Anda di halaman 1dari 11

‫ِبــسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫آعلم أنّ من أعظم نواقض اإلسالم عشرة‬:

Beliau mengatakan :

“ketahuilah sesungguhnya termasuk Nawāqidhul Islām (pembatal-pembatal keIslaman) yang paling


besar ada 10.“

’ilam ‫ آعلم‬artinya adalah ketahuilah. Dan kalimat ini digunakan oleh orang arab untuk memberi tahu
bahwasanya apa yang akan dia katakan adalah sesuatu yang penting. Dia mengatakan kepada orang
yang diajak bicara ‫ آعلم‬ketahuilah, supaya orang yang mendengar yang diajak bicara memperhatikan
& dia sadar bahwasanya dia akan mendengar sesuatu yang sangat penting, sehingga dia mengatakan
‫ آعلم‬ketahuilah, karena Allāh menggunakan kalimat ini didalam Al-Qur’an_, diantaranya adalah :

Firman Allāh

َ ‫… َفاعْ لَ ْم أَ َّن ُه اَل إِ ٰلَ َه إِاَّل هَّللا ُ َواسْ َت ْغفِرْ لِ َذ ْن ِب‬


‫ك‬

[QS Muhammad 19]

“ketahuilah bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allāh“

Digunakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla didalam Al-Qur’an menggunakan kalimat ‫ َفاعْ لَ ْم‬untuk
menunjukkan setelahnya adalah perkara yang besar yang hendaknya kita seksama didalam
mendengarkan perkara yang besar tersebut.

‫أنّ *من أعظم* نواقض اإلسالم‬

Diantara pembatal-pembatal keIslaman yang besar ‫ عشرة‬ada sepuluh.

Ucapan beliau ‫ من أعظم‬diantara yang paling besar menunjukkan bahwasanya disana sebenarnya
banyak pembatal-pembatal keIslaman, akan tetapi yang paling besar / yang paling penting / yang
sering terjadi adalah sepuluh perkara sepuluh pembatal yang akan beliau disebutkan, dan
sebenarnya pembatal-pembatal keIslaman banyak bukan hanya terbatas pada apa yang akan beliau
sebutkan. Bahkan disana ada sebagian ulama yang menghitung sampai 400 pembatal, tapi disini
beliau rahimahullah menyebutkan 10 dan ini adalah yang paling besar /yang paling penting. ① Al-
awalu yang pertama kata beliau

‫ الشرك في عبادة هللا تعالى‬:*‫االول‬


”Syirik didalam beribadah kepada Allāh Ta’āla“

`‫ ؛ والدليل قوله تعالى‬:

َ ِ‫ُون ٰ َذل‬
‫ك لِ َمنْ َي َشا ُء‬ َ ‫ۚ إِنَّ هَّللا َ اَل َي ْغفِ ُر أَنْ ُي ْش َر‬
َ ‫ك ِب ِه َو َي ْغفِ ُر َما د‬

[QS An-Nisa’ 48]

‫ أو القبر‬،‫ الذبح لغير هللا؛ كمن يذبح للجن‬: ‫ومـنه‬

Dalilnya Adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla:

“sesungguhnya Allāh tidak mengampuni dosa syirik & masih mengampuni dosa yang lain bagi siapa
yang dikehendaki “

Diantara contoh nya

‫ أو القبر‬،‫ الذبح لغير هللا؛ كمن يذبح للجن‬: ‫ومـنه‬

Adalah menyembelih untuk selain Allāh, seperti orang yang menyembelih untuk jin atau untuk
kuburan.

Ini adalah pembatal keIslaman yang pertama beliau sebutkan secara ringkas dengan menyebutkan
salah satu diantara dalilnya ‫ األول‬yang pertama adalah syirik didalam beribadah kepada Allāh. Kenapa
beliau disini menyebutkan syirik pada nomor yang pertama?

Karena syirik adalah Dosa yang paling besar.

