Anda di halaman 1dari 10

MODUL

MATA KULIAH
PENGANTAR METODE PELAKSANAAN DAN
PEMBONGKARAN KONSTRUKSI

UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL
Dosen : Ir. Agus Hardjanta Ds, CES
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2002
TENTANG
BANGUNAN GEDUNG
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2005
TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2002
TENTANG BANGUNAN GEDUNG

terkait dengan
PELAKSANAAN & PEMBONGKARAN BANGUNAN
BAB I KETENTUAN UMUM (Ps.1)

1. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan


konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya,
sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam
tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat
tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,
budaya, maupun kegiatan khusus.
2. Penyelenggaraan bangunan gedung adalah :kegiatan
pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis dan
pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan,
pelestarian, dan pembongkaran.
3. Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatan
memanfaatkan bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang
telah ditetapkan, termasuk kegiatan pemeliharaan,
perawatan, dan pemeriksaan secara berkala.
4. Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan
gedung beserta prasarana dan sarananya agar selalu laik fungsi.
5. Perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti
bagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau
prasarana dan sarana agar bangunan gedung tetap laik fungsi.
6. Pemeriksaan berkala adalah kegiatan pemeriksaan keandalan
seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan
bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya dalam tenggang
waktu tertentu guna menyatakan kelaikan fungsi bangunan
gedung.
7. Pelestarian adalah kegiatan perawatan, pemugaran, serta
pemeliharaan bangunan gedung dan lingkungannya untuk
mengembalikan keandalan bangunan tersebut sesuai dengan
aslinya atau sesuai dengan keadaan menurut periode yang
dikehendaki.
8. Pembongkaran adalah kegiatan membongkar atau
merobohkan seluruh atau sebagian bangunan gedung,
komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan
sarananya.
Pasal 2
Bangunan gedung diselenggarakan berlandaskan asas
kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, serta
keserasian bangunan gedung dengan lingkungannya.
BAB V PEMBONGKARAN (Ps.39)

1. Bangunan gedung dapat dibongkar apabila:


a. tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaiki;
b. dapat menimbulkan bahaya dalam pemanfaatan bangunan
gedung dan/atau lingkungannya;
c. tidak memiliki izin mendirikan bangunan.
2. Ditetapkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan hasil pengkajian
teknis.
3. Pengkajian teknis bangunan gedung (kecuali untuk rumah tinggal),
dilakukan oleh pengkaji teknis dan pengadaannya menjadi
kewajiban pemilik bangunan gedung.
4. Pembongkaran bangunan gedung yang mempunyai dampak luas
terhadap keselamatan umum dan lingkungan harus dilaksanakan
berdasarkan rencana teknis pembongkaran yang telah disetujui oleh
Pemerintah Daerah.
5. Ketentuan mengenai tata cara pembongkaran bangunan gedung
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
RESUME
KRITERIA KONSTRUKSI BANGUNAN YANG HASUS DIBONGKAR :

1. Usia Bangunan
a. Kondisi fisik sudah tidak layak digunakan atau dihuni. Akibat
pengontrolan dan pemeliharaan yang tidak baik
b. Sesuai prediksi dalam perhitungan konstruksi

2. Kesalahan Konstruksi Bangunan


a. Perencanaan tidak memenuhi ketentuan / kaidah yang ada
b. Pelaksanaan tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi
3. Legalitas Bangunan
a. Tidak mempunyai IMB dan IPB atau ILH
b. Dibangun diatas tanah negara atau tanah bukan miliknya
(penyerobotan)
c. Pelaksanaan tidak sesuai izin yang diberikan
d. Melanggar RUTR
3. Perubahan ayau Alih Fungsi
a. Kebijakan Pemda : Lokasi menetapkan menjadi zoning yang
berbeda
b. Pemilik bangunan (owner) merubah fungsi bangunan
4. Peremajaan
a. Peremajaan bangunan sekaligus penyesuaian dengan
lingkungan
b. Peremajaan kota atau penataan lingkungan
5. Lain-lain
a. Bangunan semi permanen atau temporer
b. Terkena bencana alam
c. Korban ulah manusia
EFEK /DAMPAK YANG TIMBUL AKIBAT DARI PEMBONGKARAN :

1. Terjadi polusi udara yang berlebih (metode tertentu)


a. Debu-debu beterbangan
b. Material terlempar
2. Kebisingan suara
a. Suara keras akibat bekerjanya alat
b. Suara runtuhnya bangunan
c. Suara ledakan (implosion)
3. Keamanan / Getaran bangunan
a. Runtuhnya bangunan meleset dari sasaran
b. Getaran dan keretakan akibat runtuhnya bangunan
4. Keamanan manusia
a. Kecelakaan kerja bagi pelaksana proyek
b. Kecelakaan orang yang berada di sekitarnya
c. Kecelakaan penonton pembongkaran
5. Keamanan Alat
a. Alat tertimpa bangunan yang runtuh
b. Alat terlalu over / kelebihan kapasitas/kemampunan
c. Alat yang tidak sesuai dengan pekerjaannya
6. Kemacetan lalu lintas
a. Pengguna jalan melintas dan memperlamat atau
menghentikan kendaraannya untuk menonton
b. Jalan ditutup atau dikurangi jalurnya

BONG
LAK

Anda mungkin juga menyukai