Anda di halaman 1dari 64

Diagnosis komunitas

(Community Diagnosis)

Achmad Ridwan, M.O, dr, M.Sc


08127134097
Pokok bahasan
1. Pengertian Diagnosis Komunitas
2. Tujuan
3. Bagaimana Diagnosis Komunitas
4. Indikator kesehatan
Perbandingan diganosis klnis dan diagnosis komunitas
DIAGNOSIS KLINIS DIAGNOSIS KOMUNITAS
PASIEN KOMUNITAS
Dokter Dokter atau tenaga profesional
Pengumpulan data (Anamnesisd an Pengumpuulan data (Rekam medik, data
Pemeriksaan fisik) morbiidtias dan mortalitas)
Penentuan masalah individu Penentuan masalah komunitas
Penentuan Pemeriksaan Penunjang yg Penentuan studi atau eksploarasi yg akan
dibutuhkan dilakukan
Melakukan pem fisik dan penunjang Melakukan survei, skrining atau surveilans
Analisis dan interpretasi data Analisis dan interpretasi Data
Menentukan Diagnosis Klinis Menentukan Diagnosis Komunitas
Memberikan terapi dan edukasi Merencanakan dan melaksanakan
pelayanan dan program kesehatan utk
komunitas

Follow up untuk perbaikan klinis Follow up untuk evaluasi program


Bila tdk ada perbaikan, pertimbangan utk Bila tdk ada kemajuan, ubah atau
ganti terapi modifikasi program
• Bagaimana diagnosis
komunitas?
Definisi “Komunitas”
• Sekelompok penduduk minimal dengan satu
karakteristik umum (lokasi geograpik, pekerjaan,
ethnis, kondisi perumahan……)
• Sekelompok penduduk dengan sebuah
karakteristik umum atau hidup bersama dalam
sebuah masyarakat lebih besar.
• Sekelompok manusia yg saling berhubungan lebih
sering dibandingkan dengan manusia lain yg
berada diluarnya serta saling tergantung utk
memenuhi keperluan barang dan jasa yg penting
untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Komunitas
• Sebuah community adalah sebuah kesatuan
keseluruhan yg berfungsi saling
ketergantungan dari bagian-
bagian/subsistem.
• Diidentifikasi ada community core + delapan
subsistem yang mempengaruhi komunitas.
Rekreasi Lingkungan fisik

Ekonomi Pendidikan
Com, Core Keamanan dan
Komunikasi transportasi
Kesehatan
Politik dan
dan sosial
Pemerintahan

ANALISIS Profil komunitas

Diagnosis komunitas
Stressor Reaksi
Perreencanaan

IDENTIFIKASI Pelaksanaan
KOMUNITAS:
COMM.CORE+
Evaluasi
7 SUBSISTEM
Community Core
1. Community core:
• Data karakteristik sosio-demografi kelompok atau
komunitas,
• vital statistics,
• nilai-nilai
• kepercayaan/agama.
Delapan Subsistem
2. Delapan subsystems yg mempengaruhi komunitas
(Betty Neuman):
1. Subsistem Lingkungan fisik (Perumahan)
2. Subsistem Pendidikan (sarana pendidikan ?)
3. Subsistem Transportasi dan keamanan
4. Subsistem Politik dan Kebijakan Pemerintahan
5. Subsistem Pelayanan sosial dan kesehatan
6. Subsistem Komunikasi
7. Subsistem Ekonomi
8. Subsistem Rekreasi
Analisis Komunitas
• Adalah proses mengkaji data untuk merumus
kan kekuatan, kebutuhan, hambatan, peluang,
kesiapan, dan sumberdaya.
• Hasil analisis adalah “profil komunitas”
Analisis Komunitas (cont.)
• Untuk analisis, penilaian data dikategorikan
sbb:
– Demograpi
– Lingkungan
– Socioeconomic
– Sumber daya dan pelayanan kesehatan
– Kebijakan kesehatan
– Sifat khusus dari komunitas sasaran.
Profil komunitas
1. Nama wilayah tempat komunitas bersangkutan
(kota, kec, kelurahan/desa)
2. Nama lokasi keberadaan komunitas sasaran
3. Gambaran singkat wilayah (topografi dan vegetasi)
4. Adat istiadat dan kepercayaan masyarakat
5. Kelompok agama yg utama
6. Kegiatan ekonomi (sumber pendapatan)
7. Sarana ekonomi (pasar, toko)
8. Sarana transportasi
• 9. Sarana komunikasi
• 10.Sarana penyediaan air bersih
• 11.sarana sanitasi
• 12.Perumahan (kondisi dan pola bangunan)
• 13. Sekolah dan sarana pendidikan lain
• 14. Sarana kesehatan (RS, klinik, puskesmas, tokok obat, duukun)
• 15. Pola penyakit (Penyebab utama ggn kes, jenis peny plg
banyak, mslh kes khusus)
• 16. Perilaku sehat dan sakit (kemana mencari pertolongan ketika
sakit, apa yg dilakukan utk mencegah penyakit, apa peranan
pengobatan tradisional dlm yankes)
Definisi Diagnosis Komunitas
• Diagnosis Komunitas secara umum merujuk ke
identifikasi dan kuantifikasi masalah kesehatan didalam
sebuah komunitas secara keseluruhan terkait mortality
and morbidity rates and ratios, dan identifikasi risiko
atau kebutuhan pelayanan kesehatan.
• WHO” A quantitative and qualitative description of the
health of community and the factors which influenzae
their health. It identifies problems, proposes areas for
improvement and stimulates action”
Proses Community Diagnosis
• Sebuah alat memeriksa sekumpulan dan
statistik sosial guna mengetahui situasi lokal,
untuk menentukan kebutuhan kesehatan
masyarakat.
Diagnosis Komunitas
• Tercapai dari kesimpulan yg diambil dari
analisis data yg meliputi 3 area pembahasan:
– Status kesehatan komunitas
– Determinan kesehatan komunitas
– Potensi komunitas yg dapat dikembangkan
Tujuan/Misi Diagnosis komunitas
• Tujuan/misi dari suatu Diagnosis komunitas adalah
untuk:
1. Analisis status kesehatan dari masyarakat;
2. Evaluasi sumberdaya kesehatan, pelayanan dan sistem
pelayanan kes dalam masyarakat;
3. Menilai sikap terhadap pelayanan kesehatan dan issu
terkait;
4. Menentukan prioritas, memantapkan tujuan dan
menentukan rencana aksi untuk memperbaiki status
kesehatan masyarakat
5. Memantapkan data dasar Epidemiologi untuk mengukur
perbaikan status kes masyarakat dari waktu ke waktu.
• Komunitas di diagnosis menggunakan:

Health Indicators
Indikator kesehatan adalah variabel-
variabel digunakan untuk menilai derajat
kesehatan komunitas serta faktor-faktor yg
mempengaruhinya.
Karakteritik Indicator:
• a. Harus valid, i.e., Mengukur apa yg seharusnya diukur;

• b. Harus reliable dan objective, Jawaban sama jika diukur oleh


orang yg berbeda pada keadaan sama;
• c. Harus sensitive, yaitu indikator seharusnya sensitif untuk
perubahan situasi yg diperhatikan.

• d. Harus specific, yaitu mereka seharusnya merefleksikan


perubahan hanya pada situasi yg diperhatikan

• e. Harus feasible, Yaitu harus mampu memperoleh data yg


dibutuhkan dan;

• f. Harus relevant, yaitu indikator harus memp.kontribusi untuk


memehami fenomena yg diperhatikan.
Klasifikasi Indikator kesehatan
1. Mortality indicators 7. Indicators of social and
2. Morbidity indicators mental health
3. Disability rates 8. Environmental indicators
4. Nutritional status 9. Socio-economic
indicators indicators
5. Health care delivery 10.Health policy indicators
indicators 11.Indicators of quality of
6. Utilization rates life
12.Other indicators
(1) Mortality Indicators
 Mortality Rates
- The traditional measures of health status.
- Widely used because of their ready availability.( death certificate is a legal
requirement in many countries)
 Crude death rates
 Specific death rates: age/disease
 Expectation of life
 Infant mortality rate
 Maternal mortality rate
 Proportionate mortality ratio
 Case Fatality rate
(2) Morbidity Indicators

