Anda di halaman 1dari 8

TUTORIAL 1

MINGGU 2 “SKENARIO PITAK”


STEP 1
1. Alopesia : disebut dengan pitak yaitu bagian lesi dikepala yang tidak ada rambut dan
berbatas tegas
2. Exclamation hair : kondisi dimana rambut yang akarnya snagat tipis seperti tanda seru
3. Sirkumskripta : kelainan kulit yang berbatas tegas
4. Artospora: spora yang dibentu oleh hifa yang panjang dan punya banyak septum
5. Diskret: terpisah satu sama lain
6. Numular : lesi pada kulit yang berukuran sebesar koin

STEP 2
1. Apa hubungan usia dengan keluhan yang diderita
2. Apa yg dialami pasien sesuai dengan gejala yang dialami dan diagnosis bandingnya?
3. Apakah hewan peliharaan kucing berkaitan dengan penyakit yang diderita pasien
4. Apa penyebab penyakit yg diderita pasien
5. Interpretasi pemeriksaan penunjang dari skenario
6. Tatalaksana medikamentosa dan nonmedikamentosa
7. Apa patogenesis dan patofisiologi dari penyakit tersebut?
8. Mengapa pada pemeriksaan hair pull test dan exclamation hair negatif?
9. Mengapa ketika keadaan panas dan berkeringat muncul sisik putih kasar dan gatal?

STEP 3
1. Usia 6 tahun yang masih anak-anak belum memperhatikan hygine lingkungannya.
FR: anak 3-14 tahun, dewasa yang memakai riwayat topi yang lama
2. Tinea kapitis tipe kerion et causa suspek Microssporum canis
Kalsifikasi tinea kapitis:
1. Gray patch
Karena jamur antropofilik, alopesia, tidak bercahaya, dan skuamasa abu-abu, rambut
mudah patah 1 cm diatas kepala

2. Kerion
Jamur zoophilic, tipe meradang, rambut tidak mengkilap karena keratin hilang
3. Balck dot
Trichophyton, ada titik hitam, dan tersisa titik-titik hitam di bagian folikel rambut

3. kucing yang kotor dan berambut rontok bisa menjadi vektor penyakit ke manusia
yaitu penyakit jamur yang dapat menginfeksi manusia tepatnya di kepala pasien.

4. penyebab penyakit pasien: curiga jamur yang dtularkan dari kucing yatu jamur
M.canis

Diagnosis Banding:
1. Alopesia areata: kulit tampak licin, exclamation hair positif dan berwana coklat
2. Dermatitis sebotoik: rambut tampak berminyak, difus, kulit kepala ditutupi
skuama yang minyak
3. Psoriasis: skuama tebal, warna putih mengkilat dan bersifat residif kronik
4. Impetigo krustosa: eritem dapat menyebabkan kerontokan pada rambut ,
disebabkan streptokokus aureus

5. Pemerksaan penunjang:
1. Lampu wood: hijau kuning (tinea), kalo kuning keemasan ptyriasis versicolor,
2. KOH 10% (rambut), 20% ( kulit dan kuku) : tinea (hifa bersekat, atrospora),
ptyriasis ( hifa pendek), candidiasis (pseudospora, blastosphora, sel ragi)

6. Medikamentosa
Obat sistemik:
a. griseofulvin 10-25mg/kgBB, dewasa 500 mg/hari, moa: menghambat
pembentukan benang2 spindel jamur dan bisa diganbung dengan amphotericin B,
moa?
b. Ketokonazole 5-10mg/kgbb, dewasa 250mg/hari (7-14 hari)
c. Kapsul Itrakonazol dosis 3-5mg/kgbb/hari
d. tablet terbinafin dosis 3-6mg/kgbb/hari
shampo:
a. selenium zulfit 2.5% 2-3x/minggu
b. poviodone iodine 2.5%
c.ketokonazole 2%
kortikosteroid oral : prednison 1mg/kgBB/hari