Tidak ada dosa yang Allāh dimaksiati dengannya yang lebih besar daripada syirik kepada Allāh
Subhānahu wa Ta’āla. Rasulullãh ‫ ﷺ‬bersabda :

‫أ ُ َن ِّب ُئ ُك ْم ِبأ َ ْك َب ِر ْال َك َبائ ِِر ؟‬

“maukah aku kabarkan kepada kalian ‫* أَ ْك َب ِر ْال َك َبائ ِ ِِر‬dosa² besar yang paling besar”Lebih besar dari
berzina, lebih besar dari membunuh. Seandainya seseorang berzina 1000 kali & membunuh 1000
kali, maka dosa syirik ini lebih besar dari pada dosa tersebut. Akbarul kabair ‫ أَ ْك َب ِر ْال َك َبائ ِِر‬kata Rasulullãh
‫ ﷺ‬ini adalah Dosa yang paling besar tidak ada dosa yang lebih besar daripada syirik.*
Kemudian beliau mengatakan

‫هلل‬ ُ ‫اإل ْش َرا‬


ِ ‫ك ِبا‬ ِ

Diantaranya yang pertama yang paling besar adalah ”menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla”

Di dalam hadits yang lain beliau ditanya oleh sebagian shahabat

ِ ‫ب أَعْ َظ ُم عِ ْن َد‬
‫هللا ؟‬ َّ ُّ‫أَي‬: ‫يا رسول هللا‬
ِ ‫الذ ْن‬

“Ya Rasulullãh, Dosa apa yang paling besar disisi Allāh?”

Dosa yang paling besar disisi Allāh, apakah dosa tersebut? Beliau bertanya kepada Rasulullãh
‫ﷺ‬, maka Rasulullãh ‫ ﷺ‬mengatakan :

‫أَنْ َتجْ َع َل هّلِل ِ ِن ًّدا َوه َُو َخلَ َقك‬

“Engkau menjadikan sekutu bagi Allāh & engkau tau bahwasanya Dia-lah yang telah menciptakan
dirimu ”

َ ‫أَنْ َتجْ َع َل هّلِل ِ ِن ًّدا َوه َُو َخلَ َق‬.


‫ك‬

” engkau menjadikan sekutu bagi Allāh didalam beribadah kepada-Nya, menyerahkan ibadah kepada
Allāh dan juga menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla ”

‫وهو خلقك‬

” Dan engkau tau bahwasanya Dia (Allāh) Dia-lah yang telah menciptakan dirimu “

Seharusnya orang yang *sadar dan beriman* dengan Rububiah Allāh & beriman bahwasanya _Allāh
yang mencipta, mencipta dia dan orang-orang sebelumnya, menciptakan langit & menciptakan bumi
& menciptakan seluruh alam semesta & tidak ada yang melakukan itu semua kecuali Allāh,_
*seharusnya* orang yang demikian hanya menyerahkan ibadah nya kepada *Allāh Subhānahu wa
Ta’āla.* Ini adalah tuntutan keimanan dia, tuntutan keimanan dia *_bahwasanya Allāh satu –
satunya yang mencipta._* Hendaklah dia hanya menyembah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla

ُ‫ۚ ٰ َذلِ ُك ُم هَّللا ُ َر ُّب ُك ْم ۖ اَل إِ ٰلَ َه إِاَّل ه َُو ۖ َخال ُِق ُك ِّل َشيْ ٍء َفاعْ ُبدُوه‬..

[Surat Al-An’am 102]

”itulah Rabb kalian yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, ْ‫ َخال ُِق ُك ِّل َشي‬Dia lah
yang menciptakan segala sesuatu – ُ‫ – َفاعْ ُبدُوه‬maka hendaklah kalian menyembahNya “

َ ‫َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ اعْ ُبدُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَ َق ُك ْم َوالَّذ‬
َ ُ‫ِين مِنْ َق ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬
‫ون‬

[QS Al-Baqarah 21] ” wahai manusia sembahlah Rabb kalian – ‫ – اعْ ُبدُوا َر َّب ُكم‬sembahlah Rabb kalian,_

_Siapa Rabb kalian?

َ ُ‫ِين مِنْ َق ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬


‫ون‬ َ ‫الَّذِي َخلَ َق ُك ْم َوالَّذ‬

”Rabb kalian yang berhak untuk disembah adalah yang menciptakan kalian & menciptakan orang-
orang sebelum kalian supaya kalian bertakwa “Inilah Dzat yang berhak untuk disembah, yang
mencipta, adapun yang tidak mencipta, seekor lalat pun dia tidak bisa mencipta maka bagaimana dia
berhak untuk disembah.

