di sekitar
ekuator dicirikan dengan musim kemarau
yang singkat dan musim hujan yang
panjang, serta dua kali maksimum curah
hujan bulanan dalam setahun. Musim
Kemarau secara berangsur -angsur akan
lebih panjang untuk wilayah yang lebih
jauh dari garis ekuator ke arah selatan dan
tenggara.
14
DAMPAK
3
CONTOH
KASUS
“
DAFTAR
PUSTAKA