Anda di halaman 1dari 14

WIRAUSAHA REKAYASA BIDANG

KONVERSI ENERGI
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Nama kelompok :
Insia Diva Naida
Safirah
PLTU adalah pembangkit listrik yang mengubah
energi kinetik uap menjadi energi listrik. PLTU
membutuhkan panas yang cukup untuk menghasilkan
uap yang dapat memutar turbin sehingga menghasilkan
listrik. Sehingga, secara prinsip PLTU adalah alat yang
diciptakan dengan memanfaatkan panas yang dapat
diubah menjadi uap untuk menggerakkan turbin dan
menghasilkan energi listrik.
PLTU merupakan salah satu teknologi dasar bagi
pembangkitan listrik. Teknologi PLTU hampir dipakai oleh
semua pembangkit barbasis termal (thermal). Bahkan
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang katanya salah
satu energi baru terbarukan juga memanfaatkan teknologi
PLTU. Pembangkit yang tidak menggunakan teknologi PLTU
adalah: Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), sebagian
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Ombak
(PLTO), Tenaga Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut, dan
beberapa pembangkit lainnya.
Energi primer yang dapat digunakan untuk proses
pembentukan uap (pemanasan) adalah sebagai berikut :
 Gas (gas alam, LPG, hidrogen, biogas, dan gas lainnya)
 Minyak bumi dan produk turunannya
 Biomassa (bahan yang bisa dibakar seperti kayu, sampah,
dan lainnya)
 Nuklir
 Geothermal
 OTEC
 Sinar matahari (teknologi pembangkit menara dan
sejenisnya)
Ada proses utama dalam konversi energi di PLTU, yaitu :
 Proses menghasilkan uap
Tangki baoiler diisi dengan air atau cairan lainnya. Kemudian dilakukan
proses pemanasan dengan energi primer yang dipilih, bisa batubara atau
energi primer lainnya. Pemanasan dilakukan untuk menghasilkan uap
yang diinginkan.
 Proses konversi energi panas menjadi energi mekanik
Uap hasil dari proses produksi uap, dengan tekanan dan temperatur
tertentu dialirkan ke turbin. Uap terus dialirkan sehingga mampu
menggerakkan turbin. Disinilah terjadi proses konversi menjadi energi
mekanik.
 Proses konversi mekanik menjadi energi listrik
As turbin yang dihubungkan langsung kepada as generator berputar. Di
dalam generator, perputaran medan magnet dalam kumparan dapat
menghasilkan listrik yang kemudian dialirkan ke terminal output
generator.
 Proses kondensasi
Uap bekas penggerak turbin masuk ke pendingin
atau kondensor untuk menghasilkan air yang disebut air
kondensat. Pendinginan dapat menggunakan air dingin
yang didapat dari air laut, air danau, atau waduk.
Dibutuhkan air dalam jumlah besar agar proses
pendinginan dapat terjadi secara efektif. Air kondesat ini
kemudian digunakan lagi untuk mengisi boiler.

Setelah proses ke-4 selesai, maka proses nya kembali


ke 1. Begitulah siklus PLTU yang terus terjadi secara
berulang.
Namun, PLTU sering diasosiasikan dengan
pembangkit listrik berbahan batubara. Apalagi didunia dan
Indonesia, batubara diputuskan sebagai bahan yang paling
ekonomis untuk PLTU. Tidak salah jika PLTU diasosiasikan
dengan batubara. Padahal, batubara hanya salah satu dari
banyak energi primer yang dipakai untuk menghasilkan
uap untuk menggerakkan turbin dan generator sehingga
bisa memproduksi listrik.
Contohnya, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP). Energi primer yang dipakai untuk menghasilkan
uap adalah panas bumi. Contoh ekstrim lainnya adalah
OTEC, dimana uap dihasilkan dari perbedaan suhu air
permukaan laut dan air di kedalaman laut. Meski diakui,
OTEC menggunakan gas sementara PLTU batubara
menggunakan air.
A. Sejarah Mesin Uap
Hero (10 -70 Masehi)
Sejarah paling awal mencatat, ahli matematika
bernama Hero dari kota Alexandria pada tahun 75 telah
memperkenalkan rancangan mesin uap sederhana. Hero
menamakan mesin ini dengan Aeolipile. Prinsip kerja mesin
ini adalah memanfaatkan tekanan uap untuk memutar bola.
Hero mengunakan air sebagai bahan baku untuk
menghasilkan uap.

Bola dapat berputar karena adanya dorongan uap yang


keluar dari nozel yang terletak di samping bejana. Metode
Hero ini menjadi cikal bakal pengembangan teknologi mesin
uap di masa-masa mendatang.
B. PLTU Batubara

PLTU Batubara adalah pembangkit yang


menggunakan energi primer batubara untuk menghasilkan
uap. Batubara dipilih karena memiliki keunggulan ekonomi
bila dibandingkan dengan energi primer lainnya. Beberapa
negara, seperti Indonesia memiliki SDA batubara yang
berlimpah sehingga PLTU merupakan pilihan bijaksana,
terutama terkait penggunaan energi fosil.
Kelemahan :

 Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar

 Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasokan listrik dari


luar

 Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak


dan kontinyu

 Investasi awalnya mahal.

Anda mungkin juga menyukai