َ ‫أَنْ َتجْ َع َل هّلِل ِ ِن ًّدا َوه َُو َخلَ َق‬


‫ك‬

Dosa yang paling besar adalah engkau menyekutukan atau menjadikan sekutu bagi Allāh, sedangkan
engkau tahu bahwasanya Allāh yang telah menciptakan kamu.Oleh karena itu disini beliau
menyebutkan pada nomor yang pertama.

ilmiyyah.com

Main Menu

Home > Silsilah Aqidah > Nawaqidhul Islam > Halaqah 09 – Penjelasan Kaidah Yang Pertama Bagian 2

Halaqah 09 – Penjelasan Kaidah Yang Pertama Bagian 2

🌍 HSI AbdullahRoy

👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A


📗 Silsilah Nawaqidhul Islam

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬


‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Didalam Al-Quran Allah Subhanahu wa Ta’ala, ketika menyebutkan perkara² yg diharamkan pertama
kali yang Allāh sebutkan adalah masalah Syirik kepada Allāh Subhānahu wa Ta’ala

‫ۖ قُ ْل َت َعالَ ْوا أَ ْت ُل َما َحرَّ َم َر ُّب ُك ْم َعلَ ْي ُك ْم ۖ أَاَّل ُت ْش ِر ُكوا ِب ِه َش ْي ًئا‬

[QS Al-An’am 151]

”Katakanlah wahai Muhammad -wahai orang-orang musyrikin kemarilah kalian aku bacakan kepada
kalian perkara yang diharamkan Rabb kalian yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Karena orang-orang musyrikin mereka sangat berdusta atas nama Allah subhanahu wa Ta’ala .
Mengharamkan sesuatu yang dihalalkan.

Maka Allah berkata kepada Nabi-Nya

”Katakanlah wahai Muhammad” -wahai orang-orang musyrikin kemarilah kalian aku bacakan kepada
kalian perkara2 yang diharamkan Rabb kalian yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala”

‫أَاَّل ُت ْش ِر ُكوا ِب ِه َش ْي ًئا‬

Supaya kalian tidak menyekutukan Allah sedikitpun.

Disebutkan disini yang pertama kali yaitu masalah Syirik

Dan Allah Subhānahu wa Ta’ala ketika menyebutkan tentang hak-hak yang 10 didalam surat An-Nisa,
Hak yang pertam yang Allah sebutkan adalah hak untuk Allah Subhānahu wa Ta’ala, sebelum hak
yang lain

‫ب‬
ِ ‫ب َوالصَّا ِح‬ ِ ‫ار ْال ُج ُن‬
ِ ‫ار ذِي ْالقُرْ َبى َو ْال َج‬ ِ ‫ِين َو ْال َج‬ ِ ‫َواعْ ُبدُوا هَّللا َ َوال ُت ْش ِر ُكوا ِب ِه َش ْي ًئا َو ِب ْال َوالِدَ ي‬
ِ ‫ْن إِحْ َسا ًنا َو ِبذِي ْالقُرْ َبى َو ْال َي َتا َمى َو ْال َم َساك‬
‫ت أَ ْي َما ُن ُك ْم‬
ْ ‫يل َو َما َملَ َك‬ ِ ‫ْن الس َِّب‬
ِ ‫ب َواب‬ِ ‫… ِب ْال َج ْن‬

[QS An-Nisa 36]


Disebutkan didalam ayat ini 10 hak, “`hak untuk Allah , hak untuk keluarga, hak untuk orang miskin,
anak yatim, seorang yg musafir, seorang tetangga. Yang pertama kali adalah untuk Allah Subhanahu
wa Ta’ala.“`

‫َواعْ ُبدُوا هَّللا َ َوال ُت ْش ِر ُكوا ِب ِه َش ْي ًئا‬

”Hendaklah kalian menyembah kepada Allah”

‫َوال ُت ْش ِر ُكوا ِب ِه َش ْي ًئا‬

”Dan janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun”.

Sehingga tidak heran disini, mualif/pengarang menjadikan yang nomor satu adalah

‫الشرك في عبادة هللا تعالى‬

Pembatal keIslaman yang pertama adalah syirik didalam beribadah kepada Allah.

“`Kenapa bisa menjadi pembatal?“`

Karena Orang yang mengucapkan:

ُ ‫ال ْش َهدُوا أَنْ اَل إِلَ َه إِاَّل هَّللا‬

”Asyhadu an Lā ilāha illallāh”

Maknanya dia telah bersaksi dan berikrar dan bersumpah dan mengatakan kepada orang lain
bahwasanya ”Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah”

ُ ‫اَل إِلَ َه إِاَّل هَّللا‬


‫اَل إِ َل َه‬

Berarti dia telah menafikan/mengingkari ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah

Ketika dia mengucapkan


ُ ‫إِاَّل هَّللا‬

Kecuali Allah berarti dia telah menetapkan bahwasanya Allah sebagai satu-satunya sesembahan.

“`Orang yang mengatakan“`

ُ ‫ال ْش َهدُوا أَنْ اَل إِلَ َه إِاَّل هَّللا‬

”Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah dan berhak diibadahi
kecuali Allah”

Berarti konsekwensinya tidak boleh dia serahkan sebagian ibadah sekecil apapun kepada selain Allah
Subhanahu wa Ta’ala.

Siapapun dia kalau itu selain Allah berarti tidak halal kita serahkan ibadah kepadanya.

Selain Allah mencangkup diantaranya :

“`Jin / pohon / batu atau bahkan nabi sekalipun, dia adalah selain Allah, demikian pula Malaikat dia
adalah selain Allah , selain Allah adalah makhluk dan Al-Kholik hanyalah Allah Subhanahu wa
Ta’ala.“`

Seorang yang mengatakan

ُ ‫ال ْش َهدُوا أَنْ اَل إِلَ َه إِاَّل هَّللا‬

“`Janji dari dia, ikrar dari dia bahwasanya ibadah sekecil apapun tidak akan dia serahkan kepada
selain Allah.“`

Pantang seorang Muslim yang sudah mengatakan

ْ ُ ‫اَل إِلَ َه إِاَّل هَّللا‬

Menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Jika seseorang menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah, baik dengan ucapan lisan atau
dengan perbuatan atau dengan hatinya , karena ini yang namanya ibadah maka akan kita sebutkan
kadang berupa lisan kadang berupa hati kadang berupa perbuatan.

Apabila ibadah tersebut diserahkan kepada selain Allah berarti dia telah membatalkan ucapannya

ُ ‫اَل إِلَ َه إِاَّل هَّللا‬


‫الشرك في عبادة هللا تعالى‬

Menyekutukan didalam beribadah kepada Allah.

Yang dimaksud dengan Iibadah disebutkan oleh para ulama adalah

‫ من األقوال واألعمال الباطنة والظاهرة‬،‫اسم جامع لكل ما يحبه هللا ويرضاه‬،

Apa yang dimaksud ibadah : yang tidak boleh kita serahkan kepada selain Allah, para ulama telah
menerangkan yang dimaksud dengan ibadah adalah:

Seluruh perkara yang dicintai dan yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik berupa ucapan
maupun perbuatan yang dhohir maupun yang batin.

Hendaklah seorang muslim memahami perkara ini jangan sampai dia tidak mengetahui apa makna
ibadah apa perkara yang harus diserahkan kepada Allah yang berupa ibadah dan apa yang tidak
boleh diserahkan kepada selain Allah. Orang yang tidak mengetahui makna ibadah dikhawatirkan dia
akan menyerahkan sebagian ibadah kepada selain Allah, segala sesuatu yang dicintai yang diridhoi
oleh Allah itulah yang dinamakan ibadah.

Dari mana kita tahu bahwa itu sesuatu ucapan atau perbuatan dicintai dan diridhoi oleh Allah, tidak
ada jalan lain kecuali dari kabar yang Allah kabarkan didalam Al-quran atau melewati lisan Rasulullãh
‫ﷺ‬, , sebagai utusan. Itulah sumber dimana kita bisa mengetahui sesuatu itu ibadah atau
tidak, sesuatu itu dicintai oleh Allah.

Kita akan mengetahui disana ibadah berupa ucapan maupun perbuatan yang dicintai dan diridhai
oleh Allāh Subhānahu wa Ta’ala.

Terkadang Allāh Subhānahu wa Ta’ala menyebutkan didalam Al-Quran, Allāh mencintai golongan
fulan

‫وهللا يحب الصابرين‬


”Allāh mencintai orang-orang yang bersabar”

Allāh mengabarkan bahwasanya disini Allāh mencintai orang-orang yang bersabar. Menunjukkan
bahwasanya sabar adalah ibadah, kenapa demikian?

Karena Allāh mengabarkan Allāh mencintai orang-orang yang bersabar.

