Anda di halaman 1dari 74

PENYUSUNAN SKP DOSEN

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,
DAN PENDIDIKAN TINGGI
JAKARTA
2018
DASAR HUKUM

1. PP Nomor 46 Tahun 2011


2. Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013
PPK-PNS

Penilaian Prestasi Kerja PNS adalah suatu proses


penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat
penilai terhadap:
1. Sasaran Kerja Pegawai (bobot 60%)
2. Perilaku Kerja (bobot 40%)
SASARAN KERJA PEGAWAI

Sasaran Kerja Pegawai selanjutnya disingkat SKP adalah


rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang
PNS

Setiap PNS pada awal tahun wajib menyusun SKP


berdasarkan rencana kerja tahunan instansi
Sebagai implementasi kebijakan
dalam rangka mencapai tujuan dan
sasaran organisasi yang telah
ditetapkan dan harus berorientasi
pada hasil secara nyata dan terukur
Memuat
Mengacu
kegiatan
SKP kepada
tugas
rkt/pkt
jabatan
Dalam melaksanakan kegiatan
tugas jabatan pada prinsipnya
pekerjaan dibagi habis dari tingkat
yang tertinggi sampai dengan
tingkat yang terendah secara
hierarki
BAHAN-BAHAN PENYUSUNAN SKP

 Rencana Kerja Tahunan atau Penetapan Kinerja Tahunan


organisasi bersangkutan
 Dokumen Organisasi dan Tata Kerja organisasi bersangkutan
yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
 Dokumen uraian tugas/jabatan pemegang jabatan
 Peta jabatan yang telah divalidasi
 Laporan capaian pelaksanaan tugas tahun sebelumnya
 Permenpan dan RB tentang Jabfung dan angka kreditnya bagi
jabatan fungsional tertentu
TARGET adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari
setiap pelaksanaan tugas jabatan

Bagi pemegang jabatan struktural maupun


fungsional umum dengan sifat tugas yang
input/bahan kerjanya berasal dari unit organisasi
bersangkutan, maka penetapan target didasarkan
pada RKT yang telah ditetapkan

Bagi pemegang jabatan struktural maupun


TARGET fungsional umum dengan sifat tugas yang
SKP input/bahan kerjanya berasal dari output/hasil kerja
unit organisasi lain, maka penetapan target
didasarkan pada asumsi rata-rata tahun sebelumnya

Bagi pemegang jabatan fungsional tertentu


penetapan target berdasarkan pada angka kredit
yang dipersyaratkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
● dokumen,
KUANTITAS
● konsep
(target output)
● naskah
● SK
SKP PALING SEDIKIT ● paket
MELIPUTI ASPEK ● laporan
KUALITAS, ● dll.
KUANTITAS, DAN
WAKTU

BIAYA WAKTU
TARGET (target waktu)
(target Biaya) SKP
Waktu yg dibutuhkan yg
dibutuhkan utk
menyelesaikan, mis:
Biaya yang dibutuhkan bulan, triwulan, kuartal,
utk menyelesaikan suatu semesteran, dan tahunan
pekerjaan dalam 1
tahun, mis: jutaan,
ratusan juta, miliaran, Diprediksi pada
dll. mutu hasil kerja
yg terbaik,
KUALITAS kualitas diberikan
(target kualitas) nilai paling tinggi
100
PRINSIP PENYUSUNAN

JELAS, kegiatan yang dilakukan harus dapat


diuraikan secara jelas

DAPAT DIUKUR, kegiatan yang dilakukan harus


dapat diukur secara kuantitas maupun kualitas

RELEVAN, kegiatan yang dilakukan harus


SKP berdasarkan lingkup tugas masing-masing

DAPAT DICAPAI, kegiatan yang dilakukan harus


disesuaikan dengan kemampuan PNS

MEMILIKI TARGET WAKTU, kegiatan yang


dilakukan harus dapat ditentukan waktunya
PENGECUALIAN DARI PENYUSUNAN SKP
1. PNS yang melaksanakan tugas belajar
PNS yang sedang melaksanakan tugas belajar di dalam maupun di
luar negeri tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun. Penilaian
prestasi kerja pada akhir tahun dinilai dari prestasi akademik dan
unsur perilaku kerja, dan dilakukan oleh pejabat penilai dengan
menggunakan bahan-bahan penilaian prestasi akademik yang
bersangkutan

Untuk yang tugas belajar di luar negeri bahan-bahan penilaian


prestasi akademik diberikan oleh pimpinan perguruan tinggi melalui
perwakilan R.I di negara yang bersangkutan.

Untuk yang tugas belajar dalam negeri bahan-bahan penilaian


prestasi akademik diberikan oleh pimpinan perguruan tinggi yang
bersangkutan

contoh nilai SKP :


Ahmad Anis S.H., melaksanakan tugas belajar di Groningen
University, Belanda dengan nilai akademik 85 (baik), maka nilai SKP
pada akhir tahun adalah nilai akademik dikalikan dengan 60% ( 85 x
60% = 51).
2. PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada Pemda
Provinsi/Kabupaten/Kota atau instansi pemerintah lainnya, penilaian
prestasi kerja dilakukan oleh pejabat penilai di mana yang
bersangkutan bekerja

3. PNS yang diperbantukan/dipekerjakan pada negara sahabat,


lembaga internasional, organisasi profesi, dan badan-badan swasta
yang ditentukan oleh pemerintah baik di dalam maupun di luar
negeri tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun.

Penilaian prestasi kerja pada akhir tahun hanya dinilai dari unsur
perilaku kerja, dan dilakukan oleh pimpinan instansi induknya atau
pejabat lain yang ditunjuk, berdasarkan bahan yang diperoleh dari
instansi tempat yang bersangkutan bekerja

4. PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara atau pimpinan/anggota


lembaga non struktural

5. PNS yang Cuti di Luar Tanggungan Negara

6. PNS yang sedang menjalani Masa Persiapan Pensiun

7. PNS yang diberhentikan sementara


 Penyusunan SKP bagi PNS yang mutasi/ pindah, maka
penyusunan SKP dilakukan pada awal bulan sesuai dengan
SPMT atau SPMJ
 Penyusunan SKP bagi PNS yg menjalani cuti bersalin/cuti
besar harus mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target
serta waktu.
 Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus
disesuaikan dengan sisa waktu dalam tahun berjalan.
 Penyusunan SKP bagi PNS yg ditunjuk sebagai Pelaksana
Tugas (Plt.), maka tugas-tugas sebagai Plt. dihitung sebagai
tugas tambahan.
 SKP bagi PNS yang kegiatannya dilakukan dengan tim
kerja, maka untuk penyusunannya berlaku ketentuan sbb:
1. Jika kegiatan yang dilakukan merupakan tugas
jabatannya, maka dimasukkan kedalam SKP yang
bersangkutan
2. Jika kegiatannya bukan merupakan tugas jabatannya,
maka kinerja yang bersangkutan dinilai sebagai tugas
tambahan.

 Penyusunan SKP bagi PNS yang menduduki jabatan


rangkap sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
maka penyusunan SKP dilakukan sesuai dengan tugas dan
fungsi jabatan struktural.
PENILAIAN SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP)
1. Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan
sebutan sbb:
a) 91 – ke atas : Sangat baik
b) 76 – 90 : Baik
c) 61 – 75 : Cukup
d) 51 – 60 : Kurang
e) 50 – ke bawah : Buruk

2. Penilaian SKP dilakukan dengan cara


membandingkan antara realisasi kerja dengan
target yang sudah direncanakan (kontrak kerja)

3. Dalam hal realisasi kerja melebihi dari


target maka penilaian capaian SKP dapat
lebih dari 100 (seratus)
MENGHITUNG TINGKAT CAPAIAN SKP
Untuk mengukur tingkat capaian pelaksanaan kegiatan tugas jabatan
digunakan 4 aspek pengukuran yaitu aspek kuantitas, aspek kualitas,
aspek waktu, dan aspek biaya.
a. Aspek kuantitas menggunakan rumus :

Realisasi Output
Aspek Kuantitas = ------------------------- X 100
Target Output

contoh :
seorang staf mempunyai tugas mencatat dokumen kepegawaian ke
dalam kartu induk dan daftar isi serta menyimpan dan memelihara
arsip kepegawaian ke dalam tata naskah dengan target kuantitas =
1000 data, ternyata yang bersangkutan hanya mampu menyelesaikan
800 data pada target waktu yang telah ditentukan .

800
Aspek kuantitas = ------ x 100
1000

= 80
b. Aspek kualitas

Realisasi Kualitas (RK)


Aspek kualitas = ------------------------------- x 100
Target Kualitas (TK)

Pedoman dalam menentukan realisasi Kualitas (RK)

Kriteria Keterangan
Nilai
91 – 100 Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan
pelayanan di atas standar yg ditentukan dll.
76 - 90 Hasil kerja mempunya 1 atau 2 kesalahan kecil, tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yg telah
ditentukan dll.
61 - 75 Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan cukup memenuhi standar
yg ditentukan
51 -60 Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar,
revisi, dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yg
ditentukan dll.
50 ke Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada
bawah kesalahan besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan di bawah
standar yg ditentukan dll.
MENGHITUNG NILAI CAPAIAN SKP PER KEGIATAN YANG DILAKUKAN

NAK + NAKw + NAW + NAB


NCSKP = ----------------------------------------------
4
Contoh:

Nilai Aspek Kualitas (AK) = 85


Nilai Aspek Kuantitas (Akw) = 75
Nilai Aspek Waktu (AW) = 80
Nilai Aspek Biaya (AB) = 80

85 + 75 + 80 + 80
80 = ---------------------------
4

Kalau hanya memiliki 3 Aspek, maka hasil penjumlahan 3 aspek di bagi 3


Penilaian SKP Apabila Terjadi Faktor-Faktor di luar Kemampuan PNS

Penilaian SKP bagi PNS apabila terjadi faktor-faktor di luar kemampuan PNS, maka
penilaiannnya disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan di luar SKP yang telah ditetapkan.

Contoh 1:
Atas target SKP menyusun 1000 data pada tahun 2016, tiba-tiba pada bulan April 2016
terjadi bencana alam sehingga kantor tidak dapat melakukan aktifitas sampai dengan
Desember 2016. Dalam hal demikian maka untuk penilaian SKP pada akhir tahun tanpa
dilakukan penghitungan menggunakan rumus SKP namun langsung diberikan penilaian
berdasarkan pertimbangan obyektif yaitu antara 76 s.d. 100, dengan mempertimbangkan
kondisi penyebabnya.

