Anda di halaman 1dari 74

KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN

TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI


DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
(PERMENDIKBUD NOMOR 14 TAHUN 2016
Tanggal 27 April 2016)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


BIRO KEPEGAWAIAN - TAHUN 2016
A. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN NOMOR 151 TAHUN 2015

PERATURAN
PRESIDEN
NOMOR 88 PERLU KETENTUAN
TAHUN 2013 TEKNIS PELAKSANAAN
DARI PERPRES DALAM
BENTUK PERMENDIKBUD

PERMENDIKBUD
NOMOR 107 TAHUN
2013
B. KETENTUAN UMUM

TUNJANGAN
KINERJA
PEGAWAI
Tunjangan kinerja pegawai
adalah penghasilan yang
diberikan kepada pegawai
berdasarkan capaian kinerja
sesuai dengan kelas jabatan
yang didudukinya.
Pegawai di lingkungan
Kemendikbud adalah:

1. PNS/CPNS
2. Pegawai lainnya yang
berdasarkan keputusan
pejabat yang berwenang
diangkat dalam satu
jabatan atau ditugaskan
dan bekerja secara penuh
waktu pada satuan
organisasi di lingkungan
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Komponen

BERDASARKAN CAPAIAN KINERJA


TUNKIN PEGAWAI DIBAYARKAN Capaian Kerja

PEGAWAI SETIAP BULAN 60%


Adalah realisasi beban kerja setiap bulan
yang dihitung secara proporsional dari SKP
tahunan yang telah ditetapkan sebagai
kontrak kerja

Komponen
Kehadiran

Adalah kewajiban pegawai untuk masuk


kerja dan menaati ketentuan jam kerja
berdasarkan hari kerja dan jam kerja yang
40%
telah ditentukan per-UU-an
Pegawai yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan sesuai
ketentuan per-UU-an

Pegawai yang diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan


uang tunggu dan belum diberhentikan sebagai PNS
TUNKIN PEGAWAI TIDAK
DIBERIKAN KEPADA

Pegawai yang diperbantukan/dipekerjakan pada badan/instansi lain di


luar Kemendikbud

Pegawai yang menjalani masa persiapan pensiun

Pegawai yang menjalani cuti diluartanggungan negara

Pegawai yang cuti melahirkan anak keempat dan seterusnya

Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian dan/atau yang


sedang dalam proses banding administratif ke BAPEK atas penjatuhan
hukuman disiplin tersebut, kecuali bagi pegawai yang diizinkan untuk
melaksanakan tugas
TERHADAP TUNJANGAN KINERJA
PEGAWAI DAPAT DILAKUKAN
PENGURANGAN, PEMOTONGAN,
DAN PENAMBAHAN SESUAI
KETENTUAN DALAM PERATURAN INI
TUNKIN PEGAWAI BAGI CPNS DIBERIKAN SEBESAR
100% DARI JUMLAH TUNKIN PEGAWAI PADA
KELAS JABATAN YANG DIDUDUKINYA

TUNKIN PEGAWAI BAGI CPNS


DIBAYARKAN SEJAK YANG
BERSANGKUTAN SECARA NYATA
MELAKSANAKAN TUGAS YANG
DIBUKTIKAN DENGAN SURAT
PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS
DIBAYARKAN SEJAK SECARA
NYATA MELAKSANAKAN TUGAS
TUNKIN PEGAWAI BAGI PEGAWAI

BELAJAR YANG DIBUKTIKAN


DENGAN SK TUBEL

BESARNYA 60% DARI


PELAJAR

TUNKIN YANG DITERIMA


DALAM KELAS JABATAN
YANG DIDUDUKI SEBELUM
TUGAS BELAJAR

TUNKIN BAGI PEGAWAI PELAJAR


DIHENTIKAN PEMBAYARANNYA
PADA BULAN BERIKUTNYA DARI
BULAN BERAKHIRNYA JANGKA
WAKTU BELAJAR
PEGAWAI YANG DIBEBASKAN SEMENTARA DARI
JABATAN FUNGSIONAL DIKARENAKAN TIDAK
DAPAT MENGUMPULKAN ANGKA KREDIT SESUAI
KETENTUAN, TUNKIN PEGAWAI DIBAYARKAN
SEBESAR 50% DARI TUNKIN PEGAWAI YANG
DITERIMA DALAM KELAS JABATAN YANG
DIDUDUKINYA

TUNKIN PEGAWAI DIBAYARKAN KEMBALI SECARA


PENUH TERHITUNG MULAI TANGGAL KEPUTUSAN
PENGANGKATAN/ PENGAKTIFAN KEMBALI DALAM
JABATAN FUNGSIONAL YANG BERSANGKUTAN
C. Pengurangan Tunjangan Kinerja Pegawai
1. Komponen Capaian Kerja
Kontrak Kerja

Faktor Beban Kerja


SKP CAPAIAN KERJA
TAHUNAN SETIAP BULAN
Faktor-faktor lain
yang mempengaruhi

Dibuat oleh pegawai


setiap awal bulan dengan
persetujuan atasan
langsungnya.
Pegawai dan atasan
Setiap akhir bulan
langsung membuat
atasan langsung
target capaian kerja
melakukan
pada setiap awal
penilaian capaian Hasil penilaian capaian
bulan
kerja pegawai kerja setiap bulan
menentukan besaran
tunkin pegawai yang
dibayarkan dari
komponen capaian
kerja

Pegawai membuat
laporan harian dan Atasan langsung
menetapkan hasil
menyampaikan setiap penilaian capaian kerja
akhir minggu kepada setiap bulan pegawai
atasan langsung
Menetapkan target kerja (target output) per-
kegiatan untuk setiap bulan.