 Morbidity rates  Incidence and prevalence


- Data on morbidity are preferable,  Notification rates
although often difficult to obtain.
 Attendance rates: out-patient
clinics or health centers.
 Admission and discharge rates
 Hospital stay duration rates
(3) Disability Indicators

 Disability rates  No. of days of restricted activity


 Bed disability days
 Work/School loss days within a specified
period.
 Expectation of life free of disability
(4) Nutritional Indicators

 Nutritional Status  Anthropometrics measurements


Indicators  Height of children at school entry
- It is an indicator of positive health
 Prevalence of low birth weight
 Clinical surveys: Anaemia,
Hypothyroidism, Nightblindness
(5) Health Care Delivery
Indicators
 Health Care Delivery  Doctor / Population ratio
Indicators  Doctor / Nurse ratio
- Reflect the Equity / Provision of  Population / Bed ratio
health care  Population / per health center
(6) Utilization Indicators
 Health care utilization  Proportion of infants who are
Rates fully immunized in the 1st year
of life.
- Extent of use of health services
i.e..immunization coverage.
- Proportion of people in need of service
who actually receive it in a given  Proportion of pregnant women
period who receive ANC.
 Hospital-Beds occupancy rate.
 Hospital-Beds turn-over ratio
(7) Social/Mental Health
Indicators
 Indicators of Social and  Suicide & Homicide rates
Mental Health  Road traffic accidents
- Valid positive indicators does not often  Alcohol and drug
exist abuse.
- Indirect measures are commonly used
(8) Environmental Indicators
 Environmental health  Measures of Pollution
Indicators  The proportion of people
- Reflect the quality of environment having access to safe water
and sanitation facilities
 Vectors density
(9) Socio-economic Indicators
 Rate of population increase
 Socio-economic  Per capita GNP
Indicators  Level of unemployment
- Is not a direct measure of health
status.
 Literacy rates - females
- For interpretation of health care  Family size
indicators.  Housing condition e.g. No. of
persons per room
(10) Health Policy Indicators
 Proportion of GNP spent on
 Health Policy Indicators health services.
- Allocation of adequate resources.  Proportion of GNP spent on
health related activities.
 Proportion of total health
resources devoted to primary
health care
(11) Other Indicators
 Other health  Quality of life
indicators  Basic needs indicators.
 Health for all indicators.
BEBERAPA INFORMASI KESEHATAN
PADA KOMUNITAS
SEKEDAR CONTOH

INFORMASI TENTANG INDIKATORNYA DATA

1. KONDISI KESLING TTU 1.


1. PERSENTASE TTU YG MEMENUHI Jlh. TTU yg
SYARAT KESLING memenuhi syarat
2. Jlh.seluruh TTU
2. KONDISI KES. KERJA 2. PERSENTASE PERUSAHAAN YG
MELAKSANAKAN KES.KERJA Dst
3. ANCAMAN RAWAN GIZI 3. PERSENTASE KECAMATAN BEBAS
& PANGAN RAWAN GIZI/PANGAN

4. KONDISI PENGENDALIAN 4. PERSENTASE SARANA BATTRA


PENGOBATAN TRAD. YG TERDAFTAR THD PERKIRAAN

5. PERHATIAN THD KES. 5. PERSENTASE ANGGARAN KES


DLM. APBD

6. KEBERHASILAN PENER- 6. PERSENTASE WTS YG DILOKALISA-


TIBAN/PEMBINAAN WTS SI THD PERKIRAAN
Status kesehatan
menurut Hendrik L.Blum

LINGKUNGAN

KETURUNAN STATUS KESEHATAN PERILAKU

PELAYANAN KESEHATAN

Gambar 1 Bagan faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan


INDIKATOR PROV & KAB/KOTA SEHAT
FAKTOR DETERMINAN KESEHETANA DERAJAT KES

KEADAAN
LINGKUNGAN DERAJAT KES

MORBI
(1)YANKES/, DITAS
(2)SB.DAYA KES,
(3)MANAJEMEN MORTA
PERILAKU KE LITAS
KESEHATAN,
MASYARAKAT ARAH
(4) KONTRIBUSI
SEKTOR-SEKTOR
STATUS
TERKAIT GIZI

AKSES & MUTU


PELAYANAN KES
INDIKATOR INDIKATOR
PROSES & HASIL AKHIR
MASUKAN INDIKATOR HASIL ANTARA
CONTOH
INDIKATOR INDONESIA SEHAT 2010
Indikator Mortalitas
Angka Kematian Bayi per-1.000 Kelahiran Hidup: 40
Angka Kematian Balita per-1.000 Kelahiran Hidup: 58
Angka Kematian Ibu per- 100.000 Kelahiran Hidup: 150
Angka Harapan Hidup Waktu Lahir: 67,9

Indikator Morbiditas
Angka Kesakitan Malaria per-1.000 penduduk: 5
Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+: 85
Prevalensi HIV (Persentase kasus terhadap penduduk berisiko):
0,9
Angka “ Acute Flaccid Paralysis” Anak Usia <15 tahun per-
100.000 Anak: 0,9
Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000
penduduk: 2

Indikator Status Gizi


Persentase Balita dengan Gizi Buruk: 15
Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi: 80
Indikator Keadaan Lingkungan
Persentase Rumah Sehat: 80
Persentase Tempat-tempat Umum Sehat: 80

Indikator Perilaku Hidup Masyarakat


Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan
Sehat: 65
Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri: 40

Indikator Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Persentase Penduduk Yang Memanfaatkan Puskesmas: 15
Persentase Penduduk Yang Memanfaatkan Rumah Sakit: 15
Persentase Sarana Kesehatan dgn kemampuan Lab
Kesehatan: 100
Persentase RS Menyelenggarakan 4 Yankes Spesialis Dasar:
100
Persentase Obat Generik Berlogo dalam Persediaan Obat: 100
Indikator Pelayanan Kesehatan
Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan: 90
Persentase Desa Yang Mencapai “Universal Child
Immunization”: 100
Persentase Desa Terkena KLB Yang Ditangani < 24
jam: 100
Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe: 80
Persentase Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif: 80
Persentase Murid SD/Ibtidaiyah Mendapat pemeriksaan
Gigi dan Mulut: 100
Persentase Pekerja Yang Mendapat Pelayanan
Kesehatan Kerja: 80
Persentase Keluarga Miskin Yang Mendapat Pelayanan
Kesehatan: 100
Indikator Sumber Daya Kesehatan

Rasio Dokter per-100.000 penduduk: 40


Rasio Dokter Spesialis per-100.000 penduduk: 6
Rasio Dokter Keluarga per-1.000 penduduk: 2
Rasio Dokter Gigi per-100.000 penduduk: 11
Rasio Apoteker per-100.000 penduduk: 10
Rasio Bidan per-100.000 penduduk: 100
Rasio Perawat per-100.000 penduduk: 117,5
Rasio Ahli Gizi per-100.000 penduduk: 22
Rasio Ahli Sanitasi per-100.000 penduduk: 22
Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per-100.000 penduduk: 40
Persentase Penduduk Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan:
80

Rata-rata Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD


Kabupaten/Kota: 15
Alokasi Anggaran Kes Pemerintah per-Kapita per-tahun (ribuan
Indikator Manajemen Kesehatan

Persentase Kabupaten/Kota Mempunyai Dokumen Sistem


Kesehatan: 100
Persentase Kabupaten/Kota Yang Memiliki “Contingency Plan”
Untuk Masalah Kesehatan Akibat Bencana: 100
Persentase Kabupaten/Kota Yang Membuat Profil Kesehatan
Persentase Provinsi Yang Melaksanakan Surkesda: 100
Persentase Provinsi Yang Mempunyai “Provincial Health Account”:
100

Indikator Kontribusi Sektor-sektor Terkait

Persentase Keluarga Yang Memiliki Akses Terhadap Air Bersih: 85


Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Akseptor KB: 70
Angka Kecelakaan Lalu-lintas per-100.000 penduduk: 10
Persentase Penduduk Yang Melek Huruf: 95
Rekreasi Lingkungan fisik

Ekonomi Pendidikan
Com, Core Keamanan dan
Komunikasi transportasi
Kesehatan
Politik dan
dan sosial
Pemerintahan

ANALISIS Profil komunitas

Diagnosis komunitas
Stressor Reaksi
Perreencanaan

IDENTIFIKASI Pelaksanaan
KOMUNITAS:
COMM.CORE+
Evaluasi
7 SUBSISTEM
Sistimatika Diagnosis komunitas
• Pengumpulan data
• Pengolahan, penyajian dan Analisis data
• Penentuan Prioritas masalah kesehatan
• Diagnosis komunitas
Apa diagnosis komunitas 1
di RW X, kelurahan A?
• KK yg tdk punya jendela 19,46 %
• Jendela tdk dibuka12,45 %
• Pencahayaan ruangan remang2 21,40%, gelap 7,0%
• Jarak sumber air dg.WC (<10m) 15,93%
• Penampungan air yg terbuka 26,85 %
• Kondisi air berbau 3,50% berasa 1,17%, berwarna
3,11 %
• Tempat penampungan sampah yg kondisinya terbuka
44,85%
• Tdk ada tempat penampungan sampah 35,41 %,
• SPAL tergenang 14,79%, kead.lingkungan sering
banjir 26,46
• Sumber 40,91 %, sumur gali ,17%
• Binatang yg ditemukan: nyamuk 35,02%, lalat 32,02
%, kecoa 1,56 %, tikus 27,63%
• Penyakit yg diderita anggota keluarga:diare 9,09%,
ISPA 40,91%, DHF 1,83 %, Tifoid 2,73%, TBC 1,82 %,
hepatitis 0,91 %
Apa diagnosis komunitas 2
di RW X, kelurahan A?
• Balita balita tdk punya KMS 12,50%, tdk mengerti isi
KMS 12,86%
• BB balita turun 2,86%, tetap 8,57%
• Balita yg tdk yg mengunjungi posyandu 21,25 %
• Balita yg tdk mendapat vitamin A 5,0%
• Balita tidak dimunisasi 1,25 %, tidak lengkap 16,25%
• Ibu dg balita yg tidak meneteki 14,81%
• Status gizi buruk 1,25%, Gizi sedang 20,0%
Apa diagnosis komunitas 3
di RW X, kelurahan A?
• Jumlah lansia 86 org, usia 60-69 th 53 org, 70-
79 th 22 org, dan>80 th 11 org
• Jumlah lansia yg sakit 54 org
• Tdk ada posyandu lansia, tdk ada kader
kelompok usila
• DM 29 og, Hipertensi 23 org, Gangguan fungi
ginjal 9 org, lain-lain 22 org.
Apa diagnosis komunitas 4
di RW X, kelurahan A?
• Remaja merokok 87,50%
• Remaja minum Minuman keras (miras) 12,50%
• Karang taruna yg tidak aktif.
Diagnosis Komunitas di Desa
• Diagnosis Komunitas 1
– Risiko gangguan kesehatan akibat lingkungan
(diare, DHF, malaria dll),
– Faktor determinan/faktor risiko ?
– Potensi yg dapat dikembangkan?
Diagnosis Komunitas di Desa
• Diagnosis Komunitas 2
– Risiko gangguan tumbuh kembang balita
– Faktor determinan/faktor risiko ?
– Potensi yg dapat dikembangkan?
Diagnosis Komunitas di Desa
• Diagnosis Komunitas 3
– Risiko gangguan kesehatan Lansia
– Faktor determinan/faktor risiko ?
– Potensi yg dapat dikembangkan?
Diagnosis Komunitas di Desa
• Diagnosis Komunitas 4
– Risiko kenakalan remaja
– Faktor determinan/faktor risiko ?
– Potensi yg dapat dikembangkan?
Laporan Diagnosis komunitas
1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
3. Metode Diagnosis komunitas
4. Hasil Diagnosis Komunitas
5. Peembahasan
6. Kesimpulan dan Saran
Laporan Diagnosis komunitas
1. Pendahuluan
• Latar belakang (Puskesmas dan masalah kes yg akan
dikaji)
• Pernyataan masalah(Ada komuunitas tertentu yg butuh
yankes secara khusus)
• Tujuan:
– Menyusun profil komunitas
– Menetapkan masalah kes komunitas
– Menyusun langkah perbaikan
• Manfaat
Laporan Diagnosis komunitas
2. Tinjauan Pustaka
– Topik kes khusus yg diteliti (Buku teks)
– Peran puskes dlm penatalaks prog kes mas(dasar
pedoman puskes)
– Konsep dan langkah pelaks. Diagnosis komunitas
3. Metode diagnosis komunitas
– Metode diagnosis kom(daerah kerja, jenis data,sumber dt,jenis
indikator kes)
– Daftar indikator kes (Tk kes yg diharapkan
– Langkah diagnosis kom(tetapkan cakupan, situasi setempat, pul data,
identi mslh,, prioritas mslh, piliha cara penyelesaian yg mampu
laksana)
Laporan Diagnosis komunitas
4. Hasil Diagnosis Komunitas
– Profil komunitas umum (data sekunder)
• Data geografi, demografi, ssumber daya kesehatan yg
ada, sarana pelayanan kes yg ada
– Status kesehatan masyarakat (primer)
• Prevalensi masalah kes masy
• Faktor determinan kes: termasuk perilaku kes masy
• Potensi yg dimiliki
Laporan Diagnosis komunitas
5. Pembahasan
– Identifikasi masalah kes masy
– Prioritas masalah kes masy
– Identifikasi sarana kes yg ada
– Penyusunan upaya perbaikan kes
– Cara pemilihan terpilih
– Langkah puskes untuk mengatasi maslah kes
masy tsb
Laporan Diagnosis komunitas
6. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
– Profil komunitas
– Prioritas masalah kes masyarakat dan faktor
determinannya
– Langkah perbaikan masalah kes
Saran
– Apa yg harus dilakukan puskes
Topik
• Kesehatan komunitas kelompok usia
– Masalah Kesehatan kel/komunitas bayi balita
– Masalah kes kel/kelompok bayi balita
– Masalah kes kel/kelompok remaja
– Masalah kes kel usia lanjut
• Kesehatan menurut kelompok pekerjaan
– Masalah kes kel/komunitas pengrajin emas
– Masalah kes komunitas pekerja tambang
• Kesehatan menurut sosial ekonomi
– Masalah kes. Pada kel.komunitas pemukiman lingkungan tidak
sehat
Terima kasih
Pelaksanaan diagnosis komunitas
• Pemilihan topik
• Penentuan komunitas
• Pengumpulan data sekunder
• Penyusunan profil komunitas
• Siapkan Perangkat survei
• Pengumpulan data primer
• Analisis data primer dan sekunder
• Diagnosis dan faktor terkait
• Alternatif solusi pemecahan/penatalaksanaan
• Solusi yg mampu dilaksanakan
Komunitas berisiko
• Menurut siklus hidup:
– Komunitas bayi& Komunitas balita
– Komunitas remaja
– Komunitas ibu hamil
– Kom lansia
– Komunitas penderita penyakit tertentu (DM, TB dll)
• Menurut lingkungan
– Komunitas perkampungan kumuh
Keluarga sehat
1. Keluarga ikut KB
2. Ibu melahairkan di faskes
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bagi mendapat ASI eklsuif selama 6 bulan
5. Balita mendapat pemantauan pertumbuhan
6. Penderita TB paru mendapat pengobatan sesuai
standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara
teratur
• 8.Penderita gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan dan tdk ditelantarkan
• 9.anggota keluarga tdk ada yg merokok
• 10.Keluarga memp akses/memiliki sarana air
bersih
• 11. Keluarga memp akses/menggunakan
jamban sehat
• 12.Keluarga sudah menjadi anggota JKN

Anda mungkin juga menyukai