Contoh 2:
Target SKP yang telah disusun realisasinya sangat tergantung pada pihak/unit kerja/
instansi lain.
Misalnya rencana target penyelesaian kenaikan pangkat tenaga dosen pada tahun 2016
adalah 3000 , tetapi karena adanya keterlambatan proses penilaian angka kredit oleh Tim
Penilai maka yang terealisasi hanya 2000 . Dalam hal demikian maka penilaian SKP
disesuaikan dengan target yang terealisasi.
PENILAIAN TUGAS TAMBAHAN
PENILAIAN KREATIVITAS
CAPAIAN SKP & ANCAMAN HUKUMAN DISIPLIN DLM PP NO.53 TAHUN 2010

Persentase capaian
beban kerja yang JENIS HUKUMAN
disepakati dlm 1
tahun

25 % s.d. 50% Sedang

Setiap PNS wajib Mencapai


sasaran kerja pegawai
yang ditetapkan

Dibawah 25% Berat


PERILAKU KERJA
Perilaku Kerja yaitu setiap tingkah laku, sikap atau
tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PENILAIAN PERILAKU KERJA

Meliputi aspek : 1. Penilaian dilakukan oleh


1. Orientasi pelayanan pejabat penilai sesuai
2. Integritas dengan kriteria yang telah
3. Komitmen ditentukan
4. Disiplin
5. Kerja sama, dan 2. Pejabat penilai dapat
6. Kepemimpinan, mempertimbangkan
hanya dilakukan bagi masukan dari pejabat
PNS yang menduduki penilai lain yang setingkat
jabatan di lingkungan unit kerja
struktural(termasuk masing-masing
tugas tambahan
sebagai pimpinan 3. Nilai perilaku kerja dapat
PTN) diberikan paling tinggi
100.
Nilai perilaku kerja PNS
dinyatakan dengan angka dan
keterangan sbb:
a)91 – 100 : Sangat baik
b)76 – 90 : Baik
c)61 – 75 : Cukup
d)51 – 60 : Kurang
e)50 – ke bawah : Buruk
PEDOMAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS

N UNSUR YG NILAI
URAIAN
O DINILAI ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Selalu dapat menyelesaikan tugas pelayanan sebaik-


baiknya dengan sikap sopan dan sangat memuaskan
1 91 - 100 Sangat baik
baik untuk pelayanan internal maupun eksternal
organisasi.

Pada umumnya dapat menyelesaikan tugas pelayanan


2 dengan baik dan sikap sopan serta memuaskan baik 76 - 90 Baik
untuk pelayanan internal maupun eksternal organisasi

Adakalanya dapat menyelesaikan tugas pelayanan


Orientasi 3
dengan cukup baik dan sikap cukup sopan serta cukup
61 - 75 Cukup
1 memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun
Pelayanan
eksternal organisasi.
Kurang dapat menyelesaikan tugas pelayanan dengan
baik dan sikap kurang sopan serta kurang memuaskan
4 51 - 60 Kurang
baik untuk pelayanan internal maupun eksternal
organisasi.
Tidak pernah dapat menyelesaikan tugas pelayanan
dengan baik dan sikap tidak sopan serta tidak 50 ke
5 Buruk
memuaskan baik untuk pelayanan internal maupun bawah
eksternal organisasi.
N UNSUR YG NILAI
DINILAI
URAIAN
O ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Selalu dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, ikhlas, dan


Sangat
1 tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya serta berani 91 - 100
baik
menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.
Pada umumnya dalam melaksanakan tugas bersikap jujur,
ikhlas, dan tidak pernah menya-lahgunakan wewenangnya
2 76 - 90 Baik
tetapi berani menang-gung resiko dari tindakan yang
dilakukannya.
Adakalanya/kadang-kadang dalam melaksanakan tugas
bersikap cukup jujur, cukup ikhlas, dan kadang-kadang
3 61 - 75 Cukup
2 Integritas menyalahgunakan wewenang-nya serta cukup berani
menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

Kurang jujur, kurang ikhlas, dalam melaksanakan tugas dan


4 sering menyalahgunakan wewenangnya tetapi kurang berani 51 - 60 Kurang
menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.

Tidak pernah jujur, tidak ikhlas, dalam melaksanakan tugas,


50 ke
5 dan selalu menyalahgunakan wewenangnya serta tidak Buruk
bawah
berani menanggung resiko dari tindakan yang dilakukannya.
NILAI
UNSUR YG
NO URAIAN
DINILAI ANG SEBUT
KA AN

1 2 3 4 5 6

Selalu berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan
91 - Sangat
1 untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan
100 baik
kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.

Pada umumnya berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah
dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta
2 76 - 90 Baik
mengutamakan kepentingan kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan
tugas, fungsi, dan tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia
bekerja.
Adakalanya berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah
3 Komitmen dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta
3 61 - 75 Cukup
mengutamakan kepen-tingan kedinasan daripada kepentingan pribadidan/atau golongan sesuai dengan
tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana
ia bekerja.

Kurang berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat
4 melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan 51 - 60 Kurang
kedinasan dari-pada kepentingan pribadidan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur negara terhadap organisasi tempat dimana ia bekerja.