𝑷
𝑻𝑶 = 𝒙 𝑻𝑲
𝑻𝑾

Keterangan:
- TO = target output setiap bulan
- P = urutan bulan berdasarkan angka mulai dari 1 sampai
dengan 12 (contoh Januari = 1, Februari = 2, dst...)
- TW = Target waktu diambil dari target waktu yang ditentukan
dalam SKP
- TK = Target kuantitas diambil dari target kuantitas yang
ditentukan dalam SKP
Catatan tambahan:

P = kalau pelaksanaan kegiatan dilaksanakan tidak dalam bulan


berurutan dalam 1 tahun kegiatan

misalnya:
target waktu 6 bulan, pelaksanaan kegiatan dimulai pada
bulan maret, maka bulan maret = angka 1, bulan april angka 2 ...
bulan agustus = angka 6.

𝑷
𝑻𝑶 = 𝒙 𝑻𝑲
𝑻𝑾

𝟏
maka untuk bulan maret = 𝒙 𝑻𝑲
𝟔

𝟔
agustus = 𝒙 𝑻𝑲
𝟔
Kalau target waktu dalam SKP 4 bulan, dengan bulan pelaksanaan
kegiatan tidak berurutan, misalnya kegiatan dilaksanakan bulan
april, juni, september, dan desember, maka bulan april = 1, juni = 2,
september = 3, dan bulan desember = 4

𝟏
maka: 𝐚𝐩𝐫𝐢𝐥 = 𝒙 𝑻𝑲
𝟒

𝟐
Juni = 𝒙 𝑻𝑲
𝟒

𝟒
Desember = 𝒙 𝑻𝑲
𝟒

Kalau target waktu dalam SKP 1 bulan, dan kegiatan baru


dilaksanakan pada bulan oktober,

𝟏
maka oktober = 𝒙 𝑻𝑲
𝟏
CONTOH SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP)

TARGET

NO III. KEGIATAN TUGAS ANGKA KUANTI- KUALI-


JABATAN KREDIT TAS/ TAS/ WAKTU BIAYA
OUTPUT MUTU

1 Menyusun usul kenaikan pangkat - 120 usul 100 12 bulan -

2 Mengumpulkan dan menyusun - 360 data 100 12 bulan -


data pegawai

3 Menyiapkan surat pengantar usul - 120 surat 100 6 bulan -


kenaikan pangkat

4 dst.
Contoh : Januari 2016

𝑷
𝑻𝑶 = 𝒙 𝑻𝑲
𝑻𝑾

𝟏
1. Usul KP = 𝟏𝟐 𝒙 𝟏𝟐𝟎 10 usul

𝟏
2. Pulsunta Peg = 𝒙 𝟑𝟔𝟎 30 data
𝟏𝟐

𝟏
3. Surat usul KP = 𝟔 𝒙 120 20 surat
PENILAIAN CAPAIAN KERJA
BULAN: JANUARI 2016

TARGET REALISASI
NO II. KEGIATAN CAPAIAN
TUGAS AK AK PENGHITUNG KERJA
JABATAN KUANTI- KUALI- KUANTITAS KUALITAS/ AN
TAS/ TAS/ / MUTU
OUTPUT MUTU OUTPUT

1 Menyusun usul 10 usul 100


kenaikan pangkat

2 Mengumpulkan 30 data 100


dan menyusun data
pegawai

3 Menyiapkan surat 20 surat 100


pengantar usul
kenaikan pangkat

NILAI
CAPAIAN KERJA
Menghitung Nilai Realisasi Capaian Target Kerja
(output)

𝐑𝐎
𝐑𝐂𝐎 = 𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝐓𝐎

Keterangan:
• RCO = nilai realisasi capaian target kerja
• RO = realisasi ouput
• TO = target output
Maka,
Kalau target 10, realisasinya 8:
𝟖
• 𝑹𝑪𝑶 𝒖𝒔𝒖𝒍 𝑲𝑷 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟖𝟎
𝟏𝟎

Target sesuai dengan realisasi:


𝟑𝟎
• 𝑹𝑪𝑶 𝒑𝒖𝒍𝒔𝒖𝒏𝒕𝒂 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟏𝟎𝟎
𝟑𝟎

• Kalau target 20, realisasinya 17


𝟏𝟕
• 𝑹𝑪𝑶 𝒔𝒖𝒓𝒂𝒕 𝒖𝒔𝒖𝒍 𝑲𝑷 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟖𝟓
𝟐𝟎
Menghitung Realisasi Capaian target kualitas
(mutu)

𝐑𝐊
𝐑𝐊𝐰 = 𝑿 𝟏𝟎𝟎
𝐓𝐊

Keterangan:
• RKw = nilai realisasi capaian target kualitas
• RK = realisasi kualitas
• TK = target kualitas
𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 𝐉𝐚𝐧𝐮𝐚𝐫𝐢

*nilai mutu yang diberi atasan (mutu riil pekerjaan yang


dihasilkan).
misalnya
𝟗𝟎
• 𝑹𝑲𝒘 𝒖𝒔𝒖𝒍 𝑲𝑷 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟗𝟎
𝟏𝟎𝟎

𝟏𝟎𝟎
• 𝑹𝑲𝒘 𝒑𝒖𝒍𝒔𝒖𝒏𝒕𝒂 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟎𝟎

𝟖𝟓
• 𝑹𝑲𝒘 𝒔𝒖𝒓𝒂𝒕 𝒖𝒔𝒖𝒍 𝑲𝑷 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎 = 𝟖𝟓
𝟏𝟎𝟎
PENILAIAN CAPAIAN KERJA

BULAN: JANUARI 2016


TARGET REALISASI
N II. KEGIATAN CAPAIAN
O TUGAS AK AK PENGHITUNG KERJA
JABATAN KUANTI- KUALI- KUANTITAS/ KUALITAS/ AN
TAS/ TAS/ OUTPUT MUTU
OUTPUT MUTU

1 Menyusun usul 10 usul 100 8 usul 90


kenaikan pangkat

2 Mengumpulkan 30 data 100 30 data 100


dan menyusun
data pegawai

3 Menyiapkan surat 20 surat 100 17 surat 85


pengantar usul
kenaikan pangkat

NILAI
CAPAIAN KERJA
Menghitung nilai Capaian Kerja per
kegiatan

𝐑𝐂𝐎 + 𝑹𝑲𝒘
𝑪𝑲 =
𝟐

Keterangan :
- CK = capaian kerja setiap bulan
- RCO = realisasi capaian output
- RKw = realisasi capaian kualitas
Nilai Penghitungan Realisasi Capaian Kerja:

𝑹𝑪𝑶 + 𝑹𝑲𝒘
𝑪𝑲 =
𝟐

𝟖𝟎+𝟗𝟎
1. CK Usul KP: = = 85
𝟐

𝟏𝟎𝟎+𝟏𝟎𝟎
2. 𝑪𝑲𝑷𝒖𝒍𝒔𝒖𝒏𝒕𝒂 = = 100
𝟐

𝟖𝟓+𝟖𝟓
3. 𝑪𝑲𝑺𝒖𝒓𝒂𝒕 𝒖𝒔𝒖𝒍 = = 85
𝟐
Menghitung Nilai Capaian Kerja (seluruh kegiatan)

𝐤𝐮𝐦𝐮𝐥𝐚𝐭𝐢𝐟 𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢𝐚𝐧 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂


𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐜𝐚𝐩𝐚𝐢𝐚𝐧 𝒌𝒆𝒓𝒋𝒂 =
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐠𝐢𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒌𝒔𝒂𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏

𝟖𝟓 + 𝟏𝟎𝟎 + 𝟖𝟓
=
𝟑

= 90
PENILAIAN CAPAIAN KERJA
BULAN: JANUARI 2016

TARGET REALISASI
NO II. KEGIATAN CAPAIAN
TUGAS AK AK PENGHITUNG KERJA
JABATAN KUANTI- KUALI- KUANTITAS KUALITAS/ AN
TAS/ TAS/ / MUTU
OUTPUT MUTU OUTPUT

1 Menyusun usul 10 usul 100 8 usul 90 170 85


kenaikan pangkat

2 Mengumpulkan 30 data 100 30 data 100 200 100


dan menyusun data
pegawai

3 Menyiapkan surat 20 surat 100 17 surat 85 85 85


pengantar usul
kenaikan pangkat

NILAI 90
CAPAIAN KERJA
Bagi Jabatan Fungsional Dapat juga menggunakan
formula

𝑷
𝑻𝑶 = 𝐍𝐀 𝐱 ( 𝒙 𝑻𝑲)
𝑻𝑾

Keterangan:
- TO = target output (angka kredit) setiap bulan
- NA = nilai angka kredit per butir kegiatan
- P = urutan bulan berdasarkan pelaksanaan
kegiatan mulai dari 1 sampai dengan 12 (contoh Januari
= 1, Februari = 2, dst....,
- TW = target waktu diambil dari target waktu yang ditentukan
dalam SKP
- TK = target kuantitas diambil dari target kuantitas yang
ditentukan dalam SKP
SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP)
TARGET

NO III. KEGIATAN TUGAS ANGKA KUANTI- KUALI- WAKTU BIAYA


JABATAN KREDIT TAS/ TAS/
OUTPUT MUTU

1 Menyusun bahan ajar sesuai 1 1 laporan 100 8 bulan


spesialisasi pada diklat teknis
(1/laporan)

2 Melaksanakan tatap muka di 0,5 20 jam 100 8 bulan


depan kelas diklat teknis pelajaran
(0,025/jam pelajaran)

3 Membuat karya tulis ilmah terkait 6 3 naskah 100 8 bulan


lingkup kegiatan dalam bentuk
didokumentasikan di
perpustakaan instansi (2/naskah)

