FK. UNAIR – RSU dr. SORTOMO SURABAYA PENDAHULUAN Guna Pemeriksaan tambahan melengkapi V et R baik korban hidup atau jenasah. Tidak semua institusi ada shg perlu rujukan ke lab. Yg lengkap. Pentingnya penanganan BB terutama dlm kasus tindak pidana Pemeriksaan Tambahan Kasus Forensik 1. Pemeriksaan Histopatologi a. Cara pengambilan bahan - potong jaringan segar yg dicurigai uk. 3x2x0,5cm - Perlu diperhatikan : jgn ditekan, hindari kena air b. Cara Pengawetan - Sediakan wadah dan masukkan potongan jaringan - usahakan jaringan jangan menekuk - Tambahkan lar. Formalin 10% sampai jaringan terendam - Wadah tutup rapat. - Formalin 10% dibuat dari campuran 1 bagian commercial formalin dgn 3 bagian volume air c. Cara Pengiriman - Masukkan wadah/stoples tadi pada kardus sedemikian rupa - ikat dgn tali bersambung, beri label dan lengkapi surat-surat Pemeriksaan Tambahan Kasus Forensik 2. Pemeriksan Toksikologi a. Cara pengambilan bahan - Korban hidup : sisa makanan/minuman (muntahan), darah -/+ 100ml, Urine -/+ 100ml - Jenasah : Bahan dikelompokkan menjadi 3 bagian ; Stasiun I : Lambung + isi, sebagian usus besar & halus Stasiun II: Organ-organ masing-masing 500gr Stasiun III: Organ Tractus Urogenital - Keracunan tertentu bisa diambil dari Rambut, kuku dll b. Cara Pengawetan -Tanpa pengawet lebih baik, tapi yg sering dipakai alkohol 90%. - Volume : 2/3 wadah - Pengawet lain : dry ice, es batu, Naf 1% Pemeriksaan Tambahan Kasus Forensik 2. Pemeriksaan Toksikologi c. Cara Pengiriman - Syarat wadah : bahan gelas/plastik, mulut lebar & bersih (baru). - Minimal 4 buah stoples : Stoples I : organ GI tract Stoples II: Organ lain (hati, otak dll) Stoples III: organ UGI Stoples IV: darah/ urine - Tutup rapat, tepi dilapisi lilin (seal) & diikat oleh tali bersambung, beri label-segel - Serta contoh bahan pengawet - Bila kasus penggalian serta tanah sekitar jenasah Pemeriksaan Tambahan Kasus Forensik
3. Pemeriksan Trace Evidence,
- Bekas-bekas, sisa-sisa yg berasal dari tubuh korban di TKP. - Mis; sperma (terutama kasus perkosan) a. Cara pengambilan Bahan : tgt jenis trace evidence, mis noda darah dilantai dikerok b. Cara pengawetan; hanya tertentu saja c. Cara pengiriman : yg terpenting aspek medikolegal Pemeriksaan Tambahan Kasus Forensik 3. Pemeriksan trace evidence Beberapa contoh trace evidence antara lain: - Senjata api, tajam : masukkan kekantong plastik, berlabel. - Anak peluru, selongsong : beri inskripsi pd tempat diluar goresan, bungkus dgn kapas masukkan kotak, berlabel - Pakaian/kain : Keringkan bila basah, usahakan bila melipat jgn mengganggu bercak, bungkus kertas. - Rambut, fingernail scraps, gigi, tulang & kulit : tempat sendiri-sendiri dll. Noda darah/sperma pada permukaan kasar dikerok Bila pada kain kain yg dicurigai dipotong Lalu bungkus, berilabel SURAT-SURAT 1. Surat permohonan pemeriksaan: - Histopalogi - Toksikology - Trace evidence 2. Keterangan yg lengkap mengenai : - Identitas korban - Peristiwa kematian/modus operandi - Riwayat & perjalanan penyakit - Bahan apa yg dikirim - Bahan pengawet yg dipakai - Laporan otopsi 3. Berita acara pembungkusan & penyegelan 4. Fotocopy SPVR 5. Contoh segel 6. Label SURAT-SURAT Label memuat : - Identitas korban - Jenis & jumlah bahan pemeriksan - Tempat & pengambilan bahan - TTD & nama penyegel & dokter yg otopsi - Cap stempel - Segel dinas Alamat laboratorium Pemeriksaan Histopatologi : Bagian/Instalasi Ilmu Kedokteran Forensik FK UNAIR – RSU dr. SOETOMO SURABAYA Jl. Mayjen Prof.Dr. Moestopo 6-8 Surabaya Pemeriksaan Toksikologi atau Trace evidence lain : Laboratorium Forensik POLRI Cabang Surabaya d/a Kepolisian Daerah JATIM Jl.Jendral A. Yani, Surabaya