Anda di halaman 1dari 33

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN
PADA LANSIA

Retno Indarwati
Keadaan Lansia
• Lansia terlantar th 2000, 15 juta lansia, 21,75%
dan 33,89% dapat dikategorikan telantar dan
rawan telantar (BPS, 2001).

• Data Susenas 2000 ketidak layakan hunian 49


juta rumah tangga (RT) di Indonesia, 9,9 % RT
tinggal di rumah tidak layak huni .

• O/k pendidikan rendah, pengangguran,


kemiskinana.
Prosentase Pendidikan Lansia

6% 7%

17% 44%

26%
Tidak pernah sekolah Belum tamat SD
Tamat SD Tamat SMP
Tamat SMA
Gerontologi
• Pendekatan ilmiah dr berbagai aspek
proses penuaan y.i biologis, psikologis,
sosek, kes,lingk (Depkes RI 2001)
• Ilmu yg mempelajari proses menua &
masalah yg mungkin terjadi pd lansia
(Miller,1990)
Geriatri
• Cabang ilmu dr gerontologi & kedokteran
yg mempelajari kes pd lansia dlm berbagai
aspek y.i promotif, preventif, kuratif,rehab
Pd prinsipnya geriatri mengusahakan
masa tua yg bahagia & berguna
(DepkesRI,2001)
Tujuan pelayanan geriatri
• Mempertahankan derajat kes
• Memelihara kondisi kes dg aktivitas fisik sesuai
kemampuan & aktivitas mental yg mendukung
• Melakukan diagnosis dini scr tepat & memadai
• Melakukan pengobatan yg tepat
• Memelihara kemandirian scr maks
• Tetap memberikan bantuan moril & perhatian
Keperawatan Gerontik
• Kep Geriatri : praktik kep yg berkaitan dg
peny pd proses penuaan
(Lueckenotte,2000)
• Ad. bentuk pelay profesional yg
didasarkan ilmu & kiat kep gerontik yg ber
bentuk biopsikososiokulspiritual yg
komprehensif, ditujukan pd lansia baik
sehat / sakit pd tingk individu, kelg, kelp/
masy (Juniati Sahar, 2000)
Fungsi Perawat Gerontik
(Eliopoulous, 2005)
• Guide person of all aged toward a healthy aging
process
• Eliminate ageism
• Respect the rights of older adults & ensure
others do the same
• Oversee & promote the quality of service
delivery
• Notice & reduce the risks to health & well being
• Teach & support care givers
Lanjutan…
• Open channels for continued growth
• Listen & support
• Offer optimism, encourgement & hope
• Generate, support, use & participate in research
• Implement restorative & rehabilitative
• Coordinated & managed care
• Asses, plan, implement & evaluate
• Link services with needs
Lanjutan…
• Nurture future gerontological nurses for
advancement of the specialty
• Understand the unique physical, emotional,
social & spiritual aspects
• Recognize & encourage the appropriate
management of ethical concern
• Support & comfort through the dying process
• Educate to promote self care & optimal
independence
BATASAN LANSIA
Menurut WHO :
• Usia pertengahan (middle age): 45-59 th
• Lanjut usia (elderly) : 60-74 tahun.
• Lanjut usia tua (old) : 75-90 tahun.
• Usia sangat tua (very old) :> 90 tahun.
UU No.13 th 1998 :
• BAB I psl 1 ayat 2 “Lansia : sso yg mencapai usia 60
tahun keatas”.
Birren & Jenner, 1977
• Usia biologis : menunjuk pd jangka waktu
sso sejak lahirnya berada dlm keadaan
hidup
• Usia psikologis : kemampuan sso u/
menyesuaikan diri pd situasi yg dihadapi
• Usia sosial : peran yg diharapkan / peran
yg diberikan masy pd sso
Klasifikasi lansia
• Pra lansia : 45 – 59thn
• Lansia : > 60 th
• Lansia resti : >60 thn & berpenyakit, >70th
• Lansia potensial : yg masih mampu melkk
pekerjaan/ menghasilkan jasa
• Lansia tdk potensial : yg tdk berdaya
mencari nafkah
A. Fenomena pada Lansia
 Mitos-mitos Lanjut usia & Realita
1. Mitos kedamaian & ketenangan
Lansia bs santai menikmati hasil kerjanya

Namun lansia stress karena kemiskinan & keluhan


penyakit
2. Mitos Konservatisme & kemunduran pandangan
tidak kreatif, menolak inovasi, berorientasi masa silam,
ketinggalan jaman, rindu masa lalu, kembali ke masa
kanak, susah berubah, keras kepala

