Anda di halaman 1dari 11

SARANA JALUR KELUAR

(Means of Escape)
BUILDING & PLANT SAFETY INSITUTE
Komponen jalan keluar terdiri dari :
• Pintu
• Tangga
• Ruang tertutup kedap asap
• Eksit horizontal
• Ramp
• Jalan terusan eksit
• Eskalator & travelator
• Tangga penyelamatan terhadap kebakaran
• Tangga panjat penyelamatan kebakaran
• Alat penyelamatan luncur
• Peralatan anak tangga bergantian
• Daerah tempat perlindungan
STANDAR SARANA
PENYELAMATAN
• 3 macam rute penyelamat :
– Langsung menuju tempat terbuka
– Melalui koridor atau gang
– Melalui terowongan atau tangga kedap
asap/api
• Lamanya waktu keluar ke tempat
berhimpun sementara
– Resiko Ringan = 3 menit
– Resiko Sedang = 2 ½ menit
– Resiko Berat = 2 menit
Jarak Tempuh ke berhimpun sementara
• Jika disediakan tempat berhimpun sementara (area of
refuge) dalam ketentuan jalan keluar (eksit) yang
dipersyaratkan, maka jarak tempuh harus diukur dari
pintu jalan keluar (eksit) koridor menuju tempat
berhimpun sementara (area of refuge).
• Panjang Jarak tempuh sebagai berikut :
– Resiko Ringan = 30 meter
– Resiko Sedang = 20 meter
– Resiko Berat = 15 meter
• Setiap kelipatan 120 meter ketinggian bangunan harus
disediakan satu tempat berhimpun sementara, dengan
luas minimal mampu menampung penghuni sesuai
dengan beban hunian dari tiga lantai di atasnya.
Pintu Keluar (exits)
Jumlah unit Pintu keluar dapat diperoleh dari rumus berikut:

Jumlah orang
= Unit Exit
40 x Standar waktu

Lebar unit jalan keluar atau eksit untuk pintu harus ditentukan oleh lebar
bersih pintu tersebut dalam keadaan terbuka penuh. Lebar bebas minimum
suatu bukan pintu jalan keluar (eksit) harus tidak kurang dari 21 “
Satu unit exit : 21”
Dua unit exit : 21” + 21”
Tiga unit exit : 21” + 21” + 18”
Empat unit exit : 21” + 21” + 18” + 18”
dan seterusnya ditambah 18”
Koridor
• Setiap koridor yang berfungsi sebagai
jalan keluar atau eksit harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
– Lebar minimum 1,2 meter dan untuk jalan
keluar minimum 2 meter
– Berhubungan langsung dengan jalan,
halaman atau tempat terbuka, yang
berhubungan langsung dengan jalan umum;
– Setiap pintu yang menuju jalan penghubung
buntu harus merupakan pintu yang dapat
menutup sendiri secara otomatis.
Tangga
• Setiap tangga penyelamatan terhadap kebakaran kedap
asap harus memenuhi persyaratan sesuai dengan SNI
03-1746-edisi terakhir tentang Tata Cara Perencanaan
dan Pemasangan Sarana Jalan Keluar Untuk
Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada
bangunan Gedung.
• Tangga luar harus dilengkapi dengan pagar pengaman
setinggi minimum 1,2 m.
• Injakan anak tangga harus padat, kecuali untuk
pembuangan air selebar 2,5 cm.
• Bagian konstruksi tangga yang terbuat dari logam harus
di bungkus dengan pasangan bata atau beton atau
diberi lapisan tahan api dan kedap air.
Jalur Buntu
• Apabila ada jalur buntu maka ia tidak
boleh lebih dari 12 meter
• Pada ujung jalan tidak boleh di pasang
cermin
Pengamanan Rute
• Bebas dari barang-barang yang menggangu
• Koridor, terowongan, tangga darurat harus merupakan daerah aman
sementara dari api, asap dan gas tahan api minimal 1 jam
• Penerangan berdiri sendiri tidak tergantung pada sumber utama
• Arah menuju exit dipasang petunjuk yang jelas
• Pintu keluar darurat harus di beri tulisan :

PINTU DARURAT

EMERGENCY EXIT

• Warna tulisan hijau diatas dasar putih tembus cahaya dan dibagian
belakang tanda tersebut dipasang dua buah lampu pijar yang selalu
menyala
EXIT DOORS - AUDIT
CHECKLIST

• Apakah pintu darurat (EXIT) yang dibutuhkan telah ditentukan dan


di adakan sehingga jalan keluar dikenali secara jelas dan langsung?
• Apakah jendela (yang bisa salah untuk digunakan sebagai jalan
keluar) telah di palang atau di pasang rail agar tidak dimasuki?
• Apakah pintu keluar dapat dibuka dari arah keluar?
• Apkah pintu jenis revolving sliding, atau overhead di cegah untuk
digunakan sebagai pintu exit?
• Ketika Peralataan panic (panic bar) telah diinstall pada pintu exit
apakah mampu bagi pintu untuk dibuka dengan tenaga sekitar 15
punds atau kurangan kearah jalur keluar
• Dimana pintu exit terbuka secara langsung ke jalan, atau area lain
yang sering dilalui kendaraan, di beri barrier/penghalang dan
peringatan yang memadahi, untuk menjaga karyawan melangkah
secara langsung ke jalus lalu lintas?
• Are doors that swing in both directions and are located between
rooms where there is frequent traffic, provided with viewing panels in
each door?
EXIT OR EGRESS - AUDIT
CHECKLIST
• Apakah semua pintu exit telah diberi tanda “EXIT” dengan di beri
penerann yang cukup?
• Apakah arah ke exits, jika tidak segera ditemukan ditandai dengan
tanda yang jelas?
• Apakah pintu, passageways, atau tangga, yang bukan jalur keluar
sudah diberi tanda bahwa bukan exit misalnya “NOT AN EXIT,” or
“KE BASEMENT,” “GUDANG” dsb.?
• Apakah tanda exit “EXIT” di tulis dengan huruf dengan tinggi
minimal 5 (lima) inci dan lebar ½ (setengah) inci?
• Apakah semua exit bebas hambatan dan tidak terkunci?
• Apakah telah disediakan minimum dua sarana jalur evakuasi
dimana jika tidak ada salah satunya akan menimbulkan resiko tinggi
dari bahaya kebakaran dan lainya??
• Apakah jumlah pintu keluar dari tiap area/lantai dari sebuah
bangunan sesua dengan jumlah penghuninya?
• Ketika pekerja harus keluar melalui pintu kaca/jendela kaca, apakah
pintu telah memenuhi standar keselamatan kerja untuk human
impact?

Anda mungkin juga menyukai