Anda di halaman 1dari 53

BIOKIMIA SISTEM SARAF

OLEH
dr. Juliantina M.R.
POKOK BAHASAN

 Kepentingan Glukosa bagi jaringan otak


 Peranan asam glutamat dalam jaringan
otak
Apa itu Biokimia?
 Definisi:
◦ Webster’s dictionary: Bios = Yunani, artinya
“hidup” “Kimia mahluk hidup; Kimia yang terjadi
dan menjadi ciri kehidupan.”
◦ WebNet dictionary:“Biokimia adalah kimia
dari bahan-bahan dan proses-proses yang terjadi
dalam tubuh mahluk hidup; sebagai upaya untuk
memahami proses kehidupan dari sisi kimia.“
Apa itu biokimia?
 Pemahaman bentuk dan fungsi
biologis dari sudut pandang kimia
 Bertujuan untuk memahami interaksi
molekul-molekul tak hidup yang
menghasilkan fenomena kompleks dan
efisien yang menjadi ciri-ciri kehidupan
serta menjelaskan keseragaman kimia dari
kehidupan yang beragam.
Sistem Saraf
1. Sistem saraf pusat (central nervous
system = CNS)
2. Sistem saraf perifer (peripheral nervous
system = PNS)
Sistem saraf adalah
pemula kegiatan
otot tubuh &
pengatur fungsi
mental dan fisik

Sistem saraf
bekerja
berdasarkan impuls
elektrokimia
Susunan Sistem Syaraf Pada Manusia

Otak
Sistem Syaraf
Sumsum Syaraf Kranial
Pusat (SSP)
tulang
belakang Sistem Syaraf Tepi
(SST)

Syaraf Spinal

Gambar 1: Susunan Sistem Syaraf pada Manusia, terdiri atas 2 kelompok yaitu SSP dan SST
SISTEM SARAF
 Termasuk sistem pengendali
 Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk
sistem terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar
di seluruh jaringan tubuh.
 Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima
data, mengolahnya, menentukan respon dan memberi
perintah ke setiap organ tubuh untuk melakukan
tindakan yang penting demi keadaan homeostasis

Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan


pemelihara-an kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan
pada lingkungan sekitarnya.
FUNGSI SISTEM SARAF
 Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi
di sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat
indera terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai
penginput data
 Fungsi intergrasi
Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar,
interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan
mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk
menentukan jenis respon yang akan diberikan
 Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk
mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2,
menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
SEL-SEL SISTEM PERSYARAFAN
 Sistem persarafan dibangun oleh dua jenis
sel yaitu :
Neuron
Neuroglia
Neuron
 Neuron pada umumnya tidak bermitosis
dan mempunyai karakteristik yaitu :
 Excitability yaitu kemampuan menerima
impuls
 Conductivity yaitu kemampuan
mentransmisi impuls ke bagian-bagian sel.
 Kemampuan mempengaruhi neuron, sel
otot dan sel-sel kelenjar.
 Neuron terdiri dari cell body, axon, terminal
akson dan beberapa dendrit.
Neuroglia
 Disebut juga sel glia yang memberikan
dukungan, nutrisi dan melindungi neuron.
 Jenis sel-sel glia yaitu oligodendroglia,
astrosit, sel ependymal dan
mikroglia yang masing-masing
mempunyai fungsi spesifik.
Sinaps And Junctional Transmission

 Sinaps adalah struktur yang terdapat


diantara neuron. Impuls ditransmisi dari
neuron ke neuron lain dan pada organ
tubuh yang berhubungan. Sinaps adalah
titik pertautan antara dua neuron.
 Neurotransmitter adalah agen kimiawi
yang berperan dalam mentransmisi impuls
melalui sinaps.
 Neurotransmitter yang bersifat eksitasi
adalah acetylcholine, norepinephrine,
dopamine, glutamate dan histamine.
 Sedangkan neurotransmitter yang pada
umummnya menginhibisi adalah gamma
aminobutyric acid (GABA) pada jaringan otak
dan glycine pada medula spinalis. Serotonin
menghambat dan mengontrol tidur, lapar dan
mempengaruhi kesadaran.
Sinar matahari

klorofil

6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2


karbohidrat
 Dalam proses metabolisme, glukosa
merupakan bentuk karbohidrat yang
beredar di dalam tubuh dan di dalam sel
merupakan sumber energi.
 Peranan utama karbohidrat di dalam
tubuh adalah menyediakan glukosa bagi
sel-sel tubuh  energi.
 Glukosa memegang peranan sentral dalam
metabolisme karbohidrat. Jaringan
tertentu hanya memperoleh energi dari
karbohidrat seperti eritrosit serta
sebagian besar otak dan sistem saraf.
.Otak bergantung pada pasokan darah
konstan untuk penyampaian O2 dan
glukosa karena otak tidak dapat
menghasilkan ATP apabila kedua zat
tersebut tidak tersedia.
Monosakarida
Karbohidrat yang paling sederhana
(simple sugar), oleh karena tidak bisa
lagi dihidrolisa.
glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Disakarida
Merupakan gabungan antara 2 (dua)
monosakarida, pada bahan makanan
disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa,
maltosa dan laktosa.
Polisakarida
Merupakan senyawa karbohidrat
kompleks, dapat mengandung lebih dari
60.000 molekul monosakarida yang
tersusun membentuk rantai lurus
ataupun bercabang. Polisakarida rasanya
tawar (tidak manis)
Sejatinya, otak menggunakan
glukosa sebagai “bahan bakar”
utama, tetapi tidak memiliki sistem
penyimpanan untuk digunakan di
masa depan. Sel syaraf juga
menggunakan glukosa untuk
energi; jika mereka tidak dapat
menemukan glukosa, maka sel
syaraf tidak dapat bekerja dengan
optimal.
Neurotransmiter
 Suatu senyawa kimia endogen yang menyampaikan,
memperkuat, memodulasi sinyal antara neuron
dengan sel lainnya
 Berada pada vesikel sinaps yang berkelompok di
bawah membran presinaps dari sinaps & dilepaskan
ke celah sinaps  yang berikatan dg reseptor di
bagian pascasinaps
 Pelepasannya biasanya diikuti dg sampainya
potensial aksi pada sinaps
Neurotransmiter
 Ujung saraf mensintesis neurotransmiter khas u/
neuron ybs  disimpan dalam vesikel
 Pada saat potensial aksi terjadi, ion Ca2+
ekstrasel  ke akson  neurotransmiter
dibebaskan ke celah sinapsis
 Neurotransmiter berdifusi mengaktifkan reseptor
neurotransmiter pd membran pascasinaps sel
yang berkontak
Neurotransmiter pada SS Otonom

• Neurotransmiter neuron simpatik praganglionik :


asetilkolin (Ach)  menstimulasi potensial aksi
neuron pascaganglionik
• Neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron simpatik
pascaganglionik : noradrenalin/norepinefrin
• Neurotransmiter pada seluruh neuron praganglionik
dan sebagian besar neuron pascaganglionik
parasimpatik  asetilkolin (ACh)
Pengaruh glutamat pada jaringan
otak
 Glutamat diproduksi di dalam tubuh
manusia dan mempunyai peranan pentng
di dalam proses metabolisme.
 Secara alami glutamat ditemukan di otot,
otak, ginjal, hati dan organ-organ lainnya
termasuk juga di dalam jaringan
 glutamat termasuk non-essential amino
acid, yang berarti bahwa tubuh kita dapat
memproduksi glutamate dari sumber
protein yang lain, jika memang diperlukan
tubuh memproduksi sendiri glutamate
Asam amino (komponen kecil
"protein") berperan penting terhadap
pertumbuhan otak, diamtaranya
adalah L-glutamat, L-tryptophan, L-
tyrosin dan L-phenilalanin

L-glutamat berada hampir di seluruh


sektor pada sistem saraf sentral dan
bagian otak. Apabila kadar L-glutamat
pada otak menurun, semangat dan
daya tahan "tubuh" akan menurun
pula.
L-tryptophan dan L-tyrosin merupakan
dua jenis asam amino yang saling
bersaingan untuk mengendalikan
aktivitas otak
asam amino dengan bantuan vitamin
lain akan diubah menjadi zat-zat yang
dibutuhkan dopamine dan nerephrin
(neurotransmitter utama yang
membantu untuk mencapai efisiensi
otak tertinggi).
Asam glutamat merupakan asam
amino neurotransmiter eksitatorial
utama di otak, akan menumpuk di
ruang ekstraselular dan mengaktivasi
pengterapnya. Aktivasi pencerap
glutamat akan mempengaruhi
konsentrasi ion intraselular, terutama
ion Na+ dan Ca2+
Peningkatan influx ion Na+ dapat
membuat sel menjadi cedera pada
awal mula terjadinya iskemia
namun riset menunjukkan bahwa
sebagian besar kerusakan sel yang
ditimbulkan oleh toksisitas asam
glutamat saat terjadi iskemia lebih
disebabkan oleh peningkatan
berlebih influx ion kalsium
intraselular yang kemudian
menimbulkan efek toksik.
 Asam glutamat dan gamma-asam
aminobutrat mempengaruhi transmisi
signal didalam otak
 Asam glutamat meningkatkan transmisi
signal dalam otak, sementara gamma-asam
aminobutrat menurunkannya
 mengkonsumsi MSG berlebihan pada
beberapa individu dapat merusak
kesetimbangan antara peningkatan dan
penurunan transmisi signal dalam otak
 Konsentrasi glutamat pada jaringan otak
sebesar 10 mm, sebagian besar di
“Synaptic Vesicles“. Glutamat endogen
ataupun berasal dari eksogen dalam
konsentrasi besar merupakan neurotoxin
untuk sistim saraf pusat dan ini telah
dibuktikan secara histologi oleh Headley
and Grillner 1990.
TERIMA KASIH
Alat Indera dan Reseptor
Modalitas Sensori Reseptor Alat Indera
Penglihatan Sel batang & kerucut Mata
Pendengaran Sel-sel rambut Telinga, organ corti
Penghidu Sel olfaktorius Hidung
Kecap Reseptor Lidah
kecap/papila kecap
Percepatan Rotasional Sel-sel rambut Telinga (kanalis
semisiruler)
Percepatan Linier Sel-sel rambut Telinga (utrikulus dan
sakulus)
Raba, tekan Ujung-ujung saraf Variasi
Hangat Ujung-ujung saraf Variasi
Dingin Ujung-ujung saraf Variasi
Modalitas Sensori Reseptor Alat Indera
Nyeri Ujung saraf telanjang Variasi

