Anda di halaman 1dari 20

PENGELOLAAN

PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA

PEMEGANG PROGRAM LANSIA : HERU


SETIAWAN Amd.Kep
NARA SUMBER : NURI AMALIA SKM
Prinsip Pelayanan Kesehatan
Lansia

Holistik
Tata kerja dan tata
laksana secara tim
Holistik

 Lansia harus dipandang sebagai manusia


seutuhnya (Biopsikososiospiritual)
 Horizontal : pelayanan kesejahteraan secara
menyeluruh dengan lintas sektoral (dinas sosial,
agama, pendidikan dan kebudayaan,
kecamatan/desa)
 Harus mencakup preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif
Tata kerja dan tata laksana
secara tim
 Multidisiplin ilmu (dokter, perawat,
ditambah dengan ahli gizi) dalam pelayanan
posyandu lansia
 Kerjasama Tim
(kesehatan,kader,pemerintah
kecamatan/desa) dalam usaha pembentukan
karang werdha
Tujuan
 Menigkatkan kemampuan kader lansia dalam membina
dan mengembangkan layanan kepada anggotanya
didukung oleh petugas kesehatan terlatih
 Meningkatkan kemampuan kader dalam menggalang
timbulnya partisipasi aktif para usia lanjut dan keluarganya
 Meningkatkan komitmen politis pemerintah
daerah/setempat untuk bekrjasama dalam wadah
pembinaan tertentu (karang werdha/panti
werdha/posbindu)
 Meningkatkan peran serta usia lanjut dan keluarganya,
tokoh masyarakat, dan tokoh pemerintah dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut
POSBINDU
Pos Bindu = merupakan suatu wadah
mandiri dalam pembinaan usia lanjut untuk
memudahkan usia lanjut dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan.

Pelayanan kesehatan di Pos Bindu meliputi


1. pemeriksaan kesehatan fisik
2. Pemeriksaan mental emosional
KMS
Suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan
pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental
emosional.

TUJUAN
Sebagai alat pencatat dan pemantau untuk
mengetahui lebih awal penyakit yang diderita
(deteksi dini) atau ancaman masalah
kesehatan yang dihadapi.
Jenis pelayanan kesehatan yang dapat
diberikan kepada usia lanjut yaitu sbg brkt :

1. Pemeriksaan aktifitas sehari-hari


2. Pemeriksaan status mental
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan BB &
TB
4. Pengukuran TD
5. Pemeriksaan gula darah
6. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila ada
kelainan
7. Penyuluhan bisa lansia dilakukan
dalam rangka konseling kesehatan dan gizi
sesuai dgn masalah kesehatan lansia

8. Kunjungan rumah oleh kader

9. PMT penyuluhan, contoh : menu makanan yang


cocok bagi lansia

10. Kegiatan olah raga antara lain senam lansia,


gerak jalan santai, dll.
SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG
KEGIATAN POSBINDU

1. Tempat kegiatan (gedung, ruangan,atau tempat


terbuka)
2. Meja dan kursi
3. Alat tulis
4. Buku pencatatan kegiatan (buku register bantu)
5. Kit usia lanjut, yang berisi : timbangan dewasa,
meteran pengukur tinggi badan, stetoskop, tensi
meter, peralatan laboratorium sederhana,
termometer.
6. Kartu Menuju Sehat (KMS) Usia Lanjut
7. Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK)
Usia Lanjut
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
Posbindu : Sistem 5 Meja

1. Meja Pertama : pendaftaran anggota Pos


Bindu sebelum pelaksanaan pelayanan

2. Meja Kedua : pencatatan kegiatan


sehari-hari yang dilakukan usila, serta
penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan
3. Meja Ketiga : pengukuran tekanan
darah, pemeriksaan kesehatan, dan
pemeriksaan status mental.

4. Meja Keempat : pemeriksaan

5. Meja Kelima : pemberian penyuluhan dan


konseling
Bahan untuk mengevaluasi keberhasilan tingkat
perkembangan kegiatan Pos Bindu:

1. Frekuensi pertemuan atau pelaksanaan


kegiatan selama satu tahun

2. Kehadiran kader

3. Cakupan pelayanan kesehatan:


-Cakupan penimbangan (BB & TB)
-Cakupan pemeriksaan laboratorium sederhana
(gula darah)
-Cakupan hasil pemeriksaan kesehatan
-Cakupan anggota yang ikut penyuluhan/konseling
4. Kegiatan penunjang antara lain :
- Senam lanjut usia
- Pengajian/pendalaman agama untuk
kelompok usila
- Diskusi atau penyuluhan lansia
- Rekreasi, dll.

5. Tersedianya dana untuk


penyelenggaraan kegiatan kelompok usia
lanjut
Permasalahan Gizi pada Lansia

1. GIZI KURANG
Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari
yang dibutuhkan menyebabkan berat
badan kurang dari normal.
Apabila hal ini disertai dengan kekurangan
protein dapat menyebabkan kerusakan-
kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki,
akibatnya rambut rontok, mudah sakit,
serta mudah terkena infeksi.
Permasalahan Gizi pada Lansia
2. KEKURANGAN VITAMIN
Bila konsumsi buah dan sayuran kurang akibatnya:
nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit
kering, lemah – letih - lesu dan tidak bersemangat.
program2 Gizi lansia

1.Posyandu Lansia (berobat


Gratis)
2.Kegiatan Olahraga
bersama
Kesimpulan

 Pemberian nutrisi yang baik dan cukup


sangat diperlukan lansia, nutrisi yang
adekuat untuk mendukung dan
mempertahankan kesehatan.
 Dengan adanya penurunan kesehatan
dan keterbatasan fisik maka diperlukan
perawatan sehari-hari yang cukup.
 pemberian informasi pelayanan
kesehatan yang memadai juga sangat
diperlukan bagi lansia agar dapat
mendapatkan pelayanan kesehatan
yang memadai.
Hatur Thaks

Anda mungkin juga menyukai