Anda di halaman 1dari 23

PENULISAN MAKALAH

OLEH
NOOR RINA KASTATRIA

Universitas Muria Kudus


PENGERTIAN MAKALAH
Tulisan formal mengenai suatu topik
tertentu untuk disampaikan kepada
khalayak, baik dalam bentuk tertulis
maupun untuk disampaikan dalam
forum-forum ilmiah, seperti seminar,
simposium, atau diskusi-diskusi ilmiah
lainnya. Ada juga makalah disusun
untuk diterbitkan di media massa atau
jjurnal ilmiah.
KARYA TULIS ILMIAH

Makalah termasuk karya tulis ilmiah,


karena penggarapannya dilakukan
secara objektif, empiris, dan
mendalam. Keobjektifan tersebut
didukung oleh data-data atau fakta-
fakta dan informasi-informasi yang
telah teruji kesahihannya.
KONVENSI MAKALAH
1. Halaman-halaman pendahuluan
(prakata, daftar tabel, daftar isi)
2. Pendahuluan
3. Isi makalah
4. Penutup
5. Daftar Pustaka
LANGKAH MENULIS
MAKALAH
I. Menentukan Pokok Masalah (topik)
II. Menentukan tujuan
III. Mengumpulkan bahan tulisan
IV. Menyusun kerangka karangan makalah
V. Mengembangkan kerangka makalah
VI. Menyusun draf Pustaka
TEMA, TOPIK, DAN JUDUL KARANGAN

Tema
gagasan sentral yang menjiwai seluruh isi
karangan. Tema karangan adalah gagasan
dasar yang mendasari sebuah karangan. Tema
menjadi gagasan dasar tempat beradanya
topik. Tema merupakan gagasan dasar yang
menjadi tumpuan topik karangan. Tema tidak
dapat dijabarkan menjadi rincian-rincian yang
kecil (menjadi subtema, subtema)
TOPIK
Hal pokok yang dibicarakan. Topik karangan
adalah hal pokok yang diungkapkan
dalam karangan. Topik dapat dijabarkan
menjadi rincian materi topik. Topik
karangan sebagai hal pokok yang
digunakan oleh pengarang untuk
menyampaikan tema.
TEMA DAN TOPIK

