PELVIS

dr. Dindin Hardi Gunawan SpRM

 Pelvis
• : daerah batang tubuh yg berada di
sebelah dorsokaudal thd abdomen, dan
merupakan daerah peralihan dari batang
tubuh ke extremitas inferior.
• Dibatasi dinding yg dibentuk oleh tulang,
ligamentum, otot.
• Cavitas pelvis : berbentuk seperti corong,
memberi tempat untuk vesica urinaria,
genitalia interna, rectum, pembuluh darah,
limfe dan saraf.
Hubungan
antara
berbagai
bagian pelvis
dan
permukaan
tubuh
 Osteologi
 Pembentuk tulang pelvis :
• 2 tulang innominata / tulang panggul /
coxae, tdd : os ilium, os ischium, os
pubis  membentuk dinding lateral, dan
anterior.
• Os sacrum
• Os coccygis
•  dinding posterior.
A. Pelvis
laki-laki.

B. Pelvis
Perempuan
 Os Sacrum

• Tdd 5 vertebra rudimenter bersatu

membentuk tulang berbentuk baji cekung
ke anterior.
• Sendi :
1. Pinggir atas / basis sacrum dgn vertebra
lumbalis V.
2. Pinggir bawah dgn os coccygis.
3. Di lateral dgn 2 tulang panggul 
articulatio sacroiliaca.
• Pinggir anterior dan atas vertebra sacralis
I menonjol ke depan : promontorium 
pinggir posterior pintu atas panggul.
• Terdapat foramen vertebralis 
membentuk canalis sacralis.
• Lamina vertebra sacralis V, kadang IV,
tidak bersatu di tengah  hiatus sacralis.
• Canalis sacralis mengandung sebagian
cauda equina, filum terminalis, duramater
sejauh pinggir bawah vertebra sacralis II,
radix nervi lumbalis, sacralis, coccigeus,
filum terminale, lemak fibrosa.
Sakrum.
A. Tampak
anterior

B. Tampak
posterior
• Bagian bawah canalis sacralis
mengandung akar n. sacralis bagian
bawah, n. coccygealis, filum terminale,
lemak fibrosa.
• Terdapat 4 foramen pd tiap sisi
permukaan anterior dan posterior sacrum
 dilewati rr. Anterior dan posterior 4 n.
sacralis bagian atas..
• Sacrum lebih lebar pd wanita.
• Condong ke depan, membentuk sudut dgn
vertebra lumbalis V : angulus
lumbosacralis.
2. Os coccygis
• Tdd 4 vertebra rudimenter saling bersatu
membentuk tulang segitiga.
• Basis bersendi dgn ujung bawah sacrum.
• Vertebra coccygis pertama mempunyai
processus transversus dan cornu
rudimenter, sisanya hanya mempunyai
korpus.
• Cornu merupakan sisa pedicle dan
processus articularis superior, menonjol ke
atas bersendi dgn cornu sacralis.
3. Tulang inominata / tulang panggul

• Tdd : os ischium, os ilium, os pubis.

• Ketiga tulang bersatu membentuk satu
tulang pd saat pubertas.
• Pd permukaan luar terdapat lekukan
dalam : acetabulum tempat bersendi dgn
caput femoris.
• Di belakang acetabulum terdapat incisura
ischiadica major, dipisahkan dr incisura
ischiadica minor oleh spina ischiadica.
• Bagian atas tulang dibentuk oleh os ilium,
terdapat crista iliaca diantara SIAS dan
SIPS.
• Di bawah SIAS dan SIPS terdapat spina
iliaca inferior.
• Pd permukaan dalam ilium terdapat facies
auricularis tempat bersendi dgn sacrum.
• Linea iliopectinea berjalan turun ke depan
sekitar permukaan dalam ilium, berperan
sebagai batas pelvis vera dan pelvis
spuria.
Os coxae dextra
A. Permukaan
medial

B. Permukaan
lateral
• Os ischium : bagian inferior dan posterior tulang
inominata dan mempunyai spina ischiadica dan
tuber ischiadicum.
• Os pubis : bagian anterior tulang inominata,
mempunyai corpus dan ramus pubis superior
dan inferior.
• Corpus pubis mempunyai crista pubica dan
tuberculum pubicum, bersendi dgn tulang pubis
sisi lainnya pd symphisis pubis.
• Pd bagian bawah tulang inominata terdapat
foramen obturatum, dibatasi sebagian os
ischium dan os pubis.
Dinding anterior pelvis tampak posterior
 Sendi pelvis
• Art. lumbosacralis
• Art. Sacrococcygeum
• Art. Sacroliliaca
• Symphisis pubica.

