Anda di halaman 1dari 31

Palu, 15 Oktober 2015

KIMIA LARUTAN I

Mata Kuliah Kimia Dasar


Fakultas Pertanian
UNTAD Page 1
Definis Istilah

Larutan = campuran zat-zat yang homogen dan


merata atau serba sama diseluruh bagian
volumenya

Larutan  terdiri dari satu pelarut & satu atau


lebih zat terlarut

Larutan jenuh: larutan dengan jumlah komponen


zat terlarut maksimum pada temperatur tertentu
Larutan lewat jenuh: larutan dengan jumlah zat
terlarut jauh lebih banyak daripada yang
seharusnya

Kelarutan: banyaknya zat terlarut yang dapat


menghasilkan larutan jenuh dengan jumlah
tertentu pelarut pada suhu konstan

Page 2
Larutan Biner

Larutan yang mengandung dua komponen atau


pelarut & zat terlarut

Zat terlarut Pelarut Contoh


Gas Gas Udara, semua campuran gas
Gas Cair CO2 dalam air, minyak wangi
Gas Padat H2 dalam platina
Cair Cair Alkohol dalam air
Cair Padat Raksa dalam tembaga
Cair Gas Awan
Padat Padat Perak dalam platina
Padat Cair Garam dalam air
Padat Gas Asap

Page 3
Konsentrasi Larutan

Konsentrasi = jumlah zat terlarut dalam setiap


satuan larutan atau pelarut.

Satuannya= dapat bentuk satuan fisik


seperti satuan berat atau volume, dan juga
dapat satauan kimia, seperti mol, massa
rumus, massa ekivalen, dll

Page 4
Konsentrasi Larutan

Satuan Konsentrasi fisik

Lambang Nama Definisi


% w/w Persen berat 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
× 100
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

% v/v Persen volume 𝑚𝐿 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


× 100
𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

% w/v Persen berat- 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


× 100
volum 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

ppm Part per million 1 𝑚𝑔 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


1 𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

ppb Part per bilion 1 𝜇𝑔 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


1 𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
Page 5
Konsentrasi Larutan
Satuan Konsentrasi kimia
Lambang Nama Definisi
x Fraksi mol 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 + 𝑚𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

F Formal 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

M Molar 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

m molal 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


𝑘𝑔 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

N Normal 𝑒𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

mEq Miliekivalen Seperseribu mol larutan


𝑜𝑠𝑚𝑜𝑙𝑠
Osm Osmolar 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 Page 6
Persen Konsentrasi

1. Persen berat (% w/w)


Contoh:
Hitung persen berat NaCl yang dibuat dengan
melarutkan 20 gr NaCl dalam 55 gr air.
Jawab;
20 gr
% Berat NaCl = × 100 = 26,67% berat
20 gr+55 gr

Contoh:
Hitung berapa gram NaCl (X) yang terdapat
dalam 500 gr larutan NaCl 16% berat!
Jawab:
X gr
16% = × 100 = 80 gram
500 gr

Page 7
Persen Konsentrasi

2. Persen volume (% v/v)


Contoh:
50 mL alkohol dicampur dengan 50 mL air
menghasilkan 96,54 mL larutan. Hitung % volume
masing-masing komponen!
Jawab;
% volume alkohol = (50/96,54) x 100 = 51,79%
% volume air = (50/96,54) x 100 = 51,79%

Contoh:
Apa artinya larutan etanol 40%
Jawab:
Dalam 100 ml larutan etanol terdapat 40 mL etanol

3. Persen berat/ volume (% w/v)


Contoh;
Larutan NaOH 10% mengandung 10 gr NaOH dalam
100 mL larutan Page 8
Bagian perjuta dan Bagian permiliyar

Contoh:
Bagaiman cara membuat larutan aseton 100 ppm
dan 1000 ppb dalam pelarut air jika tersedia 50
mg aseton?
Jawab:

Aseton 100 ppm = 100 mg aseton/ 1 L larutan


= 50 mg aseton/ 500 mL

Aseton 1000 ppb = 1000 µg aseton/ 1 L larutan

Page 9
Fraksi mol (X)
𝐦𝐨𝐥 𝐳𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭
Fraksi mol =
𝐦𝐨𝐥 𝐳𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭+𝐦𝐨𝐥 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭

Contoh:
Hitung fraksi mol NaCl dan H2O dalam larutan yang
mengandung 117 gr NaCl dalam 3 kg H2O!
Jawab:

Jumlah mol 117 gr NaCl = 117 gr/ 58,5 gr mol-1 =


2 mol
Jumlah mol 3 kg air = 3000 gr/ 18 gr mol-1 =
166,6 mol
Fraksi mol NaCl = 2/(2+166,6) = 0,012
Fraksi mol H2O = 166,6 /(166,6 + 2) = 0,988
Jumlah fraksi mol (NaCl + H2O)=0,012 + 0,988 = 1

Page 10
Keformalan (F)

Rumus formalitas sama dengan molaritas yakni mol zat terlarut


dalam tiap liter larutan. Akan tetapi keduanya memiliki perbedaan
yang nyata dimana molaritas menyatakan konsentrasi spesies
kimia khusus dalam larutan sedangkan formalitas adalah total
konsentrasi substansi kimia tanpa memandang bentuk spesifik
dari spesies tersebut.
𝐦𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐫𝐮𝐦𝐮𝐬 𝐳𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭
F=
𝐥𝐢𝐭𝐞𝐫 𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭𝐚𝐧

Contoh:
Suatu larutan diperoleh dengan melarutkan 1,9 gr Na2SO4
dalam 0,085 L larutan. Hitung keformalan!
Jawab:

Massa rumus Na2SO4 = 142


Berat rumus 1,9 gr Na2SO4 = 1,9/ 142 = 0,0134

Keformalan = 0,0134/ 0,085 = 0,16 F

Page 11
Kemolaran (M)
𝐦𝐨𝐥 𝐳𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭 𝐠𝐫𝐚𝐦 𝐳𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭
M= =
𝐥𝐢𝐭𝐞𝐫 𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐌𝐫 𝐳𝐚𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭 𝐱 𝐥𝐢𝐭𝐞𝐫 𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭𝐚𝐧

Contoh 1:
80 gr NaOH (Mr=40) dilarutkan dalam air
kemudian diencerkan menjadi 1 L larutan. Hitung
kemolaran larutan
Jawab:

Jumlah mol NaOH = 80gr/ 40 gr mol-1 = 2 mol


Kemolaran = mol/L = 2 mol/ 1L = 2 M

Page 12
Kemolaran (M)

Contoh 2:
3,5 L NaCl 0,15 M dicampurkan dengan 5,5 L NaCl
0,175 M dan diperoleh larutan sebanyak 9 L.
Hitungan molaritas larutan campuran!
Jawab:

Jumal mol total NaCl campuran


= (3,5 L x 0,15M) + (5,5 x 0,175M) = 1,488 mol

M campuran = 1,488 mol/ 9 L = 0,165 M

Page 13
Kemolaran (M)

= 1,84 gr/mL)

0,2 x 1840 gr L-1 = 3,76 M

Page 14
Kemolaran (M)
Contoh 4:
Berapa mL H2SO4 pekat (97%) yang harus diambil
untuk membuat larutan H2SO4 0,3 M sebanyak 250
mL?
Jawab:

𝐩𝐞𝐫𝐬𝐞𝐧 𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐱 𝐁𝐉
𝐌= , dimana BJ dalam gr/L
𝐌𝐫
𝟎,𝟗𝟕 𝐱 𝟏𝟖𝟒𝟎 𝒈𝒓 𝑳−𝟏
𝐌= = 18,21 M
𝟗𝟖 𝒈𝒓 𝒎𝒐𝒍−𝟏

Selanjutnya, gunakan rumus pengenceran:


V1. C1 = V2. C2  V1 & V2= volume larutan 1 & 2
C1 & C2= konsentrasi larutan 1 & 2
 1=sebelum diencerkan, 2=sesudah diencerkan

V1 x 18,21 M = 250 mL x 0,3 M


V1 = 75 mL. M/ 18,21 M
V1 = 4,12 mL Page 15
Kemolalan (m)

Kemolalan (m) = mol/ kg pelarut


𝐠𝐫𝐚𝐦
=
𝐌𝐫 ×𝐤𝐠 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭
Contoh:
Hitung kemolalan larutan metanol (Mr = 32)
dengan melarutkan 37 gram metanol dalam 1750
gr air!
Jawab:

