Nabi Nuh segala makhluk di muka bumi, selain para penghuni
bahtera Nuh.
Setelah Allah menyelamatkan seisi bahtera terhadap
banjir bah, Nuh beserta para penghuni bahtera
mengikat perjanjian kepada Allah. Segala makhluk yang
telah menghuni bahtera Nuh merupakan para leluhur
segala makhluk yang masih ada di muka bumi; demikian
halnya orang-orang yang telah berada di bahtera Nuh
menjadi para leluhur umat manusia pada saat ini.[11]
Bahtera Nuh
Semasa bayi, Ibrahim harus diasingkan ke sebuah gua sewaktu
menghindari perintah keji Namrudz tentang pembunuhan bayi laki-laki
yang baru lahir. Setelah beranjak dewasa, Ibrahim tekun mendakwahkan
risalah Allah berupa pengenalan tentang Tuhan yang sesungguhnya, juga
Ibrahim giat menentang sikap kemusyrikan maupun penyembahan
berhala yang dilakukan kaumnya.
Ibrahim berani menghancurkan tipu daya Namrudz beserta kaum
penyembah berhala di Babilonia. Ibrahim bahkan harus dihadapkan
Nabi dengan ujian berat, yakni dilempar ke unggun api secara hidup-hidup,
walau demikian Allah menganugerahkan keselamatan untuk Ibrahim yang
memiliki Iman yang tak tergoyahkan kepada Allah.
Ibrahim Kemudian Ibrahim beserta para pengikutnya berhijrah untuk Allah.
Setelah bertahun-tahun usia pernikahannya dengan Sarah, Ibrahim
belum dikaruniai anak hingga Sarah meminta nabi menikahi Hajar; lalu
Hajar melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ismail. Allah
mengadakan tanda perjanjian dengan Ibrahim berupa hukum sunat, serta
terdapat janji bahwa Sarah akan melahirkan Ishaq yakni pewaris Ibrahim.
Setelah itu, Ibrahim harus menerima ujian ketika mengasingkan Hajar
beserta putranya itu.
Oleh sebab kesabaran dan kepatuhannya, ujian ini
berhasil dilalui secara baik. tetapi, masih terdapat sebuah
ujian berat yang dihadapi Ibrahim, iaitu
mempersembahkan anaknya untuk perintah Allah.
Ibrahim melaksanakan perintah ini walau akhirnya Allah
Nabi menyediakan qurban sembelihan pengganti. Sewaktu
Ibrahim telah membuktikan keimanannya serta
Ibrahim kesetiaannya kepada Allah, dengan melaksanakan
apapun yang Allah perintahkan, maka Allah memilih
Ibrahim sebagai sosok kepercayaan di muka bumi, serta
Allah memberkati Ibrahim berupa anugerah berlimpah di
dunia berserta kurnia di Akhirat
Ibrahim bersama Ismail dikenal sebagai dua orang yang
mendirikan Baitullah di sebuah wilayah yang telah Allah
sediakan sebagai tempat berkumpul umat manusia di
Nabi muka bumi. Selama pembangunan Baitullah, Ibrahim
berdoa kepada Allah supaya kaum keturunannya
Ibrahim memperoleh Al-Kitab dan Hikmah sehingga kaum
keturunannya dihindarkan dari sikap kemusyrikan
maupun penyembahan berhala.
Musa merupakan seorang nabi yang memiliki nasab
kepada Ibrahim. Musa dibesarkan di lingkungan istana
Mesir
Namun ia terpaksa melarikan diri dari istana lantaran
perkara kematian seorang Mesir. Setelah berlindung di
negeri Madyan,
Allah mengutus Musa supaya kembali ke Mesir untuk
menyelamatkan Bani Israel menghadapi penindasan
Nabi Isa menuntun Bani Israel kembali percaya dan berserah diri
kepada Tuhan mereka.
Isa juga hendak meluruskan ajaran agama pada zaman
itu, sebab terdapat banyak ajaran agama yang
membaurkan Taurat (Kitab Allah) dengan berbagai ajaran
manusia. Meski demikian, dakwah Isa belumlah selesai
sebab ia menyatakan bahwa setelahnya akan ada
seorang Rasul bernama Ahmad sebagai penerus
dakwahnya.
Kehadiran nabi Muhammad merupakan penggenapan
para nabi yang telah Allah utus ke tengah-tengah umat
manusia.
Setelah menjadi seorang Rasul Allah, dakwah Nabi
Al-Tabligh
Siddiq artinya benar. Segala perbuatan dan perkataan
Nabi dan Rasul adalah benar, Seorang Nabi dan Rasul
mustahil seorang pembohong. Karena setiap perkataan
dan perbuatan mereka senantiasa dijaga oleh Allah SWT.
Nabi dan Rasul bersifat benar baik dalam ucapan
maupun tingkah laku perbuatannya.
Seperti dalam QS Maryam ayat 41 yang berbunyi :
Maksud as-
Sidq Artinya: “Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di
dalam kitab (al-Qur’an), sesungguhnya dia adalah
seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (Q.S.
Maryam ayat 41)
.
Surah tersebut merupakan bukti
kebenaran dalam peristiwa
ketika Nabi Ibrahim as berkata
kepada ayahandanya
Maksud as- merupakan perkataan yang
Sidq benar. Apa yang disembah oleh
ayah beliau (Nabi Ibrahim)
merupakan sesuatu yang tidak
memberi manfaat dan tentunya
mudarat, jauhilah.
Al-amanah berarti dapat dipercaya. Nabi dan Rasul
merupakan manusia yang diutus Allah SWt yang
diberikan amanah untuk menerima dan
menyampaikan wahyu Allah. Hal tersebut terdapat
dalam surah Q.S. asy-Syu’ara ayat 106-107 berikut ini:
al-Tabligh
Ertinya:“Wahai rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan
Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang
diperintahkan itu) bererti engkau tidak menyampaikan
amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari
(gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang kafir.” (Q.S. al-Maidah ayat
67)
Al-Fatonah bererti Cerdas. Sebagai bukti
kecerdasan para nabi dan rasul adalah pada
peristiwa ketika terjadi u perselisihan antara
kelompok kabilah di Mekah, setiap kelompok
memaksakan kehendaknya masing-masing untuk
Al- Al-
SIFAT Balada Khiana
MUSTAHIL h h
Al-
Kitman
Al-kidzib berarti berbohong. Mustahil jika nabi dan
Rasul dalam berkata berbohong atau pun
berdusta. Seluruh perkataan nabi dan Rasul selalu
benar dan tidak pernah berbohong atau berdusta.
Seperti dalam Surah Q.S an-Najm ayat 2-4, :
Maksud
al-Kidzib Ertinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan
tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu
(al-Qur’an) menurut keinginannya tidak lain (al-
Qur’an) adalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).” (Q.S an-Najm ayat 2-4)
Al-Khianah berati tidak dapat dipercaya atau
berkhianat. Nabi dan Rasul mustahil memiliki sifat
khianat, setiap perkataannya selalu dapat
dipercaya. Seperti dalam surah Q.S al-An’am ayat
106. Berikut ini.
Maksud
al-Khianah
Ertinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan
kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain
Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.”
(Q.S al-An’am ayat 106)
Al-kitman berarti menyembunyikan wahyu. Sifat
mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat al-tabligh.
Dalam surah Q.S. al-An’am ayat 50: