Presentation 1
Presentation 1
Eluen 1 2 3
dimasukan
Eluen dalam chamber
dan dimasukan
kertas saring
Selisih RF
Kode Warna Visual Warna Bercak Rf Sampel
baku
Sampel merah Merah Merah tua 0,60
Baku eritrosin Merah Merah muda 0,68 0,08
Baku ponceau 4R Merah Merah tua 0,61 0,01
Baku carmoisin Merah Merah ungu 0,68 0,08
Sampel kuning Kuning Kuning 0,49
Baku sunset
Orange Orange 0,80 0,31
yellow
Baku tartrazin Kuning Kuning 0,51 0,02
Baku quinelin Kuning Kuning muda 0,96 0,47
Sampel hijau Hijau Kuning 0,49
Biru 0,95
Baku tartrazin Kuning Kuning 0,54 0,05
Baku biru berlian Biru Biru 0,96 0,01
Sampel yang diuji dalam penelitian ini adalah krupuk rengginang
dengan variasi beberapa warna yaitu krupuk rengginang warna
merah, warna kuning dan warna hijau.
Uji menggunakan eluen 1 menunjukkan bahwa sampel merah dengan
baku ponceau 4R menunjukkan selisih nilai Rf ≤ 0,2 yaitu sebesar
0,03.
Uji menggunakan eluen 2 menunjukkan bahwa sampel merah dengan
baku ponceau 4R menunjukkan selisih nilai Rf ≤ 0,2 yaitu sebesar
0,10.
Uji menggunakan eluen 3 menunjukkan bahwa sampel merah dengan
baku eritrosin, ponceau 4R dan carmosin menunjukkan selisih nilai Rf
≤ 0,2 yaitu sebesar 0,08; 0,01 dan 0,08. Tetapi, jika dibandingkan
dengan hasil warna bercak noda ponceau 4R, warna bercaknya sama.
Sampel merah positif mengandung baku ponceau 4R.
• Pada sampel kuning dengan uji menggunakan eluen 1
menunjukkan bahwa sampel merah dengan baku tartrazin
menunjukkan selisih nilai Rf ≤ 0,2 yaitu sebesar 0,05.
• Uji menggunakan eluen 2 menunjukkan bahwa sampel
kuning dengan baku tartrazin dan quinelin menunjukkan
selisih nilai Rf ≤ 0,2 yaitu sebesar 0,05 dan 0,01.
• Uji menggunakan eluen 3 menunjukkan bahwa sampel
kuning dengan baku tartrazin menunjukkan selisih nilai Rf
≤ 0,2 yaitu sebesar 0,02. Jika dibandingkan dengan hasil
warna bercak noda tartrazin, warna bercaknya sama. Sampel
kuning positif mengandung baku tartrazin.
Pada sampel hijau dengan uji menggunakan eluen 1 menunjukkan
bahwa sampel hijau dengan baku tartrazin dan biru berlian
menunjukkan selisih nilai Rf ≤ 0,2 yaitu sebesar 0,04 pada bercak
noda kuning dan 0,03 pada bercak noda biru.
Uji menggunakan eluen 2 menunjukkan bahwa sampel hijau
dengan baku tartrazin dan biru berlian menunjukkan selisih nilai
Rf ≤ 0,2 yaitu sebesar 0,09 pada bercak noda kuning dan 0,05 pada
bercak noda biru.
Uji menggunakan eluen 3 menunjukkan bahwa sampel hijau dengan
baku tartrazin dan biru berlian menunjukkan selisih nilai Rf ≤ 0,2
yaitu sebesar 0,05 pada bercak noda kuning dan 0,01 pada bercak
noda biru. Sampel biru mengandung baku tartrazin dan biru berlian
karena nilai Rf ≤ 0,2.
Pewarna sintetis yang terdapat dalam sampel krupuk renngginang
merupakan pewarna sintetis yang diizinkan untuk makanan sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Per/Menkes/IX/88 diantaranya
ponceau 4R, tartrazin, dan biru berlian.
Meskipun merupakan pewarna yang diizinkan penggunaannya untuk
makanan menurut Permenkes RI No722/Menkes/Per/IX/88, namun
prinsip penggunaannya tetap dalam jumlah yang tidak melebihi
keperluan.
Untuk tartrazin jumlah pemakaian yang diperbolehkan berkisar antara 18–
300 mg/kg, ponceau 4R berkisar antara 30–300 mg/kg, sedangkan untuk
biru berlian berkisar antara 100-300 mg/kg (SNI01-0222-1995).
KESIMPULAN
Hidayat, N., dan Elfi, A.S., 2006, Membuat Pewarna Alami. Trubus Agrisarana,
Surabaya
Daftar Pustaka
Susilo, Jatmiko., Agitya Resti Erwiyani., dan
Lelie Amaliatusshaleha. Identifikasi Pewarna
Sintesis Pada Krupuk Rengginang Secara
Kromatografi Kertas.