𝐠𝐫𝐚𝐦 𝟑𝟕 𝐠𝐫𝐚𝐦
m= =
𝐌𝐫 ×𝐤𝐠 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭 𝟑𝟐 𝐠𝐫 𝐦𝐨𝐥−𝟏 × 𝟏,𝟕𝟓𝟎 𝐤𝐠 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐫𝐮𝐭

m = 0,66 m

Page 16
Kenormalan (N)
𝐞𝐤𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧
Kenormalan (N) =
𝐋

𝐦𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐚𝐛𝐬𝐨𝐥𝐮𝐭
 dimana ekivalen = , Mr/n = BE
𝑴𝒓/𝒏
Ket: n = jumlah H+ atau OH-

𝐦𝐚𝐬𝐬𝐚 𝐚𝐛𝐬𝐨𝐥𝐮𝐭
Kenormalan (N) =
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐞𝐤𝐢𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧 × 𝐋

Page 17
Kenormalan (N)

Contoh:
Hitung kenormalan larutan yang mengandung
36,75 g H2SO4 dalam 1,5 L larutan (Mr H2SO4 = 98)
Jawab:

H2SO4  2H+ + SO42-, berarti nilai n = 2

Berat ekivalen = Mr/ n = 98/ 2 = 48 gr ekiv.

N = 36,75 gr/ (48 gr ekiv. X 1,5) = 0,5 ekivalen/L


= 0,5 N

Page 18
Kenormalan (N)

Kesetaraan Molaritas dan Normalitas pada reaksi


asam basa
Misalkan:

HCl 1M = HCl 1N
H2SO4 1M = H2SO4 2N
H2C2O4 1M = H2C2O4 2N
KHC2O4 1M = KHC2O4 1N
NaOH 1M = NaOH 1N
Ca(OH)2 1M = Ca(OH)2 2 N

Page 19
LARUTAN ELEKTROLIT & SIFATNYA

Larutan elektrolit = larutan yang dapat menghantarkan


arus listrik. Karena adanya ion-ion.

Larutan elektrolit terdiri atas:


a. Elektrolit kuat = zat terlarut terurai sempurna
menjadi ion dalam larutan air. Contoh: HCl, H2SO4,
HNO3 dan lain
b. Elektrolit lemah = zat terlarut hanya sedikit yang
terurai ion dalam larutan air  penghantar listrik
yang buruk

Page 20
KESETIMBANGAN ION

Teori asam basa

- Menurut Arhenius, asam= zat yang dapat


menghasilkan ion H+, bila dilarutkan dalam air. Basa
= zat yang menghasilkan ion OH-.

HNO3(aq) H+ + NO3-
(asam)

NaOH(aq) Na+ + OH-


(basa)
- Menurut Bronsted-Lowry, asam= bertindak sebagai
donor proton, basa= akseptor proton

Page 21
KESETIMBANGAN ION

Teori asam basa

- Menurut lewis, asam = spesies yang bertindak


sebagai akseptor pasangan elektron bebas, basa =
donor pasangan elektron bebas

Page 22
KESETIMBANGAN ION

Tetapan ionisasi

Asam lemah tidak mampu terurai sempurna dalam


larutan  memiliki tetapan ionisasi asam (Ka)
𝜶𝟐
𝑲𝒂 =
𝟏−𝜶 𝑽

Kekuatan asam dalam larutan

Kekuatan asam = kemampuan asam melepaskan ion H+


Dilihat juga dari nilai Ka. Semakin tinggi nilai Ka maka
semakin kuat asam tersebut. Faktor yang
mempengaruhi kekuatan asam
a. Kepolaran  CH4< NH3< H2O < HF
b. Ukuran atom  HF < HCl < HBr < HI
c. Muatan  PO43-> HPO42-> H2PO4-
d. Biloks  HOCl < HOClO < HOClO2< HOClO3
Page 23
KESETIMBANGAN ION

Hasil kali ion air

Daya hantar air murni menunjukkan bahwa air


mempunyai daya hantar tidak sama dengan nol.

Karena air mengalami ionisasi sendiri

2H2O   H+ + OH-

Tetapan ionisasi air (Kc)


Kc = [H+] [OH-] / [H2O]
Kc [H2O] = [H+] [OH-] atau Kw = [H+] [OH-]

Kw = tetapan hasil kali ion air, yaitu hasil kali


konsentrasi molar pada suhu tertentu.