Tidak semua lansia ; tegar, inovatif serta kreatif


3. Mitos Berpenyakitan

Proses menua disertai penurunan daya tahan tubuh sehingga


rawan penyakit

Penyakit dapat di kontrol & diobati

4. Mitos Senilis
Masa Demensia (pikun)

Cara penyesuaian & pencegahan


5. Mitos ketidakproduktifan
Tidak bekerja, tidak
produktif

Produktivitas mental
& material yang tinggi
Jenis Pelay Kes

1. Peningkatan
kesehatan (health
promotion)
2. Pencegahan
penyakit (Preventif)
3. Mengoptimalkan
fungsi mental
4. Mengatasi
gangguan
kesehatan
Kemunduran dan kelemahan
pada lansia
• Immobility • Impaction
• Instability (falls) • Iatrogenesis
• Intelectual impairment • Insomnia
• Isolation • Impairment of :
• Incontinence vision, hearing, taste,
• Impotence smell, communication
• Immuno-deficiency convalescence, skin
• Infection integrity
• Malnutrition
Perbedaan penderita geriatrik dg
populasi lain
• Terjadi berbagai perub yg tdk diseb peny
• Terjadi akumulasi proses patologik kronik
yg bersifat degeneratif
• Sos ek yg tdk mendukung
• Penyakit iatrogenik
• Penyakit/episode akut baik fisik/psiko
(Brocklehurst & Allen,1987)
Tingkatan penyakit

 Disease : dx peny pd penderita


 Impairment : gangg dr organ akibat peny
 Disability : akibat obyektif pd kemampuan
fungsional
 Handicap : akibat sosial dr peny
PEMBINAAN KESEHATAN PADA
lansia DI INDONESIA

Sasaran pembinaan :
1. Pembinaan secara langsung
a. Kelompok prasenilis 45-59 th
b. Kelompok lansia 60-69 th
c. Kelompok lansia risiko tinggi :> 70 th /
˃ 60 tahun terdapat masalah kes
2. Sasaran tidak langsung

 Keluarga dimana lansia berada


 Masyarakat di lingkungan lansia
 Organisasi sosial yang bergerak di dalam
pembinaan kesehatan lansia
 Petugas kesehatan
 Masyarakat luas
STRATEGI PEMBINAAN KESEHATAN LANSIA
DI PUSKESMAS

 Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan dalam


perencanaan Puskesmas

 Menyesuaikan pengorganisasian dan pelaksanaan


pembinaan kesehatan lansia

 Melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya


kesehatan lansia sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
setempat

 Mendorong terwujudnya PSM khususnya dalam


pembinaan lansia melalui LSM, PKK dan Organisasi sosial
lainnya
Pelayanan Lansia di PSTW

A. Sasaran Pelayanan :
1. Lansia ;
1. Berusia 60 th keatas
2. Tidak berdaya mencari nafkah sendiri
3. Tidak mempunyai keluarga dan atau
memiliki keluarga tapi tidak mampu
memelihara orang tuanya yg lansia
2. Keluarga
3. Masyarakat
4. Instansi terkait ; Depag, Dinkes, Pemda, dll
Dukungan Sosial

Konsep dukungan 
sosial melibatkan
komunikasi dan
reaksi
Bentuk Dukungan Sosial
1. Informatif
Bantuan informasi yg disediakan agar dapat
digunakan dalam menanggulangi masalah

2. Perhatian emosional
Setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksi dari orang lain serupa
simpati, empati, cinta, kepercayaan

3. Bantuan instrumental
Bantuan bentuk ini untuk mempermudah seseorang dalam melakukan
aktifitasnya

4. Penilaian
Bentuk penghargaan yg diberikan berdasarkan kondisi yg sebenarnya
Komponen dukungan sosial
• Kerekatan Emosional ; memungkinkan sso
memperoleh kedekatan emosional shg
menimbulkan rasa aman bagi lansia.

• Sumber dukungan sosial:pasangan hidup/


anggota keluarga/teman /famili yg akrab
Lanjutan
• Adanya Pengakuan; lansia mendapat
pengakuan atas kemampuan & keahliannya

• Berasal dari keluarga atau lembaga/instansi
atau perusahaan/organisasi dimana sang
lansia pernah bekerja.

• Uang pensiun, undangan


Lanjutan
• Integrasi sosial ;memungkinkan lansia u/
memperoleh perasaan memiliki suatu kelompok yg
memungkinkannya u/ membagi minat, perhatian
serta melakukan kegiatan yg sifatnya rekreatif scr
bersama-sama.

• Adanya kepedulian o/ masy u/ mengorganisasi lansia


& mlk kegiatan bersama tanpa ada pamrih
Lanjutan

 Ketergantungan yg dpt diandalkan; lansia


mendapat dukungan sosial berupa jaminan bhw ada
org yg dpt diandalkan bantuannya

 Berasal dari keluarga, bagi lansia di panti : petugas


panti, perawat
Lanjutan

 Bimbingan ;adanya hub kerja/ sosial yg


memungkinkan lansia mendapatkan informasi,
saran yg diperlukan dalam memenuhi kebutuhan

 Bersumber dari guru, alim ulama, pamong dalam


masyarakat, figur yang dituakan.
Lanjutan

o Kesempatan u/ mengasuh; perasaan dibutuhkan


o/ orla,

o Sumber dukungan sosial ini ad keturunan &


pasangan hidup.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai