Abstrak
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik
dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2012). SMA
Muhammadiyah 2 Tangerang terletak di tengah kota Tangerang yang sangat strategis
dengan tempat rekreasi Situ Cipondoh serta warung internet (warnet) di sekitar
sekolahan. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengertahuan dan
keterpaparan media dengan perilaku seks pranikah remaja di SMA Muhammadiyah 2
Tangerang. Metode Penelitian adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah
seluruh siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang berjumlah 134 siswa.
Jumlah sampel adalah 100 siswa dengan pengambilan sampel secara Stratified
Random Sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji spearman rank.
Hasil penelitian ini adalah responden terbanyak berumur 15 tahun (57%), dengan
jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (53%), serta tingkat pendidikan terakhir
orang tua responden terbanyak yaitu SMA pada Ayah (50%) dan SMA pada Ibu
(47%). Pengetahuan responden tentang perilaku seks pranikah remaja yaitu tinggi
sebanyak 53% responden, ngaruh teman sebaya yaitu tinggi sebanyak 52%
responden, keterpaparan media massa yaitu tinggi sebanyak 52% responden, dan
perilaku seks pranikah remaja pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang
yaitu tinggi sebanyak 54% responden. Tidak ada hubungan antara pengetahuan
tentang perilaku seks pranikah dengan perilaku seks pranikah remaja (p value=0,060
> α=0,05), ada hubungan antara pengaruh teman sebaya dengan perilaku seks
pranikah remaja (p value=0,000 < α=0,05), ada hubungan keterpaparan media
massa dengan perilaku seks pranikah remaja (p value=0,000 < α=0,05). Perlu adanya
penyuluhan atau seminar tentang dampak perilaku seksual pranikah pada remaja dan
pemeriksaan Hp siswa di sekolah.
Kata kunci: pengaruh teman sebaya, keterpaparan media massa, perilaku seks
pranikah
Surakarta bahwa sebagian besar remaja sebaliknya karena pengetahuan yang dimiliki
(84%) yang berperilaku seksual pranikah seseorang akan membentuk kepribadian dan
sebanyak (62%) menyebutkan adanya berdampak pada perilaku yang dilakukan
peran/pengaruh teman sebaya. Kemudian sehari-harinya. Tetapi tidak semua remaja
survei yang dilakukan di Jabodetabek oleh yang memiliki pengetahuan tentang seks
Yayasan Kita dan Buah Hati (2005) dengan pranikah yang baik tidak pernah melakukan
1.705 responden remaja memperoleh hasil perilaku seksual. Hal ini bisa terjadi karena
bahwa lebih dari 80% anak usia 9-12 tahun informasi yang didapatkan remaja sebagian
telah mengakses materi pornografi melalui besar memperoleh informasi dari internet.
situs-situs internet (BKKBN, 2010) dalam Informasi yang salah tentang seksual mudah
Dewi (2012). sekali didapatkan oleh remaja dan segala hal
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bersifat pornografis akan menguasai
Muhammadiyah 2 Tangerang terletak di pikiran remaja yang kurang kuat dalam
tengah kota Tangerang. SMA Muhammadiyah menahan pikiran emosinya. Pengetahuan
2 Tangerang sangat strategis dengan pusat- yang hanya setengah-setengah tidak hanya
pusat perbelanjaan (keramaian) seperti Mall mendorong remaja untuk mencoba-coba,
dan tempat rekreasi Situ Cipondoh serta tetapi juga bisa menimbulkan salah persepsi.
warung internet (warnet) di sekitar sekolahan
sehingga situasi ini terdapat peluang bagi Pengaruh Teman Sebaya
mereka dalam mengakses berbagai informasi Pada masa remaja, kedekatannya
melalui media massa baik cetak maupun dengan peer-groupnya sangat tinggi karena
elektronik dan didukung dengan semakin selain ikatan peer group menggantikan ikatan
banyaknya fasilitas internet yang dapat keluarga, mereka juga merupakan sumber
mempengaruhi secara langsung maupun tidak afeksi, simpati, dan pengertian, saling
langsung pada remaja untuk melakukan berbagi pengalaman dan sebagai tempat
hubungan seks pranikah. remaja untuk mencapai otonomi dan
Berdasarkan uraian tersebut di atas independensi. Maka tak heran bila remaja
maka penulis tertarik untuk melakukan mempunyai kecenderungan untuk
penelitian mengenai perilaku seks pranikah mengadopsi informasi yang diterima oleh
pada remaja SMA yang dituangkan ke dalam teman-temannya, tanpa memiliki dasar
skripsi dengan judul “Hubungan informasi yang signifikan dari sumber yang
Pengertahuan dan Keterpaparan Media lebih dapat dipercaya. Informasi dari teman-
dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di temannya tersebut, dalam hal ini sehubungan
SMA Muhammadiyah 2 Tangerang”. dengan perilaku seks pranikah, tak jarang
menimbulkan rasa penasaran yang
Pengetahuan, Pengaruh Teman membentuk serangkaian pertanyaan dalam
Sebaya, Keterpaparan Media Massa diri remaja. Untuk menjawab pertanyaan itu
dan Perilaku Seks Pranikah Remaja sekaligus membuktikan kebenaran informasi
Pengetahuan yang diterima, mereka cenderung melakukan
Dalam rangka mencari pengetahuan dan mengalami perilaku seks pranikah itu
mengenai seks, ada remaja yang sendiri (Pratiwi dan Hari, 2010).
melakukannya secara terbuka bahkan mulai
mencoba mengadakan eksperimen dalam Keterpaparan Media Massa
kehidupan seksual (Kusmiran, 2011). Menurut Hasil Studi Pustaka
Pernyataan tersebut juga sejalan dengan Komunikasi FISIP UI (2005) dalam Darmasih,
pendapat Surono (1997) dalam Nursal (2008) Noor dan Azizah (2011), menunjukkan bahwa
menyatakan bahwa pengetahuan yang ketersediaan dan kemudahan menjangkau
setengah-setengah justru lebih berbahaya produk pornografi merupakan faktor stimulan
ketimbang tidak tahu sama sekali, tetapi utama bagi remaja untuk melakukan perilaku
ketidaktahuan juga membahayakan. seksual pranikah. Kemudian menurut Zulhaini
Pengetahuan seksual yang hanya setengah- dan Masyithah (2011), menyatakan bahwa
setengah tidak hanya mendorong remaja dengan kebiasaan menonton video porno,
untuk mendorong remaja untuk mencoba- akan memancing seseorang untuk mencoba
coba, tapi juga bisa menimbulkan salah melakukan kegiatan seksual. Dimana
persepsi. kegiatan itu bisa dilakukan dengan cara
Menurut Fitriana (2010), menyatakan masturbasi atau langsung melakukannya
bahwa semakin baik tingkat pengetahuan dengan lawan jenis ataupun sesama jenis.
seseorang biasanya akan memiliki perilaku Serta menurut Banun dan Soedijono (2013)
seksualitas yang sehat, begitu pula menyatakan bahwa media elektronik
bagia an tubuh yang sen nsitif. Aktifitas sebanyak 100 orang yang di tentuk
kan dengan
n
ciumm basah berupa sentuhan bibir Rum
mus Slovin (Noor, 201
11).
deng gan bibir. Dampak
D darri cium bibiir ini
dapa at menimb bulkan se ensasi sek ksual Has
sil dan Pe
embahasa
an
yangg kuat dan n menimbulkan doron ngan Berdasa arkan hassil penelittian pada a
seksual hingga a tidak te erkendali, dan rem
maja siswa kelas X di SMA Muha ammadiyah h
apabbila dilakuk kan terus-menerus akan a 2 Tangerang g, maka didapatk kan hasill
menimbulkan perasaaan ingin kara
akteristik re
esponden sebagai
s berrikut:
mengulanginya lagi. Umur responden
r terdiri dari 14 tahun n
5. Mera aba Bagian Tubuh yan ng Sensitif berjjumlah 1 orang (1%), Umur res sponden 15 5
Mera aba bagian tubuh yang sen nsitif tahu
un berjum mlah 57 orang
o (57%), umurr
meru upakan sua atu kegiatan meraba atau a resp
ponden 16 tahun berjjumlah 37 (37%) dan n
mera angsang ba agian tubuh h yang sen nsitif umuur responden 17 tahu un berjumla ah 5 orangg
sepeerti payuda ara, vagin na dan pe enis. (5%
%).
Dam mpak dari te ersentuhny ya bagian yang
y
palin
ng senssitif ters
sebut akan
a
menimbulkan rangsang gan sek
ksual Umur Resp
ponden
sehinngga melemahkan ko ontrol diri dan
akal sehat, ak kibatnya bisa melaku ukan 100 57
aktiffitas seksu ual selanjjutnya sep perti 37
interrcourse. 50 1 5
6. Pettiing 0
Pettiing adalah h melakuk kan hubun ngan 1
14 15 16 17
seksual denga an atau ttanpa pak kaian
tetappi tanpa melakukan
m p
penetrasi penis
p Grafik
k1
ke dalam va agina, jad di sebatas s di Distrib
busi Umurr Respond
den
geseekkan sajja ke alat kela
amin
perempuan. Merupakan
M keseluruuhan Jenis kelamin
k res
sponden ya ang paling
g
aktiffitas seksuaal non interrcourse (hin ngga banyak adalahh perempuaan yang berjumlah 533
menempelkan alat kelamin), dam mpak ng (53%) sedangkan
oran n laki-laki berjumlah
h
dari petting yaitu timbulny ya ketagiha an. 47 orang
o (47%%).
7. Oral Seksual
Jen
nis Kelamin R
Responden
Oral seksual pa ada laki-lakki adalah ke etika
seseorang men nggunakan bibir, mu ulut,
47 53
dan lidahnya pa ada penis dand sekitarnya, 60
0
sedaangkan pa ada wanitta melibattkan 50
0
40
0
bagia an disekittar vulva yaitu la abia,
klitorris, dan baggian dalam vagina.
8. Interrcourse ataau Bersengg gama
Interrcourse atau bersenggama k2
Grafik
meru upakan ak ktifitas sek ksusal den ngan D
Distribusi Jenis Kela
amin Resp
ponden
mem masukkan alata kelamin laki-laki ke
dalam m alat kela
amin perem mpuan. an besar pendidikan terakhirr
Sebagia
oran ponden berpendidikan
ng tua resp n SMA pada
a
Metode P
Penelitian
n Aya
ah berjumlaah 50 oraang (50%) dan SMA A
Des sain penelittian yang akan
a digunaakan pada Ibu berju
umlah 47 orang (47%).
dalam pen nelitian ini adalah pennelitian denngan
Tingkat Pen
ndidikan
desain ““cross sec ctional” yang
y berrsifat
Terakhir Oraang Tua
deskriptif analitik.
a
60 0 47
50
Ayah
Teknik P
Pengambiilan Samp
pel 40 30
21 Ibu
Poppulasi dalaam penelitiian ini adaalah 15 13 17
20 7
seluruh sisswa kelas X di SMA Muhammad
M iyah
2 Tangerang yang be erjumlah 134 orang yang
y 0
terdiri dari 4 kelas. SD SMP SMA PT
Tekknik peng gambilan sampel yang y
*PT = Pergguruan Ting
ggi (D3/S1//S2/S3)
digunakan n yaitu Straatified Rand
dom Sampling,
Grafik
k3
dimana ju umlah sam mpel tiap kelas diambil
Diistribusi Tingkat
T Peendidikan Terakhir
T
secara prooporsional dengan
d jum
mlah respon
nden
Oraang Tua Re esponden
Jurnal Inohim
m Volume 2 Nom
mor 1, Juni 20144 33
Hubungan Pengetahuan dan Keterpaparan Media dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang
= 0,05). Kesimpulannya H0 diterima, artinya sekali didapatkan oleh remaja dan segala hal
bahwa tidak ada hubungan antara yang bersifat pornografis akan menguasai
pengetahuan tentang perilaku seks pranikah pikiran remaja yang kurang kuat dalam
dengan perilaku seks pranikah remaja siswa menahan pikiran emosinya. Pengetahuan
kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang. yang hanya setengah-setengah tidak hanya
Namun keeratan hubungannya adalah sangat mendorong remaja untuk mencoba-coba,
rendah karena nilai R 0,188. tetapi juga bisa menimbulkan salah persepsi.
Sedangkan sifat hubungan adalah
negatif karena nilai R negatif, berarti semakin Hubungan antara Pengaruh Teman
rendah pengetahuan tentang perilaku seks Sebaya dengan Perilaku Seks
pranikah remaja maka semakin tinggi Pranikah Remaja
perilaku seks pranikah remaja siswa kelas X Berdasarkan hasil uji hipotesis
di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang. Hasil spearman rank diperoleh p value sebesar
analisis ini tidak ada hubungan karena tingkat 0,000, sehingga dengan α (0,05) maka p
pengetahuan responden terhadap perilaku value lebih kecil dari α (p value = 0,000 < α
seks pranikah remaja tinggi (53%) serta = 0,05). Kesimpulannya H0 ditolak, artinya
terdapat faktor lain yang dapat bahwa ada hubungan antara pengaruh teman
mempengaruhi perilaku seks pranikah remaja sebaya dengan perilaku seks pranikah remaja
selain dari pengetahuan tentang perilaku seks siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 2
pranikah yaitu pengaruh teman sebaya dan Tangerang. Namun keeratan hubungannya
keterpaparan media massa. adalah sedang karena nilai R 0,597.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Sedangkan sifat hubungan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Wulandari positif karena nilai R positif, berarti semakin
(2013) yang menunjukkan bahwa tidak ada tinggi pengaruh teman sebaya mengenai
hubungan yang bermakna antara perilaku seks pranikah remaja maka semakin
pengetahuan perilaku seks pranikah dengan tinggi perilaku seks pranikah remaja siswa
perilaku seks pranikah remaja kelas XI di kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang.
SMKN 25 Jakarta karena p value (0,441) lebih Hasil analisis ini ada hubungan karena
besar dari nilai α (0,05) dan bukan hanya perngaruh teman sebaya pada siswa kelas X
dari faktor pengetahuan tentang perilaku seks di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang yaitu
pranikah saja yang bisa mempengaruhi tinggi bahwa responden telah mengetahui
perilaku seks pranikah tetapi bisa dari faktor bahwa sahabat/temannya telah melakukan
yang lain seperti tekanan negatif teman perilaku seks pranikah seperti berpegangan
sebaya, pemahaman tingkat agama dan tangan (95%), berpelukan (72%), mencium
paparan media massa. pipi (76%), berciuman bibir (49%), saling
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan meraba bagian tubuh yang sensitif (28%),
penelitian yang dilakukan oleh Sekarrini petting (14%), masturbasi/onani (21%) dan
(2011) dalam Wulandari (2013) yang berhubungan badan/intercourse (15%). Dan
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan terdapat 45 responden (45%) pernah diajak
yang bermakna antara pengetahuan dengan menonton film porno oleh sahabat/temannya.