Salah Asuhan karya Abdul Muis


Tema
Kawin paksa
Topik
Siti Nurbaya atau kehidupan Siti
Nurbaya dalam adat kawin paksa.
JUDUL
Nama sebuah karangan
Suatu topik dapat diberi judul yang sama atau
berbeda dengan topiknya.
Topik “Masjid Menara” dapat ditulis dalam
karangan dengan judul “Masjid Menara”, tetapi
dapat juga dituliskan dengan judul “Masjid
Menara: Apa Kelebihannya”
I. MENENTUKAN POKOK MASALAH
(TOPIK)
Tidak bisa begitu saja menentukan topik
atau pokok masalah, tetapi
memperhatikan perkembangan empiris
dan standar acuan ideal dari sebuah
pokok bahasan. Suatu masalah terjadi
jika ada kesenjangan antara kreteria ideal
dengan hal yang terjadi di lapangan.
KRETERIA MENENTUKAN TOPIK
1.Kemanfaatan
2. Kemenarikan
3. Fisibilitas
KEMANFAATAN
 Manfaat oleh pembaca harus
dipertimbangkan. Pertanyaan yang perlu
diajukan “manfaat apa yang akan dipetik dari
karangan yang akan ditulis?”
 Perlu analisis kebutuhan (need analysis). Topik
bermanfaat jika memenuhi kebutuhan
pembaca.
KEMENARIKAN
 Kemanfaatan suatu topik merupakan
salah satu daya tarik
 Carilah topik yang aktual
 Kiat membuat judul (mencermin isi,
merangsang pembaca, singkat:
“sesingkat mungkin sepanjang
perlu”).
FISIBILITAS
Kelayakan untuk dapat dikerjakan. Hal ini
berkaitan dengan kemampuan penulis.
Kreterianya (1) topik yang dipilih benar-
benar dikuasai, karena menulis itu
mengungkapkan apa yang dikuasai oleh
penulis; dan (2) cakupannya layak, tidak
terlalu luas, jelas dan terbatas.
II. MENENTUKAN TUJUAN
Setelah topik ditemukan,
menentukan tujuan.
Apakah untuk presentasi
dalam seminar atau tugas
kuliah
III. MENGUMPULKAN BAHAN
TULISAN
Mengumpulkan bahan tulisan bisa dari
informasi di sekitar/lingkungan yang
berkaitan dengan pokok masalah
atau sumber lain seperti buku, jurnal,
dokumen, surat kabar, dan yang
lainnya.
IV. MENYUSUN KERANGKA
MAKALAH (OUTLINE)
Suatu cara untuk menyusun suatu
rangka yang jelas dan struktur yang
teratur dari isi karangan yang akan
digarap. Kerangka Karangan atau
Kerangka Makalah (KK/KM)
merupakan pola atau bentuk
organisasi sebuah tulisan.
MANFAAT KK/KM
a. Membantu penulis memetakan ide-ide secara teratur
b. Menghindari pemunculan sebuah gagasan secara
berulang
c. Mengontrol kuantitas dan kualitas gagasan yang
hendak dituangkan dlm tulisan
d. Mengontrol arah dan sasaran tulisan agar tidak
menyimpang dari topik dan judul
e. Memperluas bagian pokok-pokok karangan yang telah
tersusun
f. Membantu penulis menciptakan variasi suasana
karangan
g. Membantu penulis mencari bahan tulisan dan sumber
rujukan yang diperlukan
URUTAN KK/KM
1. Daftar seluruh ide yang mengemuka yang berkaitan
dengan topik yang hendak ditulis
2. Buat kerangka kasar/sementara berdasarkan ide-ide
yang mengemuka
3. Ide-ide yang mengemuka dikelompokkan ke dalam
rumpun-rumpun topik idenya.
4. Bagilah topik-topik ide ke dalam sub-subtopik yang lebih
rinci
5. Rincian subtopik dinyatakan dalam bentuk pernyataan
yang lengkap.
6. Tinjau ulang kerangka kasar/sementara untuk
mencermati kuantitas, kualitas, dan kelengkapan
idenya.
V. MENGEMBANGKAN KK/KM
Setelah melewati langkah-langkah
pengumpulan
bahan tulisan dan penyusunan KK/KM,
selanjutnya mengembangkan KK/KM.
Pengembangan KK/KM sangat bebas
dalam menggunakan istilah keilmuan
yang sesuai dengan bidang yang sedang
dipermasalahkan.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Sumber tertulis yang telah dikutip dalam
makalah dicantumkan di daftar pustka.
Komponen daftar:
a. nama pengarang;

b. tahun penerbitan;

c. judul sumber;

d. kota penerbit;

e. nama penerbit.
CATATAN KAKI
Berisi keterangan tambahan yang tidak
dicantumkan dalam uraian. Alasan pemindahan
keterangan dari uraian ke dalam catatan kaki
adalah karena adanya kekhawatiran keterangan
tambahan tersebut merusak atau mengganggu
konsentrasi pembaca dari topik pembicaraan yang
pokok. Akan tetapi, keterangan itu sangat
diperlukan bagi pembaca untuk memperluas
cakrawala dan wawasan pembaca berkaitan
dengan permasalahan yang dibahas.
KUTIPAN
1. Kutipan langsung: pernyataan yang kita tulis
dalam susunan kalimat aslinya tanpa
mengalami perubahan sedikit pun.
2. Kutipan tidak langsung: pengungkapkan
kembali maksud penulis dengan kata-kata
sendiri (kata-kata pengutip). Jadi, yang dikutip
hanya pokok-pokok pikiran atau hanya
ringkasan dan simpulan dari sebuah tulisan,
kemudian dinyatakan dengan bahasa sendiri.

Anda mungkin juga menyukai