Anda di halaman 1dari 37

by lenovo

Bagaimana ciri nyamuk


Aedes aegypti???
Warna hitam dengan belang-belang putih. Biasa
menghisap darah pada pagi sampai sore hari. Mampu
terbang sampai 100 meter
Berkembang biak di tempat penampungan air yang tidak
berhubungan langsung dengan tanah : misalnya di bak
mandi, vas bunga, kaleng dll
Tempat hinggap yang disukai adalah di tempat yg agak
gelap dan lembab, misalnya di pakaian yg digantung dan
korden
DAUR HIDUP NYAMUK AEDES AEGYPTY
Dari telur sampai nyamuk Tiap 2 hari nyamuk dewasa
dewasa 7 – 10 hari membutuhkan darah untuk
bertelur

Umur nyamuk dewasa


betina dapat mencapai
2 – 3 bulan
Telur sangat kecil (0,7 mm),
warna hitam, tahan sampai 6
bulan di tempat kering

Jentik nyamuk berukuran


0,5-1 cm, selalu bergerak
aktif
 Diawali dengan :

* Demam yang tinggi


* Penderita tampak lemah
* Nyeri di daerah lambung

 Pada hari-hari berikutnya :

* Dingin pada ujung-ujung tangan dan jari kaki


* Bintik-bintik merah dikulit
* Mimisan (Hidung Berdarah)
* Gusi berdarah

 Apabila penyakitnya semakin parah diikuti dengan gejala-gejala :

* Muntah darah
* Berak darah
* Gelisah dan keringat dingin
* Pingsan
Apa yang harus dilakukan
bila ada penderita DBD??
1. Memberi minum sebanyak mungkin
2. Kompres dengan air hangat
3. Beri obat turun panas
4. Selanjutnya bawa ke dokter/Puskesmas
terdekat, bila diduga terserang Demam Berdarah
kirim ke Rumah Sakit
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah
DBD??
1. Mekanis

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),


pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat
perkembangbiakan nyamuk hasil samping
kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah
Contoh : 3M Plus
Larvasiding

3M Ikanisasi Obat Nyamuk Semprot


Obat Nyamuk Gosok

plus
Pencahayaan
Ventilasi

Kasa
 Plus menghindari gigitan nyamuk yaitu:
Menggunakan kelambu ketika tidur
Mamakai obat yang dapat mencegah
gigitan nyamuk
Menghindari kebiasaan menggantung
pakaian di dalam kamar
Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi
yang memadai
Memperbaiki saluran dan talang air yang
rusak
Menaburkan bubuk pembunuh jentik di
tempat yang sulit di kuras
2. Biologis

Pengendalian biologis antara lain dengan


menggunakan ikan pemakan
jentik (ikan adu/ikan cupang).
3. Kimiawi

- Pengasapan/fogging (dengan menggunakan


malathion dan fenthion)
- Memberikan bubuk abate (temephos) pada
tempat-tempat penampungan air
Melakukan Fogging (Pengasapan)
 Pengasapan bukan langkah terbaik. Cara ini hanya
efektif untuk 2-3 hari.
 Hanya membunuh nyamuk dewasa sedangkan
siklus hidup nyamuk tetap berlangsung.
Abatesasi
 Untuk tempat-tempat air yang tidak
mungkin atau sulit dikuras.
 1 gram bubuk abate untuk 10 liter air
selama 3 bulan
 Jangan tabur ditempat yang
memungkinan untuk terminum

Anda mungkin juga menyukai