Obat Emergency
Obat Emergency
MKes
Obat-obatanemergency adalah obat-obat
yang digunakan untuk mengatasi situasi
gawat darurat atau untuk resusitasi/life
support.
Agonist
adrenergik
antagonist
Autonomic drugs
agonist
cholinergik
antagonist
Macam-macam obat emergency:
1. Sulfas atropin 8. Aminophillin
2. Epinefrin (Adrenalin) 9. Amiodarone
3. Efedrin 10. Diazepam
4. Dobutamin 11. Deksamethason
5. Dopamin 12. lidocain
6. Norepinefrin
7. Nitrogliserin
Antagonis kolinergik
1. Atropin
1. Atrakurium
2. Ipratropium
2. Doksakurium
3. skopolamin
3. Metokurin
4. Mivakurin
5. Pankuronium
Penyekat ganglionik 6. Piperkuronium
7. Rokuronium
1. Mekamilamin 8. Suksinilkolin
2. Nikotin 9. tubokurarin
3. Trimetafan
Atropin memiliki afinitas kuat terhadap
reseptor muskarinik, dimana obat ini
terikat secara kompetitif, sehingga
mencegah asetil kolin terikat pada tempat
nya di reseptor muskarinik.
-amfetamin
-albuterol
-tiramin
-klonidin
-dobutamin
-dopamin Bekerja langsung dan tak
-epinefrin langsung
-isoproterenol
-metaproterenol -efedrin
-metoksamin -metaraminol
-norepinefrin
-fenilefrin
-ritodrin
-terbutalin
Adrenoreseptor
-Vasokonstriksi
-inhibisi -takikardi -Vasodilatasi
-kenaikan
pelepasan -peningkatan -penurunan
resistensi
norepinefrin lipolisis resistensi
perifer
-inhibisi -peningkatan perifer ringan
-peningkatan
pelepasan kontraktilitas -bronkodilatasi
Tekanan darah
insulin miokardial -peningkatan
-midriasis
-bertambah glikogenolisis
tertutupnya hati dan otot
sfingter -peningkatan
kandung kemih pelepasan
internal glukagon
-otot polos
uterus
relaksasi
Merupakan prototipe obat kelompok
adrenergik.
Epinefrin bekerja pada semua reseptor
adrenergik: α1, α2, β1 dan β2.
Farmakodinamik
CV: Konstriksi arteriol kecil, hipotensi
sekunder, epinefrin reversal, inotropik dan
kronotropik positif.
Sal. Cerna: Tonus dan motilitas usus dan
lambung berkurang
Uterus: Tonus dan konstraksi uterus dihambat.
Kandung kemih: Retensi urin.
Pernapasan: bronkodilatasi, sekresi bronkus
dan kongesti mukosa
SSP: Tidak mempunyai efek menstimulasi SSP
ttpi kadang-kadang dapat timbul kegelisahan,
cemas nyeri kepala dan tremor.
Mata: Midriasis
Metabolik: Menstimulasi glikogenolisis,
menghambat sekresi insulin, sekresi glukagon
Me kadar lemak bebas dan gliserol dalam
darah.
Absorbsi:
Pada pemberian oral epi tidak
mencapai dosis terapi krn sbgn bsr dirusak
oleh enzim COMT dan MAO.
Dosis:
encerkan 4 mL dalam 1000 mL Dex 5%
berikan secara infus IV dengan kecepatan
awal 2-3 mL/mnt, maintenance 0,5-1
mL/mnt.
Manfaat nitrat organik sebagi antiangina telah
dikenal sejak 1867.
Farmakokinetik
Nitrat organik diabsorbsi dengan baik lewat
kulit, mukosa sublingual dan oral.
Metabolisme oleh nitrat reduktase dalam hati.
Mengalami efek lintas pertama dlm hati.
Pada pemberian sublingual, kadar puncak
plasma nitrogliserin tercapai dalam 4 menit,
waktu paruh 1-3 menit.
Secara in vivo merupakan pro drug yg
menjadi aktif setelah dimetabolisme (NO,
EDRF dan PGl2 dr endotel)
Efek CV:
Mempengaruhi tonus vaskular, Nitrat
menimbulkan venodilatasi (Venous pooling),
preload kebutuhan oksigen miokard
Arteriol: Dilatasi arteriol temporal dan
meningeal menimbulkan kemerahan di muka
(flushing) dan sakit kepala berdenyut.
Tidak menimbulkan steal phenomenon pada
A.coroner.
1. Angina Pektoris
Untuk angina variant dikombinasi dengan
antagonis Ca++
2. Infark Jantung
Mengurangi luas infark
Memperbaiki fungsi jantung
Di kombinasikan dengan Lisinopril
3. Gagal jantung kongestif
Dikombinasikan dengan hidralazin
Pada awal terapi sering ditemukan sakit
kepala, flushing karena dilatasi arteri
serebral.
Dapat terjadi hipotensi postural.
Ketergantungan nitrat organik dapat terjadi,
penghentian obat harus dilakukan bertahap
agar tidak timbul rebound angina.
Sediaan: Ampul 10 mg/10 mL dan 50 mg/10
mL.