Kelompok IV
DAFTAR KEPUSTAKAAN
KATA PENGANTAR
Pertama tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis diberikan kekuatan untuk dapat
menyelesaikan tugas ini.
Selanjutnya perkenankanlah penulis untuk menyampaikan penghargaan dan rasa terima
kasih yang tak terhingga kepada Bapak Dr. Ismail, M.Si yang telah memberikan bimbingan,
arahan dan motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertiannya.
Dengan segala keterbatasan baik ilmu maupun wawasan yang penulis miliki, penulis
telah berusaha untuk menyelesaikan tugas ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
“Manajemen Pelayanan Publik”.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan yang
merupakan kelemahan penulis. Untuk itu saya mohon kepada pembaca untuk memberikan
koreksi dan bimbingan untuk kesempurnaan tulisan ini. Terima kasih.
Kelompok IV
MEMBANGUN SISTEM PELAYANAN PUBLIK
YANG PRO-RAKYAT
A. Latar Belakang dan Masalah
Pemberian palayanan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan memang menjadi
bagian yang perlu dicermati. Saat ini masih sering dirasakan bahwa kualitas pelayanan minimum
sekalipun masih jauh dari harapan masyarakat. Yang lebih memprihatinkan lagi, masyarakat
hampir sama sekali tidak memahami secara pasti tentang pelayanan yang seharusnya diterima
dan sesuai dengan prosedur pelayanan yang baku oleh pemerintah. Masyarakatpun enggan
mengadukan apabila menerima pelayanan yang buruk, bahkan hampir pasti mereka pasrah
menerima layanan seadanya. Kenyataan semacam ini terdorong oleh sifatpublic goods menjadi
monopoli pemerintah khususnya dinas/instansi pemerintah daerah dan hampir tidak ada
pembanding dari pihak lain. Praktek semacam ini menciptakan kondisi yang merendahkan posisi
tawar dari masyarakat sebagai penggunan jasa pelayanan dari pemerintah, sehingga memaksa
masyarakat mau tidak mau menerima dan menikmati pelayanan yang kurang memadai tanpa
protes. Satu hal yang belakangan ini sering dipermasalahkan adalah dalam bidang publik service
(Pelayanan Umum), terutama dalam hal kualitas atau mutu pelayanan aparatur pemerintah
kepada masyarakat.
LANJUTAN…
Pemerintah sebagai service provider (Penyedia Jasa) bagi masyarakat dituntut untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas. Apalagi pada era otonomi daerah, kulitas dari
pelayanan aparatur pemerintah akan semakin ditantang untuk optimal dan mampu menjawab
tuntutan yang semakin tinggi dari masyarakat, baik dari segi kulitas maupun dari segi kuantitas
pelayanan. Di negara-negara berkembang dapat kita lihat mutu pelayanan publik merupakan
masalah yang sering muncul, karena pada negara berkembang umumnya permintaan akan
pelayanan jauh melebihi kemampuan pemerintah untuk memenuhinya sehingga pelayanan yang
diberikan pemerintah kepada masyarakat kurang terpenuhi baik dilihat dari segi kulitas maupun
kuantitas.
Kualitas pada dasarnya merupakan kata yang menyandang arti relative karena bersifat
abstrak, kualitas dapat digunakan untuk menilai atau menentukan tingkat penyesuaian suatu
hal terhadap persyaratan atau spesifikasinya. Bila persyaratan atau spesifikasi itu terpenuhi
berarti kualitas sesuatu hal yang dimaksud dapat dikatakan baik, sebaliknya jika persyaratan
tidak terpenuhi maka dpat dikatakan tidak baik. Untuk menetukan kualitas diperlukan indikator.
Karena spesifikasi yang merupakan indicator harus dirancang berarti kualitas secara tidak
langsung merupakan hasil rancangan yang tidak tertutup kemungkinan untuk diperbaiki atau di
tingkatkan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Pengertian Administrasi
Menurut Lurher Gulick, administration has to do with getting things done, with the
accomplistment of defined objectives.
Jadi menurut Gulick administrasi berkenaan dengan penyelesaian hal apa yang
hendak dikerjakan, dengan tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Menurut
Sondang P.Siagian, administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan-
keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilaksanakan oleh dua
orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Istilah lain yang sejenis dengan pelayanan adalah pengabdian dan pengayoman. Dari
seorang administrator diharapkan akan tercermin sifat-sifat memberikan pelayanan publik,
pengabdian kepada kepentingan umum dan memberikan pengayoman kepada masyarakat
lemah dan kecil. Administrator lebih menekankan pada mendahulukan kepentingan
masyarakat/umum dan memberikan servis kepada masyarakat dibandingakan lebih
mendahulukan kepentingan sendiri.
Pelayanan publik menurut Sinambela (2005:5) adalah sebagai setiap kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang
menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun
hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.
Pelayanan publik menurut kepmen PAN Nomor 25 Tahun 2004 adalah segala kegiatan
pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima layanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Sedangkan kepmen PAN Nomor 58 Tahun 2002 mengelompokan tiga
jenis pelayanan dari instansi pemerintah serta BUMN/BUMD, yaitu :
LANJUTAN…
1. Pelayanan Administratif
Jenis pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa pencatatan, penelitian,
pengambilan keputusan, dokumentasi dan kegiatan tata usaha yang secara keselurahan
menghasilkan produk akhir berupa dokumen, misalnya jenis pelayanan sertifikat tanah,
pelayanan, IMB, pelayanan administrasi kependudukan.
2. Pelayanan Barang
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan yang berupa penyediaan dan atau
pengolahan bahan berwujud fisik termasuk distribusi dan penyampaiannya kepada
konsumen langsung dalam suatu sistem. Misalnya jenis pelayanan listrik, pelayanan air
bersih, pelayanan telepon.
3. Pelayanan Jasa
Pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan berupa sarana dan prasarana seta
penunjangnya. Misalnya pelayanan angkutan darat, laut, udara, pelayanan kesehatan,
pelayanan perbankan, pelayanan pos.
Dari beberapa pengertian pelayanan dan pelayanan publik yang telah diuraikan,
pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang
atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu,
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk member
kepuasan kepada penerima pelayanan.
LANJUTAN…
Pelayanan publik yang harus diberikan oleh pemerintah dapat diklasifikasikan ke dalam
dua kategori utama, yaitu: pelayanan kebutuhan dasar dan pelayanan umum. Mahmudi
(2005:205-210).