CARDIOTOKOGRAFI
Oleh :
Fanny Alfionita
Dosen Pembimbing :
dr. Juniaty, SpOG
secara langsung (invasif/internal) yaitu secara tidak langsung (non invasif/eksternal) yakni
dengan alat pemantau yang dimasukkan dengan alat yang dipasang pada dinding perut ibu
dalam rongga rahim
Pengaturan Denyut Jantung Janin
Sistem saraf • Terdiri atas serabut N.fagus yang berasal dari batang otak mengatur nodus SA, VA dan
neuron yang terletak di antara atrium dan ventrikel jantung.
simpatis
• Terletak pada arkus aorta dan simus karotid.
baroreseptor • Bila tekanan meningkat reseptor ini akan merangsang N.fagus dan N.glosofaringeus yang
mengakibatkan terjadinya penekanan aktifitas jantung berupa penurunan frekuensi DJJ
Pengaturan denyut jantung janin
• Terdiri atas perifer dan korpus aorta
kemoreseptor • mengatur perubahan pada oksigen dan karbondioksida
dalam darah dan cairan otak
Djj dalam
pemeriksaan CTG Akselasi : normalnya ada
Perubahan DJJ
akselerasi
periodik ( saat
kontraksi/aktivitas
janin Deselerasi :normalnya tidak ada
deselerasi atau hanya timbul
deselerasi dini
Frekuensi
dasar
Frekuensi dasar (base line rate) adalah denyut yang paling sering
terekam pada segmen denyut jantung janin di kadiotokogram
Normal Frekuensi dasar DJJ (base line
rate) 120-160 dpm
TAKIKARDI :
>160 dpm
Takikardi bradikardi
• keadaan hipoksia janin • keadaan hipoksia janin
• kehamilan preterm <30 minggu • hipotermi janin
• infeksi ibu atau janin • bradiaritmia janin
• ibu febris atau gelisah • obat-obatan janin dengan
• ibu hipertiroid kelainan jantung bawaan
• takiaritmia janin
• pengaruh obat-obatan
Variabilitas Denyut Jantung Janin
• Variabilitas denyut jantung janin adalah gambaran osilasi yang tidak teratur, yang tampak pada
rekaman denyut jantung janin
• Variabilitas terjadi akibat keseimbangan interaksi dari sistem simpatis dan parasimpatis
Normal : bila amplitudo antara 6-25 dpm • Janin tidur (keadaan fisiologi dimana aktifitas
Berkurang : bila amplitudo antara 2-5 dpm otak berkurang )
Menghilang : bila amplitudo < 2 dpm • Kehamilan preterm (SPP belum sempurna)
Saltatory : bila amplitudo > 25 dpm • Janin anensefalus (korteks serebri tak
sempurna)
• Blockade N.vagus
• Kelainan jantung bawaan
• Pengaruh obat-obatan narkotika, diazepam,
MgSO4
variabilitas
deselerasi dini
deselerasi lambat
deselerasi variabel
Deselerasi
Respon parasimpatis (n. vagus) melalui baroreseptor atau
kemoreseptorsehingga terjadi penurunan frekuensi DJJ
Deselerasi dini
Deselerasi lambat
DESELERASI DINI
• timbul dan hilangnya bersamaan dengan
kontraksi uterus.
• amplitudo turun tidak > 20 dpm
• lamanya < 90 detik
• frekuensi dasar dan variabilitas dalam batas
normal.