Tidak pernah berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan ideologi negara pancasila, UUD 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat
50 ke
5 melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan Buruk
bawah
kedinasan daripada kepentingan pribadi dan/atau golongan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
UNSUR NILAI
N
YG URAIAN
O ANGKA SEBUTAN
DINILAI
1 2 3 4 5 6
Selalu mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan
yang berlaku dengan rasa tanggung jawab dan selalu mentaati ketentuan jam Sangat
1 91 - 100
kerja serta mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik baik
negara yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya.
Pada umumnya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab, mentaati ketentuan jam
2 76 - 90 Baik
kerja serta mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik
negara yang dipercayakan kepadanya dengan baik.
Adakalanya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab, mentaati
ketentuan jam kerja serta cukup mampu menyimpan dan/atau memelihara
3 barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan cukup baik, 61 - 75 Cukup
serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari
ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) sampai dengan 15
4 Disiplin (lima belas) hari kerja.
Kurang mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan
yang berlaku dengan rasa kurang tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja
serta kurang mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik
4 negara yang dipercayakan kepadanya dengan kurang baik, serta tidak masuk 51 - 60 Kurang
atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja
tanpa alasan yang sah selama 16 (enam belas) sampai dengan 30 (tiga puluh)
hari kerja.
Tidak pernah mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang berlaku dengan rasa tidak tanggung jawab, mentaati ketentuan
jam kerja serta tidak mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang 50 ke
5 Buruk
milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan kurang baik, serta tidak bawah
masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam
kerja tanpa alasan yang sah lebih dari 31 (tiga puluh satu) hari kerja.
UNSUR YG NILAI
NO URAIAN
DINILAI
ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Selalu mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,


bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi serta
1 menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia 91 - 100 Sangat baik
menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah
menjadi keputusan bersama.
Pada umumnya mampu bekerjasama dengan rekan kerja,
atasan, bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi serta
2 menghargai dan menerima pendapat orang lain, bersedia 76 - 90 Baik
menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah
menjadi keputusan bersama.

Adakalanya mampu bekerja-sama dengan rekan kerja, atasan,


bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta
5 Kerjasama 3 adakalanya menghargai dan menerima pendapat orang lain, 61 - 75 Cukup
kadang-kadang bersedia menerima keputusan yang diambil
secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.

Kurang mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,


bawahan baik didalam maupun diluar organisasi serta kurang
4 menghargai dan menerima pendapat orang lain, kurang 51 - 60 Kurang
bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang
telah menjadi keputusan bersama.
Tidak pernah mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan,
bawahan baik didalam maupun di luar organisasi serta tidak
50 ke
5 menghargai dan menerima pendapat orang lain, tidak bersedia Buruk
bawah
menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah
menjadi keputusan bersama.
N NILAI
UNSUR YG DINILAI URAIAN
O ANGKA SEBUTAN
1 2 3 4 5 6

Selalu bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan teladan


yang baik, kemampuan menggerakkan tim kerja untuk mencapai
1 kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan meng- 91 - 100 Sangat baik
gerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu
mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Pada umumnya bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan


teladan yang baik, kemampuan mengerakkan tim kerja untuk men-
2 capai kinerja yang tinggi, mampu menggugah semangat dan 76 - 90 Baik
menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta mampu
mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Adakalanya bertindak tegas dan tidak memihak, memberikan


teladan, cukup mampu mengerakkan tim kerja untuk mencapai
3 kinerja yang tinggi, serta cukup mampu menggugah semangat dan 61 - 75 Cukup
6 Kepemimpinan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas serta cukup
mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

Kurang bertindak tegas dan terkadang memihak, kurang mampu


memberikan teladan yang baik, kurang mampu mengerakkan tim
kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, serta kurang mampu
4 51 - 60 Kurang
menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam
melaksanakan tugas serta kurang mampu mengambil keputusan
dengan cepat dan tepat.
Tidak pernah mampu bertindak tegas dan memihak, tidak
memberikan teladan yang baik, tidak mampu mengerakkan tim
kerja untuk mencapai kinerja yang tinggi, tidak mampu menggugah 50 ke
5 Buruk
semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan bawah
tugas serta tidak mampu mengambil keputusan dengan cepat dan
tepat.
PENILAIAN
PRESTASI KERJA
PNS
Nilai prestasi kerja dinyatakan Penilaian prestasi kerja PNS
dengan angka dan sebutan : dilaksanakan oleh pejabat penilai
sekali dalam 1 tahun
a. 91 - ke atas : Sangat Baik
b. 76 - 90 : Baik
c. 61 - 75 : Cukup
d. 51 - 60 : Kurang Dilakukan pada setiap akhir desember
e. 50 ke bawah : Buruk pada tahun yang bersangkutan dan
paling lambat akhir januari tahun
berikutnya

PENILAIAN PRESTASI KERJA DILAKUKAN DENGAN MENGGABUNGKAN ANTARA


UNSUR SKP DAN PERILAKU KERJA DENGAN MENGGUNAKAN FORMULIR YANG
TELAH DITENTUKAN (lampiran 1-g Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013)

NPK = (TOTAL SKP X 60%) + (TOTAL PK X 40%)

Berdasarkan hasil penilaian prestasi kerja, maka pejabat penilai dapat


memberikan rekomendasi kepada pejabat yang secara fungsional bertanggung
jawab di bidang kepegawaian sebagai bahan pembinaan karier terhadap PNS
yang dinilai, misalnya untuk diklat, penyegaran dalam bidang pekerjaan,
sekolah, dan promosi, dsb.
Dalam hal PNS yang
dinilai tidak
menandatangani hasil
penilaian prestasi kerja
HASIL
PENILAIAN
Pejabat penilai tidak PRESTASI
menandatangani hasil KERJA
penilaian prestasi kerja
DITETAPKAN
OLEH ATASAN
PEJABAT
PNS yang dinilai dan PENILAI
pejabat penilai tidak
menandatangani hasil
penilaian prestasi kerja
KEBERATAN TERHADAP HASIL PENILAIAN
PNS yang merasa keberatan dapat mengajukan keberatan secara tertulis disertai alasan-
alasannya kepada atasan pejabat penilai secara hierarki paling lama 14 hari kalender sejak
diterima hasil penilaian prestasi kerja tersebut

PNS yang berkeberatan harus membubuhkan tandatangan pada tempat yang telah
disediakan dan sesudah itu mengembalikan kepada pejabat penilai paling lambat 14 hari
kalender sejak diterima hasil penilaian prestasi kerja tersebut

Keberatan yang diajukan setelah melebihi waktu 14 hari kalender tidak dapat
dipertimbangkan lagi

Pejabat penilai wajib membuat tanggapan secara tertulis atas keberatan tersebut pada
kolom yang telah disediakan, dan wajib menyampaikan kepada atasan pejabat penilai
paling lama 14 hari kalender terhitung mulai menerima keberatan

Atasan pejabat penilai wajib memeriksa dengan seksama, dan dapat meminta penjelasan
kepada PNS yang dinilai dan pejabat penilai. Apabila terdapat alasan-alasan yang cukup
atasan pejabat dapat melakukan perubahan nilai prestasi kerja PNS

Penetapan hasil penilaian oleh atasan pejabat penilai bersifat final


BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA

Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi capaian SKP secara


berkala dan perilaku kerja PNS yang dinilai, pejabat penilai membuat
buku catatan penilaian perilaku kerja menurut contoh dalam Anak
Lampiran I-i Perka Nomor 1 tahun 2013

Apabila PNS yang bersangkutan pindah instansi, maka buku catatan


penilaian perilaku kerja tersebut dikirimkan oleh pimpinan instansi
asal kepada pimpinan instansi baru

Dalam hal PNS yang bersangkutan pindah antar unit kerja tetapi
masih dalam instansi yang sama, maka pimpinan unit kerja asal
menyampaikan buku catatan penilaian perilaku kerja tersebut kepada
pimpinan unit kerja yang baru
BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS
Nama : Ali Muktar Raja, S.Sos
NIP : 19750713 200001 1 099

No Tanggal Uraian Nama/NIP dan Paraf Pejabat


. Penilai

1 2 3 4

1. 2 Januari 2014 Penilaian SKP sampai dengan akhir Kepala Subdirektorat Mutasi II
s.d. Juni 2014 = 89,04, sedangkan
30 Juni 2014 penilaian perilaku kerjanya adalah
sebagai berikut:
Orientasi Pelayanan = 85 (Baik) Drs. Indra Hidayat
Integritas = 80 (Baik) NIP. 19610412 198301 1 099
Komitmen = 84 (Baik)
Disiplin = 85 (Baik)
Kerja sama = 87 (Baik)
Kepemimpinan = 88 (Baik)

Jumlah = 509
Nilai Rata-rata = 84,83 (Baik)
PENYIMPANAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

1. Penilaian prestasi kerja disimpan dan dipelihara dengan


baik oleh pejabat yang secara fungsional bertanggung
jawab di bidang kepegawaian.
2. Penilaian prestasi kerja disimpan selama 3 (tiga) tahun.
Misalnya formulir penilaian prestasi kerja yang dibuat pada
akhir tahun:
a. 2014 disimpan sampai dengan akhir tahun 2017;
b. 2016 disimpan sampai dengan akhir tahun 2019;
c. Dan seterusnya.
3. Penilaian prestasi kerja yang telah lebih dari 3 (tiga) tahun
tidak digunakan lagi.
REKOMENDASI

Pejabat penilai dapat memberikan rekomendasi


berdasarkan hasil penilaian prestasi kerja sbb:
 Untuk peningkatan kemampuan dengan mengikutsertakan
diklat teknis, seperti diklat komputer, kenaikan pangkat,
pensiun, kehumasan, sekretaris, dsb.
 Untuk menambah wawasan pengetahuan dalam bidang
pekerjaan, perlu dilakukan rotasi pegawai.
 Untuk kebutuhan pengembangan, perlu peningkatan
pendidikan dan peningkatan karier (promosi).
SKP BAGI PIMPINAN DAN
DOSEN
PERGURUAN TINGGI
PEMIMPIN/PIMPINAN
PERGURUAN TINGGI

Istilah pemimpin/pimpinan PT, antara lain terdapat:

1. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi


2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun
2014 tentang Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai di lingkungan Kemdikbud
PEMIMPIN PT (Ps. 1 angka 17 PP No 4 Tahun 2014):

