Anda di halaman 1dari 36

K L T S

O I I
ANATOMI
DEFINISI

Kolitis adalah peradangan akut atau


khronik yang mengenai kolon. Kolitis
berhubungan dengan enteritis (peradangan pada
intestinal) & proktitis (peradangan pada rektum).
KLASIFIKASI

Kolitis Infeksi Kolitis Non-infeksi

• Kolitis Amebik • Inflamatory Bowel


• Kolitis Shigelosis Disease (IBD)
• Kolitis Tuberkulosa • Kolitis Ulseratif
• Kolitis Pseudomembran • Crohn’s Disease
• Kolitis karena • Indeterminate Cholitis
Virus/Bakteri/Parasit • Kolitis Radiasi
seperti Eschericia coli • Kolitis Iskemik
KOLITIS
AMEBIK
DEFINISI

Nama lain dari kolitis amebik adalah


amebiasis kolon. Kolitis amebik merupakan
infeksi pada kolon yang disebabkan oleh protozoa
Entamoeba hystolytica (E. hystolytica).
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi amebiasis kolon sangat


bervariasi, namun diperkirakan sekitar 10%
populasi dunia terinfeksi. Prevalensi tertinggi
adalah di daerah tropis, yaitu sekitar 50%-80%.
PATOFISIOLOGI

Trofozoit menginvasi
E. hystolytica
dinding usus

Ulkus seperti botol


Reaksi inflamasi
labu

Reaksi imunitas Jaringan


humoral dan imunitas granulasi dan
seluler amebisidal ameboma
Kolitis amebik
GEJALA KLINIS

Karier disebut juga “cyst passer”

Disentri amebik ringan (nyeri perut ringan,


demam ringan, diare ringan dgn tinja berbau
busuk bercampur darah & lendir).
Disentri amebik sedang (kram perut, demam,
lemah, hepatomegali dgn nyeri spontan).

Disentri amebik berat (gejala diare disertai darah


& lendir, demam tinggi, mual, dan anemia).
Disentri amebik khronik (gejala sama seperti
disentri amebik ringan berlangsung berbulan-
bulan sampai bertahun-tahun.
DIAGNOSIS

Anamnesa

Pemeriksaan Fisik (Darah samar,


kolonoskopi)

Pemeriksaan Penunjang
Kolonoskopi kolitis amebik
PENATALAKSANAAN

1. Pasien asimptomatik ataupun karier diberikan


Iodoquinol (Diiodohydroxyquin) 650 mg 3x per
hari selama 20 hari.
2. Amebiasis kolon derajat ringan dan sedang
diberikan Tetrasiklin 500 mg 4x sehari selama 5
hari.
3. Amebiasis kolon berat diberikan 3 macam obat,
yaitu Metronidazol 750 mg 3x sehari selama 5-10
hari, Tetrasiklin 500 mg 4x sehari selama 5 hari
& Emetin 1 mg/kgBB/hari secara IM (dosis
maksimal 60 mg) selama 10 hari.
KOLITIS
SHIGELOSIS
DEFINISI

Kolitis Shigelosis merupakan infeksi akut


pada ileum terminalis & kolon yang disebabkan
oleh bakteri genus Shigella. Secara umum, infeksi
Shigella mudah terjadi di tempat pemukiman
padat dengan sanitasi yang buruk, kekurangan air
bersih & tingkat kebersihan perorangan yang
rendah.
EPIDEMIOLOGI

Kuman Shigella sp. termasuk kelompok


enterobactericeae yang bersifat gram negatif, anaerob
fakultatif, tidak bergerak aktif. Terdapat 4 spesies
Shigella dengan berbagai serotipenya, yaitu S.
dysentriae, S. boydii, S. flexneri, dan S. sonnei.
PATOFISIOLOGI

Bakteri melakukan Menginvasi sel-sel


penetrasi epitel kolon

cell-to-cell Masuk ke dalam Bermultiplikasi


transfer lamina propria dalam sel epitel

Leukosit PMN Penumpukan sel


dan makrofag inflamasi dengan abses
GEJALA KLINIS

Diare
disertai
lendir dan
darah
Rasa panas
Kejang
pada rectal

Masa tunas
Nyeri perut Kolitis 7 jam
kanan
Shigelosis sampai 7
bawah
hari
DIAGNOSIS