Symphisis pubica
• Persatuan corpus kedua os pubis di
bidang median.
• Terdapat lig. Pubicum superius dan lig.
arcuatum pubis.
Potongan
horisontal
melalui pelvis.

Fungsi
ligamentum
menghambat
gaya rotasi oleh
berat badan
Art. Lumbosacralis.
• Vert. L5 bersendi dgn S1 : sendi
intervertebral anterior, dibentuk oleh
discus intervertebralis antara corpus
kedua vertebra.
• Art. Zygoaphophysealis dorsal, antara
processus articularis.
• Lig. Iliolumbale : ujung procesus
transversus L5 dgn crista iliaca,
mempersatukan kedua os ilii dgn VL5.
Art. Sacrococcygeum
• Mempersatukan ujung sacrum dgn basis
os coccygis.
• Lig.sacrococcygeum sesuai dgn
lig.longitudinal anterior dan posterior.

Art. Sacroiliaca
• Os sacrum berada diantara kedua os ilii,
melekat pd kedua tulang melalui
lig.sacroiliacum interosseum, lig. Sacro
iliacum posterior.
• Ligamentum sacrotuberale dan
ligamentum sacrospinale membentuk
foramen ischiadicum majus dan minus.
• Foramen ischiadicus majus merupakan
pintu keluar dari pelvis minor ke regio
glutealis untuk nervus ischiadicus, nervus
pudendus, a.,v.,n. Gluteus.
• Foramen ischiadicus minus merupakan
pintu masuk ke perineum dari regio
gluteus untuk nervus pudendus, a.,v.,
pudenda interna.
Pelvis dibagi 2 oleh pintu atas panggul yg
dibentuk :
1. Atas : promontorium
2. Lateral : linea iliopectinea
3. Anterior : symphisis pubis.

• Di atas pintu atas panggul : pelvis major /

pelvis spuria.
• Di bawah : pelvis minor/ pelvis vera.
Setengah
bagian
kanan
pelvis
 Pelvis spuria

• Batas anterior dinding anterior abdomen,

di belakang : vert lumbalis, lateral : fossa
iliaca dan musculus iliacus.
• Melindungi isi abdomen.
• Melindungi uterus gravid stlh kehamilan 3
bulan.
• Membantu fetus masuk ke pelvis vera pd
stadium awal persalinan.
Pelvis vera
• Struktur seperti mangkok, mengandung
dan melindungi bagian bawah usus,
saluran kemih, organ interna alat
reproduksi.
• Pelvis vera mempunyai pintu atas
panggul, pintu bawah panggul dan rongga
pelvis.
• Batas pintu atas : posterior :
promontorium, lateral : linea iliopectinea,
anterior : symphisis pubis.
• Batas pintu bawah panggul : posterior :
coccygis, lateral : tuber ischiadicum,
anterior : arcus pubis
• Rongga pelvis terletak antara pintu atas
dan pintu bawah panggul.
• Rongga ini dangkal, merupakan saluran
melengkung, dinding anterior dangkal,
dinding posterior lebih dalam.
 Struktur dinding pelvis

• : dibentuk tulang, ligamen, otot, diliputi

fasia dan peritoneum parietale.
• Dinding anterior : permukaan posterior
corpus pubis, rami pubicum, symphisis
pubis.
• Dinding posterior : luas dan dibentuk oleh
sacrum, coccygis, m. piriformis, fascia
pelvis parietalis.
Setengah
bagian kanan
pelvis, dinding
pelvis.
• Dinding lateral : sebagian tulang inominata
di bawah pintu atas panggul, membrana
obturatoria, ligamentum sacrotuberosum,
sacrospinosum, m.obturatorius internus
beserta fasianya.
• Dinding inferior / dasar panggul :
menyokong visera pelvis, dibentuk oleh
diafragma pelvis. Diafrgama pelvis
dibentuk oleh m. levator ani, m. coccygeus
dan fasia yg meliputinya. Di depan
diafragma pelvis tidak lengkap  dilewati
uretra, vagina.
• Membrana obturatoria : lembaran fibrosa
meliputi hampir seluruh foramen
obturatorius, meninggalkan celah untuk
dilewati : a,v, n. Obturatorius.
• Lig. Sacrotuberosum : dari lateral sacrum,
coccygis, SIPI sampai tuber ischiadicum.
• Lig. Sacrospinosum : berbentuk segitiga,
melekat pd lateral sacrum, coccygis, dan
apeksnya pd spina ischiadica.
• Lig. tsb mencegah rotasi ke atas sacrum
dan coccygis pd art. Sacroiliaca akibat
berat badan.
 Otot-otot dinding pelvis
1. M. piriformis
• Origo : pars lateralis os sacrum.
• Insersi : pinggir atas trochanter major.
• Fungsi : eksorotasi femur pd sendi panggul.
• Persarafan : cabang pleksus sakralis.

