Anda di halaman 1dari 34

KIMIA ANALISIS KUANTITATIF

Titrasi Redoks
Ari Andaru 9005

Arief Fahmi 9006

Farhan Abdul Hakim 9023

Nur Rahmah Maulina 9042

Sasha Nabila 9050


Apa itu Titrasi Redoks?
Titrasi redoks adalah titrasi suatu larutan standar oksidator dengan suatu reduktor
atau sebaliknya, dasarnya adalah reaksi oksidasi-reduksi antara analit dengan
titran.

✓ Prinsip Titrasi Redoks


Reaksi oksidasi reduksi atau reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan
penangkapan dan pelepasan elektron. Dalam setiap reaksi redoks, jumlah
elektron yang dilepaskan oleh reduktor harus sama dengan jumlah elektron yang
ditangkap oleh oksidator.
A𝑂𝑘𝑠 + B𝑟𝑒𝑑 A𝑟𝑒𝑑 + B𝑜𝑘𝑠
4+ 2+
𝐶𝑒 + 𝐹𝑒 𝐶𝑒 3+ + 𝐹𝑒 3+

Ada dua cara untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks:


1. metode bilangan oksidasi
2. metode setengah reaksi (metode ion elektron).
Syarat Titrasi Redoks

• Dalam keadaan tertentu hanya ada satu reaksi yang terjadi


• Pada titik ekivalensinya reaksi harus berkesudahan
• Harus ada indicator untuk menunjukkan titik akhir titrasi

Ada dua cara untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks:


1. metode bilangan oksidasi
2. metode setengah reaksi (metode ion elektron).
Macam - Macam Titrasi Redoks
1. Permanganometri
2. Dikromatometri
3. Serimetri
4. Bromatometri
5. Iodo-Iodimetri
1. Permanganometri

Permanganometri, titran yang digunakan adalah KMnO4 dan


KMnO4 adalah oksidator kuat. Permanganat bereaksi secara
cepat dengan zat pereduksi dan pada proses nya dilakukan
pemanasan sebagai katalis.
Standarisasi KMnO4 dengan Asam Oksalat 0,1 N

Penitrar
+dipanaskan hingga ± 75 ℃ (KMnO4)
+10 ml asam oksalat 0.1 N TA: Merah Muda
5 ml larutan H2 SO4 4 N Seulas
Data Pengamatan

Pengerjaan V KMnO4 N KMnO4

simplo 6,3 -

Duplo 6,7 -

Rata rata 6,5 -


Perhitungan
N. KMnO4 ?

V1N1 = V2N2

(10 ml) (0.1 N) = (6.5 ml) N2

10 𝑚𝑙 𝑥 0.1 𝑁
N2 = 6.5 𝑚𝑙
N2 = 0.15 N
2. Dikromatometri

Dikromatometri adalah titrasi redoks yang menggunakan senyawa


dikromat sebagai oksidator. Senyawa dikromat merupakan oksidator
kuat kuat tetapi lebih lemah dari permanganate.
2. Dikromatometri

◼ Keuntungan dikromat sebagai oksidator adalah harganya tidak mahal,


larutannya sangat stabil dan tersedia dalam bentuk yang cukup murni,
Merupakan standar primer

◼ kelemahannya adalah reaksinya lambat.

◼ Penggunaan utama titrasi dikromatometri adalah untuk penentuan kadar


besi (II) dalam larutan asam klorida.

◼ Cr2O72- + 14H+ + 6e - 2Cr3+ + 7H2O


3. Serimetri

Serimetri adalah titrasi menggunakan larutan baku serium


sulfat, untuk zat uji yang bersifat reduktor. Contoh penetapan
yang dapat dilakukan adalah titrasi yang mengandung zat uji
ferro
3. Serimetri
Reaksi Yang tejadi:
Perubahan warna indikator pada titik akhir titrasi adalah dari merah
menjadi biru pucat.
Titrasi dilakukan dalam suasana asam , karena pada kebasaan yang
relatif rendah mudah terjadi hidrolisis dari garam serium (IV)
sulfat menjadi serium hidroksida yang mengendap,oleh karena
itu titrasi harus dilakukan pada media asam kuat.
3. Serimetri

Kelebihan :
-Sangat stabil pada penyimpanan yanglama
-Reaksi ion serium (IV) dengan reduktor dalam larutan asam
memberikan perubahan valensi yang sederhana
-Merupakan oksidator yangbaik
-Dapat digunakan untuk menetapkankadar larutan yang mengandung
Klorida dalam konsentrasi tinggi.
3. Serimetri

Kekurangan :
Larutan serium (IV) sulfat dalam asam klorida pada suhu didih tidak
stabil karena terjadi reduksi oleh asam dan terjadi pelepasan klorin
4. Bromatometri

Bromatometri didasarkan pada reduksi-oksidasi dimana proses titrasi


reaksi antara reduktor dan bromine berjalan lambat sehingga
dilakukan titrasi secara tidak langsung dengan menambahkan bromine
berlebih. Sedangkan bromatometri dilakukan dengan titrasi langsung
karena proses titrasi berjalan cepat
4. Bromatometri

-Pada metode bromatometri, kalium bromat merupakan agen


pengoksid atau oksidator yang kuat.