Page 24
KESETIMBANGAN ION

Skala pH, pOH dan pK

pH (power H+) = kekuatan asam.

pH = - log [H+] atau [H+] = 10-pH

Diperluas menjadi
pOH = - log [OH-]
pK = - log K  K = Ka, Kb, Ksp dll

pH + pOH = pKw  pKw = 14

Page 25
KESETIMBANGAN ION

Reaksi Asam-Basa

a. Reaksi Asam Kuat dan Basa Kuat


HCl(aq) + NaOH(aq)  NaCl(s) + H2O(l)

b. Reaksi Asam Lemah dan Basa Kuat


CH3COOH(aq) + NaOH(aq)  CH3COONa(aq) + H2O(l)

c. Reaksi Asam kuat dan Basa Lemah


HCl(aq) + NH4OH(aq)  NH4Cl(s) + H2O(l)

d. Reaksi Asam lemah dan Basa Lemah


CH3COOH(aq) + NH3(aq)  CH3COO-(aq) + NH4+(aq)

Page 26
KESETIMBANGAN ION

Sifat Asam, Basa dan Garam

Garam adalah elektrolit kuat yang terurai sempurna


menjai ion.
Anion & Kation garam dapat bereaksi dengan air =
reaksi hidrolisis  mempengaruhi pH

- Garam dari asam kuat & basa kuat terhidrolisis


menjadi larutan netral
- Garam dari asam kuat & basa lemah terhidrolisis
menjadi larutan asam
- Garam dari asam lemah & basa kuat terhidrolisis
menjadi larutan basa

Page 27
KESETIMBANGAN ION

Sifat Asam, Basa dan Garam

Nilai tetapan hidrolisis (Kh) dapat dihitung:

Misalnya hidrolisis garam asam


B+ + H2O   BOH + H+

Kh = Kw / Kb

- Jika garam dari asam lemah dan basa lemah, maka

Kh = Kw / (Ka x Kb)

Sifat garamnya:
Ka = Kb  larutan bersifat netral
Ka > Kb  larutan bersifat asam
Ka < Kb  larutan bersifat basa
Page 28
KESETIMBANGAN ION

Hidrolisis garam

1. Hidrolisis garam dari asam kuat & basa kuat


Akan menghasilkan pH = 7
Dan akan terus mengion dalam air
2. Hidrolisis garam dari asam lemah dan basa kuat
Mis: KCN  K+ + CN-
K+ tidak bereaksi lagi dengan OH-
Tetapi CN- bereaksi dengan H+ menjadi HCN

pH = ½ (pKw + pKa + log Cg) , dimana Cg:


konsentrasi garam

Contoh:
Hitung pH larutan CH3COONa 0,1 M, Ka = 1,8 x 10-5
Jawab:
pH = ½ {-log 10-14 + (-log 1,8 x 10-5) + log 0,1}
pH = 8,87 Page 29
KESETIMBANGAN ION

Hidrolisis garam

3. Hidrolisis garam dari basa lemah dan asam kuat


Mis: NH4Cl  NH4+ + Cl-
Cl- tidak bereaksi lagi dengan H+
Tetapi NH4+ bereaksi dengan OH- menjadi NH4OH

pH = ½ (pKw - pKb - log Cg) , dimana Cg:


konsentrasi garam

Contoh:
Hitung pH larutan NH4Cl 0,1 M, Kb = 1,8 x 10-5
Jawab:
pH = ½ {-log 10-14 - (-log 1,8 x 10-5) - log 0,1}
pH = 5,13

Page 30
KESETIMBANGAN ION

Hidrolisis garam

4. Hidrolisis garam dari basa lemah dan asam lemah


Mis: NH4CN  NH4+ + CN-
CN- dapat bereaksi lagi dengan H+ menjadi HCN
Tetapi NH4+ bereaksi dengan OH- menjadi NH4OH

pH = ½ pKw + ½ pKa – ½ pKb

Contoh:
Hitung pH larutan NH4CN (Ka = 1,8 x 10-5 & Kb =
1,8 x 10-5)
Jawab:

pH = ½ pKw + ½ pKa - ½ pKb


pH = ½ (-log 10-14) + ½ (-log 1,8 x 10-5) – ½ (-log
1,8 x 10-5)
pH = 7 + 2,37 – 2,37 = 7 Page 31

Anda mungkin juga menyukai