2. M. obturatorius internus
• Origo : membrana obturatorius dan sebagian
tulang panggul yg berdekatan,
• insersi : trochanter major.
• Fungsi : eksorotasi femur pd sendi panggul.
• Persarafan : n. obturatorius internus, cabang
pleksus sakralis.
Dinding posterior pelvis
Dinding lateral pelvis
3. M. levator ani
• Origo : corpus pubis, fasia m.obturatorius
internus, spina ischiadica.
• Insersio :
a. Serabut anterior. M. levator prostatae /
pubovaginalis, insersi di corpus perineal.
b. Serabut intermedia. M.puborectalis, insersi :
perbatasan rectum dan canalis ani;
m.pubococcygeus insersi : corpus
anococcygeum.
c. Serabut posterior : M.iliococcygeus, insersi :
corpus anococcygealis dan coccygis.
Otot-otot dasar pelvis : diafragma pelvis
• Fungsi :menyokong dan mempertahankan
visera pelvis pd letaknya.
• Mencegah kenaikan tekanan intrapelvik
selama mengedan.
• Sebagai sfingter perbatasan anus-rektum,
sfingter vagina.
• Persarafan : r. perinealis n. sacralis IV,
dan r. perinealis n. pudendus.
4. M. Coccygeus

• Origo : spina ischium,insersio : ujung

bawah sacrum, bagian atas coccygis.
• Fungsi :membantu m.levator ani
menyokong visera pelvis, melakukan fleksi
coccigis.
• Persarafan : cabang n. sacralis IV dan V
Dinding inferior / dasar pelvis
Fascia pelvis
• Fascia pelvis parietalis membatasi dinding
pelvis, diberi nama sesuai dgn otot yg
dilapisinya.  Fascia obteratorius internus
• Fascia pelvis visceralis : jaringan ikat
jarang meliputi semua visera pelvis.
Fascia ini membentuk ligamenta fascia dr
dinding pelvis sampai organ viscera,
berfungsi : penyokong tambahan,
dinamakan sesuai tempat melekat : lig.
Pubovesicale, lig sacrocervicale.
• Pd wanita : melekat pd cervix uteri 
menyangga uterus, mencegah prolaps
uteri.
• Fascia pelvis visceralis di sekeliling uterus
dan vagina : parametrium.

• Peritoneum pelvis.
• Peritoneum parietalis membatasi dinding
pelvis, dan melipat pd viscera pelvis 
akan melanjutkan diri sebagai peritoneum
visceralis.
 Saraf dinding pelvis

1. Plexus sacralis
2. Pars pelvis trunkus simpatikus
3. Plexus hipogastricus superior
4. N. splanchnicus pelvicus.
5. Cabang plexus lumbalis : truncus
lumbosacralis, N.obturatorius.
1. Plexus sacralis :
• Dibentuk oleh rami anterior n.lumbalis IV
dan V, dan rami anterior n. sacralis I-IV.
• Truncus lumbosacralis dibentuk oleh
percabangan n. lumbalis IV dan V.
• Batas anterior : fascia pelvis parietalis :
memisahkan plexus dr av iliaca interna,
posterior : M.piriformis.
a. Cabang-cabang menuju ekstremitas
inferior :
• N. ischiadicus (L4,5,S1-3), merupakan
cabang terbesar plexus, saraf terbesar dl
tubuh.
• N.gluteus superior : mempersarafi
m.gluteus medius, minimus, m.tensor
fascia latae.
• N. gluteus inferior : m.gluteus maximus.
• Saraf untuk m.quadratus femoris.
• Saraf untuk m.obturator internus.
• N. cutaneus femoris posterior.
b. Cabang untuk otot pelvis,visera dan
perineum :
• N. pudendus (S2,3,4).
• Saraf untuk m.piriformis.
• N.sphlanchnicus pelvicus,berasal dr.n.
sacralis 2-4,menuju visera pelvis.

