Anda di halaman 1dari 9

KIMIA ANALISIS

Kelas : 2A Farmasi
Kelompok 5 :
1. Ditha Rizqi Aulia Utami 31119024
2. Rika Merida 31119026
3. Riyan Aryanti 31119036
4. Fatwa Rachmawan 31119205
Kromatografi Lapis Tipis
Dasar Teori
01 Definisi, Tujuan, Prinsip

02 Contoh Aplikasi Dalam


Penelitian

03 Prosedur Kerja

04 Contoh Soal Perhitungan dan


Reaksinya
1. Dasar Teori
Definisi Tujuan Prinsip
Kromatografi adalah suatu teknik Tujuan dilakukannya Prinsip kerjanya memisahkan
pemisahan molekul berdasarkan kromatografi lapis tipis adalah sampel berdasarkan perbedaan
perbedaan fase gerak dan fase diam untuk melakukan pemisahan kepolaran antara sampel dengan
untuk memisahkan komponen (berupa komponen kimia dengan metode pelarut yang digunakan.
molekul) yang berada pada larutan. kromatografi lapis tipis dan
Kromatografi lapis tipis merupakan menentukan nilai rf dari noda
salah satu analisis kualitatif dari suatu yang terpecah. Menentukan
sampel berdasarkan perbedaan banyaknya komponen senyawa,
kepolaran. KLT juga merupakan salah identifikasi senyawa, menentukan
satu metode pemisahan komponen efektifitas pemurnian, memantau
menggunakan fasa diam berupa plat berawalnya suatu reaksi.
dengan lapisan bahan adsorben inert.
KLT adalah salah satu jenis
kromatografi analitik yang sering
digunakan untuk identifikasi awal
karena banyak keuntungan
menggunakan KLT
2. Contoh Aplikasi Dalam Penelitian
Kromatografi lapisan tipis dapat digunakan untuk memonitor pergerakan reaksi,
mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan menentukan
kemurnian bahan. Contoh penggunaan aplikasi ini antara lain:
analisis seramida dan asam lemak, deteksi pestisida dan insektisida dalam air
dan makanan, analisisi komposisi zat warna serat dalam bidang forensik,
penentuan kemurnian radiokimia dalam bidang radiofarmasi, atau
identifikasi tanaman obat dan konstituennya. Dalam kimia organik, reaksi
dimonitor secara kualitatif menggunakan KLT. Noda sampel dalam tabung
kapiler ditotolkan pada pelat: noda bahan awal, noda dari hasil reaksi, dan
persilangan noda keduanya. Pelat KLT kecil (3 x 7 cm) hanya memerlukan
waktu beberapa menit untuk mengelusinya. Analisisnya bersifat kualitatif, dan
akan menunjukkan kapan bahan awal menghilang, yaitu reaksi telah selesai
sempurna. Sayangnya, KLT pada reaksi temperatur rendah dapat memberikan
hasil yang menyesatkan, karena sampel dihangatkan pada temperatur kamar di
dalam kapiler, yang dapat mengganggu reaksi-sampel hangat yang dianalisis
dengan KLT tidak sama dengan apa yang terjadi dalam labu kimia
bertemperatur rendah. Contoh reaksi yang demikian adalah
reduksi DIBALH ester menjadi aldehida. Dalam suatu penelitian, KLT telah
diaplikasikan dalam screening reaksi organik, misalnya dalam fine
tuning sintesis BINAP dari 2-naftol. Dalam metode ini, alkohol dan larutan
katalis (misalnya besi(III) klorida) diletakkan terpisah pada baseline, kemudian
direaksikan dan dianalisis.
3. Prosedur Kerja
1. Siapkanperalatan.
2. Siapkan plate KLT (Gelas, PlastikLogam).
3. Buatjarakpenotolandaribatasbawah plate.
4. Buatjarakrambat (aluasi).
5. Totolkan sample danbahanpembandingpada plate.
6. Masukkanpelarut (eluen) kedalam chamber.
7. Lakukaneluasisampaibatas yang di inginkan.
8. Angkatdankeringkan.
9. Identifikasi sample danbahanpembandingdengansinar
UV/direaksikandenganbahankimia.
10. Hitungnilai Rf.
3. Contoh Soal Perhitungan
Tetukan uji KLT sepidol warna biru dan hitam dan tentukan hasil warna noda, jarak noda ,jarak eluen
dan hitung.
Data pengamatandanperhitungan
Sampel Warna Noda Jarak Noda Jarak Eluen

Sepidol warna Hitam ke ungu 4 4,7

Biru Hitam ke biru 4,2 4,7

Hitam Hitam ke orannge 4,4 4,7

Hitam berubah warna menjadi ungu,biru dan orange

=
4. Contoh Soal Perhitungann
Sepidol warna hitam Sepidol warna biru berubah menjadi warna ungu dan hijau

1. Hitam ke ungu 1. Biru ke ungu

= 0,05 cm = 0,87 cm

2. Hitam ke biru 2. Biru ke hijau

= 0,89 cm = 0,95 cm

3. Hitam ke orange

= 0,93 cm
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai