GAMBAR TEKNIK DASAR

MODUL PERKULIAHAN 6
PROYEK
SI

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI
CARA PENGGAMBARAN SUATU BENDA, TITIK, GARIS, BIDANG, BENDA
ATAUPUN PANDANGAN SUATU BENDA TERHADAP SUATU BIDANG
GAMBAR

Gambar Proyeksi merupakan dasar menggambar teknik untuk

menyatakan bentuk dan ukuran suatu obyek atau benda

FUNGSI PROYEKSI:
• Untuk mendapatkan ukuran garis yang sebenarnya
• Untuk membuat bentuk yang sebenarnya
• Untuk membuat gambar kerja

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
JENIS-JENIS PROYEKSI
PROYEKSI PIKTORIAL
1 Suatu cara menampilkan gambar secara tiga dimensi dalam
suatu bidang gambar (dua dimensi)

PROYEKSI ORTHOGONAL
2 Berbeda dengan piktorial, Bila piktorial menampilkan benda
secara tiga dimensi dalam satu bidang (satu sudut pandang),
maka proyeksi orthogonal menampilkan secara dua dimensi
dari beberapa sudut pandang. Proyeksi ini dibagi menjadi
proyeksi eropa (kuadran 1) dan proyeksi amerika (kuadran 3)

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI PIKTORIAL
DAPAT DILAKUKAN DENGAN
BEBERAPA MACAM CARA
PROYEKSI SESUAI DENGAN
ATURAN MENGGAMBAR. ANTARA
LAIN:
• Proyeksi piktorial Isometris
• Proyeksi piktorial Dimetris
• Proyeksi piktorial Miring
• Gambar Perspektif

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI PIKTORIAL
PROYEKSI PIKTORIAL ISOMETRIS
UNTUK MENGETAHUI APAKAH SUATU GAMBAR DIPROYEKSIKAN 3 DIMENSI
DENGAN CARA PROYEKSI ISOMETRI, PERLU DIKETAHUI CIRI-CIRI DAN SYARAT-
SYARAT UNTUK MENAMPILKAN SUATAU GAMBAR DENGAN PROYEKSI ISOMETRI:

• CIRI PADA SUMBU

• Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30o terhadap garis mendatar
• Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 120o
• CIRI PADA UKURANNYA
Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang
digambarnya.

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI PIKTORIAL
PROYEKSI PIKTORIAL ISOMETRIS
• PENYAJIAN PROYEKSI ISOMETRI
Dapat dilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan), yaitu posisi normal, terbalik, dan horisontal.

POSISI NORMAL POSISI TERBALIK POSISI HORISONTAL

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI PIKTORIAL
PROYEKSI PIKTORIAL DIMETRIS

TERDAPAT BEBERAPA CIRI DAN KETENTUAN YANG

PERLU DIKETAHUI, ANTARA LAIN :

• CIRI PADA SUMBU

Pada sumbu x mempunyai sudut 10o, sedangkan
pada sumbu y mempunyai sudut 40o
• KETENTUAN UKURAN
Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1,
dan skala pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada
sumbu z = 1 : 1

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI PIKTORIAL
PROYEKSI PIKTORIAL MIRING

PADA PROYEKSI MIRING , SUMBU X BERHIMPIT DENGAN

GARIS HORISONTAL/MENDATAR DAN SUMBU Y MEMPUNYAI
SUDUT 45O DENGAN GARIS MENDATAR.

Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi

dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y =
1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI PIKTORIAL
PROYEKSI PIKTORIAL MIRING
GAMBAR PERSPEKTIF DIBAGI MENJADI TIGA MACAM, YAITU :

Perspektif dengan satu titik lenyap Perspektif dengan dua titik lenyap Perspektif dengan tiga titik lenyap

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI ORTHOGONAL
METODE GAMBAR TEKNIK YANG PALING MUDAH DAN
KOMUNIKATIF UNTUK MENGGAMBAR MASING-MASING BAGIAN
DALAM DESAIN SUATU PRODUK

PROSES MENGGAMBAR SECARA DUA DIMENSI, BERBAGAI SISI

SUATU OBYEK DENGAN MENARIK GARIS LURUS PADA SETIAP
BIDANG

Dalam ilmu geometri, gambar orthogonal menggunakan dua

bidang proyeksi, yaitu bidang vertical dan horizontal.

Proyeksi orthogonal sering disebut sebagai gambar proyeksi saja

atau gambar tampak

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI ORTHOGONAL

Proyeksi ortogonal dari sebuah titik Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang

Proyeksi ortogonal dari sebuah garis Proyeksi ortogonal dari sebuah ruang/benda

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI ORTHOGONAL
SECARA UMUM DALAM GAMBAR PROYEKSI DIPERLUKAN TIGA ARAH PANDANGAN:
• Tampak atas
• Tampak depan
• Tampak samping kanan/kiri

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI ORTHOGONAL
Berdasarkan teknis (gaya) pembuatannya, proyeksi dibagi menjadi 2 buah:
PROYEKSI EROPA
PROYEKSI SUDUT PERTAMA ATAU BIASA DIKENAL DENGAN GAYA EROPA

• Proyeksi cara ini beranggapan bahwa obyek atau benda yang akan
digambar atau diproyeksikan seolah-olah berada dalam suatu
kubus
• Setiap pandangan menunjukkan benda-benda yang terlihat pada
bidang proyeksi dengan melihat sisi benda yang terdekat dengan
pengamat
• Urutan proyeksi Eropa: Pengamat obyek dan bidang proyeksi (garis
proyeksi ditarik menjauhi pengamat)

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI EROPA

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI EROPA

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI ORTHOGONAL
PROYEKSI AMERIKA
PROYEKSI SUDUT KETIGA ATAU BIASA DIKENAL DENGAN GAYA USA

• Proyeksi cara ini beranggapan sebaliknya, seolah-olah obyek atau

benda berada di luar kubus
• Asas proyeksi amerika: bidang gambar (bidang proyeksi) diletakkan
di antara mata dan benda yang digambar, sedang bidang gambar
tersebut adalah bidang gambar yang bening seperti kaca
• Setiap pandangan menunjukkan benda yang terlihat pada bidang
proyeksi dengan melihat sisi benda yang terjauh dengan pengamat
• Urutan proyeksi Amerika: pengamat, bidang proyeksi, dan obyek
(garis proyeksi ditarik menuju pengamat)

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI AMERIKA

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI AMERIKA

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI AMERIKA

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PROYEKSI AMERIKA

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
PEMILIHAN PANDANGAN
• PANDANGAN DEPAN (PUSAT)
• Menunjukkan syarat dan karakteristik terbanyak
• Memiliki pandangan maya paling sedikit
• Menunjukkan panjang dan tinggi benda

• PANDANGAN ATAS
• Menunjukkan panjang dan lebar benda
• PANDANGAN SAMPING
• Menunjukkan lebar dan tinggi benda
• Menggunakan pandangan kiri apabila garis
yang tersembunyi lebih sedikit
• TERKADANG TIDAK DIPERLUKAN 3 PANDANGAN
SEKALIGUS UNTUK SUATU GAMBAR TEKNIK

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG
GAMBAR TEKNIK DASAR
SIMBOL PROYEKSI
Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditetapkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan. Sedangkan untuk
keseragaman ISO, sebaiknya digambar menurut proyeksi Eropa (Kuadran I atau proyeksi sudut pertama).

DALAM SEBUAH GAMBAR TIDAK DIPERKENANKAN TERDAPAT GAMBAR MENGGUNAKAN KEDUA PROYEKSI SECARA
BERSAMAAN.

Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar.

Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung

Simbol Proyeksi Amerika

JURUSAN
POLITEKNIK NEGERI
TEKNIK SIPIL
201
MALANG