‫إن هللا يحب المحسنين‬

”sesungguhnya Allāh mencintai orang-orang yang berbuat baik”

Menunjukkan bahwasanya ikhsan / berbuat baik kepada orang lain adalah ibadah, karena dia dicintai
oleh Allāh Subhānahu wa Ta’ala.

Dan Allāh mengabarkan bahwasanya Allāh mencintai orang-orang yang bertaubat kepada-Nya,
menunjukkan bahwasanya Taubat adalah termasuk ibadah.

Dan terkadang Allah mencintai sebuah amalan ataupun ucapan, dari mana kita tahu? Karena
diperintahkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’ala.

Allāh Subhānahu wa Ta’ala mengatakan :

َّ ‫َوأَقِيمُوا ال‬
َّ ‫صاَل َة َوآَ ُتوا‬
‫الز َكا َة‬

”dan hendaklah kalian mendirikan shalat, membayar zakat “

Disini Allāh tidak mengatakan, Allāh mencintai orang-orang yang shalat, tetapi Allāh mengatakan :

َّ ‫َوأَقِيمُوا ال‬
‫صاَل َة‬

” dan hendaklah kalian mendirikan shalat “

Dari mana kita tahu bahwasanya shalat adalah ibadah?

Karena Allāh memerintahkan dan Allāh tidak memerintahkan dengan sesuatu kecuali sesuatu
tersebut dicintai dan diridhai oleh Allāh Subhānahu wa Ta’ala. Berarti kita tahu bahwasanya shalat
adalah ibadah karena ibadah diperintahkan oleh Allāh dan segala sesuatu yang diperintahkan oleh
Allāh berarti itu adalah dicintai oleh Allāh & diridhai, dan kalau dicintai & diridhai berarti dia adalah
ibadah.

Dan terkadang kita mengetahui ketika Allāh Subhānahu wa Ta’ala memuji sebagian orang,
sebagaimana ketika Allāh memuji orang yang menunaikan nazarnya

‫ان َشرُّ هُ مُسْ َتطِ يرً ا‬ َ ُ‫ون ِبال َّن ْذ ِر َو َي َخاف‬


َ ‫ون َي ْومًا َك‬ َ ُ‫يُوف‬

[QS Al-Insan 7]

‫ون ِبال َّن ْذر‬


َ ُ‫يُوف‬

”Allāh memuji orang-orang yang menyempurnakan Nazarnya”

Ketika dia bernazar mewajibkan atas dirinya sesuatu yang sebenarnya tidak wajib, bernazar dengan
ke-Ta’atan, kemudian dia menyempurnakan nazarnya maka ini dipuji oleh Allāh Subhānahu wa
Ta’ala, adapun orang yang tidak menunaikan nazarnya maka ini adalah tercela. Allah Subhānahu wa
Ta’ala memuji, menunjukkan bahwasanya Allāh mencintai perbuatan tersebut

‫اسم جامع لكل ما يحبه هللا ويرضاه‬،

Segala perkara yang dicintai dan diridhai oleh Allāh Subhānahu wa Ta’ala

‫من األقوال واألعمال‬

“`Baik berupa ucapan maupun perbuatan Dzikir kepada Allāh, membaca Al-quran, mengucapkan
tasbih, tahmid, tahlil, shalawat ini semua adalah ibadah yang berupa ucapan dicintai dan diridhai
oleh Allāh Subhānahu wa Ta’ala.

Berupa amalan seperti melakukan shalat, atau amalan harta dia melakukan zakat, bershodaqoh
maka ini adalah berupa amalan“`

‫الظاهرة والباطنة‬

”Yang dhohir maupun yang batin”


Yang dhohir artinya kelihatan oleh orang lain, adapun yang batin apa yang ada di dalam hati
manusia, rasa tawakal kepada Allāh, rasa cinta kepada Allāh, rasa takut kepada Allāh, Al-inabah
kepada Allāh Subhānahu wa Ta’ala. Ini adalah amalan-amalan hati dan semuanya masuk didalam
kategori ibadah.

Semua ibadah tersebut harus diserahkan hanya kepada Allāh tidak boleh sedikitpun / secuil pun
diserahkan kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’ala. Barang siapa yang menyerahkan sebagian
ibadah dari ibadah² tadi kepada selain Allāh maka dia telah masuk didalam

‫الشرك في عبادة هللا‬

Menyekutukan didalam beribadah kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’ala & ini adalah pembatal
ke-Islam-an yang paling besar.

Anda mungkin juga menyukai