4 dst.
1. Menyusun bahan ajar sesuai spesialisasi pada
diklat teknis

contoh: bulan Januari

𝑷
𝑻𝑶 = 𝐍𝐀 𝐱 ( 𝒙 𝑻𝑲)
𝑻𝑾
𝟏
= 1 x( 𝒙 𝟏)
𝟖
= 1 x 0,125
= 0,125
2. Melaksanakan tatap muka di depan kelas diklat
teknis

𝑷
𝑻𝑶 = 𝒙 𝑻𝑲
𝑻𝑾

𝟏
= 𝒙 𝟐𝟎
𝟖

= 2,5
3. Membuat karya tulis ilmah terkait lingkup
kegiatan dalam bentuk didokumentasikan di
perpustakaan instansi

𝑷
𝑻𝑶 = 𝐍𝐀 𝐱 ( 𝒙 𝑻𝑲)
𝑻𝑾

𝟏
= 2 x( 𝒙 𝟑)
𝟖

= 1 x 0,375

= 0,375
Besarnya tunkin pegawai dari
komponen capaian kerja dihitung
dari persentase kontribusi tunkin
pegawai per kelas jabatan
dikalikan dengan nilai capaian
kerja dengan ketentuan:

a. jika bobot nilai lebih besar


atau sama dengan 76, maka
dinilai 100

a. jika bobot nilai kurang dari 76,


maka nilainya sesuai dengan
nilai yang didapat
Menghitung besaran tunjangan kinerja pegawai dari
komponen capaian Kerja

𝑿𝟏 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟔𝒏 𝒙 𝒓

Keterangan:
- X1 = besarnya tunjangan kinerja pegawai dari
komponen capaian kerja.

- n = nilai tunjangan kinerja pegawai per kelas


jabatan

- r = nilai capaian kerja per bulan dengan


ketentuan apabila r ≥ 𝟕𝟔 dikonstankan
menjadi 100
𝑿𝟏 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟔𝒏 𝐱 𝒓

- karena nilai capaian kerja contoh kasus di atas


adalah 90, maka dinilai 100)

- Tunkin contoh ini adalah kelas 7


= 0,006(Rp2.928.000) x 100

= Rp17.568 x 100

= Rp1.756.800
Capaian kerja setiap bulan bagi
pejabat pengawas, pejabat
administrator, dan pejabat
pimpinan tinggi dihitung
berdasarkan nilai rata-rata dari
capaian kerja staf atau pejabat yang
merupakan bawahan langsungnya
2. Komponen Kehadiran
Hari dan jam kerja :
- Senin sampai dengan Kamis:
- Pukul 07.30 - 16.00
Hari Kerja per-minggu : - waktu istirahat
5 Hari kerja Pukul 12.00 - 13.00

- Jum’at
- Pukul 07.30 - 16.30
Lama Jam Kerja : - waktu istirahat
a. < 7,5 jam per-hari Pukul 11.30 - 13.00
b. < 37,5 jam per-minggu

Ketentuan hari dan jam kerja


sebagaimana dimaksud
tidak berlaku untuk hari
libur nasional dan cuti
bersama yang ditetapkan
oleh Pemerintah.
Setiap Pegawai wajib masuk kerja dan
menaati ketentuan jam kerja sesuai
ketentuan hari dan jam kerja.
Pada waktu kedatangan di tempat kerja pada unit
organisasi atau satuan kerja masing-masing

Rekam kehadiran sistem elektronik dapat


dilakukan secara manual jika:
a. mengalami kerusakan/tidak berfungsi;
b. pegawai belum terdaftar dalam rekam
kehadiran sistem elektronik;
Rekam c. dimensi anggota tubuh (sidik jari, telapak
BUKTI Kehadiran tangan, atau yang semacamnya) tidak terbaca
Sistem dalam rekam kehadiran sistem elektronik;
KEHADIRAN d. terjadi keadaan kahar (force majeure) berupa
Elektronik bencana alam dan/atau kerusuhan sehingga
suatu kegiatan tidak dapat dilakukan
sebagaimana mestinya; dan/atau
e. lokasi kerja tidak memungkinkan untuk
disediakan rekam kehadiran sistem elektronik.

Pada waktu kepulangan dari tempat kerja pada


unit organisasi atau satuan kerja masing-masing
Hari dan jam kerja bagi pegawai
yang sedang menjalani:
a. pendidikan dan
pelatihan, dan
b. tugas belajar,

disesuaikan dengan pelaksanaan


kegiatan tersebut yang
dibuktikan dengan Surat
Keterangan dari institusi tempat
kegiatan tersebut dise-
lenggarakan.
Pegawai dapat diberikan toleransi waktu
kedatangan masuk kerja dengan
kewajiban penggantian waktu setelah
jam kepulangan kerja dalam hari yang
sama.

Toleransi waktu kedatangan masuk kerja


sebagaimana dimaksud untuk paling
lama adalah 30 (tiga puluh) menit dari
waktu yang ditentukan untuk
kedatangan masuk kerja.

Pegawai yang tidak melaksanakan


kewajiban penggantian waktu kerja
setelah waktu kepulangan kerja dikenai
pengurangan Tunjangan Kinerja Pegawai
sesuai dengan ketentuan dalam
Peraturan Menteri ini.

Toleransi waktu kedatangan masuk kerja


tidak berlaku bagi Pegawai yang
terlambat masuk kerja di atas 30 (tiga
puluh) menit
Pegawai yang mendapat penugasan di luar unit organisasi atau satuan
kerja dalam jam kerja dan/atau di luar jam kerja wajib hadir dan
melaksanakan tugas pada tempat sesuai penugasan.

Penugasan di luar unit organisasi


atau satuan kerja meliputi:
a. koordinasi dengan instansi luar;
b. konsultasi, mediasi, negosiasi
dan tugas-tugas nonlitigasi;
c. sosialisasi;
d. supervisi;
e. peliputan;
f. mengikuti persidangan;
g. pendidikan dan pelatihan
h. rapat, seminar, ceramah,
workshop;
Pelaksanaan tugas sebagai-
i. menjadi narasumber;
mana dimaksud dibuktikan
j. penelitian; dan/atau
dengan surat tugas dari
k. tugas kedinasan lainnya.
atasan yang berwenang
Pegawai yang mendapat tugas jaga atau tugas tertentu lainnya yang
pelaksanaannya diatur dengan sistem piket yang ditetapkan oleh pimpinan unit
organisasi atau satuan kerja dikecualikan dari ketentuan hari kerja dan
melakukan rekam kehadiran elektronik pada waktu kedatangan dan kepulangan
kerja, sepanjang jumlah jam kumulatif pelaksanaan tugas pekerjaan tidak kurang
dari 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam perminggu.

Penugasan dimaksud
meliputi:
a. Juru pelihara;
b. Polisi khusus cagar
budaya;
c. Petugas keamanan;
dan
d. Tugas lain yang
sejenis
Pegawai yang melaksanakan kerja lembur
atas perintah atasan (paling rendah
pejabat administrator) atau mengikuti
rapat pimpinan setelah waktu kepulangan
kerja paling sedikit pukul 22.00 (dua
puluh dua) waktu setempat diberikan
dispensasi kedatangan masuk kerja untuk
keesokan harinya sepanjang tetap datang
dan masuk kerja.

Dispensasi waktu kedatangan bagi


Pegawai sebagaimana dimaksud dapat
diberikan sampai dengan paling lama 60
(enam puluh) menit dari waktu yang
ditentukan untuk waktu kedatangan
masuk kerja.

Kegiatan melaksanakan kerja lembur


dibuktikan dengan surat tugas dari
atasan yang berwenang.

Mengikuti kegiatan rapat sebagaimana


dibuktikan dengan surat undangan rapat
atau daftar presensi rapat.
Pengurangan Tunjangan
Kinerja Pegawai dari
komponen kehadiran
dikenai terhadap Pegawai:
PEGAWAI YANG TIDAK
MASUK KERJA

DIKENAKAN
PENGURANGAN
TUNKIN
PEGAWAI
SEBESAR 3%
PERHARI
PEGAWAI TERLAMBAT MASUK KERJA DAN TIDAK
MELAKUKAN KEWAJIBAN PENGGANTIAN JAM KERJA
PADA WAKTU KEPULANGAN KERJA SELAMA 30
MENIT

DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN


PEGAWAI SEBESAR 0,5% PERHARI
TERLAMBAT DALAM RENTANG 31 sd 60 MENIT DIKENAI
PEGAWAI TERLAMBAT MASUK KERJA TANPA
PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI SEBESAR 1% PER HARI
KEWAJIBAN PENGGANTIAN JAM KERJA
SETELAH WAKTU KEPULANGAN KERJA

TERLAMBAT DALAM RENTANG 61 sd. 90 MENIT


DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI SEBESAR
1,5% PER HARI

TERLAMBAT DALAM RENTANG WAKTU 91 sd, 120


MENIT DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI
SEBESAR 2% PER HARI

TERLAMBAT DI ATAS 121 MENIT DIKENAI


PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI SEBESAR 3% PER
HARI
PULANG LEBIH CEPAT DALAM RENTANG WAKTU 1 sd. 30
MENIT DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI
SEBESAR 0,5% PER HARI
CEPAT DARI WAKTU YANG DITENTUKAN
PEGAWAI TANPA ALASAN YANG SAH

PULANG LEBIH CEPAT DALAM RENTANG WAKTU 31 sd. 60


MENIT DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI
SEBESAR 1% PER HARI
PULANG LEBIH

PULANG LEBIH CEPAT DALAM RENTANG WAKTU 61 sd. 90


MENIT DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI
SEBESAR 1,5% PER HARI

PULANG LEBIH CEPAT DALAM RENTANG WAKTU 91 sd. 120


MENIT DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI
SEBESAR 2% PER HARI