Posisi sendi dan Ujung saraf Variasi


pergerakan
Panjang otot Ujung saraf Kumparan otot
Tegangan otot Ujung saraf Organ tendon golgi

Tekanan darah arteri Ujung saraf Reseptor regang di sinus


karotikus dan arkus aorta
)
Tekanan vena sentral Ujung saraf Reseptor regang di
dinding vene-vena besar,
atria
Pengembangan paru Ujung-ujung saraf Reseptor regan di
parenkim paru
Suhu darah di kepala Saraf dihipothalamus Variasi
P02 arteri Sel-sel glomus Badan karotis dan badan
aorta
Modalitas Sensori Reseptor Alat Indera
pH CSS Reseptor di
permukaan ventral
medula oblongata
Tekanan osmosis, Sel-sel di OVLT dan
plasma mungkin berbagai
organ
sirkumventrikular di
hipotalamus anterior
Beda glukosa darah Sel-sel dihipotalamus
arteriovenosa (glukostat)
Refleks

 Refleks merupakan reaksi organisme


terhadap perubahan lingkungan baik
didalam maupun diluar organisme yang
melibatkan sistem saraf pusat dalam
memberikan jawaban (respon) terhadap
rangsang reseptor
 Unit dasar untuk kegiatan saraf terpadu
adalah lengkung refleks. Lengkung refleks
terdiri atas alat indera, saraf aferen, satu
sinaps atau lebih yang terdapat di pusat
integrasi atau diganglion simpatis, saraf
eferen, dan efektor.
 Kegiatan dilengkung refleks dimulai di
reseptor sensorik, berupa potensial
reseptor yang besarnya sebanding dengan
kuat rangsang. Potensial reseptor
membangkitkan potensial aksi yang
bersifat “gagal atau tuntas” di saraf
aferen.
Proses Refleks
 Proses yang terjadi pada refleks tersebut
melalui plan yang disebut lengkung refleks,
jalan yang dilalui refleks adalah :

Reseptor Aferen

Saraf Pusat
Efektor Eferen
SSP

 Komponen utama struktur CNS adalah otak


(brain) dan medula spinalis (spinal cord).
Otak (Brain)

 Otak terdiri dari : Cerebrum (otak besar),


Brain stem (batang otak) dan Cerebelum (otak
kecil)
Cerebrum (otak besar)
 struktur cerebrum terbagi menjadi corteks cerebri dan
diensephalon (sub cortikal).
 cerebrum terdiri dari 2 (dua) belahan yang disebut
hemispher (kiri dan kanan).
Cortex cerebri
 dibentuk oleh badan sel neuron, serabut saraf yang tidak
bermyelin, neuroglia dan pembuluh darah.
 bertanggung jawab terhadap memori, bicara, persepsi,
gerakan voluntary, kesadaran logistik dan emosi.
Diencephalon
 Diencephalon terdiri dari thalamus, hypothalamus dan
epithalamus.
 Thalamus berfungsi memulai memproses impuls
sebelum ke corteks serebri yaitu menseleksi,
memproses dan pusat relay.
 Hypothalamus yang berlokasi dibagian bawah,
mengatur temperatur tubuh, metabolisme cairan, nafsu
makan, ekspresi emosi, siklus bangun dan tidur serta
haus.
 Epithalamus merupakan bagian dorsal diencephalon
termasuk pineal body (merupakan sistem endokrin yang
mempengaruhui pertumbuhan dan perkembangan).
Brain stem (batang otak)
 Brain stem (batang otak) terdiri dari : midbrain (otak tengah), pons dan
medulla oblongata.
Midbrain
 berlokasi antara diencephalon dan pons.
 Merupakan pusat pendengaran dan refleks penglihatan. Juga jalur
persarafan antara hemispher otak dengan bagain bawah otak.
Pons
 berlokasi dibawah mid brain, mengandung banyak jalur serabut saraf, juga
berfungsi mengontrol pernafasan.
Medulla oblongata
 berlokasi didasar batang otak yang merupakan lanjutan dari bagian atas
spinal cord. Ia mengandung banyak jalur serabut saraf.
 Nuklei dari medulla oblongata memainkan peran penting mengontrol
frekuensi jantung, tekanan darah, respirasi dan menelan.
Formasio Retikularis dan
Sistem Pengaktivan Retikular

 Batang otak mengandung suatu jaringan


yang terdiri dari neuron-neuron kecil
bercabang-cabang yang disebut formasio
retikularis.
Cerebellum (otak kecil)
 Cerebelum berhubungan dengan midbrain,
pons dan medulla oblongata. Dia juga terdiri
dari dua hemispher. Berfungsi untuk
mengkoordinasi aktifitas otot rangka,
mempertahankan keseimbangan tubuh dan
mengontrol gerakan.
Meningen
 CNS dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga)
membran jaringan ikat yang disebut
Meningen.
 Meningen ini membentuk bagian dalam
tengkorak, melindungi sinus vena dan
berisi Cairan cerebrospinal (CSF).
 Lapisan bagian luar disebut Dura mater.
 Lapisan tengah disebut Arachnoid
mater.
 Lapisan bagian dalam disebut Pia mater.
Cerebrospinal Fluid (CSF)

 Adalah cairan jernih, tidak berwarna dan


dihasilkan oleh flexus choroid (kelompok kapiler
yang berlokasi dalam ventrikel otak).
 CSF bersirkulasi dari ventrikel lateral kedalam
ventrikel ke-3 pada diencephalon dan melalui
midbrain kedalam ventrikel ke-4,
 sebagian aliran ini kebagian bawah spinal cord,
bersirkulasi melalui ruang subarachnoid dan
kembali bersatu dengan darah melalui villi
arachnoid.
Medula Spinalis (Spinal cord)
 Dilindungi oleh 33 ruas tulang belakang : cervical : 7,
thoracal : 12, lumbal : 5, sakral : 5 dan 4 ruas yang
membentuk koksigis
 Foramen intervertebra adalah ruangan antara vertebra
dimana akar saraf spinal lewat. Intervertebral disk yang
berlokasi antara ruas vertebra yang memungkinkan
vertebra dapat bergerak. Setiap intervertebral disk
terdiri dari kapsul yang tipis yang mengelilingi substansia
gelatinosa yang disebut nucleus pulposus.
 Spinal cord dimulai dari medulla oblongata sampai
lumbal pertama.
 Sebagai jalur komunikasi / pesan ke dan dari otak
sebagai pusat refleks.
 Akar depan bersifat motorik dan akar
belakang bersifat sensorik. Bila terjadi
kerusakan pada akar belakang menyebabkan
kehilangan sensasi, bila terjadi kerusakan pada
akar depan menyebabkan terjadinya
kelemahan/paralisis.
Fungsi Medula Spinalis
 Pesan diantarkan ke dan dari otak yang disalurkan melalui jalur keatas
(jalur sensorik) dan kebawah (jalur motorik).
 Traktus spinothalamik (sensorik) mengantar sensasi nyeri, temperatur,
sentuhan kasar.
 Jalur posterior yang disebut fasikulus grasilis dan fasikulus cuneatus yang
membawa sensai sentuhan halus, posisi dan getaran.
 Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal (pyramidal)
merupakan jalur desending yang terdiri dari serabut yang berasal dari
korteks motorik pada otak dan disalurkan ke batang otak dan turun ke
spinal cord. Berfungsi untuk gerakan yang menurut kemauan dan
menstimulasi aktifitas otot yang selanjutnya menghambat yang lain. Juga
membawa serabut yang berfungsi menghambat tonus otot. Ekstrapyramidal
yaitu jalur antara corteks cerebral, basal ganglia, batang otak, spinal cord
keluar dari traktus pyramidal. Berperan untuk mempertahankan tonus otot
dan gerakan kasar.
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA PADA PERTEMUAN
SELANJUTNYA

Anda mungkin juga menyukai