- Metode bromatometri dapat digunakan untuk penetapan kadar


sulfadiazin dimana brom akanmensubstitusi sulfadiazine pada
inti benzen.
4. Bromatometri
Titrasi ini dilakukan dengan cara :

Titrasi langsung

Ditimbang seksama 250mg sulfadiazin, dilarutkan dalam HCL 3%,


lalu ditambahkan 5g kalium bromide dan asam klorida pekat. Setelah itu,
dititrasi dengan larutan baku kalium bromat 0,1 N menggunakan
indikator metal merah. Titik akhir titrasi ditandai dengan hilangnya
warna merah.
5. Iodo-iodimetri
Iodometri merupakan salah satu titrasi redoks yang melibatkan
iodium. Titrasi iodometri disebut juga titrasi tidak langsung. Sampel
yang bersifat oksidator direduksi dengan kalium iodide berlebih dan
akan menghasilkan Iodium yang selanjutnya ditirasi dengan larutan
baku Na2S2O3. Banyaknya volume Na2S2O3 yang digunakan sebagai
penitar setara dengan banyaknya sampel.
Prinsip Dasar Iodimetri
Iodometri adalah salah satu titrasi redoks. Titrasi iodometri merupakan
titrasi langsung yang menggunakan penitar IOD (I2) dengan menggunakan
indicator kanji dalam suasana asam, dengan warna titik akhir biru muda.

Poin-poin :
1. Termasuk dalam reaksi redoks
2. Iodometri Titrasi Tidak Langsung, Penitar Na2S2O3, Kanji tidak
ditambahkan diawal
3. Iodimetri Titrasi Langsung, Penitar Iod, Penambahan Kanji diawal
Prinsip Kerja
Titrasi iodometri perlu dilakukan pengawasan pH <8. karena dalam suasana
basa iodium bereaksi dengan OH- ion Hipoiodit yang menghasilkan ion iodat.
− −
𝐼2 + 𝑂𝐻 → 𝐻𝐼 + 𝐼𝑂
− − −
3𝐼𝑂 → 𝐼𝑂3 +2𝐼

Indikator yang digunakan titrasi iodometri adalah kanji. Penambahan kanji


tidak boleh ditambahkan di awal titrasi karena penambahan diawal akan
memebentuk iod-amilum yang membentuk kompleks berwarna biru dan
sukar larut dalam air dingin sehingga menyebabkan titran semakin
bertambah untuk memutus ikatan kompleks atau berpotensi kesalahan
positif.

Titik akhir ditandai dengan hilangnya warna biru larutan menjadi bening.
Bagan Kerja Sederhana (Iodometri)

+ Sampel Penitrar + Kanji Penitrar


+ H2SO4 (Na2S2O3) (Na2S2O3)
+ KI TA: Kuning
Muda Seulas
Bagan Kerja Sederhana (Iodimetri)

+ Sampel Penitrar (Iod)


+ H2SO4 TA: Biru
+ Kanji
Contoh Perhitungan Iodometri
Na2S2O3 (N) Vol Penitar (mL) Vol Sampel (mL)

0.1 25.0 25.0

𝑁 𝑁𝑎2𝑆2𝑂3 × 𝑉𝑝 𝑁𝑎2𝑆2𝑂3 × 𝐴𝑟 𝐶𝑢 × 𝑓𝑝
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟𝐶𝑢 𝑚𝑔/𝐿 =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

0.1𝑁 × 25𝑚𝐿 × 65.37 × 1


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟𝐶𝑢 𝑚𝑔/𝐿 =
2 × 25 𝑚𝐿
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟𝐶𝑢 𝑚𝑔/𝐿 = 2.61 𝑚𝑔/𝐿
Contoh Perhitungan Iodimetri
Iod (N) Vol Penitar (mL) Berat sampel (g)

0.3125 2.5 24.28

0.88 mg asam askorbat setara dengan 1 mL larutan I2


0,01 N

𝑁 𝐼𝑜𝑑 × 𝑉𝑝 𝐼𝑜𝑑 × 0.88 𝑚𝑔 × 𝑓𝑝 100 𝑔𝑟𝑎𝑚


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑉𝑖𝑡 𝐶 𝑚𝑔 = ×
0.1 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

0.3125 𝑁 × 2.5𝑚𝐿 × 0.88 𝑚𝑔 × 1 100 𝑔𝑟𝑎𝑚


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑉𝑖𝑡 𝐶 𝑚𝑔 = ×
0.1 24.28 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑉𝑖𝑡 𝐶 𝑚𝑔 = 28.31 𝑚𝑔


• Soal Titrasi Redoks
Larutan garam besi (II) sebanyak 50 ml dilarutkan
dalam larutan H2SO4 sehingga konsentrasi 0,1 M
dititrasi dengan serium (IV) sulfat 0,1 M. Buatlah
kurva titrasinya saat penambahan 10 ml, 20 ml, 45
ml, 50mI, dan 60ml!

E0 Fe3+ Fe2+ = 0,68 Volt (asam sulfat)


E 0 Ce4+ Ce3+ = 1,44 Volt
Awal Titrasi
Ce4*+ e Ce3*
Fe2* Fe3* + e
Fe2*+ Ce4* Fe3* + Ce3*
Dengan asumsi oksidasi 0,1%

Angka Banding, Fe2 : Fe3 1000:1


E = E0 0,059 log Fe2*
n [Fe3*]
= 0,68 0 059 log 1000
1
= 0,50 Volt
ita ba ka 10 Ce4
Fe2*+ Ce4* Fe3* + Ce3* n Fe* - Vx M
- 50mL x0.1M
M 5 1 = Smmol
R. 1 1 1 1 n Ce4 - V x M
S. 4 1 1 = 10mL x 0.1M
- 1mmol

E - 0,68 0,059 |og Feb


n Fe3 ]
= 0,68 0,059 |og 60
1 1/60]
= 0,64 Volt
ita ba ka 20 Ce4
Fe2*+ Ce4* Fe3* + Ce3* n Fe* - Vx M
- 50mL x0.1M
M 5 2 = Smmol
R 2 2 2 2 n Ce4 - V x M
S 3 2 2 = 20mL x0.1M
- 2mmol

E - 0,68 0,059 |og Feb


n Fe3 ]
= 0,68 0,059 |og 70
1 2/70]
= 0,67Vok
ita ba ka 45 Ce4
Fe2*+ Ce4* Fe3* + Ce3* n Fe* - Vx M
- 50mL x0.1M
M 5 4.5 = Smmol
R 4.5 4.5 4.5 4.5 n Ce4 - V x M
S 0.5 4.5 4.5 = 45mL x 0.1M
- 4.5mmol

E - 0,68 0,059 |og Feb


n Fe3 ]
= 0,68 0,059 |og 0.5 95
1 4.5/95]
= 0.74 Volt
ita ba ka 50 Ce4
Fe2*+ Ce4 Fe3* + Ce3* n Fe* - Vx M
- 50mL x0.1M
M 5 5 = Smmol
R 5 5 s s
n Ce4 - V x M
s s 5 - 50mL x0.1M
- Smmol
[Fe’ ] = [Ce’ ] dan [Fe* ] = [Ce^ ]
Jika digabungkan
logFel
E- 0,68 0,059
[Fe^*]
log Ce
E- 1,44 0,059
[Ce^ ]
2E - 2,12 0,059 x log 1
2E - 2,12 0
E - 1,06 Volt
ita ba ka 60 Ce4
Fe2*+ Ce4* Fe3* + Ce3* n Fe* - Vx M
- 50mL x0.1M
M 5 6 = Smmol
R 5 5 5 5
n Ce4 - V x M
S 1 5 5 - 60mL x0.1M
- 6mmol
E = 1.44 0,059 log Cen
n Ce4 ]
= 1.44 0,059 log 160
1 1/160]
= 1.40 Volt
Kurva Titra i
Chart Title
70
EO
1.6
X(V) Y(E)
60
0 05
1.4
50 10 0.64
1.2 20 0.67
40 Titik Ekivalen
45 0.74
1 pada penambahan 50 mL
30 50 1.06
0.ß

20
60 1.40
0.6

10
04

0
0.2
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
0 Series 1 Series 2
0 10 20 30 40 50 b0 , V(mL)
7
Chart Title
70

60

50

40

30

20

10

0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Series 1 Series 2

Anda mungkin juga menyukai