□ Rektor pada universitas/institut

□ Ketua pada sekolah tinggi

□ Direktur pada Politeknik/Akademi, dan akademi komunitas


PIMPINAN PT : (Ps. 8 ayat (3) PP No 37 Tahun 2009)
□ Rektor pada universitas/institut
□ Ketua pada sekolah tinggi
□ Direktur pada Politeknik/Akademi
□ Pembantu Rektor pada Universitas/institut
□ Pembantu Ketua pada Sekolah Tinggi
□ pembantu Direktur pada Poltek/Akademi
□ Dekan
□ Pembantu Dekan
□ Direktur Pascasarjana
□ Ketua unit pelaksana teknis perguruan tinggi
□ Ketua Jurusan/departemen, dan jabatan yang setara sesuai
bentuk perguruan tinggi
Pemimpin PT
merupakan unsur pelaksana akademik yang menjalankan fungsi
penetapan kebijakan non akademik dan pengelolaan perguruan
tinggi (Ps. 29 ayat (1) huruf b PP No 4 Tahun 2014)

Wakil pemimpin dan pimpinan unit organisasi di bawah pemimpin


PT diangkat dan diberhentikan oleh Pemimpin PT (Ps. 29 ayat (6) PP
No 4 Tahun 2014)

Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan PT yang


bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan tetap memperoleh
tunjangan profesi sepanjang yang bersangkutan melaksanakan
darma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 SKS di
perguruan tinggi yang bersangkutan. (Ps. 8 ayat (3) PP No 37
Tahun 2009)
Contoh TUSI Pimpinan PTN dalam OTK
Fungsi:
Tugas: a. Pelaksanaan dan pengembangan
Rektor Memimpin pengelolaan dikti
dan penyelenggaraan b. Pelaksanaan penelitian dalam
pendidikan, penelitian rangka pengembangan IPTEKS
dan pengabdian kepada c. Pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat serta masyarakat
membina dosen, tenaga d. Pembinaan sivitas akademika dan
kependidikan, hubungannya dengan lingkungan;
mahasiswa dan humas. dan
e. Pelaksanaan tata kelola PT

Wakil Tugas:
Rektor Membantu Rektor dalam memimpin pengelolaan di bidang......
Fungsi:
a. Pelaksanaan dan pengembangan
pendidikan di ling.Fak
Tugas:
b. Pelaksanaan penelitian dalam
Mengkoordinasikan dan
rangka pengembangan IPTEKS
melaksana-kan
Dekan c. Pelaksanaan pengabdian kepada
pendidikan dalam satu
masyarakat
atau sejumlah cabang
d. Pembinaan sivitas akademika dan
IPTEKS
hubungannya dengan lingkungan;
dan
e. Pelaksanaan tata kelola Fakultas
Wakil Tugas:
Dekan Membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan... (bidang tugas)

Ketua Tugas:
Jurusan Melaksanakan pengelolaan sumber daya pendukung prodi dalam
satu rumpun disiplin IPTEKS

Fungsi:
LPPM Tugas: a. Penyusunan renprogang lembaga
Melaksanakan, b. Pelaksanaan penelitian ilmiah murni
mengoordinasikan, dan terapan
memonitor dan menilai c. Pelaksanaan pengabdian pada
pelaksanaan kegiatan masyarakat
litabdimas d. Mengoordinasikan pelaksanaan
litabdimas di lingkugan PT
e. Pelaksanaan publikasi hasil
litabdimas
f. Peningkatan relevansi
proglitabdimas kepada masyarakat
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
g. Pelaksanaan urusan administrasi
Lembaga
RKT UNIV/INST SKP REKTOR

SKP PR/WR
SKP
KARO
SKP
KABAG
SKP
KASUBAG

SKP JFU

SKP DIR SKP KA SKP KA SKP KA


SKP DEKAN
PASCA LEM PUSTA UPT

SKP PD/WD

SKP KABAG

SKP
KASUBAG
SKP
KAJUR
SKP JFU
PIMPINAN PERGURUAN TINGGI MERUPAKAN TUGAS
TAMBAHAN DARI JABATAN FUNGSIONAL DOSEN, OLEH
KARENA ITU SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU,
DALAM MEMBUAT SKP BAGI PIMPINAN PERGURUAN TINGGI
DISAMPING SKP SEBAGAI PIMPINAN PT JUGA SEKURANG-
KURANGNYA MENCANTUMKAN SKP DALAM BUTIR
KEGIATAN DARMA PENDIDIKAN SEKURANG-KURANGNYA
SETARA DENGAN 3 SKS
SKP BAGI DOSEN
SKP PEJABAT FUNGSIONAL
TERTENTU

Penyusunan SKP bagi pejabat fungsional tertentu, kegiatan


tugas jabatannya disesuaikan dengan butir-butir kegiatan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur
tentang jabatan fungsional tertentu

Angka Kredit
Satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai
butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang pejabat
fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan,
ditetapkan dengan jumlah angka kredit yang akan dicapai

SKP bagi pejabat fungsional tertentu adalah target angka kredit


yang akan dicapai dalam 1 tahun
No Jenjang Jabatan Jenjang Angka Kredit
Pangkat
1 Profesor Gol. IV/e 1.050

Gol. IV/d 850

2 Lektor Kepala Gol. IV/c 700

Gol. IV/b 550

Gol. IV/a 400

3 Lektor Gol. III/d 300

Gol. III/c 200

4. Asisten Ahli Gol. III/b 150


Cara menentukan target angka kredit
Misalnya:
1. Untuk naik pangkat dari golru III/c menjadi III/d bagi dosen dengan
jabatan Lektor (200 kum)
Kebutuhan angka kredit yang harus dicari adalah >100 kum = (300 kum
– 200 kum )
Ukuran waktu normal untuk mendapatkan >100 kum adalah 4 tahun
Dengan demikian target 1 tahun adalah 25% x 100 kum = 25 kum

2. Untuk naik jabatan dari Lektor (200 kum) menjadi Lektor Kepala (400
kum)
Kebutuhan angka kredit yang harus dicari adalah >200 kum = (400 kum
– 200 kum)
Ukuran waktu normal untuk mendapatkan>200 kum adalah 4 tahun
Dengan demikian target 1 tahun adalah 25% x 200 kum = 50 kum

3. Pada saat membuat SKP dosen berdasarkan hasil perhitungannya


(pribadi), misalnya telah 2 tahun dalam jabatan terakhir yang diduduki
dan sudah memperoleh 50 angka kredit dari 100 angka kredit yang
dibutuhkan untuk kenaikan jabatan/pangkat ke jenjang berikutnya, maka
sisa 50 angka kredit berikutnya yang dibuatkan sebagai target tahunan
dalam SKP.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
MEMBUAT TARGET ANGKA KREDIT DALAM SKP
TABEL DISTRIBUSI UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

No Jabatan Kualifikasi Unsur Utama Unsur


Akademik Penun-
Laksdik Lakslit Laksabdim jang
as
1 Asisten Magister ≥ 55% ≥25% ≤10% ≤ 10%
Ahli

2 Lektor Magister ≥ 45% ≥ 35% ≤10% ≤10%

3 Lektor Magister/ ≥ 40% ≥ 40% ≤10% ≤10%


Kepala Doktor

4 Profesor Doktor ≥ 35% ≥ 45% ≤10% ≤10%


WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN
DALAM MENGAJAR PROGRAM STUDI

Program Studi
No Jabatan Kualifikasi
Akademik Pendidikan Diploma/ Magister Doktor
Sarjana
Magister M - -
1 Asisten
Ahli Doktor M B B

Magister M - -
2 Lektor
Doktor M M B

Lektor Magister M - -
3 Kepala
Doktor M M M

4 Profesor Doktor M M M
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM KEGIATAN
BIMBINGAN LAPORAN TUGAS AKHIR, SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI

Program Studi
No Jabatan Kualifikasi Skripsi/ Tesis Disertasi
Akademik Pendidikan Tugas Akhir
Magister M - -
1 Asisten Doktor M B -
Ahli
Magister M - -
2 Lektor M M B
Doktor
Lektor Magister M - -
3 Kepala M M B/M*
Doktor
4 Profesor Doktor M M M**

• = sebagai penulis pertama pada jurnal internasional


bereputasi
** = sesuai Pasal 26 ayat (10) b Permendikbud No.49 Tahun 2014
M = Melaksanakan
B = Membantu
TANGGUNG JAWAB DALAM PUBLIKASI ILMIAH

No Jabatan Jurnal Jurnal Nas. Jurnal Jurnal Int


Akademik Nasional Terakreditasi Int. Bereputasi

1 Asisten Ahli W S S S

2 Lektor W S S S

3 Lektor S S W S
Kepala/
Magister
4 Lektor S W S S
Kepala/
Doktor
5 Profesor S S S W

W = Wajib
S = Disarankan ada
Batas Maksimal dalam Melaksanakan
Dikjar serta Bimbingan Tugas Akhir

1. Melaksanakan dikjar :
a. AA : 12 sks/semester
b. L, LK, dan Profesor : 12 sks/semester

2. Membimbing dan ikut membimbing dalam


menghasilkan disertasi, tesis, skripsi, dan laporan
akhir studi
a. Pembimbing utama :
1) meluluskan S3 : 4 lulusan/semester
2) meluluskan S2 : 6 lulusan/semester
3) meluluskan S1/DIV : 8 lulusan/semester
4) meluluskan D III : 10 lulusan/semester

b. Pembimbing Pendamping/Pembantu
1) meluluskan S3 : 4 lulusan/semester
2) meluluskan S2 : 6 lulusan/semester
3) meluluskan S1/D IV : 8 lulusan/semester
4) meluluskan D III : 10 lulusan/semester
3. Bertugas sebagai penguji pada ujian akhir (ujian
disertasi/tesis/skripsi/laporanakhir studi, komprehensif)
a. Ketua penguji : 4 mahasiswa/semester
b. Anggota penguji : 8 mahasiswa/semester

4. Mengembangkan bahan pengajaran :


a. Buku ajar/buku teks : 1 buku/tahun
b. Diktat, modul, model, petunjuk praktikum 1 produk/
semester
5. Menyampaikan orasi ilmiah, misalnya pada
dies natalis, wisuda, maksimal 2 PT/semester

6. Membimbing/membina dosen yang lebih rendah


jabatan fungsionalnya (untuk Lektor Kepala)
maksimal 1 kegiatan/semester

7. Melaksanakan kegiatan detasering maksimal


1 kegiatan/semester
Batas maksimal Dalam Melaksanakan
Penelitian dan Penyebarluasan IPTEKS

1. Menghasilkan karya ilmiah sesuai dengan bidang ilmunya


a. Hasil penelitian/pemikiran yg dipublikasikan dalam bentuk :
1) Buku referensi : 1 buku/tahun
2) Monograf : 1 buku/tahun
b. Hasil penelitian/pemikiran yang dipublikasikan dan berisi
berbagai tulisan dari berbagai penulis (book chapter) :
1) Internasional : 1 buku/tahun
2) Nasional : 1 buku/tahun
c. Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan
pada jurnal nasional – paling tinggi 25 % dari angka kredit
unsur penelitian yang diperlukan untuk pengusulan ke LK
dan Profesor
2. Hasil penelitian/pemikiran yang didesiminasikan :

a. Dipresentasikan secara oral & dimuat dalam prosiding yang


dipublikasikan (berISSN/ISBN) secara nasional
b. Disajikan dalam bentuk poster & dimuat dalam prosiding
yang dipublikasikan secara nasional
c. Disajikan dalam seminar/simposium/lokakarya, tetapi tidak
dimuat dalam prosiding yang dipublikasikan secara nasional
d. Hasil penelitian/pemikiran yang tidak disajikan dalam
seminar/simposium/lokakarya, tetapi dimuat dalam prosiding
nasional
catatan: huruf a s.d d paling tinggi 25 % dari angka kredit unsur
penelitian yang diperlukan untuk pengusulan ke LK dan Profesor

e. Hasil penelitian/pemikiran yang disajikan dalam koran/


majalah populer/umum – paling banyak 5 % dari angka kredit
unsur penelitian utk pengajuan ke semua jenjang
3. Hasil penelitian/pemikiran atau kerja sama
industri yang tidak dipublikasikan
(tersimpan dalam perpustakaan) - paling
banyak 5 % dari angka unsur penelitian
untuk pengajuan ke semua jenjang
Batas maksimal kegiatan
pengabdian pada masyarakat

1. Angka kredit paling tinggi adalah 10 % dari angka


kredit kumulatif yang dibutuhkan untuk
kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen yang
diusulkan

2. Angka kredit paling rendah 0,5 akan tetapi setiap


Perguruan Tinggi dapat menentukan syarat
paling rendah besarnya angka kredit tertentu
bilamana diperlukan
Batas maksimal kegiatan
penunjang akademik dosen

1. Angka kredit paling tinggi yang diakui


adalah 10 % dari angka kredit kumulatif
yang dibutuhkan untuk kenaikan
pangkat/jabatan fungsional dosen yang
diusulkan

2. Angka kredit dari kegiatan penunjang


boleh nol
Contoh menghitung angka kredit
A. MELAKSANAKAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
1. Melaksanakan Perkuliahan

a. Memberikan kuliah mata ajaran


“CA”, 3 SKS, 2 kelas paralel, 3
Total SKS/semester = 3 x 2 = 2
orang dosen pada semester
genap 2015/2016 3
Asisten Ahli
10 SKS Pertama = 2 x 0,5 =1
2 SKS berikutnya = 0 x 0,25 = 0
jumlah = 1
Lektor ke atas
10 SKS Pertama =2x1 = 2
2 SKS berikutnya = 0 x 0,5 = 0
jumlah = 2
2. Membimbing seminar mahasiswa

Membimbing seminar mahasiswa


tingkat skripsi pada semester Angka kreditnya = 1
genap 2015/2016

3 Membimbing KKN, PKN, PKL

Membimbing mahasiswa Kukerta


(KKN) Fakultas “P” sebanyak 20
Angka kreditnya = 1
orang di desa A, Kec. B,
Kabupaten C pd semester ganjil
2015/2016
4. Membimbing Mahasiswa dalam Menghasilkan Laporan Akhir Studi, Skripsi (S1),
Thesis (S2), Disertasi (S3)

a. Membimbing laporan akhir studi mhs a.1 Pembimbing utama = 3 x 1 =3


tingkat diploma sebagai pembimbing
2 Pembimbing pemb = 3 x 0, 5 = 1,5
utama a.n. Diva, Angga, dan Nadya pd
semester genap, jumlah pembimbing Angka kredit masing-2 pembimbing
2 orang pembantu adalah 1,5
b. Membimbing skripsi mhs S1 sebagai b.1 Pembimbing utama = 2 x 1 = 2
pembimbing pembantu a.n. Ivan, dan
2 Pembimbing pemb = 2 x 0,5 = 1
Valdi pada semester genap, jumlah
pembimbing pembantu 2 orang Angka kredit masing-2 pembimbing
pembantu adalah 1
c. Membimbing mhs S2 dalam mengha-
silkan thesis sebagai pembimbing c.1 Pembimbing utama =3x3 = 9
pembantu a.n. Aldo, Riska, dan Iqbal
2 Pembimbing pemb =3x2 = 6
pada semester ganjil, jumlah Pemb.
Pembantu 2 orang Angka kredit masing-2 pembimbing
pembantu adalah 6
d. Membimbing mhs S3 dalam mengha-
silkan disertasi sebagai pembimbing d.1 Pembimbing utama = 4 x 8 = 32
utama a.n. Rizka, Dinda, Achrein dan
.2 Pembimbing pemb = 4 x 6 = 24
Winda pada semester genap, jumlah
pembimbing pembantu 3 orang Angka kredit masing-2 pembimbing
pembantu adalah 24
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai