Literatur
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air,
yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat
tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
D. Sistem struktur plat terkantilever (cantilever slab G. Sistem struktur gantung (suspension)
Pemikulan plat lantai dari sebuah inti pusat akan memungkinkan ruang bebas kolom yang batas kekuatan platnya Sistem ini dapat memungkinkan penggunaan beban secara efisien dengan menggunakan penggantungan sebagai
adalah batas besar ukuran bangunan. Sistem ini memSistem struktur plat rata (flat slab)erlukan banyak besi, pengganti kolom untuk memikul beban lantai. Kekuatan unsur tekan pada sistem ini harus dikurangi sebab adanya
terutama apabila proyeksi pelat sangat besar. Kekakuan plat dapat di tingkatkan dengan menggunakan teknik- bahaya tekuk, berbeda dengan unsur tarik yang dapat mendaya gunakan kemampuan secara
teknik pratekan.
E. Sistem struktur plat rata (flat slab) H. Sistem struktur rangka selang-seling (staggered truss)
Sistem ini terdiri dari bidang horizontal yang umumnya adalah plat lantai beton tebal dan rata yang bertumpu pada Rangka tinggi yang selantai disusun sedemikian rupa sehinga pada setiap lantai bangunan dapat menumpangkan
kolom. Apabila tidak terdapat penebalan plat pada bagian atas kolom, maka sistem ini di katakan sistem plat rata. beban di bagian atas suatu rangka begitupun di bagian bawah rangka di atasnya. Selain memikul beban vertikal,
Pada kedua sistem ini tidak terdapat balok yang dalam (deep beam) sehingga tinggi lantai bisa minimum. susunan rangka ini akan mengurangi tuntutan kebutuhan ikatan angin dengan cara mengarahkan beban angin ke
dasar bangunan melalui struktur balok-balok dan plat lantai.
J. Sistem struktur rangka kaku dan inti (rigid frame and core) G. Sistem struktur tabung dalam tabung (tube in tube)
Rangka kaku akan bereaksi terhadap beban lateral. Terutama melalui lentur balok dan kolom. Perilaku demikian Dalam struktur ini, kolom dan balok eksterior di tempatkan sedemikian rapat sehingga fasade menyerupai dinding
berakibat ayunan (drift) lateral yang besar sehingga pada bangunan dengan ketinggian tertentu. Akan tetapi apabila yang diberi pelubangan (untuk jendela). Seluruh bangunan berlaku sebagai tabung kosong yang terkantilever dari
di lengkapi dengan struktur inti, maka ketahanan lateral bangunan akan sangat meningkat karena interaksi inti dan tanah. Inti interior (tabung) dapat meningkatkan kekakuan bangunan dengan cara ikut memikul beban bersama
rangka. Sistem inti ini memuat sistem-sistem mekanis dan transportasi vertikal. kolom-kolom fasade tersebut.
K. Sistem struktur rangka trussed (trussed frame) H. Sistem struktur kumpulan tabung (bundled tube
Sistem ini terdiri dari gabungan rangka kaku (atau bersendi) dengan rangka geser vertikal yang mampu memberikan Sistem struktur ini dapat di gambarkan sebagai suatu kumpulan tabung-tabung terpisah yang membantuk tabung
peningkatan kekuatan dan kekakuan struktur. Rancangan sistem struktur dapat berdasarkan pada penggunaan multi-use. Pada sistem ini kekakuan akan bertambah. Sistem ini dapat memungkinkan bangunan mencapai bentuk
rangka untuk menahan beban gravitasi dan rangka vertikal untuk beban angin yang serupa dengan rangka kaku dan yang paling tinggi dan daerah lantai yang sangat luas.
inti.
Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan atau mentransfer
beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat
dalam.
Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus dalam tanah,
tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat menahan gaya-gaya horizontal
yang bekerja, Hal seperti ini sering terjadi pada dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari Gambar 1.2 pondasi piers,
Sumber : http://ilmukonstruksitekniksipil.blogspot.co.id
kapal dan perahu. Sudut kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang
dipergunakan serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.
C. Pondasi Bore Pile
Pondasi Bore Pile adalah bentuk Pondasi Dalam yang dibangun di dalam tanah dengan
kedalaman tertentu. Pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara
membuat lobang yang dibor dengan alat bore pile mini crane. Setelah mencapai kedalaman
yang dibutuhkan, kemudian dilakukan pemasangan kesing/begisting yang terbuat dari plat besi,
kemudian dimasukkan rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya, lalu dilakukan
pengecoran terhadap lobang yang sudah di bor tersebut. Pekerjaan pondasi ini tentunya dibantu
dengan alat khusus, untuk mengangkat kesing dan rangka besi. Setelah dilakukan pengecoran
kesing tersebut dikeluarkan kembali.