PULANG LEBIH CEPAT DI ATAS 121 MENIT DIKENAI


PEMOTONGAN TUNKIN PEGAWAI SEBESAR 3% PER HARI
PEGAWAI YANG TIDAK MELAKSANAKAN
KEWAJIBAN PENGGANTIAN JAM KERJA
ATAU TERLAMBAT MASUK KERJA, SERTA
PULANG LEBIH CEPAT DARI WAKTU YANG
DITENTUKAN UNTUK KEPULANGAN KERJA,
APABILA JUMLAH JAM TERSEBUT
DIKUMULATIFKAN MENCAPAI 7,5 JAM
DALAM 1 BULAN DIHITUNG SEBAGAI 1
HARI TIDAK MASUK KERJA DAN DIKENAI
PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI SEBESAR
3% DAN UNTUK SETIAP KELIPATANNYA
TIDAK BERADA DITEMPATKERJA DALAM RENTANG
WAKTUSEKURANG-KURANGNYA 30 MENIT DIKENAI
PEGAWAI TANPA ALASAN YANG SAH TIDAK PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI SEBESAR 0,5% PER
BERADA DITEMPAT KERJA HARI

TIDAK BERADA DITEMPAT KERJA DALAM RENTANG


WAKTU 31 sd. 60 MENIT DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN
PEGAWAI SEBESAR 1% PER HARI

TIDAK BERADA DITEMPAT KERJA DALAM RENTANG


WAKTU 61 sd. 90 MENIT DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN
PEGAWAI SEBESAR 1,5% PER HARI

TIDAK BERADA DITEMPAT KERJA DALAM RENTANG


WAKTU 91 sd. 120 MENIT DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN
PEGAWAI SEBESAR 2% PER HARI

KETIDAKBERADAAN DITEMPAT KERJA DI ATAS 121 MENIT


DIKENAI PEMOTONGAN TUNKIN PEGAWAI SEBESAR 3%
PER HARI
PEGAWAI YANG TIDAK BERADA DITEMPAT
KERJA DALAM WAKTU KERJA TANPA
ALASAN YANG SAH, APABILA JUMLAH JAM
TERSEBUT DIKUMULATIFKAN MENCAPAI
7,5 JAM DALAM 1 BULAN DIHITUNG
SEBAGAI 1 HARI TIDAK MASUK KERJA DAN
DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI
SEBESAR 3% DAN UNTUK SETIAP
KELIPATANNYA
KEHADIRAN SISTEM ELEKTRONIKK TANPA
PEGAWAI TIDAK MELAKUKAN REKAM PADA WAKTU KEDATANGAN KERJA DIKENAI
PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI SEBESAR
ALASAN YANG SAH 1,5% UNTUK SETIAP KALI KEJADIAN

PADA WAKTU KEPULANGAN KERJA DIKENAI


PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI SEBESAR 1,5%
UNTUK SETIAP KALI KEJADIAN

PADA WAKTU KEDATANGAN DAN KEPULANGAN


KERJA DIKENAI PENGURANGAN TUNKIN PEGAWAI
SEBESAR 3% UNTUK SETIAP KALI KEJADIAN
Pegawai dinyatakan tidak melanggar ketentuan
jam kerja apabila yang bersangkutan dapat
membuktikan dokumen berupa:
surat keterangan atasan langsung bagi Pegawai yang
1 tidak berada di tempat kerja tanpa alasan yang sah;

2 surat permohonan izin;

3 surat keterangan penugasan

surat keterangan bagi Pegawai yang lupa melakukan


4 rekam kehadiran sistem elektronik pada waktu
kedatangan kerja;

5 surat pernyataan atasan langsung bagi Pegawai yang


lupa melakukan rekam kehadiran sistem elektronik
pada waktu kepulangan kerja;

6 surat izin ke luar kantor pada jam kerja;


Surat sebagaimana Surat
dimaksud wajib
disampaikan kepada sebagaimana
pejabat yang menangani
daftar hadir paling
dimaksud yang
lambat 5 (lima) hari disampaikan
kerja terhitung sejak
tanggal terjadinya lebih dari 5
ketidakhadiran, (lima) hari
keterlambatan masuk
kerja, pulang lebih cepat kerja dinyata-
dari waktu kepulangan
kerja, tidak berada di
kan tidak
tempat kerja/tugas, berlaku
dan/atau tidak
melakukan rekam
kehadiran sistem
elektronik. .
Persentase pengurangan
Tunjangan Kinerja Pegawai
dalam 1 (satu) bulan paling
tinggi tidak melebihi bobot
persentase dari komponen
kehadiran yaitu 40% (empat
puluh persen).
a. Menghitung jumlah persentase pengurangan kehadiran