c. N. cutaneus perforans : mempersarafi

kulit bagian medial bawah bokong.
2. Pars pelvis trunkus simpatikus

• Merupakan lanjutan trunkus simpatis pars

abdominalis.
• Cabang :
~ Rr comunicantes grisea menuju n.spinalis
sacralis dan coccygealis.
~ Serabut-serabut yg bersatu dgn plexus
pelvicus.
3. Plexus hypogastricus superior
(N.presacralis)
• dibentuk dr plexus symphaticus aorticus,
dan cabang-cabang ganglia simpatis
lumbalis.
• Bercabang menjadi plexus hypogastricus
dextra dan sinistra (plexus pelvicus,
plexus hipogastricus inferior).
• Plexus hypogastricus dextra dan sinistra
dihubungkan oleh serabut saraf simpatis =
n.splanchnicus pelvicus, mengikuti cabang
a.iliaca interna.
4. N. splanchnicus pelvicus.

• Tdd pars sacralis sistem parasimpatis,

mengandung serabut preganglioner
n.sacralis 2,3,4.
• Serabut bercabang menyertai
a.mesenterica inferior untuk mempersarafi
colon dari flexura colica sinistra sampai
separuh atas canalis ani.
5. Cabang plexus lumbalis

a. Truncus lumbosacralis : persatuan

antara ramus anterior n.lumbalis IV dan
V.
• Truncus berjalan turun, di depan art.
Sacroiliaca  bersatu dgn plexus
sacralis.
b. N.obturatorius : cabang plexus lumbalis
(L2-4).
• Di canalis obturatorius bercabang
menjadi r. anterior dan posterior.
 Vaskularisasi pelvis
• A.iliaca communis pd PAP dan di depan art.
Sacroiliaca bercabang menjadi a.iliaca externa
dan interna.
• A. iliaca externa mempercabangkan : a.
epigastrica inferior, a. circumflexa ilium
profundus. Akan menjadi a. femoralis.
• Arteri dlm cavitas pelvis : A. Iliaca interna, A.
Rectalis superior, A. Ovarica, A. Sacralis
mediana.
• A.iliaca interna, menjadi r.anterior dan posterior
yg memperdarahi visera pelvis, peritoneum,
gluteus, canalis sacralis.
• Cabang anterior : • Cabang posterior
• A. Umbilicalis A. • A. Iliolumbalis
Vesicalis superior • A. Sacrales mediana
• A. Obturatoria • A. Glutea superior
• A. Vesicalis inferior
• A. Rectalis media
• A. Pudenda interna
• A. Glutea inferior
• A. Uterina.
• A. vaginalis
Vena dinding pelvis

• V.iliaca externa, lanjutan dr v.femoralis.

• Bersama v.iliaca interna membentuk
v.iliaca communis.
• Menerima darah dr v. circumflexa ilium
profundus dan v. epigastrica inferior.
• V. sacralis mediana : menyertai arteri
senama, bermuara pd v. iliaca communis
kiri.
Pembuluh limfe

• Tersusun dlm rangkaian sepanjang

pembuluh darah utama.
• Kelenjar limfe diberi nama sesuai
pembuluh darah yg diikuti  n. limphatici
iliaca externa,interna, iliaca communis..
Pelvis pria dan wanita :
• Pelvis spuria pd wanita lebih dangkal.
• PAP pd wanita bidang transversal oval, pd
pria berbentuk jantung  indentasi
promontorium.
• Rongga pelvis pd wanita lebih luas, jarak
PAP dan PBP lebih pendek.
• PBP wanita lebih luas. Tuber ischiadicum
wanita menonjol keluar, pria ke dalam.
• Sacrum wanita lebih pendek, lebar, rata.
• Arcus pubis wanita lebih bulat dan lebar.
Apertura pelvis, conjugata
diagonalis, axis pelvis.

Perbedaan pelvis pria dan wanita

 Tipe pelvis menurut Caldwell & Moloy

• Tipe ginekoid : tipe panggul perempuan

pada umumnya.
• Tipe android : bentuk corong, apertura
pelvis inferior sempit
• Tipe antropoid : panjang, sempit, oval.
• Tipe platipeloid : lebar, datar pd apertura
pelvis superior, dgn promontorium
terdorong ke depan.