II. Reduktometri 1

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 36

REDUKTOMETRI

KIMIA ANALITIK
PENGERTIAN
 Adalah metode penentuan kuantitatif yang reaksi
utamanya adalah reaksi redoks.
 titrasi antara analat dan titran yang melibatkan reaksi
reduksi-oksidasi
 reaksi ini hanya dapat berlangsung kalau terjadi interaksi
dari senyawa/unsur/ion yang bersifat oksidator dengan
unsur/senyawa/ion yang bersifat reduktor
Syarat Titrasi Redoks
TITRASI REDOKS

a Oks + n e b Red

Pers Nerst
Dimana :
E = Potensial sel
Eo = potensial sel standart
(dalam bentuk reduksi)
R = konstanta gas (8,314
(VC)/(Kmol))
T = suhu (K)
F = Faraday (96,485 C/mol)
Pada suhu kamar (25 oC)

Koeffisien reaksi

Potensial standart Jumlah elektron


Tabel Potensial Standart (Eo)
Contoh Soal 1
1. Fe2+ Fe3+

2. MnO4- Mn2+

Bagaimana persamaan nilai E ?


Jawab:
 Fe 2+  Fe 3+ + e

 E = E0 + 0,0591 log [Fe 3+]/ [Fe 2+]

 MnO4-  Mn 2+ + 4H2O
 MnO4- + 5e + 8H+  Mn 2+ + 4H2O

 E = E0 + 0,0591 log [MnO4-] [H+]8/ [Mn 2+]


Tugas No 4
Larutan Fe2+ 0,05 M sebanyak 50 ml, dititrasi dengan
KMnO4 0,02 M dalam keadaan asam (pH 1)

Berapakah potensial sel pada:


a. Awal Titrasi
b. Penambahan 5 ml titran
c. Titik ekivalen
d. Sesudah titik ekivalen (30 ml titran)
Tugas No 5
 Suatu titrasi redoks sederhana, titrasi 100 mL 0,1 M
Fe2+dengan 0,1 M Ce4+ dalam 1 M HNO3. Setiap mmol
Ce4+ akan mengoksidasi satu mmol Fe2+. Dengan
demikian titik ekuivalen akan terjadi pada penambahan
100mL.

Berapakah potensial sel pada:


a. Awal Titrasi
b. Penambahan 10 ml titran
c. Titik ekivalen
d. Sesudah titik ekivalen
Jenis – jenis Titrasi Redoks
 Iodometri dengan Na2S2O3 sebagai titrant
 Iodometri dengan I2 sebagai titrant
 Titrasi dengan oksidator kuat (KMnO4, K2Cr2O7, dan
Ce(IV)) sebagai titrant
Beberapa Aplikasi Titrasi Redoks
1. Menentukan bilangan iod minyak dan lemak

2. Menentukan kadar vitamin C (asam askorbat)


Angka Iodine

 Angka iod mencerminkan ketidakjenuhan asam


lemak penyusun minyak dan lemak
 Asam lemak tidak jenuh mampu mengikat iod dan
membentuk senyawaan yang jenuh
 Bnyaknya iod yang diikat menunjukkan banyaknya
ikatan rangkap

 A NGKA IOD = banyaknya gram iod yang diikat


oleh 100 gram minyak atau lemak
Cara pengujian (metode hanus)

 Minyak sebanyak 0,1-0,5 gram dilarutkan dalam 10


ml khloroform atau karbon tetra klorida kemudian
ditambahkan 25 ml larutan iodin romida dalam
asam asetat glasial.
 Dibiarkan selama 1 jam, maka akan terjadi
pengikatan iodin oleh minyak pada ikatan
rangkapnya (dibiarkan di tempat gelap)
 Iodin sisa dititrasi dengan Natrium thiosulfat 0,1 N
menggunakan indikator amilum.
 Akhir titrasi ditandai dengan hilangnya warna biru
Angka Iodin = (tb-ts) x N.Na2S2O3 x BM iod x 100
bobot sampel (gram) x 1000

= (tb-ts) x N.Na2S2O3 x 12,69


bobot sampel (gram) x 10
Penentuan Kadar Vitamin C
 Titrasi iodometri menggunakan larutan iodium yang
merupakan suatu oksidator sebagai larutan
standar.Larutan iodium dengan kosentrasi tertentu dan
jumlah berlebih ditambahakan pada sampel, terjadi reaksi
antara sampel dengan iodium. Selanjutnya iodium yang
berlebih dihitung dengan cara mentitrasinya dengan
larutan standar yang berfungsi sebagai reduktor.
 Penetapan vitamin C dari buah-buahan
 -buah dikupas dan dicuci bersih
 -timbang 20 gr daging buah dan dihaluskan dengan mortar
 -pindahkan ke labu takar 100 ml, tambahkan akuades hingga
tanda tera
 -kocok homogen, ambil 20 ml sampel dalam Erlenmeyer
 -tambahkan 1 ml amilum dan dititrasi dengan iodine 0,01 N

 % vitamin C= fp x mol iod x N iod x BM vit. C x 100%


 2 x berat sampel (gr) x 1000

Anda mungkin juga menyukai