Anda di halaman 1dari 19

Syphilitic alopecia :

uncommon trichoscopic
findings

Nike Vidya Putri, S. Ked


Pembimbing : dr. Fitriyanti, Sp. KK
Abstrak

Sifilis alopesia (SA) dianggap sebagai manifestasi dari sifilis


sekunder yang jarang

• SA dapat tampak dalam bentuk difus, bentuk moth-eaten, dan dapat


dalam bentuk campuran

beberapa trichoscopic baru, seperti tapered bended hair,


dasar eritematosa, penipisan difus dan hyperkeratosis
perifolicular dideskripsikan pada laki-laki berusia 32 tahun
• dermoscopy dapat berguna untuk membantu menegakkan dan
membedakan SA dari penyakit dengan gejala yang mirip.
Pendahuluan

Sifilis dikenal sebagai "the great imitator" yang dapat


muncul dengan banyak manifestasi klinis yang menyerupai
penyakit lain
• Diantara tanda sifilis sekunder, sifilis alopesia (SA) jarang ditemukan,
dengan prevalensi mulai dari 2,9 sampai 22,2%

Berdasarkan temuan klinis, SA diklasifikasikan lebih lanjut


dalam tiga bentuk : (1) moth-eaten, (2) alopesia difus, (3)
pola campuran
• Jurnal ini melaporkan kasus SA tipe campuran, menampilkan adanya
beberapa temuan trichoscoic terbaru yang sebelumnya belum teramati.
Kasus Klinis
Laki-laki 34 tahun datang dengan alopesia pada kulit
kepala dan alis mata sejak 1 bulan.

mengkonsumsi obat neuroleptik untuk penyakit


bipolar, ansietas dan gangguan obsesiv

terdapat ruam eritematosa ringan melibatkan tubuh


dan sakit kepala serta malaise dalam beberapa minggu

Pasien menyangkal adanya lesi pada alat genital


sebelum kerontokan rambut muncul
Slide Title

Gambar 1
• Aspek klinis, alopesia difus melibatkan kulit kepala
dan alis mata, dengan bercak moth-eaten pada
regio temporal, parietal dan oksipital. Penipisan
halus yang difus tampak pada kulit kepala.
bercak alopesia kecil berdiameter 0,8-1,5 cm pada kulit
kepala di regio parietal-temporal-oksipital dengan
tampilan moth-eaten (Gambar 1).

Alis mata menunjukan reduksi difus ringan pada


rambut (gambar 1a), tampilan kulit kepala eritem difus
dan mengelupas.

Terdapat trichodynia dan gatal-gatal. Gentle pull test


negative. Pemeriksaan trichoscopic pada bercak moth-
eaten ditemukan nonscarring alopecia (Gambar 2).

Yellow dots terdeteksi pada bagian tengah bercak,


bersamaan dengan beberapa black dots.
Penipisan warna putih yang difus, dasar
eritematosus, dan hyperkeratosis folikular
fokal juga ditemukan, rambut vellus juga
dideteksi pada tepi bercak alopesia

kita dapat mengamati beberapa jenis


bent tapering hair, dalam beberapa
kasus sebuah double-bending
tampak, menghasilkan tampilan
serpiginous.
Riwayat klinis serta penemuan fisik dan trichoscopic
menunjukkan diagnosis sifilis sekunder dengan SA pola
campuran
• Skrining serologi memperlihatkan hasil positif Veneral Disease Research
Laboratory (VDRL) pada titer 1:256
• uji hemoaglutinasi partikel treponema pallidum reaktif

Analisis darah rutin : leukositsis, peningkatan laju sedimen


eritrosit, dan C-reactive protein.
Tes serologi untuk HIV dan virus hepatitis B dan C negative.
• Pasien mendapatkan Benzathine Penicillin G 2.4 MU IM. Rambut tumbuh
kembali terjadi setelah 2 bulan. Titer VDRL menjadi 1:64 setelah 4 bulan,
dan 1:16 setelah 8 bulan.
Diskusi

Tropism pada Treponema pallidum pada tonjolan epitel


rambut dan kapiler peribulbar, dengan biopsy kulit kepala
mendeteksi spirochetes pada region peribulbar dan penetrasi
kedalam matriks folikel.

Hipotesis patogenesis yang mendukung saat ini, SA adalah


sebuah vaskulitis pada kapiler peribulbar yang menyebabkan
infiltrasi limfositis perifolikuler dengan sel plasma tersebar
yang menghentikan siklus sel rambut
SA secara klinis dapat menyerupai berbagai penyakit
rambut

• Alopecia Areata (AA), trichotilomania, liken planus pilaris, tinea


kapitis, telogem effluvium, dan androgenetik alopesia

diagnosis dapat tertunda, karena SA adalah


manifestasi unik dari sifilis sekunder dan tanda sifilis
primer tidak ditemukan atau dilaporkan (SA essensial)
Ye et al.
• black dots,
• artichia fokal,
• hipopigmentasi rambut
• yellow dots pada bagian tengah bercak alopesia
• beberapa black dots di tepi bercak

Pirracini et al
• ↓ jumlah rambut terminal
• folikel rambut yang kosong
• rambut vellus,
• dasar merah-kecoklatan
• dilatasi kapiler yang ireguler dengan extravasasi darah kecil
Slide Title

Gambar 2
• Demorscopy kulit kepala. Ostia kosong dan tampak yellow dots
pada bagian tengah pada bercak alopesia diatas dasar eritematosa.
Tapered bent hair (tanda panah) terlihat pada tepi bercak alopesia.
Rambut vellus terlihat pada tepi (a,b,d). sisik muncul menjadi tipis
dan putih; hyperkeratosis perifolikular tampak fokal (b,c,d)..
pada kasus SA tipe moth-eaten terdapat temuan tambahan

• termasuk tapering hair,


• penipisan difus dan
• hyperkeratosis folikuler fokal

tapered bended hairs

• panjang rambut normal bertahap menyempit atau menempel dari bagian proksimal sampai ke
distal

Penipisan halus yang difus dan dasar eritema pada seluruh kulit kepala (SA
tipe difus) dianggap sebagai bagian dari exanthema ada infeksi sifilis sekunder

hyperkeratosis ditemukan disekitar bagian proksimal pada beberapa batang


rambut dan dalam beberapa ostia yang kosong
Slide Title

Gambar 3
• Klinis (a) dan dermoscopic (b) tampilan alopesia
areata. Multiple black dan yellow dots dan rambut
vellus tampak pada tepi bercak alopesia (a,b) bersama
dengan beberapa tanda exclamasi rambut (b).
Slide Title

Gambar 4
• Klinis (a) dan dermoscopy (b) aspek alopesia pada liken
planus pilaris. Kumpulan bercak kecil alopesia pada regio
parietal tampak pada kulit kepala yang eritematosa (a).
Dermoscopy menampilkan dilatasi kapiler dan
hyperkeratosis folikular yang parah pada tepi bercak dan
tidak adanya ostia folikuler di bagian tengah (b)
Alopecia Areata
•exclamation point hairs
•yellow dots dan black dots dan rambut
vellus pada bagian tengah bercak

Sifilis Alopecia
•yellow dots dan black dots dan rambut
vellus pada bagian tepi bercak
Trichotilomania
• bercak alopesia yang ireguler pada regio oksipital, parietal dan vertex, di
atas dasar eritematosa
• rambut yang rusak dan kadang kala beberapa black dots

liken planus pilaris


• area jaringan parut
• hyperkeratosis yang lebih parah dan biasanya terbatas pada folikel
rambut (gambar 4)

pemeriksaan dermoscopy tinea kapitis memperlihatkan


black dots, koma, corkscrew, zigzag, dan morse code hair
yang tedistribusi secara ireguler pada bercak alopesia.
Dermoscopy merupakan alat yang berguna, tidak
invasive, cepat dan murah yang dapat membantu
dokter mendiagnosis SA

Deskripsi lebih lanjut dibutuhkan untuk memastikan


penemuan trichoscopic dari SA dengan pola campuran,
sebuah kondisi yang jarang dimana alopesia tipe moth-
eaten dan alopesia tipe difus berdampingan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai