Anda di halaman 1dari 10

STRATEGI EVAKUASI

PADA BANGUNAN
GEDUNG TINGGI
POTENSI BAHAYA KEBAKARAN
PADA BANGUNAN TINGGI
Bangunan tinggi memerlukan perhatian ekstra
kaitan dengan bahaya kebakaran :
a. Ketinggian bangunan
b. Karakteristik pengguna dan penghuni
c. Penggunaan bahan dan komponen struktur
d. Kelengakapan mekanikal dan elektrikal
e. Lokasi gedung umumnya di daerah ramai
f. Masalah transportasi dalam bangunan
g. Problema evakuasi penghuni
h. Tuntutan pembasmian dari dalam gedung
i. Aksesibilitas untuk external fire fighting
SARANA JALAN KE LUAR DAN
PERSYARATAN-NYA
 Di tiap lantai sedikitnya harus ada2 eksit
 Jumlah eksit ditentukan oleh jumlah
pengguna atau penghuni bangunan
 Jarak antar 2 eksit adalah > setengah
jarak diagonal
 Jarak tempuh 30 m (tanpa sprinkler) dan
45m dengan sprinkler
 Pintu kebakaran harus membuka ke luar
 Pintu kebakaran harus tahan api (fire
rated) sesuai standar
 Pintu ke luar akhir harus ke halaman luar
 Tangga kebakaran harus menerus
 Helipad bukan sarana evakuasi
SARANA JALAN KE LUAR (lanjutan)

Sistem evakuasi ditentukan oleh jenis penggunaan


bangunan
Pintu kebakaran harus dilengkapi dengan door-closer;
bisa pula dipasangi kaca berkawat (wire meshed)
Jalur sirkulasi untuk evakuasi harus bebas rintangan
Jalur evakuasi harus dilengkapi dengan tanda penunjuk
arah ke luar dan diberi iluminasi / pencahayaan
STRATEGI EVAKUASI
• Evakuasi bertujuan memindahkan
penghuni bangunan ke lokasi aman di
luar bangunan
• Evakuasi menyangkut aspek
pemberitahuan dini, komunikasi,
pemanduan ditunjang oleh prasarana
dan sarana yang terdapat dan
diupayakan dalam bangunan
• Hal-hal pokok dalam proses evakuasi
meliputi : sistem pemberitahuan,
sistem pemandu evakuasi, sistem pe–
laksanaan evakuasi, sarana evakuasi
dan organisasi evakuasi
STRATEGI EVAKUASI (lanjutan)
• Sistem pemberitahuan
Pemberitahuan awal
Pemberitahuan pelaksanaan evakuasi
Pemberitahuan perkembangan jalannya evakuasi
Pemberitahuan bahwa kondisi lokasi telah aman
Pemberitahuan telah selesainya evakuasi
• Sistem pemandu evakuasi
Pemanduan agar tidak panik
Pemanduan agar menuju ke sarana evakuasi (tidak ke lift)
Pemanduan arah jalur evakuasi
Pemanduan ke daerah aman atau ke muster points
Roll call pada akhir evakuasi
• Sistem pelaksanaan evakuasi
Pelaksanaan pemanduan di lapangan
Pengamanan evakuasi
Sistem pelaporan pelaksanaan evakuasi
Komunikasi dan pemantauan
Sistem pengecekan
STRATEGI EVAKUASI (lanjutan)
• SARANA EVAKUASI
Koridor dan tangga darurat
Pintu kebakaran
Jendela rescue
Tangga kebakaran dan presurisasi
Horizontal exit
Temporary shelter
Exit di halaman luar
• ORGANISASI EVAKUASI
Penanggung jawab
Pelaksana / pengaman jalannya evakuasi
Pemandu evakuasi
Sistem pelaporan
Medical aids / P3K
Sistem komunikasi dan transportasi
Tim rescue / SAR
Kontak dengan Dinas Kebakaran
SARANA PENUNJANG EVAKUASI
• Sarana penyelamatan jiwa
 Pintu kebakaran, tangga kebakaran, koridor
 Jalur lintasan evakuasi, koridor
 Jendela rescue
 Fasilitas eksit, temporary shelter
 Lampu dan tanda penunjuk arah ke luar

• Sarana bantu evakuasi


 Alat peluncur (chute), sliding rol, tangga monyet, tangga
lipat, lift kebakaran, tangga tali

Sarana bantu dari luar


 Aerial ladder, pumper, water tanker, snorkle, helikopter,
bantuan tim SAR, dan alat bantu lainnya
TINDAKAN BAGI SETIAP ORANG
SAAT MENDENGAR FIRE ALARM
• Bunyi alarm pertama
(1) Tetap tenang dan siap-siap meninggalkan gedung
(2) Hentikan semua pekerjaan
(3) Matikan peralatan dan cabut kabel power semua alat elektronik
(4) Tutup pintu dan jendela tapi jangan dikunci

• Bunyi alarm kedua terus menerus


(1) Evakuasi keseluruhan diharuskan
(2) Ikuti petunjuk dari Floor Warden anda, HARAP TETAP TENANG
(3) Berjalanlah, jangan berlari, ke tangga eksit yang terdekat (jangan gunakan lift)
(4) Berjalan disisi tangga menuruni dan keluar gedung menuju muster point
(5) Bila nama anda disebut oleh floor warden, jawab segera untuk memastikan
(6) Jangan kembali ke gedungsebelum diperbolehkan oleh Chief Warden
PERLU DIPERHATIKAN SAAT EVAKUASI

Anda mungkin juga menyukai