Pemeriksaan mikroskopik tinja menunjukkan


adanya eritrosit dan leukosit PMN (polimorfonuklear).
Untuk memastikan diagnosis, dilakukan kultur dari
bahan tinja segar atau hapus rektal. Sigmoideskopi
pada umumnya tidak diperlukan karena menyebabkan
pasien merasa tidak nyaman.
PENATALAKSANAAN

Beberapa jenis antibiotik yang dianjurkan :


1.Ampicillin 4x500 mg per hari.
2.Kotrimoksazol 2x2 tablet per hari.
3.Tetrasiklin 4x500 mg per hari selama 5 hari.
Penggunaan anti-spasmodik perlu dihindari karena
dapat menghambat motilitas usus dan mengurangi
eliminasi bakteri serta memprovokasi terjadinya
megakolon toksik.
KOLITIS
TUBERKULOSA
DEFINISI

Kolitis tuberkulosa adalah infeksi kolon oleh


kuman Mycobacterium tuberculosis. Infeksi kuman ini
pada saluran cerna tidak jarang terjadi terutama di
negara berkembang bersamaan dengan semakin
meningkatnya angka perpindahan penduduk &
infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) serta
pengobatan imunosupresi.
PATOFISIOLOGI

Infeksi primer terjadi melalui tertelannya


mikroorganisme secara langsung ataupun penyebaran
dari tuberkulosis milier. Sedangkan infeksi sekunder
terjadi melalui tertelannya material yang telah terinfeksi
kuman ini seperti sputum yang kemudian menginvasi
mukosa intestin secara langsung, penyebaran
hematogenik.
Kolitis tuberkulosa
GEJALA KLINIS

Diare
khronik

BAB
Penurunan
bercampur
BB
darah

Anoreksia Demam
DIAGNOSIS

Diagnosis pasti ditemukannya kuman M.


Tuberculosis melalui pemeriksaan mikroskopik
langsung ataupun kultur biopsi jaringan. Pada
pemeriksaan barium enema dapat ditemukan
penebalan dinding, distorsi lekukan mukosa,
ulserasi, stenosis, pseudopolip atau massa mirip
keganasan di sekum.
PENATALAKSANAAN

Pengobatan TB ekstra paru berat seperti TB usus


digunakan kategori I yaitu 2RHZE atau 4H3R3.
1. INH 4-6 mg/kgBB/hari atau 300-450 mg.
2. Etambutol 15-20 mg/kgBB/hari atau 1-1,5 gr.
3. Rifampisin 8-12 mg/kgBB/hari atau 450-600 mg.
4. Pirazinamid 20-30 mg/kgBB/hari atau 1-1,5 gr.
KOLITIS
PSEUDOMEMBRAN
DEFINISI

Kolitis pseudomembran adalah peradangan


kolon akibat toksin yang ditandai dengan
terbentuknya lapisan eksudatif (pseudomembran)
yang menempel di permukaan mukosa. Disebut pula
sebagai kolitis terkait antibiotik sebab umumnya
timbul setelah menggunakan antibiotik.
•EPIDEMIOLOGI

Semua jenis antibiotik potensial menimbulkan


kolitis pseudomembran, namun yang paling sering
adalah ampisilin, klindamisin dan sefalosporin. Pada
dasarnya, 75%-90% kuman penyebab kolitis
pseudomembran adalah Clostridium difficile.
PATOFISIOLOGI

Toksin A
(enterotoksin) dan
Toksin B
(sitotoksin)

Kerusakan dan
apoptosis, nekrosis
Trauma pada sel
lokal dan terbentuk
pseudomembran

Replikasi patogen,
produksi toksin dan
pengerahan
neutrofil
GEJALA KLINIS

Diare

Kolitis Kram
Demam
Pseudomembran perut

Mual
atau
Muntah
DIAGNOSIS

Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Gold Standard
Kolonoskopi kolitis pseudomembran
KESIMPULAN

Kolitis dapat diklasifikasikan menjadi kolitis


infeksi & non infeksi. Kolitis infektif terdiri dari
kolitis amebik, shigelosis, kolitis tuberkulosa, kolitis
pseudomembran dan kolitis oleh parasit serta bakteri
lain seperti E. coli. Kolitis non-infektif antara lain
berupa kolitis ulseratif, Crohn’s Disease, kolitis
radiasi, kolitis iskemik, kolitis mikroskopik maupun
kolitis non-spesifik. Pemeriksaan endoskopi dapat
membantu dalam menegakkan diagnosis masing-
masing kolitis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai