Anda di halaman 1dari 2

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar asam suatu zat dengan

menggunakan zat lain yang sudah diketahui kensentrasinya. Bila sebgai titran digunakan
larutan baku asam,maka penetepan tersebut dinamakan asidimetri, sedangkan apabila
larutan bakunya sg titran adalah larutan baku basa, maka penetapan tersebut dinamakan
alkalimetri. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut dengan titran. Titran
ditambahkan sedikit demi sedikit pada titrar (larutan yang dititrasi) samapai terjadi terjadi
perubahan warna indikator baik titrat maupun titran biasanya berupa larutan. Saat terjadi
perubahan warna indikator maka titrasi dihentikan . saat terjadi perubahan warna indikator
dan titrasi diakhiri disebut dengan titik akhir titrasi.
Pada perobaan ini dibahas tentang bagaimana suatu senyawa dapat dihitung kadarnya
dengan mengunakan metode asidimetri. Pada perobaan titrasi asam basa asidimetri yaitu
pembakuan larutan standar !l dengan menggunkan natrium karbonat "#a$o% sebagai
baku primer dan penetapan kadar #ho%. Pada perobaan ini mengunakan indikator metil
merah saat pembakuan maupun penetpan kadar karena perubhan warnanya yang jelas
yaitu pada tirasi asidimetri warnaya dri tdak berwrna menjadi merah muda yang mempunyai
trayek p! dari &,$ ' (,$ .
Sebelum melakukan penetapan kadar natrium bikarbonat seara asidimetri terlebih dahulu
dilakukan pembakuan menggunakan larutan baku primer natrium karbonat untuk
mengetahui normalitas asam klorida sbg larutan baku sekunder. Pembakuan !l dilakukan
dengan menimbang ),*++( g natrium karbonat dengan melarutkannya kedalam beker glass
kurang lebih *+ ml , kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang bersi $*ml , dan
kook seara memutar hingga larut sempurna setelah larut sempurna dititrai langsug
dengan hl +,) # menggunakan )+ tetes indikator metil merah tujuannya untuk menirasi !l
maka mash dapat ditera dan menghasil kan titik eki,alen hugga warnanya dari tidak
berwarna menjadi warna merah muda.
Pada saat titrasi berlangsung digunakan alat bantu kertas putih sebagai alas, kertas putih
ditaruh di bawah erlenmeyer yang berisi natrium karbonat ber-ungsi untuk mempermudah
untuk mengamati prubahan warna yang terjadi yaitu dari tidak berwarna menjadi merah
muda. .ertas putih ini sengaja digunakan agar perobaan lebih tepat dan dapat seger
dihentikan titrasinya ketika tepat pada titik akhir titasi. /ilakukan setengah tetes jika pada
analit sudah mulai memperlihatkan perubahan warna dari yang masih samar kemudian
hilang agr ,olume yang terbaa diburet merupakan ,olume titran yang sesungguhnya. /ari
hasil pembakuan diperoleh normalitas dari na$o% sebesar ), ))+ #. 0eaksi yang terjadi
pada pembakuan hl dengan natrium karbonat adalah sebagai berkut 1 ..............
Praktikum selanjutnya dilakukan penetapan kadar natrium bikarbonat dengan larutan baku
sekunder hl. #atrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus naho%. /alam
penyebutannya kerap disingkt menjadi binat. senywa ini disebut juga baking soda (soda
kue )sodium bikarbornat, natrium hidrogen karbonat, dan lain lain. Senyawa ini merupakan
kristal yang sering terdapat dalambentuk serbuk, natrium bikarbonat larut dalam air. #atrium
bikarbonat yang digunakan dalam perobaan ini sebanyak %,++$ g sampel ditimbang
dengan seksama menggunakan timbangan analitik. .emudian dilarutkan dalam *+ ml
a2uades pada beker glass kemudian tuangkan karutan ke labu ukur )++ ml , selanjutnya
ambil $* ml larutan tersebut dengan pipet ,olume dan masukkan ke dalam erlenmeyer untuk
kemudian dititrasi dengan !l yang yang sudah dibakukan dengan menambahkan )+ tetes
indikator metil merah hingga menapai titik akhir titrasi yaitu pada saat larutan berubah wrna
dari yang semula bening menjadi merah muda. /ari hasil pembakuan diperoleh kadar dari
naho% sebesar 33.$&%*4. adapun -aktor yang dapat mempengaruhi kadar dari sutu
sampel yaitu normalitas hl, ,olume hl , B5 sampel , berat bahan yng ditimbang.
Pada perobaan ada beberapa -aktor6-aktor kesalahan yang menyebabkan tidak
akuratnya hasil titrasi yang didapat antara lain ialah .urang telitinya dalam
melakukan proses titrasi agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan larutan baku
primerdan sekunder maka perlu adanya ketelitian misalnya ketika memasukkan
natrium bikarbonat maupun natrium karbonatke dalam erlenmeyer menggunakan
,olume pipet. Pipet ,olume digunakan karena merupakan alat gelas kuantiitati-
sehinga ,olume larutan yang teruku adalah tepat $*ml. /alam penimbangan zat pun
yang dipilih adalah neraa analitik agar berat yang ditimbang akurat, akan berbeda
hasilnya ketika menggunakan neraa manual. Begitu pula dengan menggunakan
buret harus teliti dalam pembaaan.
0eaksi yang terjadi pada penetapan kadar naho% dengan hl adalah sebagai
berkut 1 ..............

Anda mungkin juga menyukai