෍ 𝒚 = 𝐲𝟏 + 𝐲𝟐 + ⋯ 𝐲𝟏𝟎

Keterangan:
Y6 = Jumlah persentase ketidakberadaan ditempat
kerja tanpa alasan sah dikumulatifkan
σ𝑦 = Jumlah persentase pengurangan kehadiran mencapai 7,5 (tujuh koma lima) jam dalam 1
Y1 (satu) bulan dihitung sebagai satu hari
Y1 = Jumlah persentase tidak masuk kerja tanpa tidak masuk kerja
alasan yang sah Y7 = Jumlah persentase tidak melaksanakan
kewajiban penggantian jam kerja atau
Y2 = Jumlah persentase terlambat masuk kerja terlambat masuk kerja serta waktu pulang
tanpa melakukan kewajiban penggantian kerja lebih cepat dari waktu yang
jam kerja pada waktu kepulangan kerja ditentukan, apabila dikumulatifkan mencapai
7,5 (tujuh koma lima) jam dalam 1 bukan
Y3 = Jumlah persentase terlambat masuk kerja dihitung sebagai 1 (satu) hari tidak masuk
tanpa wajib melakukan penggantian jam kerja
kerja pada waktu kepulangan kerja Y8 = Jumlah persentase tidak melakukan rekam
kehadiran sistem elektronik pada waktu
Y4 = Jumlah persentase pulang lebih cepat dari kedatangan kerja tanpa alasan yang sah
waktu kepulangan kerja Y9 = Jumlah persentase tidak melakukan rekam
kehadiran sistem elektronik pada waktu
Y5 = Jumlah persentase tidak berada ditempat kepulangan kerja tanpa alasan yang
kerja tanpa alasan yang sah sah
Y10 = Jumlah persentase tidak melakukan rekam
kehadiran sistem elektronik pada waktu
kedatangan dan kepulangan kerja tanpa
alasan yang sah
b. Menghitung besaran Tunjangan Kinerja Pegawai
dari Komponen Kehadiran

𝑿𝟐 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟒𝒏 𝒙 𝟏𝟎𝟎 − 𝜮𝒚

Keterangan
- X2 = Besarnya Tunjangan Kinerja Pegawai dari
komponen kehadiran

- n = nilai Tunjangan Kinerja Pegawai per kelas


jabatan

- Σy = Jumlah persentase pengurangan


X2 = 0,004𝑛 x 100 − Σy

(apabila Σy = 10)

= 0,004 (Rp2.928.000) x (100 – 10)

= Rp11.712 x 90

= Rp1.054.080
3. BESARAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI YANG DIBAYARKAN

𝑿 = 𝐗𝟏 + 𝐗𝟐
atau

𝐗 = 𝟎, 𝟔 𝒓 + (𝟎, 𝟒 𝒙 𝟏𝟎𝟎 − 𝜮𝒚 ) 𝒙 𝟎, 𝟎𝟏𝒏

Keterangan:
- X = besaran Tunjangan Kinerja Pegawai per bulan
- X1 = besarnya Tunjangan Kinerja Pegawai dari nilai capaian
kerja per bulan
- X2 = besarnya Tunjangan Kinerja Pegawai dari komponen
kehadiran per bulan
- Σy = jumlah persentase pengurangan dari komponen
kehadiran
- r = nilai capaian kerja per bulan dengan ketentuan r ≥76
dikonstankan menjadi 100
- n = nilai Tunjangan Kinerja Pegawai per kelas jabatan
𝐗 = 𝟎, 𝟔 𝒓 + (𝟎, 𝟒 𝒙 𝟏𝟎𝟎 − 𝜮𝒚 ) 𝒙 𝟎, 𝟎𝟏𝒏

= [0,6(100) + (0,4 x (100 -10))] x


0,01(2.928.000)

= 60 + 36 x 29.280

= 96 x 29.280

= Rp2.810.880
PENGELOLAAN SISTEM KEHADIRAN ELEKTRONIK

Setiap pimpinan unit organisasi atau satuan kerja menunjuk


pejabat yang bertanggung jawab mengelola sistem rekam
kehadiran elektronik.

PEJABAT YANG BERTANGGUNG JAWAB

Pejabat Administrator yang Pejabat Pengawas yang


menangani bidang menangani bidang
kepegawaian di tingkat unit kepegawaian di tingkat satuan
organisasi kerja

Setiap akhir bulan menyampaikan rekapitulasi kehadiran pegawai kepada


pimpinan unit organisasi atau satuan kerja dan atasan langsung Pegawai.

Atasan langsung berdasarkan rekapitulasi kehadiran menghitung


pengurangan Tunjangan Kinerja Pegawai dari komponen kehadiran
D.PEMOTONGAN TUNKIN PEGAWAI

Pemotongan Tunjangan Kinerja


Pegawai dikenai kepada
Pegawai apabila pada akhir
tahun penilaian prestasi kerja
memperoleh nilai dengan
sebutan Cukup, Kurang, dan
Buruk.

Pemotongan Tunjangan Kinerja


Pegawai berlaku selama-
lamanya 1 (satu) tahun mulai
awal tahun periode
pelaksanaan pekerjaan Pegawai
tahun berikutnya.
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DENGAN SEBUTAN CUKUP, TUNKIN PEGAWAI
AKHIR TAHUN MEMPEROLEH NILAI DIKENAI PEMOTONGAN SEBESAR 25%

DENGAN SEBUTAN KURANG, TUNKIN PEGAWAI


DIKENAI PEMOTONGAN SEBESAR 50%

DENGAN SEBUTAN BURUK, TUNKIN PEGAWAI


DIKENAI PEMOTONGAN SEBESAR 75%
Pegawai yang dikenai
pemotongan tunkin pegawai
apabila berdasarkan hasil
evaluasi kinerja pegawai tengah
tahunan pada akhir bulan juni
tahun berjalan memperoleh
nilai dengan sebutan Baik atau
Sangat Baik, Tunkin pegawai
dapat dibayarkan kembali
sebesar yang diterima pada
akhir tahun sebelumnya mulai
bulan juli tahun berjalan
E. PENAMBAHAN TUNKIN PEGAWAI