Non medikamentosa
1. kebersihan dan disarankan pemakaian bersama
2. hewan harus ruitn diperiksa
3. cari kontak dengan manusia lain kalo bisa dikultur
7. Patogenesis:
jamur pindah dari bulu-bulu kucing ke rambut pasien, jamur ini punya enzim
keratinase yang menghancurkan keratin rambut dan makin menyebar dan jamurnya
masih meluas
1. Perlekatan jamur dengan rambut pasien
yang dibantu oleh enzim keratinase
8. exclamation hair yang positif itu identik dengan alopecia areata, karena dia
disebabkan gangguan pada fase pertumbuhan rambut seharusnya sampai 100 har
tetapi pada penyakit ini tidak sampai 100 hari. Hair pull test negatif karena jamur
tidak menyebakan rambut tidak mudah patah tetapi cenderung menyebabkan
inflamasi. Jamur tidak sampai ke daerah korneum.

STEP 4 (mind mapping)


STEP 5
1. Efloresensi primer dan sekunder dan cara penamaannya
2. Faktor resiko penyakit dermatofita dan pencegahannya
3. Diagnosis banding dari tinea kapitis (minimal 3 jamur Candida, Tinea, Ptyriasis) dari
etiologi, predileksi, efloresensi, PP(wood’s light), tata laksana
4. Diagnosis banding kerotokan rambut

STEP 6 (self study)


STEP 7
1. Efloresensi prmer dan sekunder
Primer
1. Makula: perubahan warna kulit
2. Papula: penonjolan padat d<0.5
3. Nodul: penonjolan berisi zat padat d>1 cm
4. Plakat: penonjolan padat d>2cm
5. Vesikel: penonjolan berisi cairan serum, darah (vesikel hemorragik)
6. Pustul : berisi nanah, mengendap di bawah (pustul hipopion)
7. Bula: mirip vesikel tapi lebih besar
8. Urtika: seperti edem tapi akan menghilang perlahan

Sekunder
Skuama: lapisan korneum yang terlepas
Krusta: cairan tubuh yang mengering
Erosi: disebabkan karena kehilangan yang tidak melampaui s.basal
Ulkus: cekungan yang lebih dalam
Sikatriks: seperti jar parut
Teleangiektasi: dialtasi pembuluh darah superfisial
Fisura
Lieknifikasi
Ekskoriasi: hilangnya jaringan sampai s.papilaris

Penamaan:
Ukuran:
1. Jarum pentul : milier
2. Biji jagung : lentikular
3. Koin 100 rp: numular
4. Lebih besar dr koin: plakat

Susunan:
1. Gars lurus: linier
2. Lingkaran: sirsinar/anular
3. Bulan sabit: arsinar
4. Tepi menyampung: polisiklik
5. Seperti induk ayam yg dikelilingi anak ayam: korimbiformis
Penyebaran
1. Sirkumskripta: batas tegas
2. Difuse: tidak berbatas tegas
3. Regional: pada adaerah terttentu
4. Universalis: seluruh tubuh 90-100%
5. Soliter: satu lesi
6. Disket: terpisah satu sama lain
7. Konfluen: gabungan 1-2 lesi
8. Herpetiformis
9. Serpiginisiosa
10. Iriformis
11. Simetrik: kedua belah badan yang sama
12. Bilateral
13. Unilateral: 1 bagian badan saja

KASUS: Status dermatologis:


1. Pemfis
2. Lokasi (regio), tipe, warna, jumlah, batas, konsistensi, bentuk, ukuran, distribusi,
dan konfigurasi

2. Tinea kapitis
FR: anak2: banyak unsaturated fatty acid
Tinea kruris
FR: progesteron: menghambat pertumbuhan jamur dermatofita
FR: afinitas jamur pada hospes tertentu
kondisi lingkungan yang lembab
genetik; tinea unguium rentan pada satu keluarga
FR: tinea barbae, laki2 lebih berpotensi , kekurangan kebersihan, bertukar alat cukur
3.

Status imunitas yang rendah.

Pencegahan:
1. Menjaga kebersihan dalam merawat jenggot
2. Tidak bersamaan menggunakan alat cukur
3. Menghidari pakaian ketat
4. Mengganti pakaian secara rutin
5. Tidak melakukan pemakaian bersama
5. Jaga kaki tetap bersih dan jangan menggunakan bahan yang tidak menyerap keringat
6. Jaga kuku tetap bersih
7. Rutin mengecek kesehatan hewan peliharaan

1. Pitiriasis versikolor
- Predileksi : badan bagian atas, leher, dan perut, ekstremitas, wajah dan aksila
- Efloresensi : makula berbatas tegas, dapat hipopigmentasi, hiperpigmentasi, dan kadang
eritematosa
- PP
- Lampu Wood : fluoresensi kekuningan
- Mikologis Langsung : kumpulan hifa pendek dan sel ragi bulat
- Talak :
- Topikal : selenium sulfid 1 -2,5 % 2-3x / mgg
- Sulfur presipitatum dalam bedak kocok
- Sistemik
- Ketokonazol 200 mg/hari (10 hari)
- Itrakonazol 200 mg/har (5-7 hari )
- Whitefield salep: makular
- Tiosulfas natrium 20-30%: folikular
- Sulfur
2. Kandidosis
- PP: sebukan sel radang, blastospora, pseudohifa
- Talak: Amphotericin B, Nistatin, Gol. Azol
- Kandidosis oral, kandidosis kulit, kandidosis vulvoganitis
3. Tinea
- Pedis dan unguium: dosis 2 kali 500mg, ketoconazole:4x250mg
4. Impetigo krustosa
5. Dermatitis seboroik:
- Etio: kelenjar sebasea kerja over, imunosupresan, kena paparan Malazessia furfur,
Ptyosporrum ovale
- Wajah, telinga
- Skuama kuning berminyak, eksem ringan, plak ertem konfluen
- Krim imidazol, selenium sulfid
- Bisa ditemukan ketombe
6. Impetigo krustosa
- Etio: strep B Hemolyticus grup A
- Krusta warna madu
- Salep Ab chloramphenicol dan teramisin
- Lesi basah kompres dengan larutan rivanol, povidone iodine, PK
7. Psoriasis
- Di siku, lutut, telapak kaki dan tangan
- Kuning keemasan di wood’s light
- KOH: hifa pendek bersepta
- Profil lipid: peningkatan HDL
- Berbatas tegas, ditutupi skuama kasar mengkilap
- Simtomatik: Kortikosteroid dan metotrksat
- Topikal: kortikosteroid
- Muncul fenomena tetesan lilin krn
- Fenomena Kuffner: muncul skuama putih kering
- Fenomena Auspiz: ada titik-titik darah

4. DD kepitakan
- Faktor penyakit karenaM leprae, rambut atrofi dan rusak setelah itu rontok
a. Tinea Kapitis
b. Penggunaan obat: antineoplasma: endoksan, kolkisin
c. Kelainan rambut: alopecia areata, efluvium telogen( lebih dr 400 helai); karena
faktor endokrin, nutrisi, stress, inflamasi kepala, habis melahirkan, hipotiroid,
hipertiroid, alopecia areata: patchy alopesia, alopesia totalis, alopecia universalis,
alopecia androgenetik: kebotakan seperti huruf M (laki-laki), wanita (difus),
trikotilomania: berhubungan dengan kejiwaan, menarik rambut kepala, janggut,
kumis, ada perdarahan, terdapat patahan rambut
-Alopecia areata umum, atipik, hipertensif (mengenai dewasa muda), kombinasi
(setelah 40 tahun)
Talak: injeksi kortikosteroid, antralin, minosidin
Prognosis: malam pada anak-anak

Alopecia sikatriks: epid laki-lak lebh banyak (29-45 tahun), exclmation hair dan hair
pull test (-), talak steroid, operasi bedah, transplantasi rambut

Anda mungkin juga menyukai