0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan5 halaman
Dokumen ini membahas tiga langkah utama dalam siklus produksi yaitu pembuatan produk, penggunaan teknologi informasi seperti CIM untuk meningkatkan efisiensi produksi, dan ancaman terhadap siklus produksi seperti pencurian persediaan serta langkah-langkah untuk mencegahnya seperti membatasi akses, mendokumentasikan pergerakan persediaan, dan memiliki asuransi.
Dokumen ini membahas tiga langkah utama dalam siklus produksi yaitu pembuatan produk, penggunaan teknologi informasi seperti CIM untuk meningkatkan efisiensi produksi, dan ancaman terhadap siklus produksi seperti pencurian persediaan serta langkah-langkah untuk mencegahnya seperti membatasi akses, mendokumentasikan pergerakan persediaan, dan memiliki asuransi.
Dokumen ini membahas tiga langkah utama dalam siklus produksi yaitu pembuatan produk, penggunaan teknologi informasi seperti CIM untuk meningkatkan efisiensi produksi, dan ancaman terhadap siklus produksi seperti pencurian persediaan serta langkah-langkah untuk mencegahnya seperti membatasi akses, mendokumentasikan pergerakan persediaan, dan memiliki asuransi.
Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah pembuatan produk yang
sebenarnya. Cara aktivitas ini dicapai berbeda-beda di berbagai perusahaan, perbedaan berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan dalam proses produksi. Menggunakan berbagai bentuk teknologi informasi dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan komputer, disebut computer-integrated manufacturing (CIM). CIM dapat secara signifikan mengurangi biaya produksi.
CIM yaitu sebuah pendekatan manufaktur dengan banyak proses manufaktur
dijalankan dan diawasi dengan peralatan terkomputerisasi, sebagian melalui penggunaan robot dan pengumpulan data real-time dari aktivitas manufaktur. Ilustrasi Bagaimana Sistem ERP Mengintegrasikan Informasi Siklus Produksi dengan Data dari Siklus Lainnya Ancaman dan Pengendalian
• Pencurian persediaan dan aktiva tetap adalah keprihatinan utama. Selain
kehilangan aset, pencurian juga mengakibatkan saldo aset yang berlebihan, yang dapat mengarah pada analisis yang salah dari kinerja keuangan dan di bawah target. • Untuk mengurangi risiko kehilangan atas persediaan, akses fisik terhadap persediaan harus di batasi dan seluruh pergerakan internal dari persediaan harus didokumentasikan. Pemisahan tugas yang tepat penting untuk mengamankan persediaan. Peralatan RFID, pemindai kode batang, dan terminal online dapat di gunakan untuk mencatat pergerakan persediaan, dengan demikian, memelihara catatan persediaan perpetual dengan akurat. Akibatnya, pengendalian akses yang tepat dan uji kompatibilitas sangat penting untuk memastikan bahwa hanya personel yang diotorisasi memiliki akses terhadap catatan-catatan tersebut. Pada akhirnya, pegawai tanpa tanggung jawab penyimpanan harus secara periodik menghitung persediaan di tangan. • Pengendalian diperlukan untuk mengamankan aktiva tetap. Pertama, seluruh aktiva tetap harus diidentifikasi dan dicatat. Langkah-langkah keamanan harus di gunakan untuk mengendalikan akses fisik terhadap aktiva tetap. Mesin dan peralatan manufaktur sering diganti sebelum benar-benar usang, maka perlu untuk secara formal menyetujui dan mencatat dengan akurat penjualan dan pelepasannya. • Ancaman lain terkait siklus produksi adalah investasi suboptimal dalam aktiva tetap. Investasi yang berlebihan pada aktiva dapat menciptakan kelebihan biaya, investasi yang rendah dapat mengurangi produktivitas. Kedua masalah tersebut mengurangi profitabilitas. Dengan demikian, otorisasi yang tepat atas transaksi aktiva tetap sangat penting. • Pengamanan fisik seperti pemadaman api, didesain untuk mencegah bencana tersebut. Karena pengendalian preventif tidak pernah 100% efektif, organisasi juga perlu membeli asuransi yang cukup