Pegawai yang mendapatkan nilai prestasi


kerja pada akhir tahun dengan sebutan
Sangat Baik untuk semua komponen,
maka pada tahun berikutnya dapat
diberikan penambahan Tunjangan Kinerja
Pegawai paling tinggi 50% (lima puluh
persen) dari selisih Tunjangan Kinerja
Pegawai antara kelas jabatan 1 (satu)
tingkat di atas kelas jabatannya dengan
Tunjangan Kinerja Pegawai yang
diterimanya.
Pegawai dengan NPK
cukup, kurang, maupun
buruk

Penambahan
Tunkin
Pegawai
diambil dari
pengurangan
dan
pemotongan
Tunkin

Pegawai yang pulang


lebih cepat dari waktu
kepulangan
F. TUNKIN PEGAWAI BAGI PEGAWAI YANG MUTASI DAN CUTI

TUNKIN PEGAWAI Pegawai yang menjalani


YANG MENJALANI mutasi jabatan dan
MUTASI JABATAN masuk kerja dalam
jabatan yang baru, maka
Tunjangan Kinerja
Pegawai pada bulan ke N
dan N+1, dibayarkan
sesuai dengan hasil
penghitungan capaian
kinerja dari jabatan yang
lama.
Pemberian Tunjangan Kinerja
Pegawai pada jabatan yang baru,
penghitungannya dilaksanakan
setelah yang bersangkutan
membuat Sasaran Kerja Pegawai
pada jabatan yang baru.
TUNKIN BAGI - Cuti tahunan
PEGAWAI - Cuti alasan penting
YANG - Cuti melahirkan
MENJALANI Dibayarkan sebesar 100%
CUTI

Cuti besar:
- Apabila paling lama 2 bulan, dibayarkan 100%
- Apabila dalam rentang 2 – 3 bulan, dibayarkan
40%

Cuti Sakit:
- 3 – 14 hari dan kemudian diperpanjang sampai
dengan 1 bulan, dibayarkan 100%
- Di atas 1 bulan dan terus diperpanjang sampai
dengan 6 bulan, dibayarkan 40%
- Di atas 6 bulan dan terus diperpanjang sampai
dengan 1 tahun 6 bulan, tidak dibayarkan.
Pegawai yang sakit lebih dari 3 (tiga) hari kerja tanpa
melampirkan Surat Keterangan Dokter Rumah
Sakit/Pusat Kesehatan Masyarakat dan/atau alasan
sah lainnya dan oleh karena itu tidak memperoleh
cuti sakit dikenai pengurangan Tunjangan Kinerja
Pegawai sebesar 3% (tiga persen) per hari.
G. PEMBAYARAN TUNKIN PEGAWAI

Tunjangan Kinerja Pegawai dibayarkan


berdasarkan capaian kinerja setiap bulannya
(bulan ke N) yang penghitungannya dilakukan
pada bulan berikutnya (bulan ke N+1), dan
dibayarkan paling lambat pada minggu ketiga
bulan ke N+1.
Mekanisme Menyiapkan rekap.
Pengelola rekam
Pembayaran kehadiran Elektronik kehadiran

Tunkin Pegawai
H1 pada N+1
Pejabat Pengelola Atasan langsung
H3 pada N+1
Kepegawaian

Menghitung persentase pengurangan


H5 pada N+1 dalam bentuk rekap

Pimpinan unit Mengesahkan usulan pemberian tunkin


kerja/Satker

H7 pada N+1

Pimpinan Unit H10 pada N+1 Sekretaris Jenderal


Organisasi Kemendikbud

Tunkin pegawai paling lambat


telah dibayarkan H20 pada N+1
Sekretaris Jenderal Bertanggung jawab
Kemendikbud
atas penyediaan
dan
Ketentuan lebih lanjut pendistribusian
tentang tata cara
pengajuan permintaan anggaran
pembayaran Tunjangan Tunjangan Kinerja
Kinerja Pegawai diatur Pegawai di
dalam Surat Edaran
Sekretaris Jenderal lingkungan
Kementerian. Kementerian.
H. KETENTUAN PERALIHAN

Nama Jabatan dan Kelas Jabatan Pegawai yang telah ditetapkan


masih tetap berlaku sepanjang belum dilakukan perubahan sesuai
ketentuan yang berlaku.

Besaran Tunjangan Kinerja Pegawai yang telah ditetapkan pada


Kelas Jabatan sebagaimana dimaksud ditetapkan kembali oleh
pejabat yang berwenang menetapkan

a. Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala


Badan untuk kelas jabatan 11 (sebelas) ke atas bagi Pegawai di
lingkungan unit organisasi masing-masing
b. Sekretaris Direktorat Jenderal/Sekretaris Inspektorat
Jenderal/Sekretaris Badan untuk kelas jabatan 10 (sepuluh) ke
bawah bagi Pegawai di lingkungan unit organisasi masing-masing
c. Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal untuk kelas jabatan
10 (sepuluh) ke bawah bagi Pegawai di lingkungan Sekretariat
Jenderal Kementerian
SEKIAN

MARI KITA DISKUSIKAN

Anda mungkin juga menyukai