perilaku seks pranikah remaja muris SMK Hasil penelitian ini sesuai dengan
Kesehatan di Kabupaten Bogor tahun 2011, penelitian yang dilakukan oleh Maryatun
tidak adanya hubungan yang bermakna (2013) yang mengungkapkan bahwa ada
karena sebagian responden berumur 15-16 hubungan yang bermakna antara hubungan
tahun. peran teman sebaya dengan perilaku seks
Menurut Fitriana (2010), menyatakan pranikah di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta
bahwa semakin baik tingkat pengetahuan karena sebagian besar remaja (84%) yang
seseorang biasanya akan memiliki perilaku berperilaku seksual pranikah sebanyak 62%
seksualitas yang sehat, begitu pula menyebutkan adanya peran teman sebaya
sebaliknya karena pengetahuan yang dimiliki dan p value 0,001 < 0,05. Odd Ratio (OR)
seseorang akan membentuk kepribadian dan yang di hasilkan adalah 19.727 yang berarti
berdampak pada perilaku yang dilakukan bahwa pengaruh (peran) teman sebaya
sehari-harinya. Tetapi tidak semua remaja berpeluang melakukan perilaku seksual
yang memiliki pengetahuan tentang seks pranikah 19.272 kali lebih besar dibandingkan
pranikah yang baik tidak pernah melakukan dengan responden yang tidak mendapatkan
perilaku seksual. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh (peran) teman sebaya.
informasi yang didapatkan remaja sebagian Serta sesuai juga dengan penelitian
besar memperoleh informasi dari internet. yang dilakukan oleh Zulhaini dan Masyithah
Informasi yang salah tentang seksual mudah (2011) pada 54 siswa diperoleh hasil bahwa
ada pengaruh positif pergaulan teman sebaya 2 Tangerang. Namun keeratan hubungannya
dengan perilaku seks pranikah pada siswa adalah rendah karena nilai R 0,360. Sifat
kelas XI di SMA Negeri 6 Binjai Tahun Ajaran hubungan adalah positif karena nilai R positif,
2011/2012 karena hasil perhitungan t hitung berarti semakin tinggi terpapar media massa
> t tabel yaitu 3,59 > 2,021 dan dari hasil mengenai perilaku seks pranikah remaja
perhitungan determinan kontribusi positif maka semakin tinggi perilaku seks pranikah
pergaulan teman sebaya diketahui bahwa remaja siswa kelas X di SMA Muhammadiyah
pergaulan teman sebaya terhadap perilaku 2 Tangerang. Hasil analisis ini ada hubungan
seks pranikah memiliki kontribusi sebesar karena keterpaparan media massa pada siswa
39%. Sedangkan sisanya sebesar 61% kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang
merupakan kontribusi dari luar penelitian ini yaitu tinggi bahwa terdapat 48% responden
seperti seringnya membuka situs persoalan terpapar melihat pornografi atau menonton
seks, membaca buku porno atau melihat dari film porno dari HP (handphone).
majalah-majalah porno. Hasil penelitian ini sesuai dengan
Menurut Zulhaini dan Masyithah penelitian yang dilakukan oleh Wulandari
(2011), bahwa penyimpangan perilaku seks (2013), yang menunjukkan bahwa ada
pranikah remaja, biasanya dilatarbelakangi hubungan ynang bermakna antara
oleh pengaruh pergaulan dengan teman keterpaparan media massa dengan perilaku
sebaya. Pemaparan tersebut diperkuat oleh seks pranikah remaja kelas XI di SMKN 25
hasil penelitian dari Kristy Juing (2004) dalam Jakarta. Hasil analisis ada hubungan ini
Zulhaini dan Masyithah (2011) yang karena p value (0,000) lebih kecil dai nilai α
menyatakan bahwa “teman sebaya sangat (0,05) dan banyak siswa yang mengakses
cenderung berpengaruh dalam kehidupan video porno dari internet yang dapat
remaja ketimbang keluarganya”. mempengaruhi mereka untuk berperilaku
Kemudian menurut Suwarni (2009) seks pranikah seperti berhubungan dengan
dalam Maryatun (2013), mengungkapkan lawan jenis.
bahwa remaja yang melakukan perilaku seks Serta sesuai juga dengan penelitian yang
pranikah dapat termotivasi oleh pengaruh dilakukan oleh Utari, Syarifah dan Namora
kelompok (teman sebaya) dalam upaya ingin (2012) dengan jumlah sampel 76 responden
menjadi bagian dari kelompoknya dengan pada siswa di SMK Muhammadiyah 2 Kota
mengikuti norma-norma yang telah dianut Pematangsiantar Tahun 2012, bahwa ada
oleh kelompoknya (melakukan perilaku seks hubungan media elektronik dengan tindakan
pranikah). Selain itu, didorong oleh rasa ingin siswa tentang seks pranikah. Hasil analisis ini
tahu yang besar untuk mencoba segala hal ada hubungan karena nilai p uji Fisher’s
yang belum diketahui. Pada masa remaja, Extract Test (0,026) serta berdasarkan hasil
kedekatan dengan peer-group sangat tinggi uji Cross Tabulation antara media elektronik
karena selain ikatan peer-group dengan tindakan didapatkan bahwa tindakan
menggantikan ikatan keluarga, juga responden baik didapatkan melalui media
merupakan sumber afeksi, simpati, elektronik internet (60%).
pengertian, saling berbagi pengalaman dan Menurut Banun dan Soedijono (2013),
sebagai tempat remaja untuk mencapai menyatakan bahwa proporsi gaya hidup
otonomi dan independensi. Dengan demikian berisiko terjadinya perilaku seksual pranikah
remaja mempunyai kecenderungan untuk pada remaja yaitu menonton video porno
mengadopsi informasi yang diterima oleh sebesar 76,2%, terpengaruh dengan bacaan
teman-temannya, tanpa memiliki dasar atau tontonan porno sehingga memiliki
informasi yang signifikan dari sumber yang keinginan untuk mencoba melakukan
lebih dapat dipercaya. hubungan seksual sebesar 15,3% dan
melakukan perilaku seksual pranikah karena
Hubungan antara Keterpaparan terpengaruh dari bacaan atau tontonan porno
Media dengan Perilaku Seks Pranikah sebesar 7,7%.
Remaja Berdasarkan Hasil Studi Pustaka
Berdasarkan hasil uji hipotesis Komunikasi FISIP UI (2005) dalam Darmasih,
spearman rank diperoleh p value sebesar Noor dan Azizah (2011), menunjukkan bahwa
0,000, sehingga dengan α (0,05) maka p ketersediaan dan kemudahan menjangkau
value lebih kecil dari α ( p value = 0,000 < α produk pornografi merupakan faktor stimulan
= 0,05). Kesimpulannya H0 ditolak, artinya utama bagi remaja untuk melakukan perilaku
bahwa ada hubungan antara keterpaparan seksual pranikah. Kemudian menurut Zulhaini
media massa dengan perilaku seks pranikah dan Masyithah (2011), menyatakan bahwa
remaja siswa kelas X di SMA Muhammadiyah dengan kebiasaan menonton video porno,
akan memancing seseorang untuk mencoba Dewi, Ari Pristiana, “Hubungan Karakteristik
melakukan kegiatan seksual. Dimana Remaja, Peran Teman Sebaya dan
kegiatan itu bisa dilakukan dengan cara Paparan Pornografi dengan Perilaku
masturbasi atau langsung melakukannya Seksual Remaja di Kelurahan Pasir
dengan lawan jenis ataupun sesama jenis. Gunung Selatan Depok”, Tesis,
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Kesimpulan Indonesia, 2012.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa umur responden yang Fitriana N.G., “Hubungan Pengetahuan dan
terbanyak adalah 15 tahun (57%), dengan Sikap tentang Seks Pranikah dengan
jenis kelamin responden terbanyak adalah Perilaku Seksual pada Siswa SMK XX
perempuan (53%), serta tingkat pendidikan Semarang”, e-Jurnal, 2010.
terakhir orang tua responden yang terbanyak
adalah SMA pada Ayah (50%) dan SMA pada Hidayah N.F.N., dan Maryatun, “Hubungan
Ibu (47%). Pengetahuan tentang perilaku antara Pola Asuh Orang Tua dengan
seks pranikah remaja pada siswa kelas X di Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja
SMA Muhammadiyah 2 Tangerang yaitu tinggi di SMK Batik 1 Surakarta”, GASTER
sebanyak 53% responden. Pengaruh teman 10(2), 2013.
sebaya pada siswa kelas X di SMA
Muhammadiyah 2 Tangerang yaitu tinggi Kusmiran, E., “Kesehatan Reproduksi Remaja
sebanyak 52% responden. Keterpaparan dan Wanita”, Salemba Medika, Jakarta,
media massa pada siswa kelas X di SMA 2011.
Muhammadiyah 2 Tangerang yaitu tinggi
sebanyak 52% responden. Perilaku seks Maryatun, “Peran Teman Sebaya terhadap
pranikah remaja pada siswa kelas X di SMA Perilaku Seksual Pra Nikah pada Remaja
Muhammadiyah 2 Tangerang yaitu tinggi di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta”,
sebanyak 54% responden. Berdasarkan hasil GASTER 10(1), 2013.
uji spearman rank diperoleh p value lebih
besar dari α (p value = 0,060 > α = 0,05) Noor J., “Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis,
maka tidak ada hubungan antara Disertasi, dan Karya Ilmiah”, Edisi
pengetahuan tentang perilaku seks pranikah Pertama, Kencana Prenada Media
dengan perilaku seks pranikah remaja siswa Group, Jakarta. 2011.
kelas X di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang.
Berdasarkan hasil uji spearman rank Notoatmodjo S., “Metodologi Penelitian
diperoleh p value lebih kecil dari α (p value = Kesehatan”, Edisi Revisi, Rineka Cipta,
0,000 < α = 0,05) maka ada hubungan Jakarta, 2010.
antara pengaruh teman sebaya dengan
perilaku seks pranikah remaja siswa kelas X _____________, “Promosi Kesehatan dan
di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang. Perilaku Kesehatan”, Edisi Revisi 2012,
Berdasarkan hasil uji spearman rank Rineka Cipta, Jakarta, 2012.
diperoleh p value lebih kecil dari α ( p value =
0,000 < α = 0,05) maka ada hubungan Nursal,D.G.A., “Faktor-Faktor yang
antara keterpaparan media massa dengan Berhubungan dengan Perilaku Seksual
perilaku seks pranikah remaja siswa kelas X Murid SMU Negeri di Kota Padang Tahun
di SMA Muhammadiyah 2 Tangerang. 2007”, Jurnal Kesehatan Masyarakat II,
2008.
Daftar Pustaka
Banun F.O.S, dan Soedijono S., “Faktor- Pratiwi, N.L. dan Hari Basuki, “Analisis
Faktor yang Berhubungan dengan Hubungan Perilaku Seks Pertama Kali
Perilaku Seksual Pranikah pada Tidak Aman Pada Remaja Usia 15-24
Mahasiswa Semester V STIKes X Jakarta Tahun Dan Kesehatan Reproduksi”,
Timur 2012”, Jurnal Ilmiah Kesehatan, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
5(1), 2013. 13(4), 2010.
Darmasih R., Noor A.S., dan Azizah G.T., Priyatno D., “Mandiri Belajar SPSS”,
“Kajian Perilaku Sex Pranikah Remaja MediaKom, Yogyakarta, 2008.
SMA di Surakarta”, Jurnal Kesehatan,
4(2), 2011. Sarwono, Sarlito W., “Psikologi Remaja”, Edisi
Revisi, Rajawali